Beranda / Romansa / Oh, My Ex! / Bab 5. Kesalahpahaman

Share

Bab 5. Kesalahpahaman

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-08 00:25:20

Keputusan besar yang Raisa ambil adalah pindah kerja. Dia sudah muak bertemu dengan Garry. Dia tidak ingin lagi bertemu dengan pria berengsek itu. Tidak akan pernah dia mau mendengar penjelasan dari pria bajingan itu.

Raisa bekerja di Lawson Group menjabat sebagai Direktur Marketing—yang mana Lawson Group adalah milik Garry. Bukan tak mau bersikap professional, tapi dia merasa sudah cukup untuk melihat Garry.

Andai saja Garry berselingkuh dengan wanita lain, pasti hancurnya hati Raisa tidak akan seperti sekarang ini. Perselingkuhan calon suami dan adik kandungnya sendiri adalah hal yang paling menyakitkan. Sampai detik ini saja, dia enggan datang ke keluarganya. Pun dia menghindari telepon dari kedua orang tuanya.

Pagi-pagi sekali Raisa sudah ada di kantor, rapi dengan pakaian formalnya, wanita cantik itu selalu terlihat elegant dan juga menawan. Blouse berwarna putih dengan pita besar di bagian dada, serta rok berwarna pink cerah berbentuk A-line itu membuat penampilan Raisa tampak memukau.

Raisa menatap meja kerjanya, dia melihat ada foto dirinya bersama dengan Garry di sana. Dia mengambilnya, lalu membuangnya ke tempat sampah. Semua benda pemberian Garry yang dia pajang di ruang kerjanya itu. Detik selanjutnya, dia bergegas menuju ruangan mantan tunangannya itu.

“Raisa, aku senang sekali melihatmu.” Garry menghampiri Raisa, hendak memberikan pelukan pada wanita itu, tapi dengan sigap Raisa menghindar—menolak pelukan Garry.

“Aku tidak memiliki banyak waktu. Tujuanku ke sini, karena aku ingin mengantarkan surat pengunduran diriku.” Raisa memberikan surat pengunduran diri miliknya, dan sontak membuat Garry terkejut.

Seketika raut wajah Garry berubah melihat surat pengunduran diri yang diberikan Raisa. Sepasang iris mata pria itu menunjukkan jelas sebuah emosi yang berkobar. Sejak kemarin, dia berusaha menahan diri. Kali ini dia tidak bisa menahan diri. Sampai kapan pun dia tidak akan pernah melepas Raisa di hidupnya.

“Aku tidak akan pernah mengizinkanmu pergi meninggalkan kantor ini, Raisa. Kau harus percaya padaku! Aku dijebak oleh adikmu .” Garry masih berusaha meyakinkan Raisa, tapi tentu saja wanita itu tidak percaya begitu saja.

Raisa menaikkan sebelah alisnya. “Mau seribu kali kau berkata tidak selingkuh! Aku akan tetap tidak percaya padamu. Hubungan kita sudah berakhir!” tegasnya menekankan.

“Raisa, aku mohon maafkan aku. Kita bisa memperbaiki semuanya. Aku saja berusaha berpikir positive saat kemarin ada pria asing yang membelamu!” seru Garry dengan nada cukup tinggi.

Raisa tersenyum sinis. “Pria asing kemarin bukan menjadi urusanmu. Hubungan kita sudah berakhir. Kalaupun aku bersama dengan pria lain, kau sama sekali tidak berhak ikut campur, Tuan Lawson. Alright, I’ve to go. Aku tidak memiliki banyak waktu.”

Raisa hendak pergi meninggalkan tempat itu, tapi dengan cepat Garry menahan lengan wanita itu. “Raisa, kau tidak bisa seperti itu. Kau adalah calon istriku.”

“Aku bukan lagi calon istrimu, Berengsek!” Raisa berusaha melepaskan diri dari dekapan Garry, tapi sialnya pria itu langsung mencium paksa bibirnya.

