Share

85. Sadar Diri

Author: Dewi masitoh
last update Last Updated: 2025-10-27 18:18:54

“Kamu marah nggak kalo aku bawa ke dokter?” tanya Dimas dengan lembut.

Senyuman tipis menambah ketampanannya. Sesil mulai curiga dengan apa yang dilakukan oleh Dimas.

“Psikiater?” tebak Sesil telak.

“Iya.” Dimas menanggapi dengan santai.

“Berhenti.” Sesil marah.

Dimas tetap melajukan mobil ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Sesil. Sesil makin memuncak emosinya.

“Aku bilang berhenti!” bentak Yasmine.

Cit …

Dimas memang menghentikan mobilnya. Namun, pintu masih terkunci otomatis.

“Buka!” teriak Sesil kesulitan membuka pintu.

Tangan Dimas menekan tombol seat belt-nya terlepas. Tangan itu meraih tengkuk Sesil.

Cup …

Kecupan itu mendarat di bibir Sesil. Sesil mematung tiba-tiba otaknya teringat ciuman panas satu tahun lalu saat mereka berpura-pura menjadi pacar palsu.

“Kamu bisa diam tidak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   95. Love Dubai

    “Sorry, Miss! This is what you dropped.” Yasmine memberikan barang yang terjatuh itu.“Terima kasih, kita tadi satu pesawat.” Wanita itu pergi.“Hah! Ternyata negara yang sama.” Yasmine terpukau dengan kecantikan wanita itu.“Sudah?” tanya Reno menghampiri.“Sudah, dia cantik sekali!” Yasmine masih saja memujinya.“Biasa saja, cantikan kamu ‘lah!” Reno menggandeng tangan sang istri.“Ish! Bisa saja!” Yasmine memukul dada Reno karena malu.Mereka segera pergi dari bandara. Tanpa mereka ketahui wanita itu berbalik badan lalu menyeringai mereka.Supir yang dipesan sudah ada di depan pintu utama bandara. Barang dimasukkan ke dalam mobil. Mereka sengaja menyewa mobil Mercedes-Benz GLS / Maybach GLS 600. Cukup mewah untuk gaya hidup mereka sebagai pengusaha.“Ayo, masuk!” Leo memerintahkan masuk ke dalam mobil.Setelah mereka masuk, mereka pergi ke hotel yang sudah dipesan oleh Leo. Hotel Atlantis The Royal Dubai termasuk hotel termahal di dunia. Saat turun dari mobil saja Yasmine sudah gem

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   94. Bandara Internasional Dubai (DXB)

    “Baik! Jika mau kamu itu!” Pria itu menyeret sang istri.Reno hanya menatap saja pria itu ketakutan. Pria itu membuat sang istri berlutut.“Dia adalah pemegang saham di perusahaan kita. Tidak sedikit miliknya.” Pria itu memukul istrinya agar sadar.“Apa!” Wanita itu langsung takut.“Pergi kalian dari hadapanku!” Reno menunjuk pintu keluar.“Tuan! Maafkan saya!” Wanita itu baru sadar.Niat hati menggertak sang suami. Melihat kenyataan seperti ini dia jadi mikir berulang kali.“Saya katakan pergi dari sini.” Reno dan Yasmine duduk di tempatnya.Pria dan wanita itu tidak mau pergi. Pramugara pun membawa Mereka pergi dari pesawat. Wanita itu langsung lemas dengan tindakannya. Maka dari itu, kita di mana pun harus menjaga attitude-nya. Jika itu bukan milik kita jangan ingin memilikinya.“Akhirnya! Mereka pergi begitu saja!” ucap Sesil merasa lega.“Kembali ‘lah, ke tempat dudukmu.” Yasmine tersenyum.“Maaf, Nona dan Tuan atas ketidaknyamanannya.” Pramugari menundukkan kepalanya untuk rasa

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   93. Drama Queen Di Pesawat

    “Maaf, Anda siapa?!” tanya wanita itu.“Ini tempat duduk saya!” Yasmine kesal.“Tadi saya diperintahkan duduk di sini.” Wanita itu kesal.Pramugari pun datang menghampiri mereka. Keributan makin menjadi-jadi Reno hanya melihat. Ia hanya ingin tahu sehebat apa istrinya jika miliknya direbut orang lain.“Maaf, ada apa ya?” tanya pramugari.“Ini tempat duduk saya! Kenapa ditempati dia.” Yasmine marah sekali.“Boleh saya lihat tiket Anda?” tanya pramugari lagi dengan lembut.Saat dicocokan memang benar itu kursi milik Yasmine. Pramugari meminta wanita itu pergi.“Maaf, Nona ini bukan tempat duduk Anda, bisa Anda pindah ke kursi Anda.” Pramugari dengan halus mengusir wanita itu.“Kamu tidak tahu saya siapa?!” Wanita itu malah marah-marah.Pramugari diam ia bingung karena dia tidak tahu wanita itu siapa. Sesil maju ke depan menggeser pramugari. Sesil tahu siapa wanita itu. Ia mengeluarkan ponselnya lalu merekam.“Tidak!” jawab Yasmine dengan lantang.“Buka internet siapa saya, saya itu oran

