Share

Bab 25

Author: Elenor
Persis di detik ini, tiba-tiba ponsel Edward berdering.

Clara lantas menoleh, pandangannya jatuh pada ponsel yang tergeletak di meja. Di layar, terpampang jelas sebuah nama “Sayang”.

Clara mengira dirinya tidak akan peduli lagi.

Namun, setelah mencintainya bertahun-tahun, dia tidak mudah melepaskannya.

Nama “Sayang” sukses membuat hatinya sakit. Dia pun mengalihkan pandangannya.

Sementara itu, Edward menangkap kesedihan yang tersembunyi di mata Clara. Namun, tanpa ragu sedikit pun, dia mengangkat telepon itu di depannya. “Ada apa?” ucap Edward lembut.

Elsa tentu juga memperhatikan gelagat ayahnya.

Dalam ingatannya, Edward hanya akan bersikap lembut jika berhadapan dengan Vanessa.

Seakan lupa Clara sedang bersamanya, dia bertanya dengan gembira, “Ayah, itu Tante Vanessa?”

“Ya,” jawab Edward datar.

Elsa hendak berkata jika dirinya juga ingin berbicara dengan Tante Vanessa, tapi dia tersadar Clara sedang duduk bersamanya. Dia tahu ibunya tidak menyukai Vanessa. Jadi kata-kata yang ingin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (47)
goodnovel comment avatar
Mutiyah Fia
berharap clara cuek bukan pada edward saja tapi pada elsa jg biar mikir tuh anak kenapa ibunya cuek aneh kok lebih perhatian ke pelakor dari pada ibunya sendiri
goodnovel comment avatar
Faidatul Faiyah
endingnya gimana kak
goodnovel comment avatar
Yuri Kakan
sampai bab ini alurnya masih plat sama aja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 490

    Clara meninggalkan Kantor Catatan Sipil dan kembali ke kantor tepat waktu untuk rapat pagi.Setelah duduk, Dylan berbisik, "Sudah selesai mengurus prosedurnya? Secepat itu?"Clara mengangguk.Tidak ada konflik antara dirinya dan Edward, dan mereka berdua sangat positif tentang perceraian ini, jadi prosesnya pun cepat.Dylan melanjutkan, "Kalau kalian nggak ada masa jeda perceraian, kalian bisa resmi bercerai hari ini, tapi kalian harus menunggu tiga puluh hari lagi. Nanti kalau masa jedanya berakhir, sebaiknya langsung urus surat cerainya. Jangan ditunda-tunda. Kalau nggak, kalian harus ulang lagi prosedurnya dari awal seperti sekarang. Bikin repot.""Iya, aku tahu."Setelah masa jeda perceraian berakhir, sebenarnya dia dan Edward sudah sepakat untuk mengurus surat cerai keesokan harinya, tetapi mereka masing-masing memiliki urusan sendiri, dan pada akhirnya, melewatkan masa tenggang keputusan.Hari Rabu adalah hari peringatan kematian kakeknya Clara.Kakek Hermosa meninggal di ibu kot

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 489

    Minggu sore, Elsa menelepon dan mengatakan dia akan datang menemuinya. Mengingat janjinya kepada Elsa sebelumnya, Clara pun setuju.Sopir mengantarnya ke sana.Setelah keluar dari mobil, Elsa dengan bahagia menghambur ke pelukan Clara.Setelah bermanja dengan Clara dan Nenek Hermosa sebentar, Elsa dengan gembira memberi tahu mereka bahwa dia telah memenangkan juara pertama dalam kompetisi anggar.Dia bahkan membawa trofinya di dalam tas ransel kecilnya dan menyerahkannya ke tangan Clara dengan bangga.Nenek Hermosa memperhatikan dengan wajah berseri-seri, dan berulang kali memuji kehebatan Elsa.Dalam olahraga anggar, Clara mengakui bahwa dia belum melakukan apa pun untuk Elsa.Di masa depan, dia khawatir tidak akan bisa berbuat banyak untuknya. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Mama akan mengajakmu membeli bingkai untuk menaruh trofinya ya."Elsa berkata, "Nggak perlu. Ayah sudah buatkan bingkai khusus untukku sebelum kompetisi. Cantik sekali."Elsa bahkan telah mengambil fotony