Raisa tidak diam saja, dia menggerakkan kepalanya agar terlepas dari bibir Garry, tapi tetap itu percuma, karena tak bisa terlepas begitu saja. Tenaga Garry yang lebih kuat membuat Raisa tak bisa melepaskan diri. Akhirnya wanita cantik itu memiliki cara lain untuk menyingkirkan pria gila itu, dia menendang kejantanan Garry dengan menggunakan lututnya cukup keras hingga membuat pria itu tersungkur.

Terlihat dengan jelas pria itu merasa sangat kesakitan. Raisa menatap Garry dengan kesal, dan melempar surat pengunduran diri itu tepat di depan wajah Garry. Dia sudah tidak peduli lagi dengan pria itu, yang terpenting saat ini adalah dia bisa terlepas dari pria yang sudah membuat hatinya terluka.

Shit! Raisa tunggu!” Garry merintih sakit kejantanannya ditendang Raisa. Dia ingin mengejar Raisa yang sudah pergi, tapi sialnnya dia tidak bisa mengejar dalam keadaan seperti ini.

***

Raisa memandangi sekitarnya, banyak orang-orang yang sedang menikmati alunan musik. Mereka semua menari bersama, meluapkan segala keresahan yang ada di hati. Saat ini dia sedang berada di sebuah kelab malam.

Wanita cantik itu hanya ingin menikmati kesendiriannya. Raisa ingin menghilangkan segala kegelisahan yang ada di hatinya, menenangkan hatinya yang tidak baik-baik saja. Berharap setelah keluar dari tempat ini, semua keadaan akan semakin membaik.

Alunan musik semakin malam terdengar semakin memanas, beberapa penari dengan pakaian seksi mulai menunjukkan aksi hebat mereka. Banyak pria mata keranjang yang mulai memandang keindahan tubuh para penari tersebut. Raisa hanya berdecih, dia berpikir semua pria sama berengseknya.

Wanita cantik itu hanya memesan minuman air mineral saja. Dia tidak ingin mabuk, Raisa tidak mau sampai hal buruk terjadi lagi padanya. Kejadian kemarin sudah dia jadikan sebagai pelajaran. Raisa tidak ingin terjatuh ke dalam lubang yang sama.

Cukup lama Raisa berada di klub tersebut, sampai akhirnya dia merasa lelah. Dia memutuskan untuk kembali. Namun, siapa sangka saat dia membalikkan tubuhnya, dia melihat sosok pria yang sangat dikenalinya. Baru tadi malam mereka melakukan one night stand.

Rylan … 

Raisa melihat Rylan bersama dengan wanita lain. Jaraknya dengan Rylan tidaklah jauh, membuatnya yakin bahwa apa yang dia lihat ini bukanlah sebuah kesalahan. Dia memang melihat jelas bahwa Rylan bersama dengan seorang wanita cantik dan seksi. Mereka bahkan terlihat sangat dekat dan akrab.

“Dasar bajingan,” desis Raisa sambil meninggalkan kelab tersebut. Dia semakin muak dengan kehidupannya saat ini. Dunia benar-benar sedang mempermainkannya, hatinya sungguh diuji.

Rylan yang tengah mengobrol dengan rekan bisnisnya cukup terkejut melihat Raisa berlari meninggalkan kelab malam dengan terburu-buru. Feeling-nya berkata bahwa Raisa memilih untuk pergi, karena melihatnya dengan wanita lain.

Rylan berusaha mengejarnya, tapi sayangnya wanita itu sudah masuk ke dalam mobiln. Rylan ingin mencegatn, tapi Raisa sudah melajukan mobilnya lebih dulu. Tampak raut wajah pria itu membendung rasa kesal di kala Raisa sudah pergi.

Tanpa pikir panjang, Rylan segera masuk ke dalam mobil, dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ingin membalap mobil Raisa. Dia yakin kalau Raisa pasti salah paham karena sudah melihat dia dengan seorang wanita.

