“Hmph! Beraninya seorang Pendekar yang bertugas menguji kita malah menggunakan kesempatan ini untuk mencaci kami semua?!”“Tidak tahu malu! Benar-benar menyebalkan! Kita harus segera memastikan diri untuk menuntutnya setelah semua tes menyebalkan ini berakhir!”“Seorang Pendekar elit yang menjadi penguji pada hari ini pastilah hanya sekelompok sampah saja! Mereka semua pasti tidak berguna dan tidak ada apa-apanya sehingga terpaksa menjalankan tugas sebagai seorang penguji.”“Itu pasti jawabannya! Ada yang mengingat wajah penguji itu? Kita akan membalasnya suatu saat nanti ketika telah menjadi sosok Pendekar sejati dengan kekuatan yang pasti akan berkali-kali lipat dibandingkan penguji rendahan sebelumnya!”Tanpa mengetahui seluk-beluk yang terjadi, kelompok peserta tersebut langsung melampiaskan amarahnya dengan saling berdiskusi di dalam pikiran telepati.Semuanya tampak tak puas sama sekali ketika sosok yang baru saja dikagumi mereka malah sebenarnya tanpa ragu sedikit pun mencaci d
“Apa maksudmu? Jelas sekali kalau tes kali ini memang dirancang agar menilai kekuatan yang sesungguhnya dari para peserta ini! Kekuatan adalah tolak ukur utama dari tes kali ini. Tidak peduli seberapa licik dan seberapa baik hubungan di antara mereka sebelum tes ini, semuanya pasti akan bertarung habis-habisan juga.”“Lagi pula, kejelian mereka dalam menghadapi bahaya dan situasi di sekitar juga bagian terpenting dari menentukan ketenangan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Hanya mereka jeli dan kuat saja yang pada akhirnya akan lolos tes ini!”Seorang penguji lainnya tampak tidak setuju dengan pendapat penguji sebelumnya. Keduanya jelas berbeda pendapat dan masing-masing menggunakan sudut pandang yang berbeda untuk memahami persaingan ketat pada tes kali ini.“Sudahlah, kalian berdua lebih baik diam dan fokus dengan tugas masing-masing! Tes masih berlangsung dan kita percayakan saja semuanya kepada para peserta yang nantinya berhasil bertahan sampai akhir!” ucap seseorang yang t
Tatapan mata yang begitu mendalam seolah-olah bisa menembus batas-batas yang sewajarnya tidak wajar begitu. Tatapan yang membuat pria tua itu langsung secara instan berubah menjadi tidak senang.“Hmm…?! Siapa yang masih dengan berani memberikan peringatan kepada diriku di tempat yang aku kuasai?! Sungguh lancang! Hmph!” gumam pria tua dengan suaranya yang serak.Selang perkataannya selesai, hempasan Energi Sabit langsung melenyapkan tatapan yang dilakukan oleh Pak Hari sebelumnya. Jelas sekali kalau pria tua tidak ragu sedikit pun untuk melawan dengan kekuatan penuh.Hal ini membuat Pak Hari terpaksa menghentikan tatapan matanya yang memang sebenarnya pada kenyataan tidak wajar sama sekali sebelumnya.“Hmph! Sungguh pria tua yang terlalu sensitif sekali! Benar-benar selalu menyebalkan seperti ini setiap kali bersamanya!” gumam Pak Hari tampak sedikit tak senang meski dirinya sadar bahwa dia sendiri yang memulai terlebih dahulu perselisihan singkat sebelumnya.“Hmph! Tikus rendahan itu
