Home / Romansa / Oh, My Ex! / Bab 6. Enyah Kau Dari Hidupku!

Share

Bab 6. Enyah Kau Dari Hidupku!

last update Huling Na-update: 2025-06-26 00:56:50

Rylan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, meluncur di jalan raya yang sepi. Tampak Raisa duduk di kursi penumpang, gemetar dan tertekan oleh kecepatan mobil yang terlalu tinggi.

“Rylan, tolong berhenti! Kau membuatku takut!” teriak Raisa dengan suara histeris.

Rylan hanya menatap lurus ke depan, tanpa memberikan respons apa pun. Pria tampan itu terlalu terobsesi dengan keinginannya untuk membawa Raisa ke tempat yang sudah dia siapkan.

“Rylan, aku serius! Berhenti!” Raisa mencoba memohon lagi, tetapi Rylan tetap tidak menghiraukannya.

Mobil melaju masuk ke kelab tempat di mana Rylan sedang bertemu rekan bisnisnya, dan tempat Raisa menghabiskan waktu karena stress yang melanda. Pria tampan itu langsung membawa Raisa ke sebuah kamar yang ada di kelab malam itu, dan sudah dia pesan sebelumnya.

Raisa merasa semakin panik, tidak mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya. Sementar Rylan membuka pintu mobil, dan menarik tangannya keluar dengan kasar. Pun dia hampir terjatuh karena kebingungan dan ketakutan.

“Rylan, apa yang kau lakukan?!” Raisa mencoba melawan, tetapi Rylan terlalu kuat baginya.

“Diamlah, Raisa. Aku tidak akan menyakitimu.” Tanpa menunggu jawaban Raisa, pria itu kembali menggendongnya, tapi kali ini bukan menggendong seperti memikul karung beras, melainkan menggendong ala bridal style.

Rylan membawa Raisa masuk ke dalam kelab malam, di mana ada kabar di sana. Lantas, dia menutup pintu di belakang mereka. Sementara Raisa merasa seperti dalam penjara, terkurung dalam ruang yang gelap dan mencekam.

“Rylan, tolong katakan padaku apa yang kau inginkan!” Raisa berteriak, tetapi Rylan hanya diam.

Rylan tak mengindahkan teriakan Raisa, dia mengambil ponselnya dan mulai menelepon seseorang. Tentu Raisa tidak bisa mendengar percakapan yang terjadi, tetapi wanita itu merasa semakin putus asa.

Setelah beberapa saat, Rylan akhirnya menutup teleponnya dan menatap Raisa dengan serius.

“Siapakah yang kau telepon?” tanya Raisa dengan nada dingin. “Apa yang kau inginkan? Lepaskan aku!” lanjutnya menegaskan.

“Raisa, tenanglah. Aku hanya ingin menjelaskan kesalahpahaman sebelumya.” Rylan menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya menjawab, “Aku memanggil Elizabeth Yu.”

Raisa terkejut bercampur dengan bingung. “Elizabeth Yu? Siapa dia?”

“Karena kau membutuhkan penjelasan dari seseorang yang kau anggap sebagai pelacurku,” jawab Rylan dengan nada tajam.

“Aku tidak peduli kau ada di mana, atau mau bersama siapa!” Raisa menatap tajam ke arah Rylan, “Sekarang lepaskan aku! Aku mau pulang!”

Rylan menangkup wajah Raisa dengan lembut dan langsung mencium bibir wanita itu dengan cepat. Sontak tindakan Rylan membuat Raisa terbelalak terkejut mendapatkan ciuman itu.  

“Hmppt!” Raisa memukuli dada bidang Rylan sekuat tenaga, tapi hasilnya nihil. Tetap tidak bisa ciuman itu terlepas.

Rylan tidak peduli, sekarang dia mengunci tangan Raisa dan sudah memastikan posisinya agar wanita itu tidak bisa menyerang. Dia mengulum bibir Raisa yang ranum, mulai melumatnya perlahan, dan mengubah ciuman paksa itu menjadi kecupan ringan.

Raisa merasa bahwa dia tidak bisa melawan. Berontak akan berujung sia-sia. Akhirnya wanita itu pasrah. Tepat di saat Rylan merasa Raisa sudah tenang, pria tampan itu baru melepaskan ciuman panas itu. 

“Kita akan dengarkan penjelasan seseorang yang membuatmu salah paham.” Rylan tersenyum tipis. 

