Share

Bab 3

Penulis: Cucu Suliani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-19 16:03:33

Matahari sudah menampilkan wujudnya, hangat rasa menyinari bumi. Namun, kedua insan berbeda jenis kelamin yang saat ini masih merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, ternyata masih memejamkan matanya.

Sinar matahari itu seakan tidak mengganggu keduanya, mereka terus saling memeluk dalam keadaan tubuh yang polos. Karena hal itu terjadi setelah tadi malam mereka menghabiskan malam panjang berdua.

Diawali dengan paksaan dari Bayu, tetapi pada akhirnya Clara juga menikmatinya. Walaupun memang pada awalnya Clara sempat berteriak-teriak kesakitan, tetapi ujung-ujungnya dia juga berteriak keenakan.

"Enggh!"

Bayu melenguh, dia merasa sebelah tangannya begitu pegal. Lalu, dia berusaha untuk menggerakkan kedua tangannya. Untuk tangan kirinya begitu mudah dia gerakan, tetapi untuk tangan kanannya tidak bisa.

Seperti ada beban berat yang menimpa tangan kanannya itu, walaupun matanya terasa masih sepat, tetapi Bayu dengan cepat membuka matanya karena merasa ingin tahu dengan apa yang menimpa tangannya itu.

"Astaga!" pekik Bayu ketika melihat Clara yang menjadikan tangan kanannya sebagai bantal.

Wanita itu begitu pulas dalam tidurnya, sampai dia berteriak pun Clara masih memejamkan matanya. Bayu yang kesal dengan cepat menarik tangannya, dia bahkan mendorong kepala Clara karena tangan kanannya benar-benar sangat sakit.

"Aduh!" pekik Clara ketika merasakan inti tubuhnya begitu sakit.

Padahal yang didorong oleh Bayu adalah kepala Clara, tetapi wanita itu malah meringis kesakitan sambil merapatkan kedua pahanya.

"Lebay! Didorong dikit aja kaya orang kesakitan," ujar Bayu.

Clara mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, dia bahkan berusaha untuk bangun. Hal itu membuat selimut yang dia pakai melorot, Bayu sampai memelototkan matanya karena melihat dua buah dada yang bulat.

"Hey! Kenapa elu nggak pake baju? Terus---"

Bayu mengedarkan pandangannya, ternyata dia kini bukan tidur di atas tempat tidur yang biasa dia tempati. Namun, dia tidur di sebuah kamar yang tidak dia kenali.

"Hah! Gak pake baju?" tanya Clara yang dengan cepat melihat ke arah tubuhnya sendiri.

Mata Clara langsung membulat sempurna, karena dia memang tak memakai baju. Dia cepat-cepat membalut tubuhnya dengan selimut, lalu dia menolehkan wajahnya ke arah Bayu.

"Loh! Bapak juga gak pake baju?"

Kini giliran Bayu yang memperhatikan tubuhnya, pria itu begitu kaget karena dia juga dalam keadaan polos. Dengan cepat dia mengambil bantal dan menutupi area intinya.

"Gila! Kita tidur bareng? Kok bisa?"

Keduanya saling terdiam untuk sesaat, hingga tidak lama kemudian bayangan-bayangan yang sudah terjadi tadi malam langsung melintas di otak keduanya.

"Clara! Gue tahu elu itu butuh uang untuk pengobatan nenek yang sakit, tapi bukan berarti harus menjebak gue seperti ini!" tuduh Bayu.

Hal itu dia katakan karena Bayu hanya mengingat ketika Clara yang begitu bergelora saat bermain dengannya, dia lupa kalau dirinya sudah memaksa Clara untuk melakukannya.

"Cih! Siapa yang menjebak Bapak, orang tadi malam Bapak yang maksa!" teriak Clara tak terima.

"Nggak mungkin, gue itu cinta mati sama Tiara. Ngapain gue maksa elu!" teriak Bayu tak kalah kencang.

Bayu menggelengkan kepalanya dengan kuat mendengarkan apa yang dikatakan oleh Clara, dia begitu setia kepada kekasihnya walaupun jarak yang memisahkan di antara mereka begitu jauh.

