Share

Tiga puluh tujuh.

Arum memeras handuk yang dia masukan ke dalam bak berisi air hangat.

Setelah merasa cukup kering, Arum langsung menaruh kain itu di dahi Jack.

Panas Jack belum juga turun, semoga setelah di kompres begini panasnya segera turun.

Dan setelah marah-marah dengan Arum tadi, Jack langsung tidur lagi. Sampai sekarang belum bangun.

Tapi bagi Arum, lebih baik Jack tidur saja daripada bangun, membuat Arum takut.

Arum memperhatikan wajah Jack yang sedang terlelap.

"Kalau sedang tidur begini, dia tidak tampak jahat..." Ujar Arum.

Jack terlihat menyeramkan ketika dia buka matanya saja. Tapi ketika tidur begini, wajah Jack terlihat damai.

Padahal warna mata Jack itu bagus, coklat terang. Tapi karena Jack selalu melotot, dan tidak pernah tersenyum makanya terlihat serem.

Arum memperhatikan setiap sudut wajah Jack.

Hidung mancung, alis tebal, rahang yang kokoh.

"Tampan..." Ucap Arum tanpa sadar memuji ketampanan Jack.

"Tapi sayang bajingan..." Ujar Arum lagi sedikit lirih.

Takut Jack mendengar ucapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status