Kepercayaan dirinya hanya berlangsung sesaat sebelum semakin memudar sendiri dan lenyap dalam sekejap mata. Tatapannya yang begitu tegas melihat ke arah luar Bola Abadi dengan sekumpulan orang perlahan mendekat ke arahnya.“Hmm…! Siapa mereka semua? Tu–tunggu sebentar! M–mungkinkah mereka ingin menduduki Bola Abadi juga?! Jika benar begitu…, pertarungan sengit di antara kami akan segera dimulai!” batin Raskar dengan tegang sambil mengepalkan tangannya semakin erat.Semua orang yang berada di dalam Bola Abadi juga menyadari kalau lima belas orang yang perlahan datang mendekati mereka dengan tatapan yang sangat serius.Lima belas orang inilah yang sebelumnya sudah memutuskan untuk memasuki salah satu Bola Abadi yang kebetulan mereka memilih tempatnya Raskar berada saat ini.“Hmph…! Kita semua harus bersiap untuk bertempur sekarang juga. Kemungkinan besar, musuh kita berjumlah lima belas orang itu merupakan satu kelompok yang sama!”“Be–betul! Kita harus berhenti mencurigai satu dengan y
“Hmm…? Kayaknya mereka semua tidak saling bertarung melainkan pada kenyataannya telah bersama-sama bersatu melawan Raskar! Namun, jelas sekali mereka juga tidak mampu mengalahkannya dan saat ini berakhir dalam situasi aneh yang masih belum aku mengerti. Apa bocah bernama Raskar ini memang sekuat itu?!” batin pemimpin kelompok sedikit terpukau.Dia sebenarnya adalah orang yang cerdas dan peka sekali dalam menganalisis situasi yang ada. Hanya butuh waktu sekilas saja baginya untuk memahami keadaan yang begitu menegangkan di dalam Bola Abadi saat ini.Sebuah kemampuan analisis yang cepat dan begitu mendalam inilah yang membuatnya sangat spesial sehingga mampu menjadi pemimpin kelompok aneh tersebut.Hanya dengan menemukan beberapa detail kecil yang ada di sana seperti baju lusuh serta tatapan tidak tenang semua orang yang sebenarnya saling memandang di antara mereka sendiri sudah cukup baginya untuk menemukan jawabannya.“Hmm…. He-he-he! Tampaknya mereka semua sebenarnya juga sudah mulai
“Tubuhku mulai perlahan membaik. Waktu durasi lima menit juga sudah tinggal sisa satu menit saja. Semuanya akan ditentukan dalam waktu yang singkat ini entah aku gagal atau berhasil mempertahankan Bola Abadi!”“Tampaknya memang sudah menjadi takdirku untuk bertarung habis-habisan kali ini! Jalan untuk menjadi Pendekar elit sekaligus seorang ahli Tekno Pusaka benar-benar tidak mudah sama sekali!”Raskar membatin dengan penuh penghayatan. Dia tidak akan lengah dan tidak mau kalah sedikit pun. Sudah menjadi sebuah keputusan bulat baginya ketika memiliki tekad untuk meraih mimpi di Institut Teknologi Buyar ini.Tekad yang begitu kuat terbenam di dalam hatinya mulai semakin tak terbendung dan terlihat jelas dari tatapan sorot matanya Raskar yang perlahan-lahan semakin tajam dan tegas.Tatapan tersebut perlahan terasa begitu mengintimidasi semua orang yang ada di luar Bola Abadi. Senyum licik mereka perlahan memudar dengan perasaan kesal yang semakin memuncak di hati masing-masing orang.“H
