Share

Lelaki Rendahan & Dantian yang bangkit

Author: Karl
last update Last Updated: 2025-06-02 21:52:09

Malam pertama setelah pernikahan.

Tak ada peluk. Tak ada senyum. Hanya keheningan.

Di dalam kamar dingin yang dibelah tirai tipis, dua orang duduk berjauhan. Di sisi kanan, Lin Yue, alkemis jenius Sekte Aliran Es. Di sisi kiri, Su Lian atau lebih tepatnya, Su Tian dalam tubuh Su Lian duduk bersila menatap jendela kecil. Bulan sabit menggantung pucat di langit malam. Tak terasa malam berlalu begitu saja dengan dingin, saat terbangun pagi hari Su Lian tidak menemukan Lin Yue di sampinnya dia merasa ini kesempatan untuk menelusuri tubuh barunya.

"Tubuh ini lemah. Tapi dantian yang retak bukan akhir," gumamnya dalam hati. "Justru... ini awal dari sesuatu yang lebih besar."

Ia meletakkan telapak tangan di dada. Menarik napas dalam, lalu perlahan mulai mengalirkan energi dari dalam jiwanya. Aura iblis gelap dan tajam bergerak menelusuri meridian tubuh barunya. Jalur-jalur itu nyaris mati. Retak, kotor, dan sempit.

KRZZ... KRZZZ...

Rasa sakit menyayat seperti seribu pisau menusuk dari dalam. Namun Su Tian tak bergeming.

“Dulu aku menyerap inti naga surgawi saat tubuhku nyaris hangus terbakar. Dibandingkan itu... ini seperti gigitan semut.”

Tiba-tiba

BRAKK!

Pintu terbuka keras. Lin Yue masuk dengan wajah tegang, membawa kotak kayu berisi botol pil dan serbuk berkilau kebiruan.

"Kau! Ikut aku sekarang!"

Tanpa menjelaskan, ia menarik lengan Su Lian dan membawanya ke belakang aula utama ke ruang alkimia pribadi keluarga Lin.

Ruang Alkimia Keluarga Lin

Ruangan itu hangat dan harum, dipenuhi aroma herbal spiritual yang pekat. Di tengahnya berdiri tungku berbentuk naga hitam. Su Lian bisa merasakan kekuatan spiritual mengalir dari artefak itu tungku kelas tinggi, biasanya hanya dimiliki sekte besar.

Lin Yue melempar pil kelantai dengan kesal "gagal lagi"

ia menatap ramuan yang baru saja ia ramu, cairan itu bergejolak lalu meledak kecil.

DUARR!!

Asap ungu mengepul. Su Lian reflek membentuk formasi pertahanan dengan tangannya, menahan ledakan dari menyebar.

Lin Yue menoleh cepat. “Kau... tahu formasi?”

Su Lian berpura-pura bingung. “Mungkin dari pelajaran waktu kecil. Aku tak ingat jelas.”

Ia tak menambahkan bahwa itu adalah formasi dasar pertahanan dari era 400 tahun lalu yang sekarang sudah langka.

Lin Yue tampak ragu, tapi waktu terlalu sempit.

“Aku butuh bantuanmu untuk menahan suhu tungku. Kau hanya perlu menjaga formasi pendingin. Tapi jangan macam-macam. Satu kesalahan kau mati.”

Su Lian mengangguk. Ia melangkah mendekat, dan dengan cepat menangkap aroma herbal yang tersisa di udara. Dalam hatinya ia menggumam:

“Formula terlalu kaku. Menggunakan bunga Tiansha di suhu rendah? Tidak heran meledak.”

Api menyala kembali. Lin Yue mulai mencampur bahan. Su Lian duduk bersila di sisi tungku, secara diam diam menyempurnakan arah aliran energi dalam formasi mengurangi ketegangan di titik-titik panas.

Tak lama, cairan ramuan yang biasanya bergejolak mulai tenang. Aroma pil mulai terbentuk. Lin Yue membuka matanya.

“…Berhasil?!”

Ia segera memadatkan pil itu. Di tangannya, terbentuk sebutir pil ungu tua dengan garis emas jauh lebih baik dari semua usahanya sebelumnya.

Namun sebelum ia bisa mengambilnya, ia melirik Su Lian tajam.