Kepercayaan dirinya hanya berlangsung sesaat sebelum semakin memudar sendiri dan lenyap dalam sekejap mata. Tatapannya yang begitu tegas melihat ke arah luar Bola Abadi dengan sekumpulan orang perlahan mendekat ke arahnya.“Hmm…! Siapa mereka semua? Tu–tunggu sebentar! M–mungkinkah mereka ingin menduduki Bola Abadi juga?! Jika benar begitu…, pertarungan sengit di antara kami akan segera dimulai!” batin Raskar dengan tegang sambil mengepalkan tangannya semakin erat.Semua orang yang berada di dalam Bola Abadi juga menyadari kalau lima belas orang yang perlahan datang mendekati mereka dengan tatapan yang sangat serius.Lima belas orang inilah yang sebelumnya sudah memutuskan untuk memasuki salah satu Bola Abadi yang kebetulan mereka memilih tempatnya Raskar berada saat ini.“Hmph…! Kita semua harus bersiap untuk bertempur sekarang juga. Kemungkinan besar, musuh kita berjumlah lima belas orang itu merupakan satu kelompok yang sama!”“Be–betul! Kita harus berhenti mencurigai satu dengan y
“Hmm…? Kayaknya mereka semua tidak saling bertarung melainkan pada kenyataannya telah bersama-sama bersatu melawan Raskar! Namun, jelas sekali mereka juga tidak mampu mengalahkannya dan saat ini berakhir dalam situasi aneh yang masih belum aku mengerti. Apa bocah bernama Raskar ini memang sekuat itu?!” batin pemimpin kelompok sedikit terpukau.Dia sebenarnya adalah orang yang cerdas dan peka sekali dalam menganalisis situasi yang ada. Hanya butuh waktu sekilas saja baginya untuk memahami keadaan yang begitu menegangkan di dalam Bola Abadi saat ini.Sebuah kemampuan analisis yang cepat dan begitu mendalam inilah yang membuatnya sangat spesial sehingga mampu menjadi pemimpin kelompok aneh tersebut.Hanya dengan menemukan beberapa detail kecil yang ada di sana seperti baju lusuh serta tatapan tidak tenang semua orang yang sebenarnya saling memandang di antara mereka sendiri sudah cukup baginya untuk menemukan jawabannya.“Hmm…. He-he-he! Tampaknya mereka semua sebenarnya juga sudah mulai
“Tubuhku mulai perlahan membaik. Waktu durasi lima menit juga sudah tinggal sisa satu menit saja. Semuanya akan ditentukan dalam waktu yang singkat ini entah aku gagal atau berhasil mempertahankan Bola Abadi!”“Tampaknya memang sudah menjadi takdirku untuk bertarung habis-habisan kali ini! Jalan untuk menjadi Pendekar elit sekaligus seorang ahli Tekno Pusaka benar-benar tidak mudah sama sekali!”Raskar membatin dengan penuh penghayatan. Dia tidak akan lengah dan tidak mau kalah sedikit pun. Sudah menjadi sebuah keputusan bulat baginya ketika memiliki tekad untuk meraih mimpi di Institut Teknologi Buyar ini.Tekad yang begitu kuat terbenam di dalam hatinya mulai semakin tak terbendung dan terlihat jelas dari tatapan sorot matanya Raskar yang perlahan-lahan semakin tajam dan tegas.Tatapan tersebut perlahan terasa begitu mengintimidasi semua orang yang ada di luar Bola Abadi. Senyum licik mereka perlahan memudar dengan perasaan kesal yang semakin memuncak di hati masing-masing orang.“H
“Apakah memang begitu kebenarannya? Jadi, semua pertarungan sebelumnya hanya buang-buang waktu saja, begitu?!”“Hadeh…! Kalau tahu begini, aku tidak akan bertarung mati-matian sampai kekuatan terkuras habis seperti ini! Benar-benar menyebalkan sekali peraturan tes ini!”“Jadi begitu rupanya! Aku hanya perlu bertarung di saat-saat terakhir agar mampu mengamankan Bola Abadi ini agar lulus. Namun, bukankah pada akhirnya hanya ada satu orang saja yang lulus?!”“Pertarungan pada tes ini memang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Hanya saja, perlunya kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan menentukan kapan harus bertarung sendiri dan kapan harus bertarung bersama-sama. Sungguh menarik sekali!”“Trik rendahan dalam tes ini benar-benar menyebalkan. Semua peserta yang ada di sini bisa menjadi rekan dan musuh hampir dalam jangka waktu yang begitu berdekatan satu dengan yang lainnya.”“Tidak ada waktu untuk mengeluh. Hanya ini satu-satunya cara bagiku untuk bertahan dalam tes kali ini selama mu