Tak pernah terpikirkan sama sekali oleh Bayu untuk berselingkuh, atau hanya sekedar bersenang-senang saja dengan wanita yang ada di sekitarnya. Bayu sudah bertekad kalau cintanya hanya untuk Tiara.

"Cinta mati tapi maksa saya buat enak enak, dasar pria lucnut!"

"Eh? Mana ada kaya gitu? Gue ini lelaki setia, gue gak mungkin maksa elu. Lagian elu itu kaya laki, gue gak doyan!"

Clara begitu tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh Bayu, karena pria itu terkesan menghina dirinya. Walaupun dia adalah bosnya, tetapi tetap saja dia merasa tersinggung.

"Kurang ajar!" teriak Clara yang mengambil bantal dan memukuli Bayu dengan bantal itu.

Bayu tentunya berusaha untuk menghinda, tetapi tenaga Clara begitu kuat. Hingga tidak lama kemudian kelar menghentikan apa yang dia lakukan terhadap Bayu, karena dia merasakan inti tubuhnya begitu sakit.

"Aduh! Sakit!" teriak Clara.

"Elu le---"

Bayu tak meneruskan ucapannya, karena dia melihat bercak darah yang ada di atas tempat tidur. Kini dia paham kenapa wanita itu begitu kesakitan, karena Bayu sudah mengambil mahkota wanita itu.

"Elu masih perawan?"

Jika seperti itu, artinya Bayu adalah orang pertama yang menyentuh Clara. Bayu adalah orang pertama yang melakukannya dengan Clara.

"Tentu saja saya masih perawan, sebelum Bapak merenggut keperawanan saya!" teriak Clara mulai terisak.

Ah! Kecewa rasanya kepada dirinya sendiri, karena Clara tidak bisa menjaga kesuciannya. Padahal, dia selama ini sengaja tidak berpacaran agar tidak tergoda dengan bujuk rayu pria.

Banyak orang berkata kalau yang namanya pacaran itu terkadang suka bablas, apalagi ketika cinta di antara keduanya menggebu. Hal yang seharusnya tidak diberikan pun akan diberikan. 

Hal yang seharusnya belum boleh dilakukan akan dilakukan, karena banyak orang yang melakukannya dengan alasan cinta dan kasih sayang. Namun, semua itu napsu yang berkedok atas nama cinta. 

Karena cinta sesungguhnya adalah mereka yang saling menjaga, mereka yang saling melindungi sampai waktunya tiba barulah semua hal yang seharusnya terjadi akan dilakukan.

"Sorry, tapi gue tetep yakin kalau elu yang jebak gue."

"Bapak!" teriak Clara tak terima.

Di saat keduanya sedang berdebat, tiba-tiba saja pintu kamar yang mereka tempati terbuka. Clara dan juga Bayu sontak langsung saling menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

"Bayu! Clara! Apa yang kalian lakukan?" teriak Cheryl, ibunda Bayu.

Wanita itu begitu syok melihat keadaan putranya dengan sekretarisnya itu, dia tidak menyangka kalau putranya akan melakukan hal yang tidak sepatutnya sebelum menikah.

Padahal, Bayu selalu menentang hubungan Bernard dengan para kekasihnya. Namun, musuh saat ini yang melakukan hal tidak baik adalah Bayu sendiri.

"Mom, ini hanya salah paham."

Bayu dengan takut-takut menatap ke arah ayah dan coba ibunya, dia tidak menyangka akan dilihat dalam keadaan seperti ini.

"Salah paham maksud kamu?"

"Yes, Dad." Bayu menunduk tak berani menatap ayahnya, Birawa.

"Kamu pikir kami anak kecil? Enak sekali mengatakan kalau ini adalah salah paham," ujar Birawa.

Birawa menggelengkan kepalanya mendengar apa yang dikatakan oleh Bayu, karena jika ingin mengatakan hal itu seharusnya bukan terhadap dirinya atau ibunya, tetapi seharusnya Bayu mengatakan hal itu kepada anak SMP atau anak SD.