“Kau menyentuh aliran chi ku?”

Su Lian tak menjawab.

Dengan cepat, Lin Yue mendorongnya ke dinding. “Jawab aku!”

Tatapan Su Lian tenang. “Kau rela membiarkan pilmu meledak lagi... hanya karena tak ingin dibantu oleh lelaki rendahan sepertiku?”

Lin Yue terdiam.

“Kalau kau benar alkemis sejati,” lanjut Su Lian pelan, “kau akan rela belajar dari siapa pun. Bahkan dari orang hina.”

Hening menebar. Lin Yue menggertakkan gigi, namun akhirnya mengambil pil itu perlahan.

“…Terima kasih,” gumamnya. Sangat pelan. Hampir tak terdengar.

Su Lian tersenyum tipis. Dalam hati, Su Tian tertawa lirih.

“Wanita ini... bisa dibentuk.”

Menjelang sore

Su Lian duduk bersila di tikarnya. Di depannya, melayang sebutir batu hitam kecil berdenyut seperti jantung hidup. Cahaya gelap samar menari di permukaannya.

"Fragmen Inti Iblis... pecahan terakhir dari dunia lamaku. Tak kusangka ikut menempel pada jiwaku saat reinkarnasi."

Ia mengarahkan batu itu ke perutnya tepat ke dantian yang retak dan mati. Begitu bersentuhan, gelombang panas menyambar dari dalam. Tubuhnya bergetar.

“ARGH!”

Suara tulangnya mengeretak. Meridian yang nyaris mati mulai dilalui oleh energi asing. Rasa sakitnya seperti terbakar dari dalam namun Su Tian hanya menyeringai.

“Aku pernah dikurung 100 tahun di Lautan Api Hitam. Ini? Hanya pemanasan.”

Perlahan...

KRRAK!

Sebuah suara halus terdengar. Dantian-nya mulai menyatu kembali. Retakan yang dulu tak bisa diperbaiki kini tersambung perlahan, dibantu oleh energi iblis kuno dalam batu itu.

Ketika proses selesai, chi di dalam tubuhnya mulai berputar. Masih samar, masih lemah tapi hidup kembali.

Taman Bunga Giok – Tengah Hari

“Oi, oi! Suami boneka! Sini kau!”

Tawa sekelompok pemuda meledak. Mereka murid cabang keluarga Lin, dikenal sok berkuasa.

Lin Heng, si paling angkuh, menghadang Su Lian yang sedang membawa teh.

“Lihat dia! Dikirim ke ranjang Lin Yue, padahal cuma budak! Hahaha!”

Su Lian diam. Tapi ketika akan melangkah, Lin Heng menampar belakang kepalanya.

PLAKK!

“Ups. Maaf, tangan refleks.”

Semua tertawa.

Namun saat Su Lian beranjak pergi dan para pemuda berpaling...

KRAKK!

Tiba-tiba Lin Heng tersungkur, memegangi lehernya.

“AARGHH!!”

Ia berguling di tanah. Lehernya membiru, matanya melotot, napasnya terhenti sesaat seolah dicekik oleh kekuatan tak terlihat.

Pelayan panik. Tapi Su Lian sudah hilang di tikungan.

Kamar Lin Yue -Sore Hari

Lin Yue menerima teh dari Su Lian. Ia menatapnya lama.

“Kau... terlihat berbeda hari ini.”

Su Lian hanya tersenyum. “Mungkin karena aku tidur nyenyak.”

Lin Yue meletakkan cangkir. “Dan soal Lin Heng... katanya mulutnya berbusa mendadak. Tapi tak ada bekas luka. Seperti diserang roh tak kasat mata.”

Su Lian menatapnya tenang. “Mungkin... dia terlalu banyak bicara.”

Lin Yue menatap tajam. Di balik tatapan Su Lian, ia melihat sesuatu yang dalam. Sesuatu yang gelap.

“Apa kau menyembunyikan sesuatu, Su Lian?”

"apakah seorang budak seperti ku layak untuk kamu khawatirkan? Su Lian balik bertanya.

"kamuu!, mengenai kemarin aku sangat berterima kasih karna kau membantuku menyempurnakan pil ku" ucap Lin Yue.

"hanya bantuan kecil saja tidak layak diperhitungkan" balas Su Lian.

