แชร์

Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!
Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!
ผู้แต่ง: Ray Basil

1. Dokter Belevia Avryl

ผู้เขียน: Ray Basil
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2022-07-22 20:45:59

"Kau sudah membereskan semua?" tanya Michael sesaat tiba di rumah sakit dikawal Damien dan Milano.

Leonardo mengangguk. "Ya Tuan, semua sudah selesai. Pembayaran rumah sakit serta pemulangan jasad Michelle dan Nicholas diatur perusahaan di Milan, semoga Captain Leroy menyambut ketika tiba di bandara nanti."

"Bagus! Aku tak mau berlama-lama di sini sebaiknya kita pulang ke Milan sekarang juga," tandas Michael di depan pengawal lalu segera keluar rumah sakit membuatnya kian trauma.

Tiba-tiba saja bahunya ditahan pengawal senior Damien, kemudian berbisik pelan, "Kita berbicara sebentar di ruang Dokter Belevia Avryl. Ada sesuatu sangat penting harus diketahui demi Michelle dan Nicholas."

Michael melirik tajam. "Belevia Avryl? Aku tak kenal dirinya dan tak mau berurusan siapapun di negeri keparat yang mengambil nyawa kakakku!" tolaknya tegas bertemu dokter tua itu.

Damien tidak mau menyerah, sangat mengenal karakter keras kepala putra Tuan Delano Carleone. Pengawal Leo dan Milano bergerak mundur dari hadapan mereka mengawasi dari jauh jikalau terjadi baku hantam di antara pengawal senior dan sang mafia muda.

"Sebelumnya ayahmu sering menitipkan padaku, kini aku mewakili menjadi penasihat dan pengawal setia dari keluarga Delano Carleone," paksa Damien memperingatkan sang pewaris mengikuti sarannya. "Temui Dokter Belevia Avryl sekarang, atau kuseret ke ruangannya!"

Sial! Michael mati kutu. Pria paruh baya brengsek selalu mendampingi ketika berbisnis dan mengawal sesuai pesan mendiang Papa Delano.

"Okay, okay, sebenarnya ada apa dengan dokter itu? Kita tidak pernah bertemu, mengapa harus susah payah mengenalnya. Urusan rumah sakit toh telah tuntas ..."

Ucapan Michael belum selesai. Bahunya ditarik Damien kuat menuju ke selasar rumah sakit. Di belakang Leo dan Milano mengikuti mereka. Petugas resepsionis menunjukkan ke ruang pediatric dokter spesialis anak. Di sanalah dokter Belevia Avryl sedang bekerja.

Bau rumah sakit dibenci Michael. Aromanya khas. Teringat Mamma dan Papa terbaring kaku saat menjumpai untuk terakhir kali. Kini kakaknya Michelle juga harus dijemput pulang dalam keadaan tak bernyawa. Jiwanya semakin terluka mengenang satu persatu orang-orang disayangi pergi dengan cara tragis.

Michael terkejut mendengar kabar kematian kakak perempuan dikasihi sekaligus dibenci selama ini. Michelle Delano Carleone menikahi Nicholas Dupuis, pria biasa bukan dari kalangan mereka. Kakaknya melarikan diri bertahun-tahun tidak pernah ingin kembali ke keluarga.

Perseteruan antara Michael dan Michelle memisahkan mereka bertahun-tahun lamanya. Ditambah kematian orang tua mereka sebelumnya akibat kecelakaan mobil sama seperti putri sulung saat ini. Cinta, airmata dan kematian bagai lingkaran setan dalam keluarga mafia.

Nyawa dibayar nyawa kerap terjadi demi mempertahankan klan kekuasaan dan kekayaan. Tiga orang dicintai telah pergi tak pernah kembali. Kebencian yang membutakan segalanya walau Michael telah melarang keras dan memisahkan mereka demi keselamatan hidupnya.

Peristiwa kecelakaan merenggut nyawa keduanya tak dapat terelakkan lagi. Pihak aparat Perancis segera tiba dan mencampuri urusan keluarga sementara status Michael Delano Carleone sangat berseberangan sebagai pewaris klan mafia kejam terkenal di Italia.

Sesampai di depan pintu ruang pediatric belum sempat mengetuk tiba-tiba seorang dokter keluar tergesa-gesa sambil menangis tersedu. "Dokter Belevia?" tegur Michael cepat sebelum wanita itu bergegas pergi.

