Share

Bab 170

Author: Elenor
Dani sebenarnya sudah tahu lokasi toko kue itu.

Setelah Clara pergi, dia juga tidak pergi ke toko kue.

Dia masuk ke dalam mobil, ragu-ragu sejenak, lalu menelepon, "Gading, aku sudah pulang, tapi aku masih harus kejar pesawat lagi nanti. Tolong tanyakan Edward apa dia ada waktu. Kalau nggak ada, tolong temani aku ke rumah sakit untuk jenguk Vanessa ya."

Gading sangat terkejut, "Kamu sudah pulang? Kapan kamu sampai?"

Dani tidak menjawab pertanyaannya, "Kamu telepon Vanessa dulu, tanya apa dia ada waktu nanti."

Gading baru saja hendak bertanya pada Dani mengapa dia tidak menelepon Edward dan Vanessa sendiri.

Setelah dipikir-pikir lagi, dia merasa Dani pasti ada urusan lain yang harus dilakukan dan sedang terburu-buru, lagipula dia juga belum mengunjungi Vanessa hari ini, jadi dia setuju tanpa berpikir terlalu banyak.

Edward sedang sibuk.

Setelah menutup telepon, Dani membeli sebuket bunga dan sekeranjang buah, lalu pergi ke rumah sakit untuk bertemu Gading.

Di kamar pasien.

Melihatnya, V
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (35)
goodnovel comment avatar
Vitri Yulianti
Rasakanlah Elsa kebekuan hati Clara untukmu ...
goodnovel comment avatar
Eka Yuni Astuti
si vannesa maruk banget ya udah sama Edward tapi masih ngarep sama dani padahal dani cepet cepet pulang karena khawatir sama clara sekalian jenguk dia eh dia ke geer an dalam hati bilang dani datang buat dia hadeh
goodnovel comment avatar
Uci Widuri Putry
emg ada cerita kaya gini tapi alurnya cepet???? aku tiap baca ini Aslam naik takut mati sebelum selesai baca ini mati penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 513

    Edward sibuk akhir-akhir ini, dan bahkan sebelum dia selesai makan, panggilan lain sudah masuk.Saat Edward keluar untuk menjawab telepon lagi, Vanessa sepertinya teringat sesuatu dan berkata kepada Elsa, "Oh iya, Elsa. Kamu mulai sekolah hari Senin kan, biar Tante yang mengantarmu ke sekolah ya."Elsa tampak sedikit malu ketika mendengar hal itu, "Maaf ya Tante, aku sudah minta Mama untuk mengantarku ke sekolah, Mama juga sudah setuju.""Begitu ya?"Vanessa mengangguk dan tidak memaksanya....Minggu malam, Clara baru saja selesai makan dan hendak beristirahat ketika Elsa menelepon.Begitu Clara mengangkat telepon, Elsa berkata, "Ma, aku dan Ayah datang ke tempat Mama besok pagi ya. Mama dan Ayah antar aku ke sekolah bareng.""Iya, Mama tahu."Keesokan paginya, Clara baru saja selesai sarapan ketika Edward dan Elsa tiba. Clara baru saja mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar ketika Elsa sudah menarik tangannya ke arah mobil Edward. "Mama, kita sudah hampir terlambat, ayo cepat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 512

    Setelah jeda yang lama, Vanessa bertanya lagi, "Masih ada lagi?"Elsa menyesap minumannya, sedikit bingung dengan maksudnya. "Hah? Ada lagi apa?""Maksud Tante, hal lain yang ayahmu lakukan pada mamamu."Elsa meletakkan gelasnya dan mengerutkan kening. "Nggak ada lagi. Soalnya habis itu Mama sakit demam, Ayah yang merawat. Kata Ayah anak-anak gampang ketularan, jadi aku nggak boleh dekat-dekat. Aku baru lihat Mama lagi pas sudah sembuh."Mendengar hal itu, Vanessa kembali terdiam. "Setelah mamamu jatuh sakit, apa ayahmu yang merawatnya?""Iya."Vanessa menurunkan pandangannya, lalu kembali menatap Elsa, dan berkata, "Nenek buyutmu yang menyuruh ayahmu begitu, ya?"Elsa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak, Mama demam sebelum pagi, kemarin. Pas tahu Mama sakit, Ayah yang merawat Mama. Ayah juga suruh orang jemput Kakek Erza pakai helikopter untuk periksa Mama. Nenek buyut saja baru tahu kalau Mama sakit waktu Kakek Erza sampai di rumah."Vanessa memiliki gambaran kasar tentang si