Di bawah cahaya bulan

Su Lian berdiri di bawah pohon tua. Ia mengangkat tangannya.

FWOOSHH...

Aura hitam menyelimuti tubuhnya perlahan. Chi iblis yang telah kembali aktif meski masih samar.

“Dantian hidup kembali. Tapi kekuatanku masih setetes dari lautan. Dunia ini... berbeda. Hukum chi-nya berubah. Aku harus menyesuaikan diri... sebelum dunia sadar siapa aku sebenarnya.”

Ia menatap ke arah ruang kultivasi Lin Yue, yang cahayanya masih menyala.

“Wanita itu... mungkin akan jadi kunci. Atau senjata. Atau keduanya.”

Ia berbalik, masuk ke kegelapan malam.

Dan di langkah langkah senyapnya, sang iblis mulai bangkit.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Langkah Para Penjaga Dimensi

    Langkah itu bergema—bukan di tanah, tapi di udara, di dalam ruang itu sendiri. Suara retak-retak terdengar dari langit yang perlahan terbuka, seperti cangkang dunia sedang dikupas dari luar. Cahaya keperakan mengalir turun, membentuk pusaran spiral yang memutar angin, energi, dan waktu dalam satu kesatuan tak terkendali.Su Lian menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri di depan Lin Yue. Tangannya mengepal, bukan karena takut, tapi karena mengenali aroma yang tak asing.“Aura dimensi luar... seseorang menembus dinding dunia ini,” gumamnya. “Tapi bukan sembarang orang…”Dari celah langit yang terbelah, sosok itu muncul—melayang tenang, tubuhnya dibungkus jubah putih yang tidak bergerak meski angin meraung di sekitarnya. Wajahnya datar tanpa ekspresi, matanya seperti celah bintang mati—gelap, kosong, dan tanpa emosi.Namun yang paling mencolok adalah simbol di dahinya: spiral kembar yang bercahaya seperti dua galaksi yang saling bertabrakan.“Pengawas Dimensi…” desis Su Lian. “Mereka data

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Jiwa Yang tersisa

    Langkah kaki Lin Yue menyentuh tanah yang hancur, melewati patahan-patahan pohon bambu dan retakan bumi yang masih mengepul. Cahaya merah di langit mulai memudar, tapi atmosfer kematian belum sepenuhnya hilang. Di depannya, Su Lian bersandar lemah pada batang pohon, darah menetes dari sudut bibirnya. “Su Lian…” Lin Yue berlutut di sisinya, jemarinya gemetar saat menyentuh wajah pria itu. “Kau terluka parah…” Su Lian mencoba tersenyum, tapi wajahnya pucat. “Kau datang… terlalu cepat.” “Dan kau terlalu bodoh karena tidak membawaku dari awal,” jawab Lin Yue tajam, meski suaranya bergetar oleh ketakutan. Mereka saling menatap. Namun sebelum kata lain bisa keluar, tubuh Feng Luo yang semula tak bergerak, perlahan bangkit. Wajahnya dipenuhi darah, namun mata merahnya bersinar ganas. Kapak patahnya berubah menjadi bilah darah cair, mengambang di udara. “Aku belum kalah… sebelum salah satu dari kita benar-benar hilang dari dunia ini,” geramnya. Lin Yue berdiri perlahan, tubuhnya b

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Hati Yang Terkunci Dunia yang terbuka [7]

    Sinar fajar pertama menerobos celah pepohonan, membasuh wajah Lin Yue yang masih terpejam. Tubuhnya terguncang pelan. Napasnya belum sepenuhnya stabil, namun denyut spiritual dalam tubuhnya terasa jauh berbeda dari sebelumnya lebih hidup, lebih murni. Di sisinya, Su Lian duduk bersila. Mata tertutup, namun kesadarannya menyebar luas. Dia bukan hanya melindungi Lin Yue dari serangan luar, tapi juga memandu proses penyesuaian tubuh baru Lin Yue—mengatur jalur-jalur meridian yang tadinya tersumbat kini mulai terbuka. Su Lian membuka matanya. "Dia sudah mulai menyesuaikan diri dengan warisan itu," gumamnya lirih. "Tapi ini baru awal." Lin Yue perlahan membuka mata. Pandangannya buram, tapi sorot matanya tajam, seolah melihat lebih jauh dari dunia yang tampak. "Aku... mendengar suara," katanya pelan. Su Lian mengangguk. "Itu suara dari dalam warisan. Bukan hanya kekuatan, tapi juga ingatan. Mungkin… peringatan." Lin Yue menyentuh dadanya. "Seperti ada dua jiwa yang bersatu. Ta