Mobil Raisa semakin melaju dengan kencang di kala mobil Rylan mendekat. Akan tetapi, tetap saja pada akhirnya Raisa kalah dalam balapan dengan Rylan. Pria itu berhasil mendahului mobil yang dikemudikan oleh Raisa, menghadang mobil Raisa hingga membuat wanita itu mau tak mau menginjakkan rem mobilnya secara mendadak. Beruntung kepala Raisa tidak terbentur oleh stir mobil.

Raisa menatap tajam pria yang baru saja turun dari mobil tersebut. Benci, kesal, dan emosi melebur menjadi satu di dalam pikirannya. Wanita itu mencengkeram erat stir mobil yang sejak tadi dia genggam. Kedua sorot matanya bahkan sudah memerah, karena menahan amarah yang tak bisa dia luapkan.

Rylan mendekati mobil Raisa, pria itu menggedor kencang kaca mobil Raisa agar wanita itu mau membuka pintunya. Namun, sepertinya Raisa memilih tak acuh, tidak mau membuka kaca dan tetap memilih diam.

“Raisa, buka pintunya.” Rylan terus menggedor kaca mobil Raisa.

“Raisa, jika kau tidak membuka pintu mobilmu, aku akan mendobrak paksa pintu mobilmu!” bentak Rylan yang sudah habis kesabarannya.

Mata Raisa memerah hendak ingin meneteskan air mata, tapi dia mati-matian menahan air matanya agar tidak tumpah. Dia menyeka sudut matanya yang sudah berembun ingin meneteskan air mata.

Raisa tidak mengindahkan ucapan Rylan yang terus berusaha memintanya agar turun dari mobil. Dia yakin pasti Rylan akan segera pergi jika dirinya mengabaikan pria itu. Dia tidak mau lagi berurusan dengan pria berengsek itu.

Rylan juga tidak peduli jika Raisa merasa terusik, karena pria itu tidak akan berhenti sebelum Raisa benar-benar turun dari mobilnya. “Raisa, buka pintunya! Jika tidak, aku akan memecahkan kaca mobilmu.”

“Berengsek!” Raisa memukul stir mobilnya di kala mendengar ancaman nyata Rylan. Sialnya, dia tak mungkin lupa sifat nekat dan gila Rylan.

Raisa memejamkan mata singkat, berusaha mengatur emosi di dalam dirinya. Lantas, dengan penuh terpaksa—wanita itu membuka pintu mobilnya. “Ada apa?!” jawabnya keras.

Rylan menarik tangan Raisa paksa. “Kau salah paham, Raisa.”

Raisa tersenyum sinis. “Salah paham apa yang kau maksud?!”

Rylan menatap lekat dan tegas sepasang iris mata biru Raisa. “Wanita yang tadi kau lihat itu—”

Stop! Aku tidak mau mendengar penjelasanmu. Aku tahu wanita tadi itu salah satu pelacurmu! Aku tidak peduli! Jangan ganggu aku!” Raisa berteriak memotong Rylan. Detik selanjutnya, dia hendak kembali masuk ke dalam mobil, tapi sayangnya Rylan langsung menggendong Raisa layaknya karung beras—dan membawa paksa Raisa masuk ke dalam mobil pria itu.

“Rylan! Apa yang kau lakukan! Turunkan aku, berengsek!” Raisa memukuli punggung kekar Rylan, meminta pria itu untuk menurunkannya, tapi hasil yang didapatkan nihil. Pria itu sama sekali tak mendengarkan Raisa.

“Rylan! Bajingan kau! Turunkan aku!” Raisa kembali berontak.

Plakk

Rylan memukul bokong Raisa di kala suara Raisa begitu berisik.

“Aww—” Raisa merintih kesakitan di kala Rylan memukul bokongnya.

“Sekali lagi kau berisik, kau akan tahu akibatnya,” ucap Rylan memberi ancaman—lalu dia membawa Raisa ke mobilnya secara paksa, dan segera melajukan mobil dengan kecepatan penuh meninggalkan tempat itu.

