LOGINSetelah pertemuan singkat Ruby dengan seorang pria yang akan neneknya jodohkan dengannya, wanita itu kembali berkutat dengan pekerjaan yang selalu menyibukkannya hingga membuatnya selalu pulang di malam hari seperti hari ini wanita cantik itu sedang mengendarai mobilnya sendiri untuk kembali pulang di Mension keluarganya saat waktu menunjukkan pukul sebelas malam
"Selamat malam Nona muda" sapa para penjaga yang bekerja di Mension keluarganya "Tolong, parkirkan mobil saya" titah Ruby "Baik Nona" jawabnya Ruby melangkah masuk ke dalam Mension keluarganya dan hal pertama yang dilihatnya adalah sang nenek yang sepertinya sedang menunggunya sejak tadi "Sepertinya aku akan terkena omelannya lagi" guman Ruby namun apa yang terjadi selanjutnya justru membuat wanita cantik itu mengernyit heran "Kau terlihat lelah sayang, istirahatlah" ucap Revana sang nenek yang bersikap lembut pada Ruby "Kali ini apa lagi yang Oma rencanakan?" Selidik Ruby "Kenapa kamu terus mencurigai Oma sih, Oma hanya sedang bahagia karena ini kali pertamanya kencan yang oma rencanakan berjalan baik" senang Revana "Berjalan baik?" Bingung Ruby "Iya, bahkan keluarga Killian lebih tepatnya keluarga dari pria yang kau temui tadi mengundang keluarga kita untuk makan malam bersama di malam weekend nanti " Apa dia tidak mengatakan jika aku menolaknya?" Tanya Ruby "APA??, Kamu menolak pria ini lagi Queen?" Tanya Revana kaget "Hm, aku tidak tertarik dengannya Oma" jujur Ruby "Sampai kapan kamu terus menerus menolak pria lain Queen, apa hebatnya mantanmu itu sampai membuatmu tak bisa membuka hati lagi untuk pria lain" kesal Revana "Oma ini tidak ada hubungannya dengannya, aku memang menolaknya karena aku tidak menyukainya" jujur Ruby "Kali ini Oma tidak perduli, kau harus datang makan malam di kediaman Killian weekend nanti" titah Revana tak ingin di bantah "Oma, please jangan memaksa ku untuk menikah dengan pria yang tidak aku cintai, aku tidak ingin hidup dalam keluarga yang penuh kebohongan seperti papa yang berpura-pura mencintai ibuku selama bertahun-tahun" mohon Ruby lelah Revana menghela nafasnya berat ia sangat tahu bagaimana kehidupan orang tua Ruby karena perjodohan yang di perbuatnya dan melihat cucu kesayangannya memohon seperti itu membuatnya sedikit tak tega "Kau tetap akan ikut menghadiri undangan makan malam itu dan tentang perjodohan mu, kau bisa membatalkan perjodohan ini jika kau memang memiliki kekasih, lebih bagus lagi jika kau memiliki calon suami yang tepat dan membawanya langsung menemuiku maka Oma tidak akan lagi memaksamu" jelas Revana yang langsung pergi kembai ke kamarnya meninggalkan sang cucu yang terlihat Frustasi "Ck, ini membuatku frustasi" keluh Ruby memilih ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya ... Di tempat lain tepatnya di sebuah rumah yang terlihat clasik yang menjadi Markas Darknez yang di kenal sebagai geng motor biasa namun tidak ada yang tahu jika mereka bukan hanya kumpulan anak laki-laki berandal yang menikmati jalanan sepi di malam hari dengan kecepatan tinggi, Darknez sebuah kelompok yang berarti kegelapan sebab tidak ada siapapun yang mengetahui pergerakan mereka ataupun apa yang sedang mereka kerjakan Bahkan sebagian dari anggota Darknez adalah anak-anak seusia mereka yang Algarrel dan sahabatnya bantu dari kehidupan kelam mereka, membiarkan mereka tinggal dimarkas dengan hubungan yang semakin lama terasa seperti saudara Brakk "Anj*ng lo bikin gue kaget " umpat Lucas merasa terkejut saat pintu markas mereka terbuka kasar "Bisa santai gak si lo bos" kaget Kafa juga "Ada masalah?" Tanya Vaska datar "As you know, dia belum datang?" Tanya Algarrel Killian pelaku yang membuka pintu Markas begitu kasar "Lo cari gue?" Suara seorang laki-laki yang memiliki umur sepantaran dengan mereka "Huaaa gue kangen lo Ven" heboh kafa mendramatisir "Geli gue