“Apakah memang begitu kebenarannya? Jadi, semua pertarungan sebelumnya hanya buang-buang waktu saja, begitu?!”“Hadeh…! Kalau tahu begini, aku tidak akan bertarung mati-matian sampai kekuatan terkuras habis seperti ini! Benar-benar menyebalkan sekali peraturan tes ini!”“Jadi begitu rupanya! Aku hanya perlu bertarung di saat-saat terakhir agar mampu mengamankan Bola Abadi ini agar lulus. Namun, bukankah pada akhirnya hanya ada satu orang saja yang lulus?!”“Pertarungan pada tes ini memang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Hanya saja, perlunya kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan menentukan kapan harus bertarung sendiri dan kapan harus bertarung bersama-sama. Sungguh menarik sekali!”“Trik rendahan dalam tes ini benar-benar menyebalkan. Semua peserta yang ada di sini bisa menjadi rekan dan musuh hampir dalam jangka waktu yang begitu berdekatan satu dengan yang lainnya.”“Tidak ada waktu untuk mengeluh. Hanya ini satu-satunya cara bagiku untuk bertahan dalam tes kali ini selama mu
“Apa maksud dari orang bernama Dirto itu? Mengapa dia mengirimkan pesan telepati yang aneh kepadaku?” batin Raskar dengan bingung dan bimbang.Dia melirik ke sekelilingnya dan melihat raut wajah para peserta lainnya tampak tidak tenang dan ada ekspresi keterkejutannya juga termasuk dua orang licik yang berada tidak jauh darinya.“Mu–mungkinkah dia juga mengirimkan pesan telepati yang serupa ke semua orang dari pihak yang berlawanan darinya dan para bawahannya itu?! Semua ini pasti ada maksud tersembunyi lainnya!” batin Raskar tampak semakin tak tenang ketika menyimpulkan hal aneh tersebut.“Tu–tunggu! Mungkinkah dia bermaksud untuk mengkhianati kita semua? Tidak mungkin begitu, kan? Apa mungkin dia mencoba untuk mengadu domba kita semua? Seharusnya tidak akan secepat itu juga, kan?! Mungkinkah dia hanya mencoba untuk memberikan peringatan kepada semua orang yang ada di sini agar tidak berpikiran macam-macam?!” Raskar kembali membatin dengan segudang tanda tanya terus memenuhi benaknya
Namun, situasi mereka hampir sama dengan situasi yang ada di Bola Abadi tempatnya Raskar berada. Toni dan semua orang di sana juga menyadari kalau pertarungan tidak perlu dilakukan saat ini.Alhasil, situasi yang hampir serupa terjadi di mana mereka saling berjauhan dan dengan tenang saling mengamati satu dengan yang lainnya.Beberapa Bola Abadi lainnya juga mengalami situasi yang hampir serupa. Ada juga yang berhenti bertarung karena kekuatan mereka yang sudah benar-benar menipis sehingga tidak mampu melanjutkan pertempuran.Akan tetapi, beberapa Bola Abadi lainnya masih terlihat dalam mode tempur yang sangat sengit dan brutal dengan para peserta di dalamnya sangat ambisius untuk menjadi sang pemenang utama yang akan menduduki Bola Abadi agar lulus dari tes ini nantinya.“Hmm…. Tes ini memang aneh dan membosankan. Apa sebenarnya maksud dari tes ini wahai kakekku yang licik seperti rubah?!” gumam Harum di dalam Bola Abadi dengan perasaan kesal.“Dasar wanita yang sombong! Beraninya ka
“Demi pria hebat itu, aku tidak akan kalah dari siapa pun juga! Adapun pria licik bernama Raskar itu, aku akan segera membalas semua rasa malu yang dia berikan kepadaku! Sampai waktu itu tiba, tidak akan ada siapa pun yang bisa menghentikan langkahku!” batin Harum sekali lagi.“Hiyaa…!”Beberapa orang dengan ganasnya melancarkan serangan dari berbagai sisi menuju Harum yang saat tengah dikelilingi oleh mereka. Harum langsung merubah raut wajahnya dengan tegas.Bang!Hentakan keras langsung terdengar ketika Harum melompat dengan kecepatan luar biasa dan meluncur menuju lawannya tanpa keragu-raguan sedikit. Dia menghantam musuhnya dalam sekali pukulan.“Huaak…!” teriak seorang pria dengan ekspresi tercengang dan mata melotot sambil memuntahkan seteguk darah.Pria tersebut benar-benar tidak menyangka akan menjadi target pertama Harum dalam serangan mendadaknya yang begitu mengejutkan semua orang.“Argh…!”Tak sampai di situ, Harum langsung menendangnya tepat mengenai perutnya. Sebuah ten
Beberapa jawaban yang begitu mendadak tersebut membuat sejumlah orang yang masih berdiam diri di dalam Bola Abadi sedikit bergetar hebat di dalam batinnya.Mereka juga tidak yakin bisa mengalahkan Harum apalagi mengetahui sisa kekuatan wanita cantik itu yang sebenarnya. Keragu-raguan pun mulai memuncak.“B–benar juga! Mungkin saja ada kesempatan lain di Bola Abadi lainnya! Kalau aku bertahan di sini hingga dihajar sampai pingsan oleh wanita mengerikan itu, maka jelas sekali aku akan langsung dieliminasi!”“Pasti begitu kenyataannya! Aku harus mencoba dahulu di tempat lainnya yang mungkin saja lebih masuk akal untuk orang sepertiku. Tempat lain yang mungkin saja akan jauh lebih kompetitif daripada di tempat ini!”Lagi-lagi, mulai semakin banyak orang yang tergoda untuk segera melarikan diri dari Bola Abadi dan mencoba di tempat lainnya meskipun kemungkinannya masih belum bisa dipastikan sama sekali.Hanya saja, kemungkinan yang belum pasti itu terasa jauh lebih menjanjikan dibandingkan
Sebuah konflik yang akan berkembang dan berkepanjangan sehingga sangat tidak diinginkan semua pihak yang ada di dalam Wilayah Sabit tidak peduli siapa pun itu.Tidak peduli seberapa bencinya mereka kepada orang-orang dari Wilayah Purnama, tidak ada yang ingin melukai orang-orang dari sesama pihak di Wilayah Sabit apalagi di tengah situasi yang tidak bisa dianggap remeh sedikit pun.Semua orang yang menyadari hal itu dengan baik sangat sinis dengan karakternya mantan Sultan ke-98 termasuk para bawahannya yang setia kepadanya selama ini.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah di antara para bawahannya sendiri juga mulai perlahan-lahan sudah tidak terlalu berminat dalam upaya meningkatkan ketegangan di antara sesama Pendekar elit sejati Wilayah Sabit.Situasi yang benar-benar rumit inilah yang membuat para penguji yang ada di atas bangunan tinggi saling berdebat satu dengan yang lainnya apalagi terkait segala macam keputusan yang telah dibuat oleh sang mantan Sultan ke-98.Dalam hal ini
“Benar sekali apa yang telah dikatakan olehnya! Wanita cantik ini pasti menggunakan metode yang curang dan tidak dibenarkan dalam aturan di dalam Bola Abadi! Kami mohon agar wanita ini harus kembali di cek statusnya!”“Saya setuju dengan hal itu! Kami semua berharap kepada para penguji yang bertanggung jawab untuk menemukan rahasia terkait metode curang yang digunakan wanita cantik itu! Harap maklumi permintaan kami semua!”“Benar itu! Kami harap agar semuanya bisa dipastikan kembali kalau tidak ada kecurangan sedikit pun di antara kami para peserta! Harap para penguji menegakkan keadilan yang seadil-adilnya!”Berbagai macam suara secara serempak juga meminta kepada para penguji untuk melakukan verifikasi khusus kepada sosok Harum Korhan yang dicurigai telah melakukan kecurangan di dalam Bola Abadi.Para penguji yang berada di atas bangunan tinggi mampu mendengar semua perkataan dan keluhan para peserta lainnya terkait kecurigaan bahwa Harum berbuat curang.“Hmph…! Apa bocah-bocah men
“Omong kosong! Bagaimana mungkin wanita itu masih jujur ketika semua kejadian sebelumnya benar-benar tidak masuk akal, hah?! Jelas sekali kalau wanita itu curang! Kita hanya perlu membuktikannya dengan cara memanggil para penguji untuk verifikasi!”“Benar juga! Wanita keji ini pastilah menyembunyikan trik curangnya dengan baik sehingga sulit terdeteksi oleh indera semua orang yang ada di sini! Kita harus melibatkan para penguji!”“Pemimpin, mohon buat keputusan segera! Masalah ini harus segera diselesaikan juga dan tidak boleh membiarkan keraguan kami semua terus menerus!”Diskusi melalui pesan telepati di antara anggota kelompok Sepuluh Mawar terus terjadi sejenak sebelum akhirnya mereka kembali meminta jawaban akhirnya dari pemimpin mereka yaitu Hana Srina.Hana Srina tetap diam dalam kesunyian yang singkat seolah-olah dirinya hanyalah patung tak bernyawa lagi yang telah tiada sejak dahulu kala. Itulah yang terjadi sehingga membuat para anggota kelompok Sepuluh Mawar juga bingung se
Hal inilah yang terus saja menghantui pikiran semua orang yang ada di sana karena hanya asumsi liar itu saja yang bisa mereka yakini di tengah situasi yang tidak masuk akal seperti ini.“Sialan! Siapa sebenarnya wanita ini?! Mengapa dia kuat sekali seakan-akan hampir mustahil untuk dikalahkan tidak peduli seberapa banyak serangan gabungan kamu?! Apa rahasianya yang sebenarnya dia pendam di balik tatapan tajamnya yang menawan itu?!”“Mungkinkah wanita ini benar-benar memiliki kekuatan yang memang mampu membuatnya bertahan selama ini?! Tidak mungkin sama sekali! Bagaimana mungkin ada kekuatan menentang hukum alam semacam itu?! Mustahil adanya kemampuan kebal di dunia ini!”Braka yang tidak habis pikir dengan semua yang baru saja terjadi ini hanya bisa terus-terusan termenung dalam gejolak batinnya yang tiada ujungnya sama sekali.Sebuah realitas kehidupan yang mau tidak mau membuat orang yang cukup jeli dan jenius seperti dirinya tidak mampu tenang sama sekali sampai menemukan jawaban y
Wanita cantik itu mengusap noda darah yang ada di bibirnya dengan santai sambil memandangi ke arah Braka dengan tatapan yang begitu tajam dan tegas mengandung segudang makna tersirat yang begitu mendominasi.“Curang? Hmph…! Tuduhan lancang tanpa bukti semacam itu tidak masuk akal sama sekali! Sekumpulan kecoa seperti kalian semua tidak layak mengetahui apa pun tentang diriku yang hebat ini!”“Kalian semua hanya perlu tahu kalau aku sangat kuat dan terlalu kuat untuk dihadapi oleh sekumpulan kecoa berisik seperti kalian semua. Lebih baik, segera menyerah saja dan tinggalkan Bola Abadi ini kalau sudah putus asa seperti ini!”Harum menjawab dengan sindiran tegas tanpa ada tanda-tanda untuk memberikan informasi yang lebih detail sehingga membuat semua orang semakin tidak senang dengan urat nadi semakin menonjol di sekitar wajahnya.Mereka semua yang berada di dalam Bola Abadi ataupun yang berada di luarnya adalah calon Pendekar elit yang begitu menjanjikan kelak di masa depan yang akan da
Harum dengan lihai mengelak, menangkis, dan dengan gesit mengatur jarak setiap kali serangan ditujukan ke arahnya. Sebagian besar berhasil ditangkis olehnya, tapi tidak sedikit pula yang mengenainya dengan telak.Anehnya, tidak ada sedikit pun dari serangkaian serangan yang mengenai dirinya dapat benar-benar melukai wanita cantik itu walau terlihat dengan jelas mengenai tubuhnya dengan keras.Sebuah pemandangan yang mengejutkan semua orang di sana termasuk Braka yang selama periode itu sudah mencoba beberapa kali menyerang Harum dan ada yang mengenai sasarannya.Meski begitu, wanita cantik itu seakan-akan tidak bergeming sedikit pun walau serangannya dan hampir semua orang di sana mengenai wanita tersebut berulang kali tanpa henti sedikit pun.Sebuah fenomena yang akan membuat siapa pun tercengang hanya dengan mendengarnya dan menyaksikannya apalagi merasakannya secara langsung di mana serangan terkuat mereka tidak mempan sedikit pun.Harum juga tidak tanggung-tanggung untuk membalas
“Terima ini dasar wanita rendahan!” teriak sekitar sepuluh orang dengan begitu gesitnya berada di atas dan melesat begitu cepat menuju ke arah Harum.Di sisi lain, beberapa puluh orang lainnya langsung bergegas menuju ke arah Harum dengan kecepatan yang tidak lambat sedikit pun. Hal ini membuat detak jantung semua orang berdetak lebih cepat daripada biasanya.Sebuah kejadian yang begitu menggetarkan jiwa dan raga semua orang yang ada di sana termasuk Braka itu sendiri. Pria itu mengepalkan tangannya dengan begitu eratnya dan benar-benar membara isi hatinya.“Sialan kau wanita keji! Tidak pernah ada sekali pun dalam hidupku seseorang menghina dan merendahkan diriku sampai sebegitunya! Aku, Braka Dirju, tidak akan pernah melupakan semua ini!”“Masa bodoh dengan rencana awalku. Aku akan melumat dirimu dengan kedua tanganku sendiri. Persiapkan dirimu dasar wanita keji rendahan yang tidak tahu malu apalagi sopan santun!”Braka membatin dengan penuh amarah. Dia langsung ikut menyerang denga
Whoosh…!Angin bertiup sepoi-sepoi memasuki Bola Abadi. Situasi di dalam Bola Abadi semakin runyam dengan begitu cepat hanya dalam hitungan detik saja manakala baku hantam yang begitu menegangkan terjadi antara Braka dan Harum.“He–hebat sekali! Sang provokator memang tidak lebih lemah sedikit pun dalam adu serangan sebelumnya! Mungkinkah wanita cantik itu tidak sekuat yang kita bayangkan?!”“Dasar bodoh! Ini masih belum apa-apa! Walaupun memang mengejutkan performa yang ditunjukkan oleh sang provokator itu, wanita cantik itu masih belum tergores sedikit pun. Boleh jadi kalau dia masih menyimpan kekuatan yang jauh lebih mengerikan di dalam tubuhnya itu!”“Hmm…. Kamu tidak salah sama sekali! Akan tetapi, setidaknya kita bisa berharap dengan adanya sosok sang provokator di sisi kita. Dia satu-satunya yang masih berdiri tegak walau sudah diserang oleh wanita cantik itu di dalam Bola Abadi ini!”“Tetap saja, kita masih harus terus meningkatkan kewaspadaan kita sebaik mungkin. Tidak mungki
Harum dengan tatapan yang semakin tegas memandang ke arah Braka dan benar-benar tersulut emosi dalam dirinya yang memendam amarahnya selama beberapa waktu itu.“Terserah siapa pun kamu, aku tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan kalian semua tanpa terkecuali! Majulah! Kalau tidak, aku yang akan menyerangmu terlebih dahulu!” tegas Harum tiba-tiba bersuara yang memecahkan keheningan singkat sebelumnya dengan begitu cepat terlontarkan perkataannya itu.Hal itu membuat semua orang termasuk Braka menatap Harum dengan tatapan yang begitu sengitnya. Mereka semua benar-benar tersinggung sampai ke ubun-ubun kepala mendengar perkataan Harum yang begitu sombong itu.“Hmph! Dasar sombong sekali kau! Apa kau pikir mengalahkanku akan semudah mengalahkan beberapa orang sebelumnya, begitukah?! Kau lihat saja betapa kuatnya diriku ini!” tegas Braka menyahut perkataan Harum.“Betul sekali! Wanita tidak tahu sopan santun sepertimu tidak layak menjadi seorang Pendekar elit yang terhormat! Kami semua