Share

Bab 110

Penulis: Danira Widia
Norman mengangguk. "Silakan," katanya

Vania turun dari mobil dan berjalan menuju The Ivy Garden.

....

Janice keluar dari ruang makan dan berjalan di sepanjang lorong. Angin malam yang sejuk berembus, membuat kepalanya semakin pusing karena mabuk. Mabuknya semakin berat dan dia terpaksa berjalan dengan bertumpu pada tiang sambil mengandalkan naluri untuk menemukan jalan keluar.

Saat berjalan, Janice teringat bahwa sepertinya dia harus berbelok di suatu tempat. Karena itu, dia pun langsung berputar. Namun, dia salah memperkirakan langkahnya dan terpeleset di tangga. Tubuhnya refleks terjatuh ke depan.

"Byur!" Dalam sekejap, tubuhnya basah kuyup. Air yang dingin mengguyurnya, sehingga membuatnya tersadar dari mabuk.

Janice baru menyadari bahwa dirinya telah jatuh ke kolam. Airnya hanya setinggi dada, tetapi rasa malu membuat wajahnya terasa panas. Dia berusaha menuju tepi kolam dan menaiki anak tangga di sisi kolam dengan perlahan. Tepat di samping kolam itu, terdapat jendela kaca besar y
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Camel Lia
tiap pertemuan selalu minum minum terus , ud tau gampang mabuk masih aja Janice minum. dikasih kesempatan hidup sekali lagi, dipakai yg bener. jangan bodoh . Mengulang kesalahan yg sama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1110

    Janice memperkirakan Zion sebentar lagi akan sadar, jadi dia dan Jason pergi membeli bubur sekaligus membawakan makanan untuk yang lain.Tak disangka, begitu masuk ke ruangan, mereka langsung melihat Norman dan Zion sedang saling memelototi."Ada apa? Pak Zion, apa ada yang sakit?" Janice meletakkan makanan dan maju.Mungkin karena Zion baru saja bangun dari bius, wajahnya tampak sangat pucat dan kaku.Zion seperti baru sadar dari mimpi. Dia menggeleng. "Nggak ada, cuma lukaku agak nyeri."Baru saja kalimat itu terucap, Louise yang berbaring di sofa pun terbangun.Sebelum Janice sempat menyuruhnya makan, Zion sudah bertanya, "Louise, kamu dengar sesuatu nggak tadi?"Louise meregangkan badan dan bertanya balik, "Dengar apa? Tapi aku merasa kayak ada nyamuk, berdengung terus. Buat susah tidur."Janice tertawa. "Mungkin kamu mimpi. Di musim dingin begini, mana ada nyamuk. Ayo makan dulu."Louise pun tidak terlalu memikirkannya, langsung berdiri dan ikut makan.Sambil makan, dia berkata, "

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1109

    Mendengar itu, Leah pun menenangkan diri. Tadi saat melihat Jason memperlakukan Janice dengan kelembutan luar biasa, hatinya dipenuhi rasa cemburu. Dia bahkan sempat ingin mengabaikan harga dirinya dan langsung menghampiri mereka. Setelah dipikir-pikir sekarang, dia memang terlalu terburu-buru."Dengarkan ibumu." Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari luar.Leah menengadah dan melihat orang yang masuk. Dia langsung maju untuk menyambut. "Ayah."Bayu menatap luka di tubuh Leah, lalu mengerutkan kening melihat Verica.Verica refleks mengepalkan tangannya, buru-buru menjelaskan, "Dokter bilang nggak ada cedera serius, tapi aku sudah perintahkan orang-orang untuk memberi tahu polisi dan Jason bahwa kondisinya cukup parah.""Hmm." Bayu menarik kembali pandangannya dan membantu Leah duduk.Leah yang sedang terluka menjadi manja di hadapan ayahnya. "Ayah, aku nggak mau ada bekas luka. Tolong carikan dokter bedah plastik terbaik untukku.""Ya, ya. Semua keinginanmu akan Ayah turuti." Bayu mena

