Share

Dignosa Dokter

Bu Halimah mengambil tangan besannya, dan dia genggam dengan erat. "Saya juga minta maaf, Besan. Saya tidak bisa memposisikan diri," balas Bu Halimah merendah.

"Nak, kamu yang menemui dokter, ya," pinta Bu Rina pada sang menantu.

Rima mengangguk patuh, dan mengikuti suster menuju ruang dokter, tanpa sepatah kata.

"Silahkan, Bu," ujar suster, mempersilahkan Rima untuk masuk ke dalam ruangan dokter.

Rima hanya mengangguk sebagai ucapan terima kasih.

"Permisi, Dok. Ini Ibu dari Sherly," ujar sang suster.

"Silahkan duduk, Bu." Dokter meminta Rima untuk duduk di kursi yang ada di depannya. "Apakah ibu sendirian?" tanya dokter kemudian.

Rima mengangguk, dan tersenyum miris. Bukan menampakan kebahagian, tapi kepedihan yang mendalam. Setelah menarik napas panjang, Rima mulai bertanya.

"Ada apa dengan anak saya, Dok. Apakah ada hal yang sangat patal, sehingga banyak alat medis di tubuhnya?" tanya Rima.

Kali ini dokter yang menarik napas panjang dan berat, lalu menghembuskannya secara perlahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status