Share

Obsesi Cinta Sang Mafia
Obsesi Cinta Sang Mafia
Penulis: Rentya Karin

DI JODOHKAN

Alexander Antonio laki-laki berusia 35 tahun sang pemimpin Ghost Devil, geng mafia yang paling ditakuti hampir di seluruh dunia.

Laki-laki tampan memiliki karismatik yang begitu menggoda, memiliki mata yang tajam dan sifatnya yang sangat cocok dengan dirinya.

Alex anak semata wayang dari pasangan Antonio Stevanus dengan Miriam Stevanus, ia di besarkan di kota Jakarta, namun sejak usia 7 tahun, ia harus tinggal bersama paman dan juga bibinya di negara Jepang. Karena pada saat itu, sang mama pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, sementara sang ayah sibuk mengurusi perusahaannya yang pada saat itu hampir mengalami kebangkrutan.

Pada saat usia Alex menginjak 27 tahun, ia kembali ke tempat kelahirannya dan menjadi CEO muda di perusahaan milik sang ayah yang nantinya akan di wariskan kepada dirinya.

Hanya tiga tahun Alex berada di Jakarta, ia harus kembali ke negara Jepang untuk menyelesaikan urusannya bersama para anak buahnya. Namun hingga lima tahun berlalu Alex tidak pernah lagi menginjakkan kaki di Jakarta sehingga membuat ayah cemas sekaligus merasa khawatir. Apalagi Alex sangat jarang sekali berkomnukasi dengan sang ayah dan itu meningkatkan ketakutan sang ayah, hingga suatu saat sang ayah nekad untuk membohongi sang anak, ia pura-pura sakit hanya untuk membuat sang anak kembali.

***

Lima tahun sudah Alex meninggalkan negara kelahirannya yaitu Indonesia, kini ia kembali ke tempat kelahirannya atas desakan papanya yang menyatakan bahwa dirinya tengah sakit parah. Alex yang merasa khawatirpun langsung menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan jet pribadinya.

Alex menuruni mobilnya, ia berjalan dengan gaya khasnya yang elegan, di dampingi oleh Anton selaku asistennya yang selalu setia mendampinginya.

"Selamat datang tuan, silahkan." Sambut para pelayan yang bekerja di mansionnya, Alex hanya menatap sekilas, kemudian ia melangkahkan kakinya masuk. Disana terlihat sang papa tengah bercengkrama dengan tamu yang Alex sendiri tidak mengenalnya.

melihat kedatangan Alex, pak Stevanus langsung memberhentikan obrolannya, ia menatap sang anak yang sudah lima tahun tidak menemuinya sama sekali." Alex akhirnya pulang juga." Sambut pak Stevanus dengan gembira.

Sementara Alex hanya mengernyitkan keningnya bingung, pasalnya sang ayah terlihat sangat baik-baik saja, "Papa tidak sakit parah?" Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya, membuat pak Stevanus menghela nafasnya kasar.

"Kamu ... Baru sampai sudah menyumpahi papamu ini sakit hah." Pak Stevanus berusaha untuk meredam emosinya.

"Ck ,, papa sakit parah bilang, kalau papa itu sakit parah, makannya aku di suruh pulang." Alex menjawab dengan sedikit kesal, ia paling tidak suka jika ada orang yang berani membohongi dirinya, ya meskipun itu ayah kandungnya sendiri. Tetap saja Alex tidak suka.

Pak Stevanus hanya menghela nafasnya dengan kasar, ia akui bahwa dirinyalah yang salah karena sudah membohongi sang anak, tetapi ia juga tidak punya pilihan lain." Sudahlah lebih baik kita duduk dulu." Pak Stevanus mengalah dan menyuruh sang anak untuk duduk.

"Alex kenalin ini tante Mira dan ini Om Dimas rekan bisnis papa." Ucap pak Stevanus memperkenalkan rekan bisnisnya kepada Alex.

"Saya Alex."

"Wah wah anakmu ini tampan sekali ya, dia sangat cocok dengan anakku Kirana." Mira berucap sambil memberikan pujian kepada rekan bisnis suaminya itu, sedangkan Alex mulai tidak suka jika dirinya di jodoh-jodohkan, apalagi dirinya baru saja tiba di negara kelahirannya, namun ia malah mendengar hal yang tidak menyenangkan. Sungguh membuat Alex geram, namun ia tetap bisa menahannya.

"Ya kau benar-benar sayang, mereka pasti cocok, bagaimana menurutmu Stev?" Dimas membenarkan ucapan sang istri, kemudian ia menatap pak Stevanus menantikan jawaban.

Pak Stevanus tersenyum sambil mengangguk mengangguk, setuju dengan apa yang di ucapkan oleh rekan bisnisnya itu." Bagaimana dengan anakmu? apakah anakmu sudah mengetahui tentang perjodohan ini." Pak Stevanus bertanya dengan serius, dan disaat itulah Alex mulai mengepalkan kedua tangannya, ia sungguh tidak menyangka jika dirinya di suruh pulang hanya untuk dijodohkan dengan perempuan yang tidak di kenalnya.

Braaaak...

Suara gerbakan meja membuat ketiga orang itu terkejut, mereka langsung menatap Alex dengan tanda tanya." Papa menyuruhku pulang hanya untuk di jodohkan?" Tanya Alex dengan kesal." Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menerima perjodohan ini, jadi aku harap papa membatalkan perjodohan ini."

"Tenangkan dulu dirimu Alex, papa melakukan ini semua untuk mu, sampai kapan kamu akan.."

