Share

Bab 39

Kaisar menjauhkan diri dari Tirta. Melirik sang adik sambil mengernyit. “Bisa tidak kamu enggak suuzan sama aku? Ngomong itu yang baik, jangan asal tuduh. Untung cuma aku yang dengar. Kalau orang lain dengar gimana? Bisa salah paham, Ta.”

Tirta terkesiap karena sang kakak terlihat marah. Biasanya Kaisar tetap santai kalau digoda, tapi kali ini tidak. Itu artinya dia sudah salah bicara. “Maaf, Mas,” pintanya kemudian.

“Lain kali jangan bicara sembarangan! Bercanda boleh, tapi ada waktunya,” sergah Kaisar.

“Iya, Mas. Aku salah. Udah jangan marah gitu nanti gantengnya ilang,” timpal Tirta.

“Aku mau cari udara segar dulu.” Kaisar berdiri lalu beranjak meninggalkan Tirta, Shasha, dan Arjuna.

“Mas Kai mau ke mana, Ta?” tanya Shasha setelah sang perwira polisi pergi.

“Mau ambil makan, katanya lapar.” Tirta terpaksa berbohong agar Shasha tidak berpikiran negatif pada kakaknya.

“Oh! Kamu enggak ambil makan sekalian?” tanya Shasha lagi.

Tirta menggeleng. “Nanti saja. Aku masih belum lapar.

“Kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
namanya juga kakak adek kalo gak ribut dan berantem mana seru ya kab wkwkwkw .. eh mau buka warung manusia lele dan bila moga nanti dilancarkan ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status