공유

Bab 311

작가: Elenor
Hari ulang tahun Nenek Anggasta pun tiba.

Karena Edward telah mengingatkannya, Elsa pun sudah mempersiapkan hadiah ulang tahun untuk Nenek Anggasta sebelumnya.

Ketika dia turun untuk sarapan, Elsa memberikan hadiah itu kepada Nenek Anggasta terlebih dahulu.

Nenek menyipitkan matanya dan tersenyum, "Terima kasih, Elsa."

Edward juga menyerahkan hadiah di tangannya kepada Nenek Anggasta, "Ini hadiah dari aku dan Clara. Selamat ulang tahun."

Mendengar hal itu, Nenek Anggasta meliriknya.

Sebelum dia sempat berkata apa-apa, pelayan datang sambil bawa dua kotak hadiah dan berkata kepada Nenek Anggasta, "Nyonya, ini ada kiriman dari Nenek Hermosa dan Bu Clara. Mereka bilang ini hadiah untuk Nyonya."

Nenek Anggasta melihat, mengambilnya, lalu menatap Edward.

Meskipun dia tahu ketika Edward mengatakan hadiah yang dia persiapkan adalah hadiah dari dia dan Clara itu hanya untuk membuatnya bahagia, namun dia tidak lagi memaksakan hubungan di antara mereka.

Dia mendengus, "Clara sudah siapkan hadiah
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (12)
goodnovel comment avatar
Elsa muthia Handini
ya sa 3 thn yg lalu
goodnovel comment avatar
Fawaz
Ceritanya muter2 di situ aja aya perjelas dan endingnya masa sampai epd 400 blum tamat juga
goodnovel comment avatar
Sri Widiansih
thorr plisss ini gk ada kemajuan buat novelnya
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 497

    Keesokan paginya, Clara menguraikan solusinya atas masalah yang ditemui selama uji coba kemarin pada rapat pagi.Mereka pikir akan butuh dua atau tiga hari lagi untuk menyelesaikannya, tetapi Clara berhasil menemukan solusinya hanya dalam semalam.Pak Yovi dan staf lainnya termasuk dari Morti Group sangat terkejut dan antusias.Gery tidak menghabiskan banyak waktu di kamar Clara tadi malam. Sebelum pergi, dia bertanya tentang solusi masalah ini, dan Clara telah menguraikannya secara singkat.Meskipun dia sudah tahu Clara punya solusi, melihat keterkejutan dan kekaguman atas kemampuan Clara di wajah orang-orang saat dia naik ke panggung untuk berbicara, Gery tak kuasa menahan senyum, ikut merasa bangga.Saat merenungkan hal itu, tatapannya teralih ke arah Edward yang sedang berdiri diagonal di hadapannya, dan senyum di wajahnya perlahan memudar.Pada saat itu, wajah Edward menoleh ke arah Clara, menatapnya sambil tersenyum. Tatapan itu jelas-jelas dipenuhi kekaguman dan ketertarikan ya

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 496

    Melihat Gery jelas-jelas datang untuk menemui Clara, Edward berhenti sejenak. Dia melirik Gery, tetapi tidak berkata apa pun sebelum akhirnya berbalik dan pergi.Memperhatikan kepergian Edward, lalu melihat Clara yang sudah mengenakan piyama dan jelas baru saja mandi, Gery menyadari apa yang terjadi dan sedikit mengernyit.Jelas bahwa Edward juga datang untuk menemui Clara.Namun, Edward dan Clara tidak memiliki hubungan apa pun sebelumnya.Bahkan kalaupun mereka ingin membahas pekerjaan, seharusnya cukup Pak Yovi yang berhubungan dengan Dylan. Mengapa Edward secara pribadi menemui Clara pada jam segini?Melihat tatapan Gery yang penuh perhatian padanya dan Edward, Clara agak bisa menebak apa yang sedang dipikirkannya, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Clara lalu bertanya, "Sudah malam, ada perlu apa?"Gery tersadar dan berkata, "Aku baru saja dapat ide yang ingin kubicarakan denganmu.""Ide" ini tentu saja berhubungan dengan pekerjaan. Clara mengangguk dan berkata, "Ayo masuk."Di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 495

