Andri dan Zelda tengah bersantai setelah menikmati makanan yang diberikan oleh Bi Rani. Karena terinterupsi oleh kehadiran Della, Zelda jadi belum sempat menanyakan kepada Andri menyangkut usaha suaminya tersebut dalam mencari pekerjaan. Dia melirik Andri yang duduk di sampingnya dan tengah sibuk memainkan game pada ponselnya sendiri.
“Aku akan bekerja mulai besok.” Dengan santainya dan masih sibuk memainkan game, Andri memberi tahu Zelda.
Zelda terkejut ketika Andri memberitahunya tanpa berbasa-basi terlebih dulu, padahal dia belum menanyakannya. “Di mana, An?” tanyanya antusias.
“Di sebuah toko grosir sekaligus eceran yang menjual sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya,” jawab Andri. “Aku tidak keberatan harus menjadi karyawan toko, apalagi nanti diminta untuk mengangkat barang. Karena tokonya buka setiap hari jadi liburku nanti tidak menentu
Saat mengantar Della pulang ke rumahnya, Andri bertemu Bi Rani. Tidak lupa dia menanyakan keperluan wanita paruh baya tersebut mencarinya, seperti yang Donna beri tahukan tadi. Ternyata Bi Rani ingin membagi hasil kebunnya yang berupa sayur terung ungu kepada Zelda. Andri dan Zelda menyambut dengan suka cita pemberian Bi Rani. Sebelum pergi, keduanya mengucapkan banyak-banyak terima kasih.“An, jam berapa besok kamu istirahat makan siang? Beri tahu saja alamat tempat kerjamu, nanti aku akan mengantarkan makan siang untukmu ke sana,” ucap Zelda kepada Andri yang kini telah berada di tempat tidur dan sama-sama bersandar.Andri menoleh ke samping. Dia menyelipkan sebelah tangannya ke belakang kepala Zelda, kemudian memeluk leher istrinya tersebut. “Kamu tidak perlu repot-repot membawakanku makan siang, aku bisa membelinya saja di sana. Kamu tidak usah khawatir, aku akan menanyakan kepada teman-temanku mengenai tempat makan yan
Awal-awal Andri bekerja sebagai karyawan toko, sekujur tubuhnya terasa pegal-pegal dan remuk, sehingga Zelda harus memijatnya setiap sebelum tidur. Namun, kini setelah dua bulan berjalan tubuh Andri sudah terbiasa melakukan pekerjaan tersebut. Bahkan, memanggul beras pun bukan lagi hal yang berat baginya.Kemajuan Zelda dalam urusan dapur juga banyak perkembangan, itu semua tidak terlepas dari bantuan Bi Rani dan Nath yang sering mengajarinya memasak atau membuatcake. Zelda juga sering menghabiskan waktunya bersama Della sambil membuat puding ataucake,untuk mengusir kebosanannya yang ditinggal bekerja oleh Andri. Kadang dia juga membagi hasil olahan tangannya kepada Bi Rani dan Nindy serta meminta komentar mereka.Saat mendapat gaji pertama, Andri membelikan Zeldadresskhusus ibu hamil. Mendapat hadiah atas cucuran keringat Andri membuat Zelda menangis karena sangat terharu. Kehamilanny
Tugas matahari dalam menerangi bumi sudah digantikan oleh cahaya bintang dan bulan, tapi Andri belum juga pulang usai membentak Zelda. Sebagai permintaan maaf atas kelalaiannya tadi siang, Zelda telah membuatkan Andri menu kesukaan suaminya tersebut untuk makan malam mereka.Sudah setengah jam waktu makan malam berlalu, tapi orang yang dinanti Zelda tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Zelda kembali mencoba menghubungi ponsel Andri, dan hasilnya selalu sama. Panggilannya dialihkan. Zelda tersenyum dan segera beranjak dari duduknya saat mendengar pintu rumahnya diketuk. Walau Zelda tidak mendengar suara motor, tapi dia tetap secepatnya membukakan pintu.Meski kecewa karena yang mengetuk pintu rumahnya ternyata bukan Andri, tapi Zelda tetap menyunggingkan senyum pada wanita anggun di depannya.“Silakan masuk, Nath,” Zelda mempersilakan dengan ramah dan tetap tersenyum. “Tumben malam ke sini, Nath.
