Share

Bab 4

Author: Dandelion
last update Last Updated: 2025-12-18 13:08:06

Sekar membeku.

Pria yang ia tumpangi— pria asing itu…. bosnya?

“Saya Jagat Benjamin. Mari bekerja sama dengan baik, ya.” Ujarnya pada semua orang yang menyapanya. 

Sekar hanya bisa terdiam, menghubungkan memorinya yang hilang. Mata pria itu kini menatapnya dalam, tatapan yang tak mampu Sekar balas.

Sekarang ia bukan hanya takut digosipkan oleh karyawan di perusahaan ini, tapi juga takut tiba-tiba dipanggil oleh pimpinan perusahaan ini untuk dipecat karena peristiwa salah masuk kamar malam itu.

Sampai siang hari, pemikiran itu tak kunjung hilang dari kepala Sekar. Justru wanita itu semakin was-was, lalu tiba-tiba—

“Kamu saya pecat!”

Sekar merinding sekujur badan. “Ya ampun, lo mikir apa sih, Sekar?” Ucapnya yang setengah frustasi.

Di tengah semua itu, satu pesan dari temannya muncul di ponselnya. Teman yang berbeda divisi dengannya itu mengajak makan siang di kantin perusahaan, tapi Sekar yang sudah kenyang dengan pikirannya sepanjang hari ini terpaksa menolak ajakan itu. Padahal selama ini ia selalu iya-iya saja, hampir tak pernah menolak.

Sekar bahkan tak merasa lapar sama sekali, mungkin rasa laparnya hilang bersamaan dengan fokusnya yang semakin menipis. Bahkan satu laporan pun belum bisa ia selesaikan.

Menghela napas kasar, Sekar beranjak sebentar untuk mengambil kopi di pantry. Di luar ruangan suasana sudah sepi, hampir semua karyawan tengah beristirahat.

Meski begitu tetap masih ada satu dua karyawan yang berlalu lalang dan yang paling menyebalkan adalah ketika mereka menatap Sekar dengan pandangan yang membuat wanita itu tidak nyaman. Ia sudah menduga semua ini akan terjadi.

Wanita itu sempat terlena dengan sikap para karyawan di ruangannya yang tak membahas masalah foto itu, seolah bagi mereka itu hal biasa yang tak perlu dipermasalahkan. Sekar berpikir semua karyawan akan bersikap sama, tapi ia lupa tak semua orang di perusahaan ini mengenalnya sebaik orang-orang yang ada di ruangannya.

Saat Sekar akan menekan tombol lift, lift itu justru terbuka lebih dulu dan membuatnya bertatapan dengan orang yang paling ingin ia hindari.

Ingin melangkah pergi mencari lift lain, tapi rasanya tidak mungkin. Ketara sekali ia sedang menghindar. Maka dengan enggan akhirnya Sekar menaiki lift itu.

“Saya nggak menyangka kita akan bertemu lagi.”

Ucapan itu membuat Sekar yang berdiri di depan pria itu menegang,

“Terima kasih untuk malam itu, Pak. Tapi saya harap Bapak melupakan kejadian itu dan kita pura-pura tidak saling mengenal.”

Sekar berpikir lebih baik ia tak berurusan lagi dengan Jagat, terlebih pria itu sekarang adalah pimpinan perusahaan. Ia tak ingin membuat masalah baru untuk dirinya sendiri.

“Memangnya kita saling mengenal? Saya rasa kita nggak sekenal itu.” Sekar memejamkan mata, merasa malu sendiri.

Bisa-bisanya ia begitu percaya diri mengatakan hal seperti itu pada pimpinan perusahaan. Tak wanita itu sadari bahwa di belakangnya Jagat menahan tawa melihat setiap ekspresi wajahnya yang tercermin di lift.

“Tapi kamu memang tidak sopan, ya? Sudah masuk ke kamar saya dua kali tanpa ijin lalu pergi begitu saja padahal sudah saya tolong.”

Apa lagi ini? Sekar kira pria itu tidak akan mengungkitnya. Tapi memangnya apa yang ia harapkan dari pria asing ini, melupakannya? Seharusnya Sekar tahu itu tidak mungkin, tadi pagi saja pria itu menatapnya dalam seperti menyimpan dendam.

