Share

Bab 49

Author: Elenor
Edward yang tidak kunjung datang, membuat nenek Keluarga Anggasta marah, Elsa juga tidak senang.

Akan tetap Clara terlihat tidak masalah sama sekali, dengan tenang dia menyeduh teh untuk nenek Keluarga Anggasta, lalu berkata: “Mungkin ada urusan mendadak di kantor, jadi nggak bisa datang.”

Suasana hati nenek Keluarga Anggasta sedang tidak bagus, jadi malam itu dia tidur lebih cepat.

Sementara Elsa berusaha menelepon Edward beberapa kali, tetapi tidak diangkatnya.

Keesokan paginya.

Saat Clara bangun tidur, tidak ada orang di sisinya.

Entah ke mana perginya Elsa.

Setelah Clara mandi, lalu keluar dari kamarnya dan mencari kemana-mana, dia tetap tidak menemukan mereka.

Setelah bertanya dia baru tahu karena Edward tidak datang, Elsa merasa bosan, jadi pagi-pagi dia sudah turun gunung bersama pelayan, bermain di tempat lain.

Sementara nenek Keluarga Anggasta kemarin malam terkena angin malam, dan jatuh sakit, jadi saat tengah malam kepalanya sakit parah, oleh karena itu, dia langsung pulang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Diah Ayu
males sama elsa..klo lg bt dia tlp mm ny.. klo lg sama vanessa berasa dia ga butuh mm nya......
goodnovel comment avatar
Ayu Amelia
dieps brp sih edward tau klo clara minta cerai. bosen ngeliat dia nggak nanggepin perceraian mereka
goodnovel comment avatar
Sintia S
mampus loh Vanessa, ketauan jg kan jalang nya, tukan rebut laki orang......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 50

    Pada akhirnya, tunangan cewek itu datang dan menghentikannya, mereka pun mulai bertengkar.Sesaat setelah itu, keluarga cewek itu pun datang.Tampaknya Raisa benar mengenai keluarga cewek itu kaya, mereka tampak sombong di depan Keluarga Gori, Ervan pun terlihat merendah, seakan ingin berdamai dengan mereka, tetapi pihak cewek menolak untuk mendengarnya, dan langsung menampar Ervan.Raut wajah Keluarga Gori seketika tampak menggelap.Tampaknya, mereka dihina keluarga cewek itu.Tepat saat ini, Edward muncul.Dia langsung membuka mantelnya, dan menggunakannya untuk menutupi badan Vanessa, lalu menoleh ke arah orang tua cewek dan berbicara, kemudian menggendong Vanessa dan pergi tanpa menoleh ke belakang.Sejak kemunculan Edward, wajah keluarga cewek itu langsung berubah.Melihat Edward yang beranjak pergi, mereka mengejarnya seakan mau menjelaskan, tetapi dihalangi oleh pengawal yang disiapkan untuk pesta itu.Di akhir video, keluarga cewek itu yang awalnya sombong pun berubah menjadi s

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 51

    Setelah bangun keesokan harinya dan sarapan, Clara pergi bekerja seperti biasa.Ketika dia sedang makan siang, Elsa meneleponnya.Ini adalah pertama kalinya Elsa menelepon setelah diam-diam meninggalkan Vila Air Panas.Clara mengangkat teleponnya."Mama."“Iya.” Clara lanjut bertanya, “Apa kamu sudah makan?”“Aku baru saja selesai makan!”Pagi itu di Vila Air Panas, Elsa menerima telepon dari Vanessa, mengatakan bahwa dia dan ayahnya sedang pergi bermain. Dia bertanya apakah Elsa ingin ikut dan bergabung dengan mereka.Dia langsung setuju.Saat Clara sedang tidak memperhatikannya, dia menyelinap pergi.Mereka bermain dengan sangat gembira, dan baru kembali ke kota kemarin sore.Tetapi mereka tidak pulang tadi malam.Ketika berangkat ke sekolah pagi ini, dia baru teringat pada mamanya dan merasa sedikit bersalah. Dia khawatir Clara akan marah, jadi dia meneleponnya.Namun, dia merasa lega ketika mamanya bertanya apa dia sudah makan dan tidak terlihat marah karena dia menyelinap pergi ha