“Aku benci padamu, Rylan!” Mata Raisa menatap tajam Rylan.

“Kau mau ciuman lagi?” Rylan tersenyum kecil, “Perlukah kucium lagi agar kau tenang seperti tadi?” tanyanya dengan nada menggoda.

Raisa terdiam, merengut kesal. Hal yang paling dia sesali adalah dirinya langsung berlari pergi saat bertemu dengan Rylan di kelab malam tadi. Tindakan yang dia lakukan pasti membuat Rylan sekarang menjadi percaya diri. Harusnya dia tak peduli. Sekarang, wanita itu seakan seperti terkena batunya sendiri.

Beberapa saat kemudian, ada ketukan di pintu. Rylan membuka, dan ada seorang wanita cantik berambut abu-abu panjang masuk. Wanita itu mengenakan gaun malam mini dengan tali spageti yang membentuk tubuh dan terlihat sangat seksi. Elizabeth Yu masuk ke dalam kamar dengan ekspresi serius.

“Ada apa, Rylan? Kau terdengar sangat terdesak dan buru-buru,” ucap Elizabeth Yu, memandang Rylan dengan heran.

Rylan menatap Raisa sebelum akhirnya beralih pada Elizabeth Yu dan menjelaskan, “Wanita di hadapanmu bernama Raisa Marin, dia memiliki kesalahpahaman tentang hubungan kita. Dia mengira kau adalah salah satu wanita yang menghangatkan ranjangku. Tolong jelaskan bahwa di antara kita tidak ada apapun, Nona Yu.”

Wanita cantik berambut abu-abu bernama Elizabeth Yu tersenyum. “Nona Marin, aku dan Rylan hanya teman dan rekan bisnis. Tidak ada hubungan khusus di antara kami. Kebetulan, aku meminta bertemu di kelab malam, karena aku jenuh bertemu dengan rekan bisnisku di restoran.”

Raisa menjadi salah tingkah, dan bingung untuk menjawab seperti apa. Hal yang dilakukannya sekarang hanyalah melukiskan senyuman samar. Dia menjadi sangat malu. Apalagi dia sudah menuduh wanita di depannya sebagai pelacur Rylan.

Elizabeth menatap Rylan. “Sekarang sudahku jelaskan pada Nona Marin. Apa aku boleh pergi sekarang, Rylan?”

Rylan mengangguk. “Terima kasih atas bantuanmu, Elizabeth.”

“Dengan senang hati.” Elizabet tersenyum, lalu melangkah pergi meninggalkan Rylan dan Raisa.

Setelah Elizabeth Yu pergi, Rylan tetap berada di dalam kamar dengan Raisa. Dia melihat wanita itu dengan ekspresi penuh kerinduan, tetapi Raisa langsung waspada.

“Apa lagi yang kau inginkan sekarang?!” ketus Raisa.

Rylan tidak banyak bicara, dia naik ke atas ranjang. Mengukung Raisa dengan tangan kekarnya. Pria tampan itu mendaratkan sebuah ciuman penuh kelembutan. Sontak tindakan Rylan membuat Raisa terkejut, tapi kedua tangan wanita itu kini sudah dicengkeram kuat oleh Rylan membuatnya tak bisa berkutik sama sekali. Terdengar sesahan halus lolos dari bibir Raisa di tengah ciumannya yang panas.

Rylan terus menggodanya. Lidahnya menelusup ke dalam mulut Raisa, mengeksplorasi lebih dalam lagi.  Tanpa sadar Raisa membuka mulut, menyambut ciuman Rylan yang lembut dan menghanyutkan. Lantas, membawa pada kecupan-kecupan liar yang mulai membangkitkan hasrat. 

Saat tangan Rylan beralih menangkup kedua payudara yang menggoda, lenguhan berikutnya lolos lagi dari bibir Raisa. Sepasang tangan wanita itu yang sudah tak lagi dicengkeram oleh Rylan, sekarang bergerak menahan sentuhan pria tampan itu. Raisa seperti masih menyisakan setitik logika untuk menyelamatkan diri.

“Raisa, lihatlah dirimu,” ucap Rylan sambil melepaskan ciumannya dari Raisa yang terbaring di tengah ranjang, di dalam dekapannya. “Kau masih begitu bergairah seperti dulu. Dan kau juga masih menginginkanku, kan?”

Raisa menatap Rylan dengan campuran perasaan antara marah dan kebingungan. Dia tidak ingin terjerumus dalam rayuan manisnya lagi. Saat itu, meski hanya sepersekian detik, rasanya kembali terlempar ke alam nyata. 