Kaf, lo ngapain meluk gue sih, lo bahkan sering datangin gue ke Prancis sampai gue bosan lihat lo" kesal Raven Memang benar adanya para sahabatnya ini sesekali terbang ke Prancis hanya untuk bertemu dengannya walau sulit karena penjagaan ketat yang Omanya berikan untuknya membuat para sahabatnya harus berusaha lebih ekstra Raven Alvaughan laki-laki berwajah tampan keturunan Alvaughan yang juga menjadi sahabat serta anggota inti Darknez "Lo kapan tibanya?" Tanya Lucas sembari memeluk singkat ala lelaki pada sahabatnya itu "Kemarin, tapi yah gue gak bisa langsung cabut, ini saja gue kabur" jujur Raven "Lo gak ada kapoknya dikirim lagi ke Prancis" ledek Vaska "Dan sialnya kalau gue ketahuan lagi berbuat masalah kali ini, gue akan dikirim dalam waktu yang sangat lama" keluh Raven ikut duduk di samping Vaska "Lagian lo juga hobi bener buat masalah ujung-ujungnya juga orang kepercayaan bokap lo yang mengurusnya" sindir Lucas Selama ini diantara mereka hanya Raven yang terang-terangan berbuat masalah entah itu balapan liar yang diikutinya tanpa tahu aman dan tidaknya, membuat anak orang masuk rumah sakit karena adu jotos yang dilakukannya sendirian dan semua itu hanya untuk melampiaskan amarahnya dengan mempermalukan keluarganya sendiri, keluarga yang terasa hampa untuknya "Lo kenapa melamun?" Tanya Algarrel melihat keterdiaman Raven "Bukan apa-apa, gimana kabar lo?" Tanya Raven pada ketuanya Algarrel "Gue baik dan lo tahu itu" balas Algarrel datar "Rel, gak ada misi apapun nih?, gabut gue" keluh Lucas "Ada, minggu depan dan sedikit berbahaya" jawab Algarrel bersmirk "Sedikit berbahaya lo itu sama halnya kematian sudah melangkah dua kali di depan gue dan gue baru lari selangkah" keluh Kafa "Anjir perumpamaan lo keren kaf" kagum Lucas "Ini misi pertama lo lagi kan Ven, lo join apa nggak?" Tanya Kafa penasaran "Ya kali gue tolak" jawab Raven santai "Kali ini misi apa Rel?" Tanya Vaska "Sesuatu yang kalian suka" seringai Algarrel Killian .....>Mension Alvaughan... Ruby turun lebih dulu dari mobilnya diikuti dengan Raven yang masih memasang wajah datar dan Nala yang terlihat senang berada semobil dengan kedua kakaknya "Panggil dokter kepercayaan keluarga saya dan minta dia mengobati mereka" titah Ruby pada Lexa "Baik Nona" jawab Lexa patuh Ruby berjalan lebih dulu memasuki Mension keluarganya dan ternyata nenek, papa dan wanita yang menjadi ibu tirinya tengah menunggu kehadiran ketiganya "Ya ampun Ruby, Raven, Nala apa yang terjadi nak dan kenapa wajah mu terluka seperti ini Raven?", khawatir Linda "Aku baik-baik saja mah hanya luka kecil" jawab Raven seadanya namun masih dengan wajah datarnya "Queen, apa yang terjadi?" Tanya Revana pada Ruby "Masalah kecil Oma" jawab Ruby jujur "Kali ini apa lagi yang kau lakukan Raven?, kau membuat papa harus meninggalkan rapat penting karena ulahmu lagi
Tok Tok "Permisi Nona" ucap Lexa yang datang terburu-buru di ruangan bosnya "Ada apa?" Tanya Ruby yang terlihat masih fokus dengan laptop di hadapannya "Nona muda Nala dan Tuan muda Raven berada di kantor polisi, Nona" jelas Lexa serius Ruby masih terlihat santai seakan berita itu sama sekali tidak penting untuknya "Lalu apa urusannya denganku?" Tanya Ruby tak minat "Nona muda Nala menghubungi saya dan mengatakan jika Tuan Arlend dan juga Nyonya Linda sedang berada diluar kota menghadiri acara bisnis dan Nona muda Nala tak tahu harus menghubungi siapa" jelas Lexa lagi "Kau saja yang urus kedua anak itu, jangan merepotkan ku" titah Ruby jengah "T-tapi Nona, anak-anak yang juga di bawa bersama mereka lebih tepatnya lawan perkelahian Tuan muda Raven merupakan anak yang berasal dari kalangan atas, dan mungkin nona muda Nala dan Tuan muda Raven akan sul