“Apa maksud dari orang bernama Dirto itu? Mengapa dia mengirimkan pesan telepati yang aneh kepadaku?” batin Raskar dengan bingung dan bimbang.Dia melirik ke sekelilingnya dan melihat raut wajah para peserta lainnya tampak tidak tenang dan ada ekspresi keterkejutannya juga termasuk dua orang licik yang berada tidak jauh darinya.“Mu–mungkinkah dia juga mengirimkan pesan telepati yang serupa ke semua orang dari pihak yang berlawanan darinya dan para bawahannya itu?! Semua ini pasti ada maksud tersembunyi lainnya!” batin Raskar tampak semakin tak tenang ketika menyimpulkan hal aneh tersebut.“Tu–tunggu! Mungkinkah dia bermaksud untuk mengkhianati kita semua? Tidak mungkin begitu, kan? Apa mungkin dia mencoba untuk mengadu domba kita semua? Seharusnya tidak akan secepat itu juga, kan?! Mungkinkah dia hanya mencoba untuk memberikan peringatan kepada semua orang yang ada di sini agar tidak berpikiran macam-macam?!” Raskar kembali membatin dengan segudang tanda tanya terus memenuhi benaknya
Dua orang penguji yang baru saja tiba itu seperti mimpi buruk sekaligus malaikat pencabut nyawa bagi semua orang yang ada di sana karena begitu menderita.Sosok Braka benar-benar tidak berdaya sama sekali di bawah tekanan intens itu. Meski begitu, dia bahkan masih saja sempat-sempatnya salah paham terhadap sosok Harum Korhan.Dia mengira kalau Harum begitu kuatnya karena masih terlihat baik-baik saja menatap ke arahnya dengan tatapannya yang tajam bahkan dirinya sendiri sudah tidak mampu menahan diri untuk jatuh tersungkur.Pria yang mengklaim dirinya sosok jenius langka dan perkasa dipaksa tergeletak di atas lantai Bola Abadi sambil memegangi dadanya yang terasa sesak sekali untuk bernapas diikuti erangan tanda rasa sakit yang tidak tertahankan lagi.Harum yang senantiasa waspada bahkan ketika kedatangan para penguji juga terkejut dengan reaksi semua orang yang diwaspadai olehnya sejak tadi satu demi satu dipaksa bertekuk lutut dan tergeletak di atas lantai dengan begitu menyedihkann
Suaranya yang begitu serak dan mengandung makna yang jelas itu membuat para penguji yang sebelumnya saling berselisih langsung termenung di tempat tanpa ada yang bersuara lagi.Bahkan suara di dalam benaknya mereka semua saja langsung sirna seolah-olah tidak pernah ada sejak awal kedatangannya mereka ke dunia ini melalui rahim ibu masing-masing.Whoosh…!“Baik, Tuanku!” tegas pemimpin para penguji yang mendahului bawahannya.“Baik, Tuanku!” tegas para penguji lainnya dengan kompak memberikan jawaban mereka tepat setelah pemimpin mereka selesai mengucapkan kata-kata demikian rupa.Posisi mereka yang bertekuk lutut menunjukkan keseriusan mereka dalam upaya menghormati mantan Sultan ke-98. Bahkan mereka yang tidak berpihak alias kontra terhadap pria tua itu tetap memberikan kesan penghormatan yang serupa dan tidak jauh berbeda dari para penguji lainnya yang memang sudah setia kepada mantan Sultan ke-98.“Kalian berdua, sudah cukup untuk melakukan verifikasi kepada wanita itu, kan? Cepat