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 52

    Setelah pemeriksaan tiket dan memasuki ruang pameran, ternyata suasana sudah cukup ramai.Ruang pameran sangat luas, dengan beragam teknologi seperti pesawat tanpa awak, mobil terbang, dan robot simulasi.Ada banyak sekali yang dipamerkan, setiap teknologi memiliki fokusnya masing-masing. Begitu Clara dan rekan-rekannya masuk, mereka langsung terpesona oleh pemandangan itu.Dylan memang cukup terkenal, begitu mereka tiba, orang-orang langsung datang untuk menyambutnya satu demi satu.Dia juga tidak lupa untuk mengenalkan beberapa orang sebagai koneksi pada Clara.Ketika Clara menyapa orang-orang itu dengan senyuman, posisinya sedang menghadap pintu masuk ruang pameran, jadi dia tentu saja bisa melihat Vanessa dan keluarganya yang baru saja memasuki ruang pameran.Vanessa juga melihatnya dan terhenti sejenak.Dia tidak menyangka Clara juga akan ada di sana.Bagaimanapun, pameran semacam itu adalah ajang komunikasi yang diimpikan oleh para ahli teknologi.Setiap undangan sangat berharga.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 53

    Mendengar nada bicara Aris yang sepertinya tidak senang pada Vanessa, jadi dia melirik Clara lalu bertanya pada Aris, "Apa Pak Aris punya dendam pada Keluarga Gori?"Aris menggelengkan kepalanya. "Nggak juga, hanya saja Citra Diandra, gadis yang bertengkar dengan Vanessa tadi malam, adalah putri dari teman lamaku. Sejak kecil aku sudah sering ketemu dia. Citra memang agak eksentrik, tapi dia bukan orang yang sembarangan tuduh.""Tunangannya, Anthony Nisa, dekat dengan seorang gadis beberapa tahun yang lalu. Dia bahkan hampir batalin pertunangannya dengan Citra. Tapi kemudian aku dengar kabar bahwa gadis itu, entah gimana bisa kenal Edward Anggasta dan berhenti berhubungan dengan Anthony."Yang dimaksud Aris adalah Vanessa sudah merusak hubungan Citra dengan Anthony, tunangannya. Tetapi kemudian, setelah Vanessa mendapatkan lelaki yang lebih tinggi statusnya, dia meninggalkan pria itu.Hanya saja yang membuat Aris Sutanto marah bukanlah peristiwa itu, melainkan kejadian tadi malam.Dia

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 54

    Clara mengalihkan pandangannya. Saat ini Dimas dan yang lainnya memintanya untuk datang bantu menjelaskan sesuatu yang mereka tidak pahami. Jadi Clara pun berbalik dan pergi, tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi pada Edward.Ketika dia berbalik, Gading melihatnya.Pada saat itu, Vanessa sedang bersama ayahnya, tidak bersama Edward.Gading lalu berjalan mendekati Edward, menyikut dengan sikunya, dan memberi isyarat kepadanya untuk melihat ke arah Clara. "Itu, istrimu juga ada di sana."Dia melihat ke arah yang ditunjuk Gading, matanya tertuju pada Clara.Saat ini Clara tampak memegang tablet sambil menjelaskan kepada Dimas dan yang lainnya beberapa konsep teknis produk yang dipamerkan di depan mereka.Mereka tampak sangat serius, sehingga tidak menyadari tatapan Edward dan Gading padanya.Gading terdiam sejenak dan berkata, "Siapa orang-orang yang bersama istrimu? Apa dia sedang jelaskan teknologi inti pameran pada mereka? Apa istrimu benaran sehebat itu?"Edward hanya menatap Clar

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 55

    Tujuan utama mereka menghadiri pameran ini adalah untuk menjalin koneksi.Tentu saja, setelah Edward tiba, ketika mereka sedang menjalin koneksi, mereka juga akan memperhatikan Edward.Mereka penasaran, gimana reaksinya saat melihat Clara juga di sini.Kemudian, mereka menyadari bahwa saat Edward melihat Clara, dia tidak bereaksi apa-apa.Mereka tampak seperti orang asing.Bahkan mereka seperti tidak saling peduli.Kabarnya, Clara telah menggunakan cara licik untuk menjebak dan memaksa Edward menikahinya.Padahal, Edward sama sekali tidak mencintainya.Setelah menikah pun, dia jarang pulang ke rumah.Edward seperti merasa jijik padanya.Tampaknya rumor itu memang benar.Konferensi pers pameran akan segera dimulai, para staf pameran pun memberi tahu agar setiap perwakilan perusahaan masuk ke ruang konferensi untuk menghadiri acara itu.Dylan dan Clara juga memasuki ruang konferensi mewakili Morti Group.Mereka berdua berjalan di depan.Vanessa, Ervan dan yang lainnya sangat terkejut mel