Sebelum pergi, Rylan menghubungi anak buahnya untuk memindahkan mobil Raisa ke apartemen wanita itu. Sebab sekarang, Rylan tak akan langsung membiarkan Raisa untuk kembali ke apartemen.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Oh, My Ex!   Bab 18. Rylan Blackburn Banyak Berubah

    “What? Jadi, Rylan berhasil melumpuhkan dua orang penjahat? Astaga, aku tidak menyangka dia tetap masih hebat dan keren!”Komentar Winona begitu kagum pada sosok Rylan. Dia baru saja diberi tahu oleh Raisa tentang kejadian penyerangan waktu itu. Meski awalnya Winona panik, tetapi Raisa menjelaskan dengan jelas bahwa Rylan mampu melawan bahkan melumpuhkan dua penjahat sekaligus.Ya, pagi itu Raisa sedang menikmati secangkir susu cokelat hangat, dan Winona ternyata datang ke apartemennya. Well, dia masih sama masih menjadi pengangguran. Dia masih tahu apa yang harus dia lakukan. Namun, tetap meski demikian dia mencoba untuk tetap menikmati kehidupan ini.“Jujur, aku ingin sekali tahu siapa penjahat yang ingin mencelakai Rylan,” jawab Raisa dengan embusan napas panjang.Winona menatap Raisa saksama. “Apa kau mencemaskan keadaan Rylan? Maksudku, kau takut Rylan dalam bahaya?” tanyanya meledek.Raisa yang menyadari pertanyaan Winona langsung menggelengkan kepalanya tegas. “Tentu saja aku t

  • Oh, My Ex!   Bab 17. Rylan Vs Garry

    Botol wine telah pecah dan berserakan di lantai. Aroma anggur mahal begitu kental di ruangan itu. Tampak Omari, asisten pribadi Garry nyari menjadi korban kemarahan Garry Lawson. Dia berdiri di dekat botol wine yang telah pecah akibat tuannya melempar botol wine—dan mengenai dinding. Bisa dikatakan nyaris mengenai dirinya.“Kenapa orang bayaran kita idiot sekali!? Bisa-bisanya kalah hanya melawa satu orang saja!” bentak Garry, dengan sorot mata tajam, dan napas memburu menunjukkan kemarahan yang berkobar di dalam diri.Omari menundukkan kepalanya, di kala mendapatkan amarah besar dari tuannya itu. “Tuan, maaf saya tidak tahu kalau ternyata Rylan Blackburn cukup hebat dalam bela diri. Jika saya tahu dari awal, saya pasti akan menyiapkan pembunuh bayaran lebih banyak lagi untuk melumpuhkannya.”“Aku tidak mau mendengar ucapan maafmu! Yang aku mau tahu adalah hasil dari rencana yang tersusun sempurna, Bodoh!” bentak Garry lagi.Omari tetap menundukkan kepala. “Tuan, dua pembunuh bayaran

  • Oh, My Ex!   Bab 16. Dugaan Rylan Tak Pernah Meleset

    Aroma anyir darah semerbak tercium. Penjahat yang menyerang Rylan tewas di tempat. Raisa yang melihat penjahat itu tewas di tempat, dia langsung dilingkupi ketakutan. Bahkan kakinya seakan seperti jelly yang tak bisa berdiri tegak. Tepat di kala Raisa nyaris pingsan—Rylan dengan sigap merengkuh bahu wanita itu. “R-Rylan—” Lidah Raisa mendadak kelu. Tenggorokannya tercekat melihat para penjahat yang menyerang Rylan telah merenggang nyawa. Hal yang paling mengejutkan adalah di kala satu orang penjahat tersisa, tapi ada tembakan dari jarak jauh—membuat penjahat yang tersisa itu juga merenggang nyawa.Rylan tak berkata apa pun. Pria tampan itu trus memeluk tubuh Raisa, seraya mengendarkan pandangan ke sekitar. Penembak jarak jauh sudah pergi, dan dia tak bisa mengejar. Alasan kuat dia memilih tak mengejar adalah agar Raisa tidak berada dalam bahaya.Rylan berada di tempat itu, diserang ketika bersama dengan Raisa. Dia ingin bertindak lebih, tetapi fokus utamanya adalah membuat Raisa aman