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   92. Drama ke Dubai

    Ranti berpura-pura ide ini dari dirinya. Ia pun menaruh ponselnya di meja.“Kalian bertiga kaya ‘kan?” tanya Ranti seolah tidak percaya.“Kamu mau apa, Sayang?!” Leo tampak curiga.“Aku membelikan Yasmine sebongkah berlian pun bisa.” Reno sombong.“Kalo aku suruh menikahi Sesil sekarang pun bisa, mau berapa aja aku siap.” Dimas dengan lantang.“Hu!” Reno bersorak kesal.“Gimana kita jalan-jalan ke Dubai!” Ranti tersenyum manis.Mereka bertiga terdiam, mengingat nama “cuti” itu ibarat obat pahit. Mereka saling pandang seperti tidak ikhlas. Ranti pun mengambil keputusan.“Jika kalian tidak bisa, transfer ke rekening kami saja, kami siap berangkat bertiga.” Ranti mengedipkan mata ke Leo.“Tidak!” Mereka bertiga serentak menolak.Ranti berdiri. “Sekalian bulan madu, Pak Reno.” “Siap!” Reno langsung setuju. “Kamu nggak usah ikut.” Menunjuk Dimas.“Aku akan mengatur pekerjaan dulu di perusahaan.” Leo langsung pergi.“Tolong izinkan aku ikut,” mohon Dimas.“Tapi awas kamu menyentuh Adikku.”

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   91. Perselisihan

    Di dalam kamar, Yasmine masih saja diam membisu. Ia kesal sekali melihat Reno dingin seperti itu. Wanita itu pun memilih mengunci pintu lalu tidur saja.Sesil pun tidak keluar kamar ia pun mengunci kamar. Bukan Reno namanya jika tidak bisa menaklukan seorang wanita.“Ayo, kita turun!” ajak Reno.“Berarti kita teman ya!” Dimas mengikuti Reno.“Nggak.” Reno tetap dingin.“Terserahlah! Jika tidak mau, kamu jadi Kakak iparku!” Dimas dengan percaya dirinya.Reno menghentikan langkahnya dan tanpa sengaja Dimas menabrak Reno dari belakang. Reno memutar tubuhnya lalu menatap tajam.“Apa mau aku pukul?” tanya Reno sambil mengangkat tangannya.“Aku siap dipukuli, asal dapat Sesil.” Dimas memang sudah gila.“Benar-benar, ya!” Reno pun berpura-pura akan memukul.Reno kagum melihat Dimas benar pasrah saat akan dipukul. Reno hanya ingin tahu seberapa besar cintanya kepada sang adik.Ting … tung …Dimas langsung berjalan membuka pintu. Ternyata Leo dan Ranti yang datang.“Hai Dokter Ganteng.” Ranti

  • Pak Dosen Jangan Nakal, Ah!   90. Kompromi dengan Lawan

    “Kenapa harus masuk kamar! Bisa tunggu aku di luar!” omel Sesil. “Yasmine yang bilang kamu ada di atas. Dia juga yang mengantarkan aku ke sini,” ucap Dimas jujur. “Astaga! Yasmine!” Sesil meremas handuknya. Drrt … drrt … Sesil mendengar getaran ponselnya. Ia menuju nakas lalu membuka notifikasi pesan. “Aku akan membawa Kakakmu pergi, nikmatilah waktu berdua,” tulis Yasmine tanpa berdosa. Yasmine melempar ponsel ke atas ranjang. Ia berjalan ke arah walk in closet. Dimas mengikuti Sesil berjalan. “Kakak mau apa?!” Sesil akan masuk ke ruangan itu. “Aku ikut.” Tanpa Dimas tahu. “Aku akan memakai baju, atau Kakak mau memakannya untukku?!” Nada kesal yang keluar dari mulut Sesil. “Boleh, jika kamu mau. Kamu lagi sakit.” Dimas polos. “Astaga! Orang gila.” Sesil masuk lalu menutup pintu. Brak … Dimas terkejut dengan pintu yang tertutup kencang. Dimas memegangi jantungnya yang berdebar kencang. Ia bohong saat mengatakan tidak melihat tubuh Sesil tanpa sehelai benang.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status