"Dad, aku---"

"Stop! Gak usah banyak bicara lagi, sekarang kalian cepat ganti baju. Habis itu ke pencatatan sipil," ujar Birawa tidak mau dibantah.

Mata Bayu langsung membulat dengan sempurna mendengar apa yang dikatakan oleh ayahnya, karena sungguh dia tidak mau menikah sama sekali dengan wanita yang tidak dia cintai itu.

Bayu mengakui kalau Clara adalah wanita yang baik, wanita itu merupakan wanita pekerja keras, tetapi dia tidak mau menikah dengan wanita itu. Karena ada Tiara yang sudah sangat dia cintai.

"No, Dad! Aku tak mau!" teriak Bayu ketakutan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • One Night Stand With My Bos   Bab 10

    "Kak, gue harap elu bisa secepatnya sadar. Bisa secepatnya pulih, gue khawatir banget."Padahal yang saat ini terbaring lemah di atas ranjang pasien bukanlah pacarnya, bukan pula istri sah dari Bernard. Namun, pria itu terlihat begitu khawatir sekali melihat keadaan Clara.Wanita itu masih memejamkan matanya, jarum infus menancap di tangannya. Wajah Clara juga begitu pucat, kulit wanita itu seperti tidak memiliki darah. Bernard sungguh merasa kasihan terhadap wanita itu.Saat Bernard menanyakan keadaan Clara, dokter berkata kalau Clara hanya kelelahan. Sepertinya aktivitasnya terlalu berlebihan, sehingga hal itu menyebabkan Clara pingsan.Satu hal yang membuat Bernard merasa begitu penasaran, dokter berkata kalau Clara kemungkinan hamil. Jadi, setelah sadar nanti dokter menyarankan wanita itu untuk memeriksakannya ke dokter kandungan."Engh! Aduh!"Clara sudah sadar, ketika dia berusaha menggerakkan tubuhnya, wanita itu merasakan kesakitan di tangannya. Dia juga merasa kalau kepalanya

  • One Night Stand With My Bos   Bab 9

    Selama berteman dengan Clara, Anton tidak pernah melihat wanita itu berduaan dengan seorang pria, teman tapi mesra atau benar-benar memiliki pacar seorang pria. Hanya dirinya teman dekat wanita itu.Selama ini Clara selalu ingin serius dalam belajar, lalu wanita itu berusaha untuk bekerja di perusahaan yang bisa menggaji dirinya dengan upah yang besar, itulah yang Anton tahu.Makanya ketika ada seorang pria yang mengatakan kalau Clara sudah menikah, Anton begitu kaget. Dia merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Bayu kepada dirinya."Hei! Beneran elu udah nikah, Clara?" tanya Anton.Clara sebenarnya ingin menjawab pertanyaan dari Anton, tetapi Bayu malah menuntun wanita itu dengan paksa untuk masuk ke dalam mobilnya. Clara dengan terpaksa duduk di samping kemudi.Namun, dia menyempatkan diri untuk menurunkan kaca mobilnya, lalu dia menganggukkan kepalanya dan mengatupkan kedua tangannya di depan dada. Dia merasa bersalah terhadap pria itu, walaupun dia tidak pernah berniat

  • One Night Stand With My Bos   Bab 8

    Clara membuka matanya dan langsung terkejut. Dia tidak percaya apa yang dia lihat. Bayu, suaminya, terbaring di sampingnya, tidur dengan tenang. Clara merasa seperti sedang bermimpi. Mereka sudah sepakat untuk tidak tidur bersama sebelumnya.Mereka menikah hanya karena tanggung jawab, dan mereka sudah sepakat untuk tidur terpisah. Namun, kini kedunya malah tidur bersama, yang membuat Clara tak nyaman, pria itu tidur tanpa menggunakan baju tidur. Hanya menggunakan celana boxer saja.'Perasaan tadi malam kita tidur terpisah, kenapa jadi bisa tidur satu kamar?'Seingat Clara, setelah berakhirnya pergulatan panas di antara keduanya, Clara tidur di dalam kamarnya. Sedangkan Bayu memutuskan untuk tidur di dalam kamarnya juga.'Apa tadi malam gue ngigo, ya? Jalan sambil tidur, terus tanpa sengaja masuk ke dalam kamar Pak Bos?'Clara terus aja menduga-duga karena dia merasa tidak sengaja tidur dengan Bayu, justru kalau bisa dia ingin menghindari pria itu. Karena dengan kebaikan yang Bayu laku