Wow! Keningnya berkerut. Dia mengira dokter anak itu wanita tua, tapi ternyata seorang gadis cantik berjas putih bersih. Rambut pirang digelung memperlihatkan leher jenjang halus dan mulus.

"Maaf, anda siapa dan ada keperluan apa bertemu denganku?" Belevia Avryl menyeka air mata di pipi seperti sedang menangisi sesuatu. "Aku sedang terburu-buru menemui keponakan, kita berbicara lain kali saja!"

Michael pun salah tingkah tidak tahu kepentingan apa berjumpa gadis cantik itu. Untung Damien langsung mengambil posisi darinya. Teringat pesan Leo yang dibaca ketika pesawat putra Delano Carleone mengudara menuju Marseille, dan selanjutnya mereka melakukan perjalanan darat ke rumah sakit di kota kecil yang jauh.

"Maaf Nona, apa kau adik dari Nicholas Dupuis?" tanya Damien penasaran.

Belevia menatap kesal dikepung empat pria kekar yang menghambat perjalanan pulang ke rumah. "Nicholas memang kakakku, kalian siapa dan ada urusan apa dengannya?"

"Hey, apa-apaan ini?!" Pertanyaan dari Damien dan jawaban Belevia membuat Michael tercengang hebat. Mengapa tidak ada yang memberi tahu jika kakak ipar memiliki adik perempuan seorang dokter di rumah sakit tempat bersemayam Michelle dan Nicholas.

"Hai Belevia, aku Michael adik Michelle Delano Carleone." Buru-buru ia memperkenalkan diri. "Kedatangan kami kemari untuk menjemput jasad mereka agar dimakamkan di samping orang tuaku di Italia."

Bola mata Belevia Avryl membesar. "Tidak, kau tak boleh membawa mereka pergi dari sini!" Sontak tangisnya berubah kemarahan. "Biar aku saja memberi penghormatan terakhir ke kakakku dan istrinya, kau tidak berhak atas jasad mereka!"

Tungkai kaki Michael melangkah menggertak kuat. Gadis itu tak sebanding, mereka pun beradu pandang dan saling berseberangan dalam satu keinginan. Dokter cantik itu mendongakkan dagu menatap tajam tanpa rasa takut melawan pria sombong dan angkuh tiba-tiba saja mengaku adik dari istri Nicholas Dupuis.

"Kau tak pernah tahu berurusan dengan siapa kali ini, Belevia. Aku peringatkan sekali lagi bahwa Michelle dan Nicholas lebih baik dikebumikan di negeriku, bukan di sini!" Michael memberi perintah tak boleh dibantah.

Grr! Hampir saja tangan kecil Belevia memukul ke dada pria brengsek namun dicegah pengawal paruh baya yang juga asing baginya.

"Nona Belevia, sebaiknya kau ikut kami sekarang demi keselamatan hidupmu, dan tolong jangan membuang waktu lagi terlalu lama," ujar Damien menengahi. "Pesawat segera diberangkatkan jika semuanya sudah siap."

Dokter cantik itu menggeleng kuat. "Aku tak bisa pergi tanpa ponakanku, mengapa kalian begitu repot ingin membawa Nicholas dan Michelle jauh dari sini huh?!"

Damien tersenyum bijaksana tak mau mengulur waktu, dan berkata, "Nanti penjelasannya, biar sekarang kami antar ke rumah untuk menjemput keponakanmu."

Dengan hati ragu dan curiga Belevia menoleh sinis ke Michael yang bertingkah sama membalasnya kesal. Dan pengawal senior Damien menahan lengan sang mafia agar tetap tenang tak membuat kericuhan.

Ada sebuah kejutan besar hadiah istimewa harus ditemui mereka. Misteri kecelakaan dialami Michelle Delano Carleone dan Nicholas Dupuis belum sempat terungkap. Adiknya harus bersabar sampai pemakaman mereka selesai lebih dulu kemudian memburu para pelaku.

Beriringan mereka keluar rumah sakit. Dokter muda itu tak diperkenankan mengendarai mobilnya sendiri. Leo dan Milano membawa sampai ke rumah. Belevia dipaksa Damien untuk duduk bersama Michael agar aman di dalam pengawasan.

"Tunjukkan dimana kediamanmu, kita dikawal dua anak buahku di belakang," ujarnya menyalakan kendaraan perusahaan milik sang pewaris mafia di Perancis Selatan.