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1108

    Selama konferensi berlangsung, bukan hanya Leah yang menunggu hasilnya, tetapi Senia juga menunggu di luar gedung Grup Karim.Sebagai pengamat, dia melihat semuanya dengan sangat jelas. Saat Leah menunjukkan sikap aneh di area istirahat, Senia langsung menyuruh sopirnya mengambil ponsel dan merekam.Area istirahat Grup Karim didesain menyerupai paviliun klasik bernuansa oriental. Setengah terbuka, menyatu secara alami dengan lanskap buatan seperti batu hias di luar gedung.Semua gerak-gerik Leah di area tersebut berhasil direkam oleh sopir, termasuk isi pembicaraan di telepon.Apa yang disebut "balas budi karena diselamatkan" hanyalah sandiwara Leah yang dia sutradarai sendiri. Tujuannya tak lain adalah menunjukkan ketulusannya kepada Jason.Namun, cara ini jelas tak akan bisa menyingkirkan ibu dan anak itu.Setelah Senia menjelaskan semuanya, ekspresi Yosep akhirnya tampak lebih lega. "Kalau Keluarga Azhara mendukungku, belum tentu aku yang bakal kalah dari Jason."Senia mengangguk. "

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1107

    "Ayah, tolong jaga Ibu dengan baik."Mendengar itu, Senia panik dan segera meraih tangan Anwar."Anwar, kumohon jangan biarkan Yosep pergi. Dia anak kita .... Biar aku yang pergi. Aku akan akui semua."Anwar duduk di ranjang, memandangi ibu dan anak itu, lalu mengernyit. "Cukup, kalau berlebihan malah jadi memalukan."Mereka berdua langsung diam, tak menangis atau berkata apa-apa. Senia menunduk. Meskipun masih ada jejak air mata di wajahnya, tak tampak sedikit pun rasa sedih atau kehilangan. Karena dia tahu mereka berhasil.Anwar tidak akan pernah mengorbankan Yosep yang sudah dia besarkan dengan susah payah.Saat masih magang dulu, Senia bekerja di perusahaan mitra Grup Karim. Selain dieksploitasi oleh perusahaan, dia juga sering ditindas oleh karyawan senior. Namun, demi diangkat menjadi pegawai tetap, dia terus menahan diri.Suatu hari, saat menemani manajer keluar untuk bertemu dengan Anwar, dia melihat dunia yang benar-benar berbeda.Saat itu juga, dia sadar. Meskipun berhasil me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1106

    Anwar sama sekali tidak percaya. Dengan statusnya, mustahil Jason dan yang lainnya tidak datang menjenguknya. Dia adalah ayah mereka! Itu adalah fakta yang tidak akan pernah berubah!Dia mendorong kepala pelayan yang mendekat. "Buka pintunya untukku!"Kepala pelayan masih ingin membujuknya, tetapi ketika bertemu dengan tatapan tajam Anwar, dia tetap membuka pintu dengan hormat.Bagian VIP rumah sakit memang sepi. Untuk menunjukkan status pasien yang istimewa, di lantai itu hanya ada beberapa ruang rawat. Setelah Anwar masuk, seluruh lantai itu disewa hanya untuknya. Jadi, saat pintu terbuka, bisa dilihat betapa sunyinya di luar.Anwar menatap Yosep yang berdiri di luar pintu dengan dada naik turun karena napasnya tak stabil. Sebelum dia sempat berbicara, Yosep sudah berlari masuk dan berlutut di samping ranjang."Ayah, sekarang Fiona dan Elaine di tangan polisi. Kalau mereka sampai salah bicara, bukan cuma aku, bahkan Ayah juga bisa terseret!" Yosep mencengkeram sisi ranjang, matanya m

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1105

    Elaine sudah mengkhianati cinta dan memilih keuntungan. Saat ucapan Janice ini perlahan-lahan menghilang di dalam ruangan, dia berkata dengan terisak-isak, "Aku ... aku nggak punya pilihan lain, aku harus membuktikan diriku pada mereka."Yang dimaksud Elaine dengan mereka seharusnya adalah orang-orang dari Keluarga Hartono. Janice pernah mendengar dari Zachary bahwa Keluarga Hartono adalah keluarga yang sangat mementingkan pria.Dari cerita Zachary, meskipun Elaine adalah putri sulung, dia selalu diremehkan dan bahkan sering ditindas adiknya. Dia berpikir keluarganya mungkin akan menghargainya jika kemampuannya melampaui adiknya, tetapi dia malah menjadi tertawaan. Sehebat apa pun dia, mereka bilang dia hanya akan menjadi pelayan adiknya yang manja.Oleh karena itu, Elaine bekerja keras untuk membuktikan dia lebih layak memimpin Grup Hartono dibandingkan adiknya. Dia pun berhasil melakukannya.Janice berdiri dan menatap Elaine dari atas. "Bu Elaine, kamu habiskan setengah hidupmu untuk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status