  • One Night Stand With My Bos   Bab 7

    Saat Clara datang bersama dengan Anton, Bayu baru saja memarkirkan mobilnya dan hendak masuk ke dalam lobi. Dia tiba-tiba saja merasa panas melihat pemandangan di hadapannya, Clara dan juga Anton terlihat seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.Anton mengantarkan Clara memakai motor sport, bisa dibayangkan saat di jalan pasti Clara akan memeluk pria itu dengan erat karena posisi motornya yang tak sejajar.Apalagi melihat keakraban di antara keduanya, rasanya Bayu ingin menghampiri Anton dan memberikan bogem mentah di wajah pria itu. Sayangnya Bayu gengsi, makanya pas Anton pergi, baru Bayu menegur Clara."Ck! Kenapa rasanya kesal aja kalau ingat Clara sama pria itu?"Kini Bayu sudah berada di dalam ruangannya, hatinya merasa dongkol saja. Bahkan, dia merasa tidak ingin memulai pekerjaan karena membayangkan Clara yang berdua-duaan dengan Anton."Lagian dia juga kegatelan, ngapain juga pergi sama cowok lain? Giliran diajak bareng sama gue nggak mau, sial!" umpat Bayu.Bayu terus

  • One Night Stand With My Bos   Bab 6

    Bayu terbangun dari tidurnya, karena memang waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Pria itu turun dari tempat tidur hanya menggunakan boxer saja, karena memang kebiasaan Bayu kalau tidur hanya memakai boxer saja.Haus?Ya, itulah yang saat ini Bayu rasakan. Dengan santainya pria itu keluar dari dalam kamar dan melangkahkan kakinya menuju dapur, dia ingin membasahi tenggorokannya dengan air dingin."Argh!"Saat Bayu hendak mengambil air dingin dari dalam kulkas, Clara yang begitu kaget melihat Bayu tentu saja langsung berteriak. Dia kaget karena pria itu datang ke dapur dengan hanya menggunakan boxer saja.Selain itu, ada satu hal yang tentunya membuat Clara lebih kaget lagi. Dia melihat milik suaminya yang menyembul dari celana boxer itu, karena memang kebiasaan pria seperti itu.Di saat tidur dia sendirian, tetapi kalau bangun selalu saja berdua dengan miliknya. Karena miliknya yang terbangun di pagi hari itu merupakan sebuah alarm, alarm kalau kondisi tubuh pria itu memanglah bers

  • One Night Stand With My Bos   Bab 5

    Saat tiba di rumah sakit, neneknya Clara begitu kaget karena melihat cucunya datang dengan seorang pria. Dia lebih kaget lagi ketika tangan keduanya saling bertaut, karena selama ini Clara tidak pernah dekat dengan pria manapun.Namun, wanita itu hanya terdiam sambil menatap wajah Clara. Dia sudah siap untuk pulang, tetapi dari tadi tidak ada yang menjemputnya. Mau bicara mengenai keterlambatan cucunya, tetapi malah gagal fokus dengan kehadiran Clara dan juga pria yang tidak dia kenal."Nek, aku datang untuk jemput Nenek.""Iya, kenapa lama?" tanya Nenek sambil menatap wajah Bayu."Maaf, Nek. Tadi kita abis nikah dulu, terus ke apartemen untuk mengurusi kepindahan kita berdua ke sana."Bukan Clara yang menjawab, tetapi Bayu. Pria itu menjawab pertanyaan wanita tua itu sambil mendapat ke arah wanita tua itu."Menikah? Gak salah? Kenapa langsung menikah? Memangnya kalian sudah lama pacaran?""Nggak, kita nikah dadakan. Nenek gak marah, kan?""Kalau kamu tidak akan menyakiti cucu Nenek,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status