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 56

    Nama Nian Cipto sudah sangat terkenal di seantero dunia, tetapi kenyataannya dia masih sangat muda, mungkin baru di awal empat puluhan.Dia tinggi dan kurus, mengenakan kacamata tanpa bingkai. Setelah pembawa acara selesai bicara, dia perlahan melangkah ke panggung di tengah gemuruh tepuk tangan.Berjalan ke tengah podium, dia menatap dengan tenang ke arah peserta konferensi, suasana pun menjadi tenang seketika.Dia berkata lembut, "Terima kasih banyak atas undangan tulus dari penyelenggara..."Setelah sambutan singkat yang sopan, beliau membuat kurasi sederhana dan tajam tentang teknologi yang ditampilkan pada pameran ini, dan kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan oleh beberapa perwakilan perusahaan.Banyak orang ingin bertanya, tetapi karena waktunya terbatas, setelah lebih dari setengah jam, Nian pun turun dari panggung.Setelah turun dari panggung, dia berjalan ke kursi tengah di barisan depan yang telah disiapkan oleh penyelenggara.Melihatnya hendak melewati mereka, para pem

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 57

    Setelah menerima kabar itu, banyak orang segera bergegas ke barisan depan.Akan tetapi, saat orang-orang yang duduk di barisan belakang bergegas ke depan, Nian sudah dikerumuni oleh orang-orang yang duduk di barisan depan.Vanessa juga berada di barisan depan, tetapi dia tidak berbicara dengan Nian. Lily yang melihat ini pun menjadi cemas, dan melambaikan tangan ke arahnya.Vanessa melihatnya dan berjalan menghampiri. "Tante."Dia tahu apa yang dimaksud Lily, jadi sebelum tantenya bicara, dia berkata lebih dulu, "Prof Nian sekarang masih dikelilingi orang-orang penting. Bahkan kalau aku berhasil bicara dengannya, aku tetap tidak bisa bicara banyak. Edward bilang mending cari kesempatan lain di masa datang untuk bicara dengannya secara pribadi.""Benar juga."Lily kemudian menyadari bahwa dia terlalu cemas.Ada banyak orang penting yang sedang berbicara dengan Edward. Lily tentu berharap Vanessa dapat mengenal lebih banyak orang-orang penting, jadi dia mendorongnya untuk segera kembali

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 272

    Setelah Clara, Sandy dan Rana selesai menyalakan kembang api, mereka berpamitan kepada Nenek Hermosa dan yang lainnya lalu pergi keluar.Mereka akan pergi ke Pusat Menara Pemancar.Pusat Menara Pemancar merupakan tempat yang sangat bagus untuk menyaksikan pemandangan malam seluruh ibu kota.Pada malam liburan tahun baru, akan ada pertunjukan lampu yang indah dan pertunjukan lainnya.Ketika mereka tiba di sana, sudah banyak orang berkumpul.Terdengar tawa di mana-mana.Saat itu pertunjukan lampunya belum dimulai.Beberapa teman sekelas Rana telah membuat janji untuk melewati liburan tahun baru bersama di sana malam itu.Setelah mereka tiba beberapa saat, Rana bertemu dengan teman-temannya.Melihat dia dan Sandy, teman-teman sekelas Rana mengikutinya dan memanggil mereka ‘Kakak’. Kemudian mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak melirik Clara dan berkata kepada Rana, "Kakak-kakakmu semuanya cantik-cantik ya! Sangat cantik!"Rana menjawab, “Tentu saja!”Beberapa anak muda bermain-main,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 271

    Dani baru saja menutup telepon ketika Tania berlari ke arahnya lagi, memegang lentera kecil, "Om, aku mau menelepon video dengan Elsa!"Dani berpikir sejenak sebelum berkata, "Oke."Panggilan video dilakukan dan Elsa segera mengangkat telepon.Begitu dia mengangkat telepon, Tania dengan senang hati berbagi dengannya, "Elsa, lihat ini, aku punya lentera kecil!"Khawatir Elsa tidak bisa melihat dengan jelas dalam video, Tania meminta Dani untuk memegangi ponselnya lagi. Dia lari sambil membawa lentera kecil itu dan memperlihatkan lenteranya secara utuh.Dani dan Tania sedang berada di taman kecil. Cahaya di taman agak redup, sehingga lenteranya semakin terlihat jelas.Elsa menatapnya, tetapi sebelum dia sempat bereaksi, Tania berlari kembali dan berkata, "Ini hadiah Tahun Baru yang diberi tanteku. Lenteranya bagus dan lucu, ‘kan?"Elsa tidak dapat mengingat banyak hal yang terjadi dua atau tiga tahun lalu.Namun saat dia melihat Tania memegang lentera itu, beberapa gambaran terlintas di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 270