    Gery juga berpartisipasi dalam uji coba sistem ini.Vanessa tidak menyangka Gery juga ada di sana. Saat melihatnya, dia pun memandang ke arahnya.Gery juga tidak menyangka Vanessa dan Edward akan ada di sana.Menyadari tatapannya, Gery memalingkan wajah dengan acuh tak acuh.Vanessa tersenyum melihat ekspresi dingin Gery.Vanessa sebenarnya ada di sana karena dia juga akan ada dinas sendiri, bukan untuk menemani Edward ke Kota Jakasia.Dia berkata kepada Edward, "Sudah hampir waktunya. Aku pergi dulu ya."Edward berkata, "Aku akan mengantarmu."Mendengar kata-kata Edward, Vanessa tersenyum dan berkata, "Nggak usah, cuma dekat kok. Kamu urus pekerjaanmu saja. Aku akan langsung meneleponmu setelah turun dari pesawat."Edward berkata, "Oke."Melihat adegan itu, orang-orang dari Anggasta Group dan Morti Group hanya bisa bergumam kagum atas kedekatan mereka berdua.Dylan menanggapi dengan senyum sinis.Clara menatap dalam diam, wajahnya tanpa ekspresi. Vanessa menyapa seluruh orang dari An

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 494

    Clara mendongak dan melihat sekilas tatapan meremehkan dan kesombongan di sorot mata Vanessa.Setelah bertemu pandang dengan Clara, Vanessa langsung mengalihkan pandangannya.Dylan mengerucutkan bibirnya tidak senang. "Dia benar-benar sombong, ya."Melihat para tamu yang asyik mengobrol dengan Vanessa dan Ervan dan berharap bisa bekerja sama dengan mereka, Clara menggenggam erat gelasnya, menunduk, dan berkata dengan tenang, "Dia punya orang yang mencintainya, dan yang memberinya cukup kepercayaan diri. Jadi, wajar saja kalau dia bersikap sombong."Dia terdiam dan berpikir sejenak, lalu menambahkan, "Keluarga Gori memang memiliki beberapa orang yang sangat berbakat."Dylan tahu bahwa Clara telah merencanakan sesuatu untuk perusahaan Keluarga Gori baru-baru ini, tetapi Clara yang khawatir Dylan akan terlibat dan menanggung resiko jika terjadi kesalahan, maka langsung mencegahnya bertanya lebih lanjut.Sekarang setelah Clara menyinggungnya sendiri, Dylan langsung tahu segalanya tidak ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 493

    Diana begitu kesal hingga meminta minuman kepada pramugari beberapa saat setelah lepas landas.Setelah pramugari pergi, dia menatap ke arah Clara, menyembunyikan minuman di belakang punggungnya sambil berjalan lurus ke arahnya.Rita sudah menduga kalau Diana akan melakukan sesuatu.Jadi, dia sudah memperhatikannya sebelum Diana mendekat.Dia pun mengerutkan kening dan menggelengkan kepala ke arah Diana tanpa suara.Tapi Diana sangat marah dan tak bisa melupakannya.Ekspresi Rita berubah dingin. Dia mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Diana: [Kembali ke tempat dudukmu.]Meskipun Rita tidak berbicara langsung, saat membaca pesan itu, dia dapat merasakan nada perintahnya yang keras dan tak bisa dibantah.Nenek Sanjaya yang duduk di antara mereka, melihat kejadian itu dan langsung memahami isi pikiran Diana.Dia juga menepuk tangan Diana, memberi isyarat agar dia patuh. Diana akhirnya hanya bisa mengerucutkan bibirnya, wajahnya dipenuhi keengganan.Namun kini, di Keluarga Gori, R

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 492

    Malam itu, Clara dan seluruh keluarganya menuju bandara, bersiap untuk kembali ke ibu kota.Mereka terbang dengan kelas bisnis.Elsa dan Rana duduk di kursi dekat jendela sisi kanan.Clara dan Nenek Hermosa duduk di kursi bagian tengah sisi kiri.Elsa dijaga oleh Rana dan yang lainnya, sementara Clara membantu Nenek Hermosa menyesuaikan tempat duduknya.Dia sedang berbicara dengan Nenek Hermosa ketika Rita, Nenek Sanjaya, dan yang lainnya berjalan ke arah mereka.Anggota Keluarga Sanjaya, alih-alih terkejut, justru tersenyum tipis saat melihat Clara dan keluarganya. Jelas mereka sudah lama tahu bahwa Keluarga Hermosa telah kembali ke Kota Sonora dan tahu mereka juga akan naik penerbangan yang sama kembali ke ibu kota. Diana menatap Clara dengan senyum mengejek, lalu dengan sengaja berkata, "Nenek, Bibi, ada orang yang terus-menerus datang ke rumah sakit saat Nenek Anggasta dirawat di rumah sakit, berusaha untuk menjilatnya, mencoba menyenangkan Kak Edward biar nggak jadi menceraikanny

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status