Penguji yang menghilang tentu tidak disadari oleh semua orang yang tengah fokus melawan Raskar saat itu. Meski demikian, bukan berarti kalau para penguji tidak memperhatikan setiap detailnya.Kemampuan yang senantiasa konsisten ditunjukkan oleh Raskar jelas memukau pandangan para penguji terhadap Raskar setidaknya meningkat beberapa kali meski masih ada saja yang skeptis di sana. Ketidakmampuan mereka menerima kenyataan di mana Raskar memang tampil mempesona jelas menjadi alasannya.“Cih…! Bocah terkutuk sepertinya benar-benar mampu dengan mudah mendominasi satu Bola Abadi! Ini jelas karena musuh-musuhnya yang telah menantangnya hanya terlalu lemah sehingga tidak mampu berbuat terlalu banyak!”“Hmph…! Kau ini buta atau apa? Sudah jelas setiap lawan yang dikalahkan oleh Raskar bukanlah para Pendekar yang lemah sama sekali. Mereka elit daripada yang elit dan sudah begitu jelas sekali tanpa perlu diragukan lagi. Oh iya, Nona Harum Korhan yang kalian unggulkan juga berhasil dikalahkan ole
Boom…!Ledakan yang begitu dahsyatnya terjadi manakala tubuhnya Harka Tarung membentur jurus miliknya sendiri tersebut. Getaran dan gelombang kejut yang dihasilkan daripada benturan keras tersebut menghempaskan sekelilingnya.Raskar tak ragu sama sekali dengan hal itu sebab sudah direncanakan olehnya sejak awal. Gerakan cepat dilakukannya tepat sebelum benturan dan ledakan terjadi. Dia menghindar dengan secepat kilat dan bergerak gesit menuju sasaran berikutnya.“Sekarang, giliranmu!” batin Raskar yang bergerak cepat menargetkan Harka Tenang yang sudah mengerutkan keningnya melihat ledakan tersebut.“Harka Tarung! Harka Tarung! Jawab pesan telepati dariku ini!” tegas Harka Tenang berusaha untuk berkomunikasi melalui pesan telepati kepada rekannya tersebut.Hanya saja, tidak seperti yang diharapkan olehnya, Harka Tarung dalam kesunyian tidak memberikan jawaban sama sekali. Ledakan yang dahsyat membuat semua orang kembali terpana dengan sendirinya melihat segalanya terjadi begitu saja t
“Kurgh…! Benar-benar sangat tidak tertolong sama sekali! Segala sesuatunya seharusnya tidak berubah sampai sejauh ini!”Jeritan ketidakpuasan serta keputusasaan semua orang yang terdampak dari akibat jurusnya Harka Tarung yang mengejar ke arah Raskar benar-benar sangat terdengar menyedihkan sekali. Jurus perkasa yang seharusnya memusnahkan Raskar malah menghancurkan segala sesuatu yang dilaluinya.“Sial, sial, sialan kau…! Raskar! Kalau berani, hadapi jurusku secara langsung dan jangan melarikan diri seperti itu!” teriak Harka Tarung benar-benar dibuat melotot sendiri dengan amarah tak lagi bisa ditahannya manakala segala yang seharusnya berakhir dengan kemenangan mutlak malah menjadi perkara yang sangat memalukan baginya.Dirinya tak bisa bergerak terlalu jauh karena tidak berdaya sama sekali setelah mengeluarkan seluruh kekuatannya dalam satu jurus terkuatnya tersebut. Belum lagi, ini sudah kedua kalinya dia menggunakan jurus terkuatnya secara berturut-turut dalam jeda waktu yang ti
“Hei…! Tenangkan dirimu, Harka Tarung! Fokus dalam satu kesatuan untuk menyerang Raskar seminimal mungkin dan biarkan orang lain yang menyerangnya dengan kekuatan penuh! Kita berdua tidak perlu terlalu bersusah payah untuk melakukan sesuatu yang terlalu berlebihan saat ini!”“Dampak dari pertarungan dahsyat kita berdua melawan satu orang musuh kuat sebelumnya jelas telah menguras kekuatan penuh kita berdua sedemikian rupa. Kalau sampai ceroboh, kita berdua sendiri yang nantinya bakal menyesali semua keputusan yang dikeluarkan saat ini. Tetap tenang dan pulihkan kekuatanmu sekarang juga!”Harka Tenang yang bergerak gesit ke arah sisi lainnya dengan cepat mengirimkan pesan telepatinya menuju ke Harka Tarung yang tampak sudah seperti harimau ganas dibalut dengan api amarahnya. Tampak begitu jelas sekali kalau Harka Tenang merasa tak nyaman melihat Harka Tarung tiba-tiba menjadi agresif melawan sosok yang benar-benar sangat berbahaya sekali seperti Raskar ini.Dengan demikian, mencegah re
“Hah?! A–apa?! Si–siapa kau? Ra–raskar?! Itu kamu lagi! Beraninya kau menco–, huh? Argh…! Wohek…!” jeritan menyedihkan oleh pengkhianat sisanya yang tampak tak siap sama sekali menghadapi serangan kuat semacam itu.Letupan kembali terjadi di mana berakhir dengan seorang pengkhianat lainnya yang terhempas sampai keluar dari dalam Bola Abadi sebagai akhir dari pertempuran di sana. Tidak pernah disangka-sangka oleh dua orang pengkhianat akan adanya serangan kejutan yang begitu cepat melesat menargetkan keduanya.Mereka sebenarnya cukup kuat untuk bertahan melawan Raskar beberapa kali pukulan. Namun, kesombongan dan keinginan mereka untuk menjaga kekuatan tempur mereka semaksimal mungkin disertai pertarungan intens mereka melawan banyak orang membuat sedikit celah muncul yang langsung dieksekusi dengan baik dan mematikan oleh Raskar.“Hah?! Siapa lagi dia? Musuh atau kawan?!”“Entahlah…! Dia ikut serta membantu kita mengalahkan dua orang pengkhianat yang sangat kuat itu!”“Tetap waspada t
Dengan demikian hanya akan berakhir dengan sia-sia dan tak layak dikagumi sama sekali. Kalangan Pendekar elit sejati pasti mengerti fakta sederhana semacam itu tanpa perlu susah-susah diajarkan karena itulah puncak kekuatan yang ingin mereka raih.Kemampuan Raskar memanipulasi Energi Sabit dalam tubuhnya sudah melampaui batas-batas dari mereka yang selevel dengannya bahkan mereka yang sedikit lebih kuat darinya pun tak akan mampu bertarung lebih dari sepuluh hingga lima belas langkah melawannya.Hal ini menunjukkan kapabilitas seorang Raskar yang layak diperhitungkan meski dari segi usia lebih muda dan kekuatan tingkatan Energi Sabit dalam tubuhnya tergolong rata-rata sewaktu tes ini baru saja dimulaikan.Tidak cukup sampai di situ, perkembangan Raskar benar-benar di luar nalar manakala mengeluarkan segala upayanya dalam pertempuran sehingga dapat turut serta merangsang pertumbuhan kekuatannya hingga mencapai Fase 83 saat ini.Sebuah terobosan di tengah situasi yang mendesak membuat R