"Pah, aku tidak ingin di jodoh-jodohkan, apalagi dengan perempuan yang tidak aku kenal."

"Alex..."

"Sudahlah pah, aku cape... Dan aku harap papa membatalkan perjodohan ini." Setelah mengucapkan hal itu, Alex langsung keluar dengan raut wajah kesalnya, pak Stevanus hanya mampu menatap kepergian sang anak, ia tidak berani mengejarnya, karena ia tahu jika Alex saat ini hanya perlu waktu untuk menenangkan dirinya.

"Maafkan anak aku Dim, mungkin dia masih syok mendengar perjodohan ini." Pak Stevanus merasa tidak enak hati dengan rekan bisnisnya itu.

"Kami mengerti Stev, kita beri waktu untuk anakmu memikirkannya. Tapi aku harap perjodohan ini tetap berlangsung."

"Pasti, kamu tenang saja Dim, yasudah lebih baik kita makan dulu." Ajak pak Stevanus.

Mira dan juga Dimas hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, mereka berjalan mengikuti pak Stevanus menuju ruang makan.

***

Di sebuah rumah mewah, disana seorang laki-laki tampan tengah meneguk segelas wine sambil memejamkan kedua bola matanya, dia adalah Alex, laki-laki dingin yang telah mengeraskan hati untuk tidak jatuh cinta pada perempuan manapun.

"Bos." Panggil Anton setelah ia masuk ke dalam Rumah tersebut.

"Ada apa An?" Tanya Alex tanpa menoleh.

"Bagaimana menurut bos tentang perjodohan itu." Tanya Anton dengan hati-hati.

"Sudah jelas aku tidak suka dengan perjodohan ini, aku tidak akan pernah mau menikah, kalau kau mau, kau boleh menggantikan aku untuk menerima perjodohan ini." Ucap Alex sambil menatap sang asisten kesal.

Anton menghela nafasnya kasar, ia sungguh merasa sangat kasihan dengan bosnya itu. "Bos, apa Anda tidak akan pernah menikah dan memiliki keturunan?"

Alex kembali menatap Anton tajam, ia paling tidak suka jika Anton sudah membahas tentang keturunan yang jelas_jelas Anton tau jika Alex sama sekali tidak berminat untuk memiliki keturunan dari perempuan mana pun."Aku sudah tidak ingin membahasnya lagi, lebih baik kamu tidak menggangguku."

"Maafkan saya bos, kalau begitu saya permisi dulu."

"Tunggu, kita pergi ke markas kita."

"Baik bos." Jawab Anton sambil menganggukkan kepalanya pelan. Setelah itu, Alex dan juga Anton keluar.

***

Selama perjalanan menuju hutan belantara yang menjadi markas geng Ghost Devil, mereka hanya diam membisu, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut keduanya, sampai di tengah-tengah perjalanan, mereka melihat sekelompok penjahat yang menghadang mobil.

"Ck , sekumpulan sampah." Dengus Alex kesal karena perjalanannya jadi terhambat." Cepat bereskan An." Perintah Alex Datar.

"Siap bos," Anton menepikan mobilnya kepinggir, dan tanpa menunggu lebih lama lagi, ia keluar dari mobilnya mendekati rintangan-rintangan tersebut, sedangkan Alex hanya menjadi penonton di dalam mobil.

Para penjahat itu diperkirakan dua puluh orang, entah mereka sengaja menargetkan Alex, atau mereka memang para perampok yang mengincar hartanya saja, Alex sendiri tidak peduli, namun ketika ia melihat asistennya kewalahan, maka dengan senang hati Alex pun ikut bermain bersama dalam menghadapi para penjahat itu.

Alex tidak menyadari jika perkelahiannya tengah menjadi tontonan menakutkan bagi seorang gadis yang berusia 19 tahun, ia terlihat begitu ketakutan ketika menyaksikan aksi tembak menembak yang dilakukan oleh sekelompok penjahat tersebut.

Disaat bersamaan salah satu penjahat melihat ke arah gadis itu, panjahat itu begitu menyeramkan, sehingga membuat gadis itu terdiam dengan tubuh yang gemetar.

Alex yang menyadari salah satu penjahat itu berniat kabur langsung mengarahkan pistolnya, namun sayang sekali penjahat itu berhasil lolos dan tembakannya melesat menembus perut gadis cantik yang didorong oleh penjahat untuk melindungi dirinya.

Gadis itu ambruk seketika, darahnya keluar dengan derasnya, Alex terlihat begitu panik, ia melihat langsung berlari mendekati gadis tersebut," Hey bangun, argh... "Alex mengerang frustasi, ia menatap wajah gadis itu yang terlihat mulai pucat.

"Bos sebaiknya kita cepat pergi dari sini, di sana sudah ada polisi." Anton panik langsung menghampiri sang bos yang tengah menepuk-nepuk wajah gadis cantik itu.

"Bagaimana dengannya An? aku tidak mungkin meninggalkannya dengan keadaan yang seperti ini."

"Biarkan polisi itu yang menyelamatkan gadis ini, bos sebaiknya kita cepat-cepat pergi dari sini." Dengan sangat menyesal Alexpun meninggalkan gadis cantik itu, ia melangkahkan kaki dengan cepat begitupun juga dengan Anton.

tidak menyangka, di tengah-tengah jalan yang jauh kemana-kemana tiba-tiba polisi datang yang entah darimana asalnya, mereka yakin ini semua pasti sudah direncanakan, mengingat ada sekelompok manusia sampah yang mengetahui jati dirinya sebagai pemimpin geng Mafia Ghost Devil

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status