Share

Bab 919

Penulis: Danira Widia
Ini adalah hal yang langsung diketahui Jason sejak dia pertama kali bertemu dengan Janice.

Melihat tatapan Jason di sