Home / Historical / PERMAISURI YIN / Keputusan Akhir

Share

Keputusan Akhir

Author: Rosa Rasyidin
last update Last Updated: 2025-06-13 18:56:08

Suasana di ruang sidang terasa mencekam. Su Yin meremas jemari demi mencoba menenangkan diri. Cecillia duduk diam, tatapannya tajam ke arah ketua hakim. Sementara itu, Jaksa Aaron tetap tegak, matanya mengamati setiap perubahan rasa di wajah Li Wei.

Ketua Hakim menatap mereka semua sebelum akhirnya mengangkat palu tinggi-tinggi.

"Setelah mempertimbangkan seluruh bukti dan mendengarkan argumen yang telah disampaikan dalam lima sidang terakhir, kami telah mencapai keputusan," ucap Rong Zuan Hui tergantung.

Su Yin menarik napas dalam-dalam, jemarinya bergetar di pangkuan. Li Wei menatap lurus dengan tatapan dingin disertai rahangnya yang semakin mengeras.

Ketua Hakim mengetukkan palu. Suara benturan kayu itu bergema di seluruh ruangan.

"Terdakwa, Li Wei, dinyatakan bebas bersyarat dengan ketentuan, dilarang meninggalkan negeri, bahkan kota ini, dan wajib melapor selama tiga tahun berturut-turut." Ketua Hakim selesai membacakan keputusannya.

Ruangan sejenak sunyi sebelum ...

"Apa? Tiga ta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PERMAISURI YIN   Mencair

    “Kau bilang lelah, tidurlah kalau begitu.” Li Wei membereskan sisa makanan mereka yang jatuh ke lantai.“Tapi kamar dan kasur di sini hanya ada satu,” tunjuk Su Yin.“Jadi masalahnya apa?”“Ehm, ya tidak ada masalah,” jawab Su Yin dengan jantung berdebar kencang. Pikirannya ke mana-mana.“Tidurlah di ranjang, aku akan mengatur barang-barangku dulu. Aku tidak akan mengganggumu, janji.” Refleks Li Wei memegang kepala Su Yin. Lalu ia berdiri dan membuang sampah. Su Yin memegang jantungnya yang terasa kian hebat debarnya.“Yang dipegang rambut, yang berantakan hatiku,” ucapnya lalu merebahkan diri di ranjang. Sebelum tidur ia mengirim pesan pada Bigi Guam, bahwa mungkin ia akan pulang terlambat hari ini.Su Yin terlelap dengan tubuh telungkup, ia sangat kelelahan bahkan tak sadar ketika ponselnya jatuh. Li Wei memungutnya, layar itu ia usap dan Su Yin yang ceroboh tidak mengunci ponselnya. Li Wei membaca pesan balasan dari Bibi Guam.[Jangan pulang sekalian, tidurlah dengan seorang lelaki

  • PERMAISURI YIN   Perdebatan

    Li Wei melangkah keluar dari gerbang penjara, matanya menyipit menahan cahaya matahari yang terasa menyilaukan. Di seberang jalan, suara klakson pendek membuatnya menoleh.Sebuah mobil berhenti, dan dari dalamnya keluar Su Yin. Polisi itu lengkap dengan seragam dinas dan topi masih menempel di kepala serta wajahnya sedikit berkeringat.Su Yin berjalan cepat sambil tersenyum. "Aduh, maaf ya, Pangeran. Aku telat sedikit. Tadi ada apel mendadak, kapten ya ampun bawel sekali.”"Aku kira kau melupakanku atau hanya ingin aku keluar dari penjara." Li Wei tersenyum sedikit."Wah, pikiranmu liar sekali. Padahal aku bela-belain datang ke sini pakai seragam, supaya terlihat gagah waktu menjemputku.""Kau memang gagah dari dulu, tapi tetap cantik dan berkeringat, kau habis berlari?" Li Wei menyender di kap mobil, menatap Su Yin dari ujung kepala sampai kaki."Iya, aku takut kau pergi jauh dan tak punya tujuan.” “Aku memang tidak punya tujuan.” Li Wei melipat dua tangannya di dada.Su Yin membuka