    Elsa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tersambung."Edward memeluknya, mengusap dahinya dengan ujung jarinya, menatap alis dan mata gadis itu yang mirip dengannya, "Apa kamu masih nggak senang walaupun tersambung?"Elsa mengerutkan kening, "Senang, tapi..."Aku sudah lama tidak menelepon mama. Setelah berbicara dengannya, dia merasa sangat senang, tetapi...Edward berkata, "Tapi apa?"Elsa berkata dengan suara tertahan, "Tapi Mama seperti nggak terlalu senang.""Kedengarannya agak serius? Tapi..." Edward menopang dagunya dan tersenyum, "Mungkin kamu sudah lama nggak bertemu mama dan sangat merindukannya. Saat mama selesai bekerja, dia akan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu."Elsa mengangguk, tetapi berkata dengan tidak senang, "Tapi mama sangat sibuk. Mama bilang baru bisa menemaniku bulan depan...""Kalau begitu, Ayah akan menemanimu sampai bulan depan.""Oke."Elsa juga lelah. Setelah mengobrol sebentar, dia menguap, turun dari pelukannya, dan kembali ke kamarnya untuk ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 269

    Ketika Sinta dan yang lainnya sampai di rumah, mereka tidak melihat Clara dan mengira dia pergi ke bandara bersama Edward untuk menjemput Elsa.Sekarang Edward dan Elsa sudah sampai di rumah, tetapi mereka tidak melihat Clara, mereka berdua merasa sangat aneh.Namun, mereka tidak peduli dengannya dan terlalu malas untuk bertanya.Edward berkata, "Dia ada urusan yang harus dilakukan."Dustin tidak curiga dan terus menggoda Elsa.Nenek Anggasta tahu apa yang sedang terjadi, namun dia tidak mengatakan apa pun.Setelah makan malam, Elsa bermain sendiri sebentar, tetapi merasa bosan, jadi dia menelepon Clara.Bahkan saat berlibur, Clara tidak berniat membiarkan dirinya bermalas-malasan.Ketika Elsa menelepon, Clara sedang mempelajari informasi yang diberikan oleh Prof Nian.Melihat panggilannya, dan berpikir bahwa mereka sudah hampir sebulan tidak bertemu, Clara mengangkat telepon dengan santai, "Halo."Clara tidak menjawab teleponnya untuk waktu yang lama.Elsa awalnya tidak punya harapan.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 268

    "Ayah, Tante Vanessa."Setelah keluar dari bandara, Elsa melihat Edward dan Vanessa. Dia melepaskan tangan Bibi Sari, berlari ke arah mereka dengan antusias, dan melemparkan dirinya ke pelukan mereka.Setelah masuk ke dalam mobil, Elsa mengobrak-abrik tas sekolah kecilnya dan menyerahkan gawai kecil menarik yang dibelinya saat jalan-jalan kepada Vanessa dan Edward."Ayah, Tante, aku membelikan kalian hadiah."Vanessa mengambilnya, mengusap rambutnya dengan lembut, dan berkata sambil tersenyum, "Terima kasih, Elsa."Nenek telah keluar dari rumah sakit hari itu, jadi Edward serta Elsa akan kembali ke rumah Keluarga Anggasta untuk makan malam.Setelah meninggalkan bandara dan mengantar Vanessa pulang, Edward meminta sopir untuk berbalik dan kembali ke rumah Keluarga Anggasta.Dalam perjalanan ke sana, Edward sempat menangani urusan kantor.Elsa tidak mengganggunya dan hanya bermain sendiri.Setelah sampai dan keluar dari mobil, Elsa berlari masuk ke rumah itu dengan tas sekolah kecil di p