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 511

    Sementara Clara dan Bu Yuni asyik bernostalgia di ruang makan pribadi, Edward di ruangan lain baru saja duduk ketika sebuah panggilan telepon berdering.Edward keluar untuk menjawab panggilan itu.Vanessa mengeluarkan jurnal yang dibawanya dan berkata, "Elsa, Tante mau baca buku sebentar. Kamu main sendiri dulu ya?""Oke." Bagaimanapun juga, Elsa telah tinggal di Negara Latvin selama dua tahun dan bisa berbicara bahasa Inggris dengan cukup baik. Melihat sampul dan judul jurnal di tangan Vanessa, dia berkata, "Eh, Ayah juga punya buku itu."Vanessa tahu Edward sedang mengikuti perkembangan terbaru di bidang Kecerdasan Buatan.Terlebih lagi, ketika dia bertanya tentang hal itu dua hari yang lalu, Edward juga mengatakan bahwa dia sudah membacanya. Jadi, setelah mendengar kata-kata Elsa, dia hanya berkata, "Iya, Tante sudah tahu."Berbicara tentang hal itu, Elsa teringat pada Clara dan tak kuasa menahan diri untuk berkata, "Waktu Mama pulang ke rumah nenek buyut, Ayah takut Mama bosan, ja

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 510

    Sore harinya, Clara baru saja kembali dari Anggasta Group ketika ponselnya tiba-tiba berdering.Ternyata itu dari psikiater yang merawat ibunya, dia mengatakan Indri tampak sadar sebentar sore itu, tetapi tak lama kemudian, dia mengalami kondisi mental yang sangat buruk, yang jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.Wajah Clara langsung muram, dia segera bergegas ke rumah sakit. "Bagaimana bisa seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Kami sudah memeriksa secara menyeluruh, sejauh ini belum ditemukan sesuatu yang aneh."Tetapi tanpa rangsangan eksternal, bagaimana mungkin Indri bisa tiba-tiba parah seperti ini?Clara memeriksa rekaman kamera pengawas. Dia melihat Indri yang telah minum obat penenang dan tertidur. Clara lalu berbicara dengan dokter untuk waktu yang lama sebelum kembali turun dengan perasaan yang berat.Ketika lift mencapai lantai berikutnya, pintunya terbuka. Clara mendongak dan bertemu pandang dengan Diana dan Nenek Sanjaya. Diana memelototi Clara, lalu me

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 509

    "Nggak usah, Nek," kata Clara. "Aku masih ada pekerjaan, jadi aku nggak bisa ikut makan malam di sini."Tentu saja bukan karena ada pekerjaan. Jelas sekali, memang dia yang tidak mau, Clara merasa tidak nyaman tinggal lebih lama lagi di rumah itu.Secara logika, dia dan Edward belum resmi bercerai, jadi Clara masih anggota Keluarga Anggasta. Tidak seharusnya dia bersikap seperti ini.Namun, Clara merasa di dalam hatinya, bahwa sejak dia dan Edward sudah berniat untuk bercerai, maka dia sudah mulai menarik garis pemisah di antara mereka.Nenek Anggasta sebenarnya mengerti tentang semua itu.Namun karena Clara bersikeras, dia tidak bisa memaksa Clara lebih jauh.Dia memelototi Edward dengan tajam.Edward pura-pura tidak melihat dan berkata, "Biar aku antar.""Nggak usah," tolak Clara. "Kamu lanjut urus pekerjaanmu saja. Biar sopir saja yang antar."Edward tidak mendesaknya lagi, "Ya sudah."Clara pun kembali ke kamar, mengambil tasnya, dan bersiap untuk pergi.Nenek Anggasta dan Edward t

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 508

    Clara mengukur suhu tubuhnya dan menunggu cukup lama, tetapi Edward belum juga kembali. Tak lama kemudian, dia tertidur karena tubuhnya masih lemah dan tak bertenaga.Ketika terbangun dan membuka matanya, Edward ternyata masih duduk di sana membaca.Melihat Clara menatap kosong ke arahnya setelah bangun, tetapi tidak benar-benar menatapnya, Edward lalu berdiri, menyentuh dahinya yang berkeringat, dan bertanya, "Ada apa?"Sudah cukup lama sejak mereka terakhir kali bersentuhan fisik.Clara tidak terbiasa dengan sentuhan darinya.Meskipun tahu Edward hanya ingin mengukur suhu tubuhnya, dia tetap menepis tangan Edward dan menggeleng pelan tanpa suara.Dia hanya terkejut karena Edward masih di sana.Dia mengira Edward sudah pergi setelah menerima panggilan telepon tadi.Tubuhnya kembali berkeringat deras, namun kali ini demamnya sudah turun dan semakin membaik.Dia merasa tidak nyaman dengan rasa lengket itu. Dia berganti pakaian bersih, makan, istirahat, dan kembali tertidur lagi. Ketika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status