Jelas adanya kecurigaan baginya yang semakin dalam dan tidak terbendung terhadap Harum Korhan dan mantan Sultan ke-98 terkait tes kali ini dan kemampuan tidak masuk akalnya Harum selama pertarungan sebelumnya.“Hmph…! Mungkinkah kakeknya itu benar-benar ingin melindungi cucu kesayangannya ini, hah?! Kalau begitu, bukankah ini semua menunjukkan kalau kelicikan wanita keji itu semakin mirip dengan kakeknya!”“Keduanya mungkin saja sudah saling bergandengan tangan agar memuluskan wanita keji itu untuk dapat lulus tes kali ini dengan mudahnya. Benar-benar sekumpulan orang keji yang hanya mementingkan dirinya sendiri dibandingkan orang lain!”“Jika memang begitu adanya, aku tidak akan pernah berhenti sejenak pun untuk terus protes sampai kalian membuktikan bahwa wanita keji itu benar-benar berbuat curang! Walaupun aku gagal dan terpaksa keluar dari tes ini, maka aku pasti akan menyebarkan semuanya yang sejak tadi berhasil aku rekam!”Hana membatin dengan perasaan yang begitu kesalnya sampa
Para penguji yang setia kepada mantan Sultan ke-98 cukup senang mendengarnya sedangkan mereka yang berada di pihak oposisi merasa semakin kecewa berat dan tidak suka dengan jawaban yang aneh seperti itu.“Tapi…, bukankah kita semua di sini ada untuk melakukan semua bagian tugas sebagai penguji di tes kali ini? Mengapa tidak diperbolehkan melakukan verifikasi kepada satu peserta ini padahal sebelumnya tidak masalah sama sekali?!” tanya seseorang kembali menunjukkan ketidakpuasannya dengan keputusan pemimpin mereka.“Cuih…! Apakah kau mencoba untuk menyamakan dengan kejadian yang sebelumnya itu, hah?! Jelas tidak setara apalagi masuk akal sama sekali! Sosok Harum Korhan bukanlah orang yang bisa kau remehkan dengan tuduhan liarmu yang tidak berdasar sama sekali itu!”“Hmph…! Siapa yang menuduhnya dengan liar, hah?! Para peserta sendiri yang mencurigai peserta pujaanmu itu dengan sendirinya dan meminta kepada kita selaku para penguji yang bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi! Apak
Seperti seekor harimau yang dengan sabar terus mengawasi mangsanya dengan berpura-pura lengah, sosok Braka terlihat seperti itu tanpa ragu sedikit pun meski kenyataannya Braka memang sedang bengong dan bimbang dalam batinnya.Harum sendiri juga tidak kalah dengan Braka yang sejak tadi juga mengawasi pria itu yang menjadi musuhnya. Hanya saja, perhatian Harum terpaksa untuk melihat dan waspada terhadap semua orang yang ada di sana.“Orang-orang menyedihkan ini benar-benar tidak mengenal batas sama sekali. Ibarat awan yang tidak berpijak di atas tanah, kebohongan dan kebodohan mereka semua tidak berujung dan tidak berdasar sama seperti orang gila yang tengah kesurupan!”“Bagaimana bisa orang-orang yang mengaku sebagai calon Pendekar elit sejati berpikiran sempit seperti itu, hah?! Hanya karena alasan tidak mampu mengalahkanku langsung menuduhku yang tidak-tidak tanpa dasar bukti yang kuat. Benar-benar sekumpulan kecoa sampah tidak berguna!”“Kalau mereka punya waktu luang untuk memfitna
Kesunyian yang menyesakkan dada mulai terjadi tanpa ada penghalang sedikit pun sehingga membuat semuanya tampak janggal di antara para penguji yang tak kunjung memberikan respon kepada permintaan para peserta.Hal ini membuat Hana dan seluruh peserta lainnya yang sama-sama mencurigai sosok Harum Korhan telah berbuat curang merasa semakin tak nyaman apalagi tenang setelah semua usaha mereka berteriak keras-keras dengan penuh harapan.“Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya yang terhormat selalu penguji dalam tes kali ini, kami benar-benar memohon dengan sangat tulus dan serius untuk menegakkan keadilan kepada wanita mencurigakan di dalam Bola Abadi bernama Harum Korhan itu!” teriak Hana menjadi lebih terus terang dan tidak mau lagi menahan diri dengan berbagai topeng.Jelas sekali kalau dirinya sendiri selaku yang memulai tindakan protes ini, maka dia sendiri pula yang merasa harus menuntaskannya dengan caranya sendiri tidak peduli apa pun itu.Perkataan tegas Hana kembali membuat para peserta la
