Share

Menjunjung tinggi poligami

Sinar matahari pagi menerpa wajah Sarah yang masih terbalut selimut. Merasa silau, Sarah mengucek matanya lalu menggeliat.

Mengingat kejadian malam tadi senyuman diwajahnya mengembang, "Apa kabar suamiku? Sudah mengerangkah kau di sana?"

Setelah bersih-bersih badannya terasa lebih segar, sudah terlihat rapi dengan setelannya, Sarah pun keluar menuju meja makan. Tak lupa sedikit menoleh ke ruang keluarga.

"Kemana jasadnya? Menghilangkah? Ah, lupakan saja. Lebih cepat menghilang itu lebih baik."

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, hari ini Sarah merasa sedikit lebih enteng. Sarapannya sudah tersedia di atas meja, rumah sudah terlihat rapi dan bersih tanpa ia kerjakan.

Seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan wajah kaku. Sarah mengembangkan senyum dan menyapanya.

"Selamat pagi, Oh. Ya, kita belum berkenalan. Namaku Sarah." Sarah mengulurkan tangannya. Melihat hal demikian, wanita itu langsung mengelap tangannya masih basah dengan celemek lalu menyambut tangan Sarah.

"Saya Jumiatu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
drama terlalu bodoh sama dg kebodohanmu selama ini sarah. udah dibikin sekarat sama fandi dan nedya tapi kamu masih aja sok2an dan g bertindak. kenapa g sekalian aja kau mati dg ketololan mu nyet
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status