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   jiwa Yang Tersisa

    Langkah kaki Lin Yue menyentuh tanah yang hancur, melewati patahan-patahan pohon bambu dan retakan bumi yang masih mengepul. Cahaya merah di langit mulai memudar, tapi atmosfer kematian belum sepenuhnya hilang. Di depannya, Su Lian bersandar lemah pada batang pohon, darah menetes dari sudut bibirnya. “Su Lian…” Lin Yue berlutut di sisinya, jemarinya gemetar saat menyentuh wajah pria itu. “Kau terluka parah…” Su Lian mencoba tersenyum, tapi wajahnya pucat. “Kau datang… terlalu cepat.” “Dan kau terlalu bodoh karena tidak membawaku dari awal,” jawab Lin Yue tajam, meski suaranya bergetar oleh ketakutan. Mereka saling menatap. Namun sebelum kata lain bisa keluar, tubuh Feng Luo yang semula tak bergerak, perlahan bangkit. Wajahnya dipenuhi darah, namun mata merahnya bersinar ganas. Kapak patahnya berubah menjadi bilah darah cair, mengambang di udara. “Aku belum kalah… sebelum salah satu dari kita benar-benar hilang dari dunia ini,” geramnya. Lin Yue berdiri perlahan, tubuhnya b

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Jiwa Lama Yang Terbangun & Langit Terbelah

    Langit di atas Kota Angin Malam berubah perlahan, dari biru pucat menjadi merah gelap seperti darah kering. Angin yang berhembus membawa bisikan asing. Guntur bergema tanpa awan. Seluruh kota seakan berdetak bersama langkah kaki pasukan Sekte Darah yang mulai merangsek dari segala arah. Penjaga kota yang tersisa menarik mundur warga ke zona aman. Namun di tengah kekacauan yang mencekam itu, di balik lebatnya hutan bambu, sebuah energi lain bangkit tenang, dalam, dan purba. Dalam Kesadaran Lin Yue Tubuh Lin Yue masih dalam posisi meditasi. Tapi jiwanya telah melayang jauh, masuk ke dalam alam kesadaran leluhur. Ia berdiri di langit tak berujung, dikelilingi sungai bintang yang mengalir pelan. Sunyi. Abadi. Sebuah suara bergema di sekelilingnya. “Kau akhirnya kembali… pewaris tubuhku.” Dari cahaya, muncul sosok wanita—mengenakan jubah kerajaan langit. Wajahnya begitu mirip Lin Yue, hanya saja lebih dewasa dan dingin. Di atas kepalanya melayang tiga mahkota bintang. “Aku ad

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Langkah Musuh & Darah Pertama

    Kabut tipis menyelimuti seluruh Kota Angin Malam. Tapi ini bukan kabut biasa. Aura spiritual tingkat tinggi menyusup di dalamnya tanda jelas bahwa seseorang tengah mengamati dari balik tirai dimensi. Di puncak menara batu di pusat kota, seorang wanita berdiri diam. Rambutnya sehitam malam, mata merah darah memantulkan cahaya rembulan, dan tubuhnya diselubungi jubah ungu tua bersulam simbol kepala serigala. “Lin Yue… gadis yang menyimpan Warisan Surgawi. Sudah waktunya aku menyentuh takdirnya,” bisiknya lirih. Paviliun Lin Yue Di dalam kamarnya yang sunyi, Lin Yue duduk bersila, mencoba menyeimbangkan energi tubuhnya dengan bantuan kristal hijau tua yang diberikan oleh Su Lian. Tapi malam ini, energi di sekelilingnya terasa kacau. Nafasnya berat, keringat dingin menetes dari pelipisnya. Tiba-tiba, dadanya terasa panas membakar. Tubuhnya melengkung ke belakang dan teriakan tertahan lolos dari bibirnya. Retakan tak kasatmata muncul dalam aliran nadinya segel yang selama ini tersembu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status