  • Oh, My Ex!   Bab 15. Pencobaan Pembunuhan

    Raut wajah Raisa berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Rylan. Lidahnya tak tahan untuk menyela, tetapi semua itu seakan tertahan di tengorokannya—tak mampu mengeluarkan kata sedikit pun. Dia memilih untuk membuang muka, dan tak mau lagi menatap Rylan.Rylan tersenyum, melihat Raisa membuang pandangan padanya. Dia selalu gemas akan sifat Raisa. Dia memutuskan untuk tak lagi menggoda wanita itu. Dia menikmati makanan terhidang sembari menatap wanita itu yang tampak memasang wajah ketus.Tak selang lama, tepatnya ketika makanan sudah habis disantap, Rylan membayar bill makanan. Lantas, tanpa permisi, dia menggenggam tangan Raisa, membawa wanita itu masuk ke dalam mobilnya.Raisa memasang wajah dingin, di kala tangan Rylan menggenggam tangannya. Dia bermaksud untuk melepaskan genggaman tangan pria itu, tetapi entah dia tak mengerti kenapa hatinya seakan tak ingin genggaman itu terlepas.Raisa bagaikan hewan yang patuh di kala tangan Rylan terus memberikan genggaman erat. Dia mengumpat

  • Oh, My Ex!   Bab 14. Masih Tetap Naif

    Pagi menyapa, Raisa bersantai di apartemen seraya menonton salah satu film action. Wanita cantik itu sudah bangun sejak awal, akibat pikiran yang sedang kacau. Perkataan Jenny, adiknya yang sialan itu berputar di pikirannya. Sialnya, dia belum mendapatakan petunjuk tentang bukti perselingkuhan Garry dan Jenny.Raisa menyesal saat memergoki Garry dan Jenny berhubungan intim, dia tak mengambil gambar. Ah, betapa bodohnya dia. Pun dia tak pernah tahu adiknya akan balik menyerang dirinya. Dia terlalu bodoh, berpikir adiknya pasti akan merasa tersudut. Ternyata di sini keadaan bisa diputar.Suara bell berbunyi. Raisa berdecak kesal. Wanita itu berharap yang datang bukan adiknya. Oh, God, jika adiknya yang datang, rasanya dia ingin menusuk belati ke jantung adiknya yang sialan itu. Andai saja membunuh tidak dihukum penjara, maka dia pasti akan membunuh adiknya yang berhati iblis.“Semoga bukan kau yang datang, Jalang!” gumam Raisa kesal, sambil berdoa bukan adiknya yang datang. Dia lelah ji

  • Oh, My Ex!   Bab 13. Jenny Adalah Wanita yang Sangat Licik

    “Apa rencanamu, Raisa?” Winona, sahabat baik Raisa, mendatangi Raisa lagi ke apartemen. Wanita itu dilanda keterkejutan akan fakta di mana Raisa one night stand dengan Rylan Blackburn. Pun dia bermaksud ingin selalu di samping sahabatnya itu dalam kondisi rumit seperti sekarang ini.“Aku ingin sekali meninggalkan kota ini,” jawab Raisa dengan embusan napas panjang, dan memejamkan mata lelah. Dia merasa lelah, dengan segala masalah yang ada dalam dirinya.Kening Winona mengerut dalam. “Kau ingin ke mana? Keluargamu tinggal di sini, Raisa,” ujarnya dengan nada bingung.“Pilihanku jatuh pada New York. Aku ingin segera meninggalkan Chicago, dan menetap tinggal di New York.”“Kau yakin?”“Ya, sangat yakin.”“Oke, katakan padaku, apa yang akan kau lakukan di New York?”“Mungkin aku akan membuka usaha sendiri. Aku masih memiliki tabungan. Aku bisa bertahan hidup dari tabunganku.”Winona berdecak kesal. “Come on, ayahmu bahkan memiliki perusahaan cukup besar. Kenapa kau harus bersusah payah s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status