Share

27. Kau tidak boleh mati

Penulis: Raisaa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-11 12:00:59

Tanpa menunggu satu detik pun, Dyall melepas mantel basahnya dan melompat ke laut.

BYUR.

Suara air pecah keras. Para pelayan dan pengawal menjerit kaget.

“Yang mulia!” Edric berteriak, namun Dyall tak mendengar apa pun, atau memilih untuk tidak mendengar.

Tubuhnya membelah air yang dingin dan gelap, tenggelam lalu muncul kembali sambil menghirup udara cepat, matanya liar menelusuri permukaan air yang bergulung-gulung.

“ELYSE!!”

Suara itu menggema penuh kepanikan, penuh ketakutan… bukan milik seorang kaisar, melainkan seorang pria yang kehilangan seseorang yang tak boleh hilang.

Tanpa perintah, para pengaw

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mommy Lily
dah kelamaan didalam Aer harusnya sih mati ya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   62. membuat luka

    Kata-kata itu jatuh lembut.Namun di ruangan itu, semua orang tahu itu bukan sekadar permainan.Api perapian menyala stabil ketika Ivanka berdiri, menarik perhatian dengan satu gerakan halus tangan. Pelayan yang sejak tadi menunggu di sisi ruangan segera melangkah maju, membawa nampan perak berisi botol wine merah tua, kristal beningnya memantulkan cahaya api, serta beberapa gelas berkaki ramping. Aroma alkohol yang matang dan sedikit asam langsung mengisi udara hangat, dewasa, dan berbahaya.Ivanka mengambil botol itu sendiri, menuangkannya perlahan ke tiap gelas. Suara cairan menyentuh kristal terdengar jelas di ruangan yang kini senyap.“Baik,” katanya sambil tersenyum, suaranya lembut namun berwibawa. “Kita akan bermain kejujuran atau tantangan.”Ia menaruh botol kembali ke meja, lalu melipat tangannya di depan dada.“Aturannya sederhana,” lanjut Ivanka, menatap satu per satu dengan mata berbinar. “Siapa pun yang terpilih har

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   61. Kejujuran atau tantangan

    Dyall mengikuti arah pandangnya, lalu kembali menatap Ivanka.“Dia memang seharusnya begitu,” ucapnya datar. “Lady Leclair adalah calon istrinya.”Kalimat itu jatuh tenang, namun cukup tajam untuk memotong udara.Jester menoleh, senyum sopannya mengandung tantangan.“Dan Anda,” katanya pada Dyall, “tampaknya juga tidak kalah perhatian pada Yang Mulia Kaisar.”Ivanka tertawa kecil. “Bukankah wajar jika saya memperhatikan calon suami saya?”Beberapa pelayan menunduk lebih dalam, berpura-pura sibuk.Nenek Jester berdeham ringan. &ldq

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   60. Rahasia Umum

    Dyall melangkah ke tengah ruangan dan membungkuk singkat. “Maaf membuat semua orang menunggu.”Sang nenek tersenyum puas, jelas lebih senang dari sebelumnya.“Tidak apa-apa. Duduklah, Yang Mulia. Makan malam ini memang menunggumu.”Barulah Elyse menoleh.Tatapan mereka bertemu sesaa, singkat, nyaris tak terlihat oleh siapa pun, namun cukup untuk menyampaikan lebih banyak daripada kata-kata. Dyall duduk dengan tenang, tepat di kursi yang telah disiapkan untuknya.Keheningan yang sempat menggantung perlahan mencair setelah Dyall duduk. Pelayan kembali bergerak, namun nenek Jester mengangkat tangannya, memberi isyarat agar mereka menunggu sedikit lebih lama.Ia menoleh, tatapannya menyapu meja satu per satu, lalu berhenti pada E

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   59. Tamu Kehormatan

    Elyse terkekeh kecil, tawa yang tak sampai ke mata. Dalam pantulan kaca jendela, Elyse melihat wajahnya sendiri: lelah, terluka, namun tidak hancur. Ada sesuatu yang mengeras di balik tatapan itu. Bukan kepatuhan. Bukan ketakutan.Melainkan keputusan.Jika dunia menginginkannya diam dan patuh, maka ia akan memilih kapan harus tunduk dan kapan harus berdiri, dengan kilau merah darah di dadanya, menantang siapa pun yang mengira ia hanya bidak yang mudah digeser.

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   58. Patuh

    Elyse terkekeh geli saat mendengar Dyall menyebutnya mesum, napasnya terputus antara tawa dan desahan kenikmatan. Malam itu mereka sepenuhnya larut dalam kegilaan, saling menjarah dan menelanjangi tanpa malu sedikit pun, ranjang mewah berguncang oleh tubuh mereka yang saling bertaut dalam gairah dan canda.Setiap kali tangan Dyall menyentuh titik-titik paling sensitif di tubuh Elyse seperti tubuhnya yang menegang, pinggul yang meliuk, lipatan basah yang sudah memanggil-manggil. Elyse tak bisa menahan tawa geli bercampur dengusan liar.“Awas, nakal!” katanya, matanya menyala penuh tantangan, tubuhnya justru semakin menempel dan menggeliat di bawah Dyall.Dyall menertawakan reaksi Elyse, bibirnya menghujani tubuh istrinya dengan ciuman panas dan gigitan kecil.“Kau suka kan, dasar mesum!” bisiknya tajam, lalu ia kembali menjelajah, memancing suara tawa dan jeritan lembut setiap kali menemukan titik lemah baru.Di anta

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   57. Keahlian

    Wajah Elyse memanas. Ia ingin membantah, ingin marah, namun bayangan yang baru saja ia lihat masih menekan dadanya terlalu kuat untuk dilawan.Dyall mendengus pelan, napasnya masih sedikit tersengal akibat lari barusan. Tangannya belum sepenuhnya melepas Elyse, seolah takut wanita itu kembali melangkah ke arah bahaya begitu saja.“Dan kau melakukannya dengan sangat… berdedikasi.”Elyse memalingkan wajah, menepuk ringan dada Dyall yang masih menahan pinggangnya. “Yang Mulia salah besar. Itu bukan menguping.”Ia menegakkan punggungnya, memasang ekspresi serius yang jelas dibuat-buat. “Anggap saja itu keterampilan mata-mata tingkat tinggi. Pengamatan lapangan. Demi stabilitas kekaisaran.”“Kemampuan?” ulangnya. “Menempelkan diri di balik semak, menahan napas, lalu men

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status