“Maaf karena saya langsung pergi tanpa pamit, Pak. Tapi Bapak nggak bisa melabeli saya dengan kata ‘tidak sopan’ hanya karena satu dua sikap saya yang mungkin mengganggu Bapak. Karena saya rasa kita nggak sekenal itu.”

Sekar membalas ucapan Jagat beberapa saat lalu, seolah rasa takut akan pemecatan yang mengganggunya sepanjang hari tiba-tiba menghilang. Ia tidak peduli dengan statusnya yang hanya sebagai bawahan pria itu, 

Sekar hanya tidak suka ada orang yang menilainya dengan satu dua sikap yang sejatinya tidak ia sengaja.

“Seharusnya kamu—”

Ting!

Ucapan Jagat terhenti ketika ketika lift terbuka dan Sekar keluar tanpa pamit.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pak Jagat! Cintai Aku!   Bab 6

    Sekar terdiam cukup lama. Perasaan terkejut itu belum hilang, tapi sekarang sudah ada banyak pertanyaan yang memenuhi kepalanya.Apa tadi ia tidak salah dengar, menjadi tunangan pura-pura pria itu?Tapi tunggu, bagaimana mungkin Jagat yang seorang pimpinan itu tahu tentang gosip staff biasa sepertinya? Lalu apa yang harus ia katakan sebagai jawaban?Semua itu ingin ia tanyakan, tapi lidahnya kelu, suaranya seperti tertahan di tenggorokan. Sampai akhirnya mobil Jagat berhenti di depan gedung apartemennya, Sekar masih terdiam."Kita sudah sampai."Suara Jagat membuat Sekar akhirnya menoleh ke arah pria itu dan ke arah luar mobil."T-terima kasih, Pak sudah mengantar saya." Balas wanita itu dengan terbata.Saat Sekar baru akan mendorong pintu mobil, suara Jagat kembali terdengar. "Saya tidak akan memaksa kamu untuk menerima solusi dari saya saat ini. Tapi saya juga tidak bisa menunggu terlalu lama. Saya harap kamu bisa memberikan jawaban secepatnya."Sekar hanya mendengarkan tanpa bernia

  • Pak Jagat! Cintai Aku!   Bab 5

    Sore harinya saat jam pulang kerja tiba, Sekar tidak langsung keluar dari ruangannya. Padahal ia termasuk karyawan yang akan pulang saat jam pulang tiba kecuali jika ia harus lembur. Sama seperti saat berangkat pagi tadi, wanita itu lebih memilih untuk menuju area parkir saat tempat itu sudah sepi.Namun lagi-lagi pilihannya justru mempertemukannya dengan Jagat, karena lift yang ia naiki lagi-lagi ada pria itu di dalamnya.“Kebetulan macam apa ini?” Batinnya terus berbicara setiap kali bertemu dengan si pimpinan baru. Ia sungguh tidak mengerti dari banyaknya kebetulan di dunia ini, kenapa akhir-akhir ini harus selalu mengaitkannya dengan Jagat? Dari mulai malam di hotel, pergantian pimpinan perusahaan, bahkan sampai perkara menaiki lift saja berkaitan dengan pria itu.“Kamu ada lembur?” Tanya Jagat. Pria itu heran dengan Sekar yang baru akan pulang saat perusahaan sudah sangat sepi. “Tidak, Pak. Saya hanya menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya selesai sebelum jam pulang.” Sekar b

  • Pak Jagat! Cintai Aku!   Bab 4

    Sekar membeku.Pria yang ia tumpangi— pria asing itu…. bosnya?“Saya Jagat Benjamin. Mari bekerja sama dengan baik, ya.” Ujarnya pada semua orang yang menyapanya. Sekar hanya bisa terdiam, menghubungkan memorinya yang hilang. Mata pria itu kini menatapnya dalam, tatapan yang tak mampu Sekar balas.Sekarang ia bukan hanya takut digosipkan oleh karyawan di perusahaan ini, tapi juga takut tiba-tiba dipanggil oleh pimpinan perusahaan ini untuk dipecat karena peristiwa salah masuk kamar malam itu.Sampai siang hari, pemikiran itu tak kunjung hilang dari kepala Sekar. Justru wanita itu semakin was-was, lalu tiba-tiba—“Kamu saya pecat!”Sekar merinding sekujur badan. “Ya ampun, lo mikir apa sih, Sekar?” Ucapnya yang setengah frustasi.Di tengah semua itu, satu pesan dari temannya muncul di ponselnya. Teman yang berbeda divisi dengannya itu mengajak makan siang di kantin perusahaan, tapi Sekar yang sudah kenyang dengan pikirannya sepanjang hari ini terpaksa menolak ajakan itu. Padahal selam

