Share

BAB 19

Azzalyn berlari masuk ke rumah bagai tak mengingat apa pun. Yang ia inginkan hanya bisa secepatnya sampai ke kamar dan melihat keadaan Abidin. Tak ia pedulikan badannya menabrak beberapa orang tetangga yang sejak tadi telah ramai berada di rumahnya.

“Itu Azzalyn pulang.” Suara salah seorang dari mereka sempat terdengar singgah di telinga Azzalyn.

Azzalyn merasakan kakinya lunglai saat sampai di depan pintu kamar tempat Abidin biasa melewati hari-harinya. Air matanya tak dapat dibendung kala melihat tubuh sang kakek yang kini telah ditutupi kain, mulai dari ujung kaki hingga menutupi kepala.

“Mbah…” Suara lirih disertai tangis terdengar saat Azzalyn membuka kain yang menutupi wajah Abidin. Tampak wajah tua dan keriput milik Abidin yang terlihat pucat. Azzalyn menangis keras sambil memeluk tubuh Abidin yang sudah dingin dan terbujur kaku.

“Mbah… Jangan tinggalkan Azzalyn…” Tangisnya.

“Azzalyn…” Bintang berusaha untuk menenangkan. Namun Azzalyn terus menangis dan berteriak.

“Kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status