  • PERMAISURI YIN    Keputusan Akhir

    Suasana di ruang sidang terasa mencekam. Su Yin meremas jemari demi mencoba menenangkan diri. Cecillia duduk diam, tatapannya tajam ke arah ketua hakim. Sementara itu, Jaksa Aaron tetap tegak, matanya mengamati setiap perubahan rasa di wajah Li Wei.Ketua Hakim menatap mereka semua sebelum akhirnya mengangkat palu tinggi-tinggi."Setelah mempertimbangkan seluruh bukti dan mendengarkan argumen yang telah disampaikan dalam lima sidang terakhir, kami telah mencapai keputusan," ucap Rong Zuan Hui tergantung.Su Yin menarik napas dalam-dalam, jemarinya bergetar di pangkuan. Li Wei menatap lurus dengan tatapan dingin disertai rahangnya yang semakin mengeras.Ketua Hakim mengetukkan palu. Suara benturan kayu itu bergema di seluruh ruangan."Terdakwa, Li Wei, dinyatakan bebas bersyarat dengan ketentuan, dilarang meninggalkan negeri, bahkan kota ini, dan wajib melapor selama tiga tahun berturut-turut." Ketua Hakim selesai membacakan keputusannya.Ruangan sejenak sunyi sebelum ..."Apa? Tiga ta

  • PERMAISURI YIN   Ketua Hakim

    Saat kejahatan kelompok mafia yang dipimpin Nona Fang akhirnya terungkap, Han Rui dan Liu Zeng menghadapi konsekuensi penuh dan menerima hukuman yang setimpal. Su Yin, dengan tekad yang tak tergoyahkan, menggali lebih dalam jejak masa lalu Nona Fang. Ia menemukan koneksi tersembunyi yang selama ini luput dari perhatian.Dengan strategi cermat, tim yang dibentuknya bergerak cepat, menjaring seluruh jaringan yang masih beroperasi dalam kegelapan. Officer Jimmi turut terlibat dalam setiap penyidikan serta penangkapan.Sementara itu, dari kejauhan, Nona Fang hanya bisa mengamati. Wajahnya yang rusak semakin terasa sakitnya, dan ia kehilangan kendali atas kekuasaan yang dulu ia genggam erat. Jumlah CCTV yang dipasang semakin banyak di setiap sudut kota membuatnya kesulitan mendapat korban baru.“Li Wei di mana sebenarnya kau sembunyi selama ini.” Nona Fang berdiri di atas atap apartemen.Di bawah sana Su Yin sedang menggeledah satu gedung yang selama ini menjadi tempat pergerakan anak buah

  • PERMAISURI YIN   Kehancuran

    Di ruang interogasi yang gelap, Su Yin duduk tegak, matanya menatap tajam ke arah Han Rui dan Liu Zeng yang kini duduk berhadapan dengannya. Di sudut ruangan, Officer Jimmi berdiri dengan tangan terlipat dan memperhatikan jalannya interogasi."Kita bisa melakukan ini dengan cara mudah atau sulit. Tapi satu hal yang pasti, aku akan mendapatkan kebenarannya. Jadi, kalian lebih baik jujur sekarang juga!" tekan Inspektur Su Yin beserta ancamannya.Han Rui mengalihkan pandangan, wajahnya tampak penuh kegelisahan. Liu Zeng, yang sebelumnya mencoba tampak tenang, kini mulai berkeringat."Aku ... aku tidak tahu apa-apa tentang Nona Fang," ucap Han Rui. Su Yin membanting berkas ke meja dan membuat Han Rui tersentak."Jangan coba-coba berbohong! Aku punya cukup bukti yang menunjukkan bahwa kau dan Liu Zeng sudah lama bekerja untuknya. Lalu apa maksud selendang merah ini? Kenapa selalu muncul sebelum ada mayat ditemukan? Jawab jujur atau kalian akan aku tuntut dengan hukuman seberat-beratnya." S

  • PERMAISURI YIN   Foto Bersama

    Su Yin berdiri tegak di sudut ruangan, matanya menatap dengan penuh kewaspadaan saat sekelompok polisi memasuki ruang bawah tanah makam Ratu Yin. Lampu-lampu senter mereka menyinari dinding batu kuno. Kuas khusus menyapu peti mati yang telah sedikit bergeser dari posisinya.Kapten Liu mengamati peti mati dengan penuh rasa takjub. “Inspektur Su Yin, kau benar-benar menemukan sesuatu yang luar biasa. Apa yang membuatmu curiga ada sesuatu di bawahnya?”“Saat aku menyelidiki ukiran di pinggir peti, aku merasa ada pola yang tidak biasa. Seolah-olah ada ruang kosong di bawahnya dan ternyata benar.” Su Yin tidak jujur sepenuhnya. Ia ke sana karena ingin mencari bukti bahwa Li Wei tidak bersalah.Seorang petugas mulai menyingkirkan batu-batu yang menutupi lantai di bawah peti mati. Beberapa menit kemudian, ruang rahasia mulai tampak, penuh dengan emas, permata, dan artefak kuno yang terpendam selama berabad-abad. Tak luput beberapa mayat yang mengering karena mencoba mencuri harta milik Ratu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status