Sebuah konflik yang akan berkembang dan berkepanjangan sehingga sangat tidak diinginkan semua pihak yang ada di dalam Wilayah Sabit tidak peduli siapa pun itu.Tidak peduli seberapa bencinya mereka kepada orang-orang dari Wilayah Purnama, tidak ada yang ingin melukai orang-orang dari sesama pihak di Wilayah Sabit apalagi di tengah situasi yang tidak bisa dianggap remeh sedikit pun.Semua orang yang menyadari hal itu dengan baik sangat sinis dengan karakternya mantan Sultan ke-98 termasuk para bawahannya yang setia kepadanya selama ini.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah di antara para bawahannya sendiri juga mulai perlahan-lahan sudah tidak terlalu berminat dalam upaya meningkatkan ketegangan di antara sesama Pendekar elit sejati Wilayah Sabit.Situasi yang benar-benar rumit inilah yang membuat para penguji yang ada di atas bangunan tinggi saling berdebat satu dengan yang lainnya apalagi terkait segala macam keputusan yang telah dibuat oleh sang mantan Sultan ke-98.Dalam hal ini
“Benar sekali apa yang telah dikatakan olehnya! Wanita cantik ini pasti menggunakan metode yang curang dan tidak dibenarkan dalam aturan di dalam Bola Abadi! Kami mohon agar wanita ini harus kembali di cek statusnya!”“Saya setuju dengan hal itu! Kami semua berharap kepada para penguji yang bertanggung jawab untuk menemukan rahasia terkait metode curang yang digunakan wanita cantik itu! Harap maklumi permintaan kami semua!”“Benar itu! Kami harap agar semuanya bisa dipastikan kembali kalau tidak ada kecurangan sedikit pun di antara kami para peserta! Harap para penguji menegakkan keadilan yang seadil-adilnya!”Berbagai macam suara secara serempak juga meminta kepada para penguji untuk melakukan verifikasi khusus kepada sosok Harum Korhan yang dicurigai telah melakukan kecurangan di dalam Bola Abadi.Para penguji yang berada di atas bangunan tinggi mampu mendengar semua perkataan dan keluhan para peserta lainnya terkait kecurigaan bahwa Harum berbuat curang.“Hmph…! Apa bocah-bocah men
“Omong kosong! Bagaimana mungkin wanita itu masih jujur ketika semua kejadian sebelumnya benar-benar tidak masuk akal, hah?! Jelas sekali kalau wanita itu curang! Kita hanya perlu membuktikannya dengan cara memanggil para penguji untuk verifikasi!”“Benar juga! Wanita keji ini pastilah menyembunyikan trik curangnya dengan baik sehingga sulit terdeteksi oleh indera semua orang yang ada di sini! Kita harus melibatkan para penguji!”“Pemimpin, mohon buat keputusan segera! Masalah ini harus segera diselesaikan juga dan tidak boleh membiarkan keraguan kami semua terus menerus!”Diskusi melalui pesan telepati di antara anggota kelompok Sepuluh Mawar terus terjadi sejenak sebelum akhirnya mereka kembali meminta jawaban akhirnya dari pemimpin mereka yaitu Hana Srina.Hana Srina tetap diam dalam kesunyian yang singkat seolah-olah dirinya hanyalah patung tak bernyawa lagi yang telah tiada sejak dahulu kala. Itulah yang terjadi sehingga membuat para anggota kelompok Sepuluh Mawar juga bingung se