Sudah seminggu berlalu kejadian Andri membentak Zelda, sejak itu pula keduanya terlibat perang dingin. Bahkan selama seminggu juga Della tidak pernah lagi bermain di rumah Zelda, mungkin Nath melarangnya. Sebenarnya sehari setelah kejadian itu Andri sempat mengajak Zelda berbicara, tapi wanita tersebut mengabaikannya karena masih dikuasi rasa kecewa. Melihat sikap dan reaksi Zelda, Andri pun membiarkannya. Andri tidak kembali mencoba berbicara atau meminta maaf.Sesuai permintaan Andri, Zelda tidak pernah menyiapkan atau membuat makanan untuk mereka nikmati bersama. Zelda pun tidak pernah menyentuh uang belanja yang sengaja Andri siapkan untuknya membeli kebutuhan seperti biasa. Selain itu, keduanya pun tidur terpisah. Zelda tetap di kamar, sedangkan Andri tidur di ruang keluarga. Sebenarnya masih ada satu kamar kosong yang bisa Andri gunakan untuk tidur, tapi dia tidak memanfaatkannya.Pagi ini Zelda sudah selesai membersihkan diri. Dia sen
Bi Yuni mengatakan berdasarkan yang dilihat dan diketahuinya saat Luan menginterogasinya mengenai kegiatan serta perlakuan Daramikha selama dirinya tidak berada di rumah, terutama alasan terbesar Zelda sangat membenci ibu tirinya itu. Luan berani bertaruh jika Bi Yuni mengetahuinya cukup jelas, mengingat wanita paruh baya tersebut sangat dekat dengan Zelda dan menjadi tempat berkeluh kesah anaknya, terlebih sejak kepergian mendiang istrinya.Luan geram saat Bi Yuni menyampaikan jika Daramikha sering mengatai Zelda dengan kata-kata kasar. “Lalu apa alasan yang paling mendasar Zelda sangat membenci ibu tirinya, Bi?” selidiknya. “Katakan saja, Bi. Daramikha saat ini tengah menikmati liburannya di Raja Ampat selama seminggu,” tambahnya saat melihat Bi Yuni takut-takut.“Sebenarnya Nona berharap Tuan tidak menikah lagi. Nona juga tidak ingin posisi mendiang ibunya digantikan oleh wanita lain. Bukan hanya itu, Nona pe
Ruhandhina dan orang tuanya telah tiba di restoran yang sebelumnya diberitahukan Zara. Pasangan Himawan menyambutnya seperti biasa, meski Zara terlihat enggan saat Ruhandhina memeluk dan mencium pipinya secara bergantian.Sambil menunggu menu makan malam dihidangkan, ayah Ruhandhina dan Ivan membahas bisnis masing-masing. Zara terlihat malas menanggapi celotehan Ruhandhina bersama ibunya, seperti membicarakan tempat-tempat liburan yang ingin dikunjungi. Untungnyawaitresssegera datang membawakan hidangan santap malam mereka, sehingga Zara tidak semakin muak mendengar khayalan tingkat tinggi Ruhandhina.“Silakan dinikmati dan semoga kalian menyukai hidangan yang disajikan,” Zara mempersilakan kepada Ruhandhina dan orang tuanya.Zara terlihat tidak berselera menikmati hidangan lezat di depannya, sebab bayangan Ruhandhina yang tengah bermesraan bersama adik iparnya berkelebat di benaknya. Dia
Luan bersikap dingin semenjak kepulangan Daramikha dari liburannya, apalagi setelah dia menerima hasil laporan dari orang yang ditunjuk untuk memantau dan mengawasi kegiatan istrinya selama berlibur di Raja Ampat.Tanpa disadarinya, Daramikha sudah menggali lubang penderitaan dan kesengsaraannya sendiri karena telah berani mengkhianati serta bermain api di belakang Luan. Lebih penting dari itu, Luan juga telah memantapkan keputusannya untuk segera melayangkan surat gugatan cerai kepada Daramikha.Di sisi lain, Daramikha mengartikan sikap dingin Luan sebagai bentuk kemarahan sang suami karena tidak mendapat perhatian sekaligus kehangatan dari tubuhnya. Apalagi semenjak kepulangan Luan dari Jakarta untuk mengurus bisnis, Daramikha tidak pernah melayani dan menjalankan tugasnya sebagai seorang istri.Daramikha tersenyum lebar saat membayangkan idenya memberikan kejutan untuk Luan berjalan sempurna. Jika Luan menyukai kejuta
Zara sangat geram mendengar penuturan Nissa mengenai kelakuan Anton. Bahkan, laki-laki yang juga adik iparnya tersebut sudah berani bermain tangan. Zara juga sangat terkejut, ternyata Nissa telah mengetahui bahwa Anton mempunyai selingkuhan. Hanya saja adik iparnya tersebut tidak mengetahui wanita yang menjadi selingkuhan suaminya.Zara menyambut baik niat Nissa yang ingin melayangkan gugatan cerai karena sudah tidak tahan menerima siksaan lahir dan batin dari Anton. Meski demikian, dia tetap menyarankan agar sang adik ipar membicarakannya terlebih dulu masalah ini kepada Ivan, mengingat mereka sudah tidak mempunyai orang tua.“Aku sangat mendukung keputusanmu itu, Nis.” Suara Ivan membuat Nissa dan Zara terkejut. “Aku sendiri yang akan mencarikanmu pengacara terbaik untuk mendampingimu di pengadilan nanti. Bila perlu, jebloskan saja laki-laki bajingan itu ke dalam penjara karena telah berani melakukan kekerasan dalam rumah tangga,” sambungnya p