Dalam 20 menit perjalanan tiada tegur sapa atau pembicaraan penting. Michael dan Belevia sedang menahan diri tidak ingin bertanya berseteru di situasi menegangkan seperti ini. Keduanya memilih menatap keluar kaca jendela seolah bermusuhan.

Belevia bersikeras seperti diucapkan di rumah sakit tadi. Namun pria yang berada di samping bersikukuh tak mau diganggu. Kembali buliran air mata mengalir di sudut mata membayangkan sebentar lagi jasad Nicholas dibawa pergi dari kota kelahiran untuk dibaringkan bersama istrinya di Italia.

Kini hidupnya seorang diri tanpa kakak yang ramah baik hati dan pekerja keras demi memperjuangkan adik kesayangan menjadi seorang dokter. Belevia kehilangan petunjuk arah tiada teman berbagi suka duka.

Diam-diam Michael memperhatikan sosok gadis cantik di sebelah. Tangan mungil itu sibuk mengusap derai air mata tanpa suara. Jantungnya ikut terasa sesak merasakan hal sama kehilangan kakak dikasihi mereka.

"Bersihkan tangismu!" sentaknya keras mengambil beberapa helai tisu menyerahkan di atas pangkuan gadis itu. "Mukamu jadi jelek buruk rupa sembab tak bercahaya!"

Pfff! Belevia hampir mengucap terima kasih namun terhalang kata-kata kasar tadi. "Jangan pernah campuri urusanku!" protesnya keras langsung menyeka wajah tak ingin tampil berantakan di depan keponakan nanti.

Detik-detik menegangkan bagi Belevia jika Michael mengetahui kejutan istimewa menanti di rumah. Andai saja Michelle mau jujur ke adik sendiri tak mungkin pria brengsek itu begitu berani menyerang saat berada di luar ruang kerja praktik tadi.

Bibir tipisnya digigit pelan menahan kecemasan yang luar biasa.

***

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   78. Photo Misterius

    Malam yang tenang bagi keluarga Michael Delano Carleone untuk sementara ini. Luis Santiago menyambut kedatangan sang mafia dengan suka cita. Informasi pihak rumah sakit menyatakan situasi aman dan tidak ada hal mencurigakan. "Misimu sungguh berhasil, kukira bakal terjadi beradu senjata di ruang perawatan pasien ternyata semua bersih tidak ada kehancuran dimana-mana!" pujinya. Michael tersenyum tipis sambil menuang botol minuman ke gelas, "Itu pekerjaan mudah bagi pria yang sering memegang senjata membunuh lawan, bukan seperti dirimu menolong dan merawat orang terluka." Mereka hidup di dunia berbeda, tetapi kali ini Luis setuju menghabisi musuh bebuyutan yang menghancurkan keluarga sepupunya. Dan akhirnya bersulang karena itu. "Apa Belevia masih marah enggan diajak pulang ke Milan?" sidik Michael ke Luis. "Ma petite Belle... bukan wanita mudah dirayu, apalagi sedang hamil begini hormonnya berubah-ubah, entah bagaimana cara menyakinkan lagi bahwa hanya kau satu-satunya pria menjadi s

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   77. Melenyapkan Musuh

    Di dalam ruang perawatan, Santiago Luis mendatangi sepupunya yang terbaring lemah. "Belle, apa yang terjadi denganmu?" tanyanya panik kemudian menoleh ke Michael. "Apa yang kau lakukan pada adikku?" "Apa kau pikir aku menyakiti istriku sendiri, huh?" Sang mafia bersiap ingin memukul dokter sialan menuduh sembarangan mengira berbuat jahat selama berada di apartemennya. Dokter Julia buru-buru melerai pertengkaran. "Luis, sepupumu sedang hamil muda, mual dan muntah proses alami baginya," ujarnya menahan sahabat sejawat di rumah sakit. "Sebaiknya kalian bicara dengan tenang, jangan sampai mengganggu psikis Nyonya Belevia." Michael pun duduk di samping ranjang. Luis Santiago berdiri di sisi lain, dan berucap, "Terima kasih Dokter, kau boleh lanjutkan pekerjaanmu." Suasana kembali hening beberapa saat. Sepeninggal dokter kandungan pergi, barulah Belevia menjelaskan, "Bukan Michael menyakitiku, aku hanya trauma ketika musuh lama kami mencoba menyerang hingga ke kota ini." "Musuh?"

