Share

Pembalasan Pengkhiatan Suamiku
Pembalasan Pengkhiatan Suamiku
Penulis: OptimisNa_12

Rumah Sakit

PERHATIAN! 

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau lain sebagainya itu hanya ketidaksengajaan. Silakan ambil hikmah dan sisi positifnya, sisi negatifnya buang jauh ke laut. Terimakasih. #Salam Senyum Manis 

Note : Tetap utamakan baca alqur'an ya gengs ... 

_________________________________________________

Part 1 

Ku lihat jam dinding kamarku menunjukkan pukul empat dini hari. Aku terbangun dari tidurku. 'Kemana mas Arya? ' batinku. 

"Lisa, sudah bangun? " ucap lelaki memasuki kamarku. Itulah mas Arya suamiku. 

"Jangan tidur lagi,  siap siap sholat subuh sana, " ucapnya lanjut. 

"Aku libur, Kamu Mau kemana Mas? rapi sekali, " tanyaku. 

"Aku ada urusan. "

"Sepagi ini ?, urusan apa yang membuatmu dandan serapi dan sewangi ini?" tanyaku penasaran. 

"Sudahlah, kamu tak perlu tahu," lalu pergi begitu saja tanpa menghiraukanku.

Pernikahan kami baru berusia tiga tahun tetapi setahun belakang sikapnya mulai berubah semenjak dokter menvonis ada masalah di rahimku yang akan membuatku sulit untuk hamil. 

Aku sempat berfikir apakah aku salah memilihnya sebagai suamiku? Karna semenjak kenal, mas Arya tidak mempunyai pekerjaan tetap yang membuat orang tuaku tak menyukainya. Setelah menikah pun mas Arya beserta ibu dan adik bungsunya ikut tinggal di rumah pemberian orang tuaku. Tentang pekerjaannya pun dia dipercaya untuk mengelola restoran orang tuaku. Sementara aku sibuk mengurus mini market yang ku dirikan di sebelah rumahku. 

Setelah mas Arya pergi, aku langsung bergegas menuju garasi untuk membuntutinya. Jelas aku sangat curiga. Setiap kali ia pulang larut malam hingga tak pulanh sekalipun aku tak pernah berpikiran negatif itu karna ibunya menjamin bahwa mas Arya memang benar berurusan dengan pekerjaan. Tapi kali ini hatiku berkata lain melihat dia begitu necis dipagi buta. 

'Rumah sakit, siapa yang sakit? ' batinku melihat ketika melihat mobil mas Arya memasuki halaman rumah sakit. 

Ku ikuti langkah mas Arya hingga ia memasuki suatu ruangan yang membuat pikiranku semakin tak karuan. Ruang bersalin. Tak lama kemudian aku melihat ibu mertuaku beserta adik adik iparku berdatangan. 'Apa yang mereka lakukan? ' batinku. 

Lebih dari dua jam aku menunggu. Aku melihat mas Arya keluar dari ruangan itu bersama seorang wanita yang ia dorong di kursi roda. Sementara seorang perawat yang menggendong bayi pun mengikutinya. Ibu dan adik iparku pun mengikutinya. 

Dari balik jendela kamar rawat inap, ku tatap tajam perempuan yang duduk di atas tempat tidur sembari memangku bayi yang mungkin barusan ia lahirkan. Terlihat senyum bahagia suamiku beserta keluarganya yang berada disekelilingnya. Melihat mereka bergantian menggendong bayi itu, hingga kalimat pujian pun terdengar membuat hatiku serasa berkecamuk. 

'Siapa wanita itu mas? mungkinkah bayi itu anakmu? apa kau mengkhianatiku? diakah alasanmu yang merubah sikapmu terhadapku? ' batinku penuh dengan pertanyaan. 

"Aku sudah melahirkan anakmu mas, sekarang aku minta aku menjadi istri satu satunya, " ucap wanita itu. 

"Sabar dulu Risa sayang, tunggu aku mendapatkan semua hartanya dulu. Kalau aku bercerai sekarang bagaimana dengan kamu dan anakku, " jawab mas Arya. 

"Iya Ris, kamu yang sabar, ibu akan membantu Arya agar cepat selesai urusannya, " ucap ibu mertuaku. 

"Jangan lupa aku juga lho, aku banyak andil di pernikahan kalian ini," sahut Dela adik pertama mas Arya. 

"Aku juga Mas, bohongi mbak Lisa terus terusan buat nutupin kebohonganmu tuh capek lho, " ucap Neli adik bungsunya. 

"Tenang kalian semua, akan segera aku lancarkan rencanaku, jadi tunggu saja, " ucap mas Arya. 

"Selama ini aku juga sudah bosan sama dia, apalagi dia tidak akan bisa memberikanku anak, untuk apa aku pertahankan, buih! " ucapnya lanjut. 

"Tetap jaga sikap kalian agar Lisa tidak curiga sehingga kita bisa dengan mudah mengambil semua hartanya, " lanjut bu Tini mertuaku. 

Terdengar jelas percakapan mereka, karna aku jarak mereka dengan jendal kamar tak begitu jauh terlebih ini adalah ruang vvip jadi sangatlah leluasa mereka berbicara. 

"Awas kamu mas! kamu mengkhianatiku, mengincar hartaku, tidak akan ku biarkan, " ucapku geram. 

'Ingin bersandiwara, baik, akan ku layani kalian! ' batinku seraya berjalan meninggalkan mereka.

Jika kalian bisa berpura pura baik dihadapanku, aku pun bisa berpura pura. Karna aku punya cara sendiri untuk membalas perbuatan kalian. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
awas kamu mas!! selalu bahasa pasaran itu yg dipake istri tolol dan bucin akut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status