Share

Chapter 12: Caffe E-Go 1 (Cinta Itu Masih Ada)

"Bunda...." Disya menyembulkan wajahnya dibalik pintu kamar, setelah sebelumnya mengetuk pintu.

"Ada apa sayang... sini masuk!"

Disya melengkah masuk, dan duduk di tepi kasur tepat di samping Dina.

"Sedang apa, Bunda?"

Dina terkekeh, perempuan itu menunjukkan layar ponselnya kepada Disya. "Kamu ingat Anton? Anak panti yang pernah kamu bilang menyebalkan dan sedikit tidak pintar itu—"

"Anton yang bodoh itu?"

"Sya?" Dina menatap putrinya memperingati, padahal ia sudah menggunakan bahasa yang lebih enak di dengar, tapi Disya malah berbicara seperti itu.

"Iya maaf... kenapa Anton?"

"Dia dapat nilai seratus di ulangan matematikanya, lihat dia meminjam handphone Mba Kanti buat kirim fotonya ke Bunda," jelas Dina menunjukkan foto yang dikirim oleh seseorang yang sedang dibicarakan.

Disya menyunggingkan senyumnya. "Sepertinya ia sangat bekerja keras."

Dina mengangguk. "Oh iya, ada apa sayang? Butuh sesuatu?" Dina bertanya tentang tujuan Disya yang datang ke kamarnya.

"Disya ijin pergi hari in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status