“Dasar kurang ajar kau, Rylan! Apa yang kau lakukan padaku?!” seru Raisa dengan suara cukup keras, wanita itu langsung terbangun dan mendorong Rylan kuat-kuat. “Menyingkir dari atas tubuhku, sialan!”

“Bagaimana jika aku tidak mau?” Rylan tersenyum miring. 

Raisa terlihat tidak senang, tapi detik berikutnya dia langsung mengadu kepalanya dengan Rylan.

Duak!

“Akh, Shit!” Rylan memekik pelan sambil memegangi kepalanya.

Raisa langsung bangkit dari ranjang. “Persetan dengan kemauanmu, Rylan Blackburn! Enyah kau dari hidupku! Aku tidak sudi melihatmu lagi!” serunya dengan nada kencang, lalu berlari pergi meninggalkan tempat itu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Oh, My Ex!   Bab 18. Rylan Blackburn Banyak Berubah

    “What? Jadi, Rylan berhasil melumpuhkan dua orang penjahat? Astaga, aku tidak menyangka dia tetap masih hebat dan keren!”Komentar Winona begitu kagum pada sosok Rylan. Dia baru saja diberi tahu oleh Raisa tentang kejadian penyerangan waktu itu. Meski awalnya Winona panik, tetapi Raisa menjelaskan dengan jelas bahwa Rylan mampu melawan bahkan melumpuhkan dua penjahat sekaligus.Ya, pagi itu Raisa sedang menikmati secangkir susu cokelat hangat, dan Winona ternyata datang ke apartemennya. Well, dia masih sama masih menjadi pengangguran. Dia masih tahu apa yang harus dia lakukan. Namun, tetap meski demikian dia mencoba untuk tetap menikmati kehidupan ini.“Jujur, aku ingin sekali tahu siapa penjahat yang ingin mencelakai Rylan,” jawab Raisa dengan embusan napas panjang.Winona menatap Raisa saksama. “Apa kau mencemaskan keadaan Rylan? Maksudku, kau takut Rylan dalam bahaya?” tanyanya meledek.Raisa yang menyadari pertanyaan Winona langsung menggelengkan kepalanya tegas. “Tentu saja aku t

  • Oh, My Ex!   Bab 17. Rylan Vs Garry

    Botol wine telah pecah dan berserakan di lantai. Aroma anggur mahal begitu kental di ruangan itu. Tampak Omari, asisten pribadi Garry nyari menjadi korban kemarahan Garry Lawson. Dia berdiri di dekat botol wine yang telah pecah akibat tuannya melempar botol wine—dan mengenai dinding. Bisa dikatakan nyaris mengenai dirinya.“Kenapa orang bayaran kita idiot sekali!? Bisa-bisanya kalah hanya melawa satu orang saja!” bentak Garry, dengan sorot mata tajam, dan napas memburu menunjukkan kemarahan yang berkobar di dalam diri.Omari menundukkan kepalanya, di kala mendapatkan amarah besar dari tuannya itu. “Tuan, maaf saya tidak tahu kalau ternyata Rylan Blackburn cukup hebat dalam bela diri. Jika saya tahu dari awal, saya pasti akan menyiapkan pembunuh bayaran lebih banyak lagi untuk melumpuhkannya.”“Aku tidak mau mendengar ucapan maafmu! Yang aku mau tahu adalah hasil dari rencana yang tersusun sempurna, Bodoh!” bentak Garry lagi.Omari tetap menundukkan kepala. “Tuan, dua pembunuh bayaran

  • Oh, My Ex!   Bab 16. Dugaan Rylan Tak Pernah Meleset

    Aroma anyir darah semerbak tercium. Penjahat yang menyerang Rylan tewas di tempat. Raisa yang melihat penjahat itu tewas di tempat, dia langsung dilingkupi ketakutan. Bahkan kakinya seakan seperti jelly yang tak bisa berdiri tegak. Tepat di kala Raisa nyaris pingsan—Rylan dengan sigap merengkuh bahu wanita itu. “R-Rylan—” Lidah Raisa mendadak kelu. Tenggorokannya tercekat melihat para penjahat yang menyerang Rylan telah merenggang nyawa. Hal yang paling mengejutkan adalah di kala satu orang penjahat tersisa, tapi ada tembakan dari jarak jauh—membuat penjahat yang tersisa itu juga merenggang nyawa.Rylan tak berkata apa pun. Pria tampan itu trus memeluk tubuh Raisa, seraya mengendarkan pandangan ke sekitar. Penembak jarak jauh sudah pergi, dan dia tak bisa mengejar. Alasan kuat dia memilih tak mengejar adalah agar Raisa tidak berada dalam bahaya.Rylan berada di tempat itu, diserang ketika bersama dengan Raisa. Dia ingin bertindak lebih, tetapi fokus utamanya adalah membuat Raisa aman