  • Pak Jagat! Cintai Aku!   Bab 3

    Langkah Sekar terhenti, napas yang tadinya sudah berhembus lega kini kembali tercekat. Otot-otot dalam tubuhnya kembali menegang, pikirannya sudah berkelana jauh merangkaikemungkinan-kemungkinan buruk jika pria dibelakangnya ini berubah pikiran.Namun ternyata Jagat justru mengatakan hal yang tak terduga, “Saya nggak setua itu, lain kali jangan panggil saya dengan sebutan ‘Bapak’.”“Hah, gimana?” Balas Sekar sambil membalikkan badannya ke arah Jagat.Hal begitu saja Sekar tak paham, tapi ya mana bisa paham? Wanita itu bahkan masih kebingungan dengan semua yang sedang terjadi. Tiba-tiba jadi bahan guncingan orang, dan tiba-tiba salah kamar.Dirinya butuh waktu mencerna kejutan-kejutan itu.Baru saja kakinya bergerak beberapa langkah dari kamar itu, tiba-tiba Sekar melihat ada dua orang wanita yang baru saja berbelok ke lorong yang sama dengannya. Pembicaraan mereka terdengar jelas di tengah sunyinya lorong hotel.“...Kayaknya di hotel ini deh, foto cewek check in yang baru viral itu.

  • Pak Jagat! Cintai Aku!   Bab 2

    Pertanyaan itu langsung membuat Sekar menoleh.Tatapan wanita itu yang terkejut, bingung, dan mungkin terpesona. Tunggu, terpesona? Seketika Jagat tersadar hanya menggunakan selembar handuk yang menutupi pinggangnya ke bawah sedangkan tubuh bagian atasnya terekspos sempurna.Sementara itu, Sekar yang tadi sempat terpaku, kini mulai menyadarkan diri dan bertanya balik pada pria yang berdiri tak jauh darinya. “Kamu yang siapa? Kenapa ada di kamar ini?”Jagat mengernyitkan dahi bingung, ia yakin tak salah masuk kamar. “Ini kamar saya, kamar nomor 779.”Kemudian pria itu melangkah mengambil kunci kamarnya, “Saya jelas membuka pintu kamar dengan kunci ini, jadi kemungkinan kamu yang salah masuk kamar.” Lanjutnya dengan nada yang cukup tenang.Sekar kemudian terdiam, ia mulai mengingat bagaimana ia bisa masuk ke kamar ini.Satu hal yang ia sadari saat tadi begitu terburu-buru karena diikuti orang, Sekar tak lagi mengecek pesan David yang berisi nomor kamar yang telah dipesan dan parahnya ia

  • Pak Jagat! Cintai Aku!   Bab 1

    “Datang ke Hotel ini. Kalau kamu mau udahan dan kita selesaikan baik-baik. Aku akan menjelaskan semuanya dan mengembalikan uang kamu yang buat persiapan pernikahan kita.”Satu pesan dari David membuat Sekar menghembuskan napas kasar. Sudah satu minggu sejak ia tahu pria itu selingkuh darinya. Ingatannya berputar kala minggu lalu ia yang sedang merayakan ulang tahun David di apartemen milik pria itu justru mendapat kejutan tak terduga.Saat ia iseng membuka ponsel milik David, Sekar justru mendapati foto-foto mesra dan bahkan tak senonoh pria itu bersama seorang wanita yang tak ia kenal.Saat ditanya tentang alasan menyelingkuhi dirinya, David justru memilih diam dan tak mau menjelaskan apa pun. Bahkan tak ada kata maaf yang keluar dari mulut pria ituKata putus Sekar ucapkan saat itu juga, tapi David menolak dengan alasan mereka akan menikah dalam beberapa bulan ke depan.Masalahnya Sekar yang sudah terlanjur sakit hati tak lagi ingin melanjutkan hubungan. Wanita itu bahkan mengatakan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status