Share

Bab 17

Pelakor Itu Tanteku

Aku berjalan mengikuti Mas Pram. Berharap memang Tante Lili yang datang. Aku sudah menyiapkan beberapa pertanyaan yang tersimpan di dalam kepala. Aku ingin mendengar penjelasan langsung darinya.

Kleekk

Mas Pram membuka pintu.

"Assalamu'alaikum, Mbak Sifa. Ini ada sedikit kue untuk Fadil."

Ternyata bukan Tante Lili yang datang, melainkan Mbak Hana-tetangga sebelah rumah.

Hemhh

Aku menghembuskan napas pelan untuk memendam sedikit rasa kecewa, karena sudah beranggapan kalau Tante Lili yang datang.

"Wa'alaikumsalam, terima kasih, Mbak Hana. Repot-repot segala," ucapku sembari mengulas senyum kaku.

Mas Pram melirikku dengan dahi yang mengernyit. Mungkin karena melihat sikapku sedikit aneh.

Setelah Mbak Hana pergi, aku langsung masuk dengan membawa kue pemberiannya.

"Sayang, aku belum selesai bicara, tadi." Mas Pram mengikuti ke manapun kakiku melangkah.

"Aku ingin menengok Ayah, Mas, beliau sakit. Ibu sudah memberitahu Tante Lili, tapi dia tega tidak menyampaikannya pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status