Mobil yang Raven tumpangi kini tiba di halaman kampusnya dan dengan perasaan dongkol dan wajah yang tertekuk Raven keluar begitu saja dari mobil mewah itu tanpa mengatakan apapun pada sang supir "Wow Ven sejak kapan nih lo jadi anak mami gini sampai di antarin supir segala" ledek Lucas yang memang saat ini para sahabatnya sedang santai duduk di atas motor mereka yang terparkir di halaman kampus "Motor gue lagi di tahan sama nenek lampir sialan itu karena semalam dia tahu gue gak pulang" ucap Raven kesal "Nenek lampir?, nenek lo?" Tebak Kafa "Kakak tiri gue" jawab Raven sewot "WHAT???,KAKAK TIRI LO?" Kaget Lucas dan Kafa bersamaan "Ck, kenapa lo berdua heboh banget sih, gue juga pernah bilang kan keluarga gue gak akur dan gue punya kakak tiri yang menjengkelkan dan itu alasan gue gak pernah bawa lo semua kerumah gue" jengah Raven "Otak temen lo kapasitasnya memang kecil, maklumi saja", celetuk Vaska membuat mood Raven berubah cepat dan tertawa "Sialan banget lo, kalau saja g
"Raven" "Ven" "Oi Ven" "Apasih, lo ganggu tidur gue sialan!" Geram Raven masih setia menutup matanya walau merasa terganggu saat namanya terus saja dipanggil "Lo gak pulang semalaman, dodol" cibir Lucas yang baru saja terbangun dari tidurnya dan menyadari jika Raven malah menginap di markas karena keasikan bermain game bersama mereka "Ada apa sih Cas berisik banget lo pagi-pagi" keluh Kafa yang merasa tidurnya juga terganggu "Lihat tuh anak, baru hukumannya selesai sudah berbuat ulah lagi" keluh Lucas "VEN WOI RAVEN NENEK LO DATANG VEN" teriak Kafa tiba-tiba membuat semua orang terbangun karena teriakan lantangnya "Anj*ng, dimana nenek tua itu?" Kaget Raven terbangun dari tidurnya dengan kaget "Sialan!, berisik" umpat Algarrel "Hehehe sorry rel, habisnya nih anak susah banget bangunya" ucap Kafa cengengesan "Mana tuh nenek-nenek?" Tanya Raven lagi dengan suara serak khas bangun tidur "Tidak ada siapa-siapa tuh" jawab Kafa santai "Bangs*t lo" umpat Raven "Pulang s
Setelah pertemuan singkat Ruby dengan seorang pria yang akan neneknya jodohkan dengannya, wanita itu kembali berkutat dengan pekerjaan yang selalu menyibukkannya hingga membuatnya selalu pulang di malam hari seperti hari ini wanita cantik itu sedang mengendarai mobilnya sendiri untuk kembali pulang di Mension keluarganya saat waktu menunjukkan pukul sebelas malam "Selamat malam Nona muda" sapa para penjaga yang bekerja di Mension keluarganya "Tolong, parkirkan mobil saya" titah Ruby "Baik Nona" jawabnya Ruby melangkah masuk ke dalam Mension keluarganya dan hal pertama yang dilihatnya adalah sang nenek yang sepertinya sedang menunggunya sejak tadi "Sepertinya aku akan terkena omelannya lagi" guman Ruby namun apa yang terjadi selanjutnya justru membuat wanita cantik itu mengernyit heran "Kau terlihat lelah sayang, istirahatlah" ucap Revana sang nenek yang bersikap lembut pada Ruby "Kali ini apa lagi yang Oma rencanakan?" Selidik Ruby "Kenapa kamu terus mencurigai Oma sih, Om
Pagi ini cuaca terlihat mendung buliran embun masih terlihat begitu jelas seakan menikmati suara burung yang terdengar saling bersahutan Tok TokSeorang wanita yang terlihat selalu cantik walau dengan wajah polosnya yang terlihat baru saja terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu dengan ketukkan di pintu kamarnya Ceklek"Ada apa?" Tanya wanita cantik yang tak lain adalah Ruby saat melihat ibu tirinya yang ternyata pelaku dari ketukan pintu di kamarnya itu"Nak, turun lah kita sarapan bersama" pinta Linda lembut"Lain kali tidak perlu repot-repot datang kesini untuk membangunkan ku, saya menggaji para Maid untuk melakukan tugas mudah seperti ini" sarkas Ruby yang langsung menutup pintunya begitu saja tanpa mendengar sedikit pun jawaban LindaLinda sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan tingkah anak tirinya karena hal seperti ini sudah sangat biasa untuknya, wanita parubaya itu memilih untuk kembali turun ke lantai bawah bersama yang lainnya untuk menunggu Ruby se







