Share

6, Anak Angkat

TAPI ternyata tujuan mereka tidak sejauh yang Nayara kira. Tidak jauh dari perempatan, Gia masuk ke sebuah ruko.

“Maakkk…” Gia tidak merasa harus menjaga suaranya agar terdengar anggun. Nayara yang masih kesal dan terengah-engah ternyata masih ada tenaga untuk menggerutu sambil membaca papan nama.

Rumah Makan Tante Tita.

Tu anak kapan warasnya sih? Mau  makan gratis malah ke rumah makan gini.

Sementara Nayara masih terengah dan menggerutu di luar, di dalam Gia sudah menyambar apron dan langsung dia pakai. Mendekati jam makan siang memang tempat ini semakin ramai. Setelah apronnya terpasang, dia mengambil apron satu lagi lalu langsung ke Nayara yang masih tercenung di teras ruko.

“Eh, Bekicot Sawah, ngapain cengok di situ? Setan malas nyamber kalau siang gini. Panas.” Gia langsung menegakkan tubuh Nayara dan memasang apron yang dia bawa.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Marni Heria
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Sandra Setiawan
gimana hasil maratonnya? semoga suka. :) maaf ya baru reply. :(
goodnovel comment avatar
Nisya Diajeng Kharem
seru kayaknya story' ini.. baru Nemu diawal Desember... maraton bacanya...plus koin nya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status