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   76. Musuh Bebuyutan

    Belevia mengamati apartemen Luis Santiago berisi dua kamar tidur, ruang tamu luas dan dapur minimalis jadi satu. "Sejak kapan tinggal di sini, bukankah keluargamu berada di kota lain, kenapa malah memilih kerja di Granada?" Luis menjawab sambil menyeret dua koper ke kamar tamu, "Hanya pekerjaan sementara, dan tak lama aku kembali bertugas ke rumah sakit di Barcelona atas rekomendasi pimpinanku." Wow! Belevia terkagum karir sepupunya begitu pesat meningkat karena cerdas dan berpengalaman sebagai dokter bedah yang handal. "Bagaimana karirmu di Milan?" Luis ingin tahu, menunggu tubuh kecil Bianca yang sedang tidur dibaringkan ibunya pelan-pelan di atas ranjang empuk, menyelimuti dan mengecup kening sebelum keluar kamar. Ia mengikuti langkah Belevia ke dapur, dan bergegas membuat teh hangat untuk mereka. Percakapan serius berlanjut di meja makan. "Jabatan terakhir wakil kepala pimpinan rumah sakit milik keluarga Delano Carleone dan tetap membuka praktek dokter anak," balasnya lirih.

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   75. Ma Petite, Belle!

    Hari sudah menjelang sore, Belevia duduk tertegun lama di sebuah taman rumah sakit menunggu seseorang. Di samping Bianca sedang menikmati kue begitu asyik seolah melupakan kejadian di Milan Utara. Kenangan bersama Michael Delano Carleone sangat sulit dilupakan walau mereka jauh dari puri Lombardy. Dunia yang berbeda, ia tak akan mampu meraihnya kembali. "Ma petite, Belle ..... " Santiago Luis mengenali langsung sepupu berbadan mungil dari Perancis Selatan, memeluknya sesaat lalu berpindah ke Nona kecil. "Bianca Elenora, kau gadis kecil yang cantik seperti tantemu!" "No, sekarang Tante Belevia jadi Mamaku!" protes bocah berumur tiga tahun, dan memandang serius. "Om Luis, boleh aku minta minum?" "Ah okay, tidak masalah, Tuan Puteri," sahutnya senang, bocah itu mengingat kerabat ibunya di Spanyol. "Ayo kita ke Cafe saja, kau bebas memilih makanan dan minuman apa saja." Belevia terdiam mengikuti sepupu yang terus berbicara dengan ponakannya. Ia tak ingin merepotkan namun sesuatu yang

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   74. Cathy Terjebak

    Pagi yang indah dan tenang. Cathy berdandan luar biasa, mengenakan gaun elegant untuk menarik hati suaminya. Hubungan mereka sedang tidak baik, tapi kini tiada benalu menghalangi hidup mereka lagi. Wangi perfume mahal membangkitkan semangat hidupnya merebut pria yang baru kembali dari perjalanan bisnis. Sesaat ia keluar kamar betapa terkejut memandang Michael bertelanjang dada melintas begitu saja tanpa menyapa. "Oh, sayang, darimana saja dirimu?" Dipeluk suaminya penuh kerinduan. "Ayolah, kita bercumbu di dalam kamar sebelum sarapan." Sang mafia menghentak lengan wanita sialan sedang bermain api. "Bercumbu, katamu? No way, Belevia itu istriku, cinta satu-satunya yang tak akan pernah terbagi dengan wanita manapun termasuk kau, brengsek!" Cathy membelalak, "Kau sudah gila, aku ini istrimu dan Mike putramu, mengapa pungkiri bukti nyata kamilah bagian dari hidupmu, bukan jalang perebut suamiku!" Sekejap Michael mencengkram rahang wanita asing yang telah menghancurkan rumah tangganya.

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   73. Test Kehamilan

    "Nyonya Belevia, sebaiknya anda dan Bianca kembali ke puri Lombardy karena Tuan Michael sore ini pulang dari Spanyol," Damien meyakinkan lewat telepon. "Terima kasih infonya, aku tak mau ke sana selama wanita brengsek itu tinggal mengacaukan hidupku!" tegasnya terburu-buru menutup panggilan lalu berlari ke toilet. Perut terasa mual ingin memuntahkan semua sarapan pagi tadi. Keringat dingin dan lemas secara tiba-tiba membuat Belevia terduduk di lantai dingin. "Ada apa denganku?" batinnya bergemuruh. "Dua hari lalu tidak apa-apa saat pergi dari puri, kenapa kekuatanku berkurang belakangan ini?" Hoekkk! Mual tak tertahankan datang menyerang lagi. Isi perutnya terbuang begitu saja. Nyeri begitu menusuk, beberapa kali muntah sedikit melegakan tubuh dan pikirannya. "Mama, kenapa?" Bianca cemas ketakutan memeluk ibu sambungnya. "Mama sakit ya, biar aku telepon Papa Michael cepat datang kemari." Belevia segera membersihkan wajahnya yang pucat, lalu mengajak Bianca ke ruang tamu. "Mama b