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 267

    Dylan telah sampai ke rumah Keluarga Hermosa, dia sendiri yang mengantarkan kembang api itu ke sana.Adapun Dani, untuk menghindari masalah yang tidak perlu, Clara memberinya alamat di dekat rumah Keluarga Hermosa.Sekitar jam dua siang, Clara berangkat menuju tempat janji temu mereka.Dani mengatakan di telepon bahwa dia akan menyuruh seseorang mengirimkan kembang api itu kepadanya.Faktanya, setelah memarkir mobil, Clara melihat Dani sendiri yang datang.Dani berkata, "Kamu sudah sampai?""Iya.""Coba buka bagasinya."Setelah Clara membuka bagasi, Dani memindahkan kembang api dan beberapa hadiah Tahun Baru ke dalam bagasinya.Clara melihat hadiah Tahun Baru itu dan tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Nggak perlu hadiah Tahun Baru...""Tania memintaku membawakannya padamu."Clara hanya bisa terdiam.Clara lalu meletakkan makrame yang dia buat sendiri dan beberapa hadiah Tahun Baru yang dibelinya setelah makan siang ke dalam mobil Dani, "Aku membeli ini untuk Tania."Dani tersenyum

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 266

    Dalam kasus itu, Elsa kemungkinan besar akan melewati tahun baru di Keluarga Anggasta.Nenek Hermosa di dalam hatinya enggan berpisah dengan Elsa, dan juga merasa sedih untuk Clara.Hati Clara merasa tenang, lalu dia menghibur Nenek Hermosa dengan berkata, "Nenek, aku baik-baik saja, yang penting Elsa bahagia."Tetapi Nenek Hermosa mengira dia memaksakan senyumnya hanya karena tidak ingin membuatnya khawatir.Nenek Hermosa menghela napas dan tidak menyebutkannya lagi.Setelah sarapan, Clara, Arini dan Nenek Hermosa pergi membeli barang-barang untuk perayaan Tahun Baru Imlek.Jalan-jalan di pusat perbelanjaan dihiasi dengan lampu-lampu dan lagu-lagu Tahun Baru yang familiar dan terdengar di mana-mana, menciptakan suasana Tahun Baru yang meriah.Mengenai barang-barang perayaan, Bibi Arini dan yang lainnya sebenarnya sudah membeli beberapa.Mereka sudah punya banyak barang di rumah, dan hari itu hanya untuk memeriksa dan melengkapi kekurangannya.Anak-anak sudah terlihat di jalan mengenak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 265

    Pesta koktail Morti Group diadakan tiga hari setelah pesta koktail perusahaan Dani.Malam itu, Dani tiba cukup awal.Mungkin karena Vanessa, Edward, Doni dan yang lainnya tidak hadir, jadi tidak ada hal besar yang terjadi di pesta koktail Morti Group.Ada cukup banyak tamu malam itu.Clara dan Dylan sangat sibuk dan tidak punya banyak energi untuk memberi perhatian khusus pada Dani.Di tengah pesta koktail, mereka melihat Dani mengobrol dengan Bagas, dan kemudian mereka tiba-tiba menyadari Dani tidak pergi lebih awal.Padahal, pesta koktail Keluarga Gori juga diadakan malam itu.Mereka semua mengira Dani datang begitu awal karena dia berencana untuk pergi di tengah acara dan menghadiri pesta koktail Keluarga Gori.Tidak disangka...Dylan merasa sangat puas dan tidak dapat menahan diri untuk berkata, "Apa artinya menghargai kerja sama dengan Morti Group? Lihat, ini adalah contohnya. Kalau Doni itu... Ckck, aku bahkan nggak minat membicarakannya."Clara juga sedikit terkejut.Karena Dani

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 264

    Doni berkata dengan tenang, "Apa yang kalian berdua bicarakan?"Edward tersenyum lebar, "Kami belum sempat bicara."Doni mendengarkan dan belum sempat mengatakan apa pun, Clara bahkan tidak ingin menyapanya. Dia malah berjalan melewatinya dan pergi.Doni menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya dan mendapati Edward sedang memegang dua minuman di tangannya, "Apa ini?"Edward berkata, "Ini minuman yang disiapkan secara khusus. Apa Anda mau mencobanya, Pak Doni?"Doni berpikir sejenak, "Cangkir satunya untuk Bu Vanessa?""Betul."Doni hendak berbicara ketika Edward tiba-tiba berkata, "Saya pergi dulu. Pak Doni, silakan dilanjutkan."Doni mengerutkan kening dan melihat ke arahnya pergi, dan mendapati bahwa Vanessa dan Dylan sedang berdiri bersama, dan Clara berjalan ke arah mereka.Doni tercengang.Edward terburu-buru pergi ke sana karena dia takut Vanessa akan diganggu oleh Clara dan Dylan, bukan?Memikirkan hal itu, Doni mengerutkan kening dan langsung berjalan ke sana.Vanessa sebenarn

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status