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 488

    Sabtu malam, Clara menemani Nenek Hermosa menonton opera.Saat mereka sampai di gerbang loket, ada seseorang yang berdiri di dekatnya, yang sudah menarik perhatian banyak orang, tersenyum dan bergegas menghampiri mereka."Clara."Mendengar seseorang memanggilnya, Clara menoleh ke samping dan melihat Gery berjalan ke arahnya di antara kerumunan.Clara mendongak dan tersenyum. "Kebetulan sekali! Kamu juga datang untuk menonton pertunjukan malam ini?"Sebenarnya, itu bukan kebetulan.Gery memang sengaja melakukannya.Di kantor, Gery memang memanggilnya Bu Clara.Ini pertama kalinya dia memanggil Clara dengan namanya, kecuali pada saat wawancara dulu.Melihat Clara tidak keberatan, dia tersenyum tipis. Saat memperkenalkan diri kepada Nenek Hermosa, dia menyapanya, "Selamat malam, Nek."Nenek Hermosa tersenyum dan mengangguk. "Selamat malam."Jarang sekali menemukan anak muda zaman sekarang yang gemar menonton opera. Apalagi, sorot mata Gery saat berbicara dengan Clara...Sebagai penonton,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 487

    Pada hari Kamis, Clara tidak menemani Elsa mengikuti kompetisi di provinsi lain. Elsa tidak marah, tetapi hanya memohon padanya untuk menemaninya jalan-jalan setelah dia selesai berkompetisi.Tak dapat menolak permohonannya, Clara pun akhirnya setuju.Dia sibuk bekerja selama dua atau tiga hari terakhir dan belum sempat menjenguk Nenek Anggasta di rumah sakit.Pada Jumat pagi, Clara pergi ke rumah sakit.Di lantai bawah, dia melihat Vanessa, kepalanya diperban, dan sedang turun untuk berjalan-jalan.Dia sedang berbicara di telepon, "Tante sudah jauh lebih baik. Elsa, fokus saja pada kompetisinya. Jangan khawatirkan Tante."Setelah selesai berbicara, dia mendongak dan melihat Clara, lalu mengalihkan pandangannya dengan dingin.Clara tidak tahu apa yang dikatakan di ujung telepon, tetapi dia melanjutkan, "Setelah hasilnya keluar, langsung kabari Tante ya. Haha, tentu saja. Tante akan dekat-dekat dengan ponsel, jadi kalau Elsa menelepon, pasti langsung tahu. Sudah hampir waktunya berkumpu

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 486

    Mendengar perkataan Diana, Clara akhirnya mengerti bahwa kepergian Edward yang terburu-buru kemarin adalah karena Vanessa.Dia sudah tahu sejak lama, dan sudah terbiasa bahwa Edward sangat peduli terhadap Vanessa.Dia juga tahu Diana sengaja mengatakan hal itu kepadanya.Dia pun berjalan melewati Diana dan yang lainnya dengan wajah tanpa ekspresi dan memasuki lift terlebih dahulu.Saat melihat lantai yang ditekan Clara, Diana dan Nenek Sanjaya menyadari bahwa Clara pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek Anggasta.Mereka semua tahu Nenek Anggasta sedang sakit.Meskipun mereka tidak berkesempatan untuk menjenguk Nenek Anggasta secara langsung, mereka tahu dia juga dirawat di rumah sakit yang sama.Namun, mereka tidak tahu persis di mana kamar pasien tempat Nenek Anggasta dirawat. Sehingga, mereka secara diam-diam meminta seseorang untuk mencari tahu tadi malam.Jadi, setelah melihat lantai yang dituju Clara, Diana dan yang lainnya langsung mengerti bahwa Clara akan pergi ke rumah sak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 485

    Edward berkata tanpa ragu, "Hubungi mereka dan beri tahu kalau kita akan ke sana besok."Farel ingin mengatakan sesuatu, tetapi melihat tatapan Edward sudah kembali fokus ke Vanessa, dia pun mengurungkan niatnya.Dia mengangguk dan hendak keluar kamar pasien untuk menelepon ketika Edward sepertinya teringat sesuatu, lalu menoleh padanya dan berkata, "Suruh Rio mengurus dokumen-dokumen penting itu. Aku akan hubungi dia nanti untuk detailnya."Farel menjawab, "Baik, Pak."Farel keluar dan sesuai instruksi Edward, langsung menelepon Rio."Oke, mengerti." Rio tidak langsung menutup telepon setelah selesai bicara. Sebaliknya, dia tak bisa menahan diri untuk berkata, "Bos sepertinya semakin memperhatikan Clara akhir-akhir ini. Hari ini, kupikir sikap Pak Edward..."Farel mengerti maksudnya.Dia sebenarnya memikirkan hal yang sama dengan Rio.Tetapi sekarang, setelah melihat Edward begitu mengkhawatirkan Vanessa, dia menyadari bahwa dirinya sudah terlalu berpikir berlebihan. Sikap Edward ter

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status