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   72. Villa La Fortaleza

    Laut yang indah, biru dan tenang. Michael tertegun sejenak mengenang Michelle berlarian di tepi pantai mengejar karena selalu menjahili membuat Papa dan Mamma sering marah padanya. Tawa mereka begitu lepas, liburan masa yang tak pernah terlupakan selamanya. "Betapa tersiksanya mengingat kalian pernah berada di sini," desisnya sedih. Villa La Fortaleza tinggal cerita. Sepatunya mengusik pasir pantai seakan merasakan pijakannya nyata telah berani kembali lagi ke sini. "Tuan Michael!" Seseorang memanggil penuh semangat di kejauhan. Pria berumur berjalan tergopoh-gopoh menyisir pantai membuat sulit berjalan seimbang. "Oh, aku tak percaya kau kembali ke kota ini jika pengawalmu tidak dikirim ke rumahku!" serunya ketika jarak mereka sudah dekat. "Paman Carlitos?" Michael terkejut pria itu masih hidup walau usianya tak jauh dari ayahnya. "Kupikir dirimu ..." Ia langsung dipeluk erat penjaga villa melepas rindu bertahun-tahun tidak pernah dikunjungi lagi. Carlitos melepas pelukan, meman

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   71. Kepergian Belevia

    Dua koper selesai dikemas. Aura panas wanita sialan telah menenggelamkan Belevia agar segera pergi dari puri Lombardy demi menyelamatkandiri. Tiba-tiba suara tangisan kencang menggema menggetarkan jiwanya. Oh, Bianca! Ia berlari kencang mengejarnya, dan menemukan di bawah anak tangga bersama pengasuh Gemma. Lengan kecil putrinya terluka digores benda tumpul bukan akibat jatuh tak sengaja. "Sayang, kau tidak apa-apa?" tanyanya khawatir memandangi Bianca. "Mama, tadi Mike memukul dan menyakitiku dengan kayu!" Tersedu-sedu gadis cilik melaporkan perilaku putra Cathy berbuat jahat berkali-kali padanya. Sikap kasar ibunya menurun ke anak bertujuan untuk menyingkirkan Bianca dan Belevia. Pengasuh Gemma memberi tahu, tapi tetap tak mampu mencegahnya. "Dasar cengeng!" ejek Mike sambil mengayun sebuah ranting kayu berujung tajam ke udara. Cathy tersenyum sinis melihat putri adopsi Michael tak lebih sebagai benalu yang harus dihancurkan. "Hey, kau tak tahu kayu ini berbahaya bagi anak-an

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   70. Belevia Tersingkir

    Pagi yang mengerikan. Sarapan keluarga kecil Michael Delano Carleone terasa hambar. Bianca Elenora berceloteh riang disamping kedua orang tuanya tanpa tahu yang terjadi pada mereka. "Papa, adikku nanti kembar ya? Aku yang akan menggandeng mereka di kanan dan kiri tanganku, lalu menyusuri Danau Como!" Michael tersenyum tipis menutupi kebohongan demi kebohongan di depan putrinya. "Ya sayang, nanti minta ke Mama dibuatkan bayi kembar," jawabnya santai penuh makna sambil melirik ke istrinya. Sayangnya Belevia mengacuhkan sibuk memainkan garpu di atas piring tanpa menyuapkan makanan ke mulutnya. Seleranya telah lama menghilang. Sesekali menatap sedih ke Bianca, mengabaikan pria dewasa di antara mereka. "Bianca, bila sudah selesai makanmu pergilah ke taman, bermain dengan pengasuh Gemma," tuturnya lembut sambil mengusap kepala putrinya. "Papa ingin bicara dengan Mamamu dulu ya." Gadis kecil yang pintar menggangguk lucu. Mencium pipi orang tuanya kemudian berlari menuju pengasuh Gemma.

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status