  • Oh, My Ex!   Bab 15. Pencobaan Pembunuhan

    Raut wajah Raisa berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Rylan. Lidahnya tak tahan untuk menyela, tetapi semua itu seakan tertahan di tengorokannya—tak mampu mengeluarkan kata sedikit pun. Dia memilih untuk membuang muka, dan tak mau lagi menatap Rylan.Rylan tersenyum, melihat Raisa membuang pandangan padanya. Dia selalu gemas akan sifat Raisa. Dia memutuskan untuk tak lagi menggoda wanita itu. Dia menikmati makanan terhidang sembari menatap wanita itu yang tampak memasang wajah ketus.Tak selang lama, tepatnya ketika makanan sudah habis disantap, Rylan membayar bill makanan. Lantas, tanpa permisi, dia menggenggam tangan Raisa, membawa wanita itu masuk ke dalam mobilnya.Raisa memasang wajah dingin, di kala tangan Rylan menggenggam tangannya. Dia bermaksud untuk melepaskan genggaman tangan pria itu, tetapi entah dia tak mengerti kenapa hatinya seakan tak ingin genggaman itu terlepas.Raisa bagaikan hewan yang patuh di kala tangan Rylan terus memberikan genggaman erat. Dia mengumpat

  • Oh, My Ex!   Bab 14. Masih Tetap Naif

    Pagi menyapa, Raisa bersantai di apartemen seraya menonton salah satu film action. Wanita cantik itu sudah bangun sejak awal, akibat pikiran yang sedang kacau. Perkataan Jenny, adiknya yang sialan itu berputar di pikirannya. Sialnya, dia belum mendapatakan petunjuk tentang bukti perselingkuhan Garry dan Jenny.Raisa menyesal saat memergoki Garry dan Jenny berhubungan intim, dia tak mengambil gambar. Ah, betapa bodohnya dia. Pun dia tak pernah tahu adiknya akan balik menyerang dirinya. Dia terlalu bodoh, berpikir adiknya pasti akan merasa tersudut. Ternyata di sini keadaan bisa diputar.Suara bell berbunyi. Raisa berdecak kesal. Wanita itu berharap yang datang bukan adiknya. Oh, God, jika adiknya yang datang, rasanya dia ingin menusuk belati ke jantung adiknya yang sialan itu. Andai saja membunuh tidak dihukum penjara, maka dia pasti akan membunuh adiknya yang berhati iblis.“Semoga bukan kau yang datang, Jalang!” gumam Raisa kesal, sambil berdoa bukan adiknya yang datang. Dia lelah ji

  • Oh, My Ex!   Bab 13. Jenny Adalah Wanita yang Sangat Licik

    “Apa rencanamu, Raisa?” Winona, sahabat baik Raisa, mendatangi Raisa lagi ke apartemen. Wanita itu dilanda keterkejutan akan fakta di mana Raisa one night stand dengan Rylan Blackburn. Pun dia bermaksud ingin selalu di samping sahabatnya itu dalam kondisi rumit seperti sekarang ini.“Aku ingin sekali meninggalkan kota ini,” jawab Raisa dengan embusan napas panjang, dan memejamkan mata lelah. Dia merasa lelah, dengan segala masalah yang ada dalam dirinya.Kening Winona mengerut dalam. “Kau ingin ke mana? Keluargamu tinggal di sini, Raisa,” ujarnya dengan nada bingung.“Pilihanku jatuh pada New York. Aku ingin segera meninggalkan Chicago, dan menetap tinggal di New York.”“Kau yakin?”“Ya, sangat yakin.”“Oke, katakan padaku, apa yang akan kau lakukan di New York?”“Mungkin aku akan membuka usaha sendiri. Aku masih memiliki tabungan. Aku bisa bertahan hidup dari tabunganku.”Winona berdecak kesal. “Come on, ayahmu bahkan memiliki perusahaan cukup besar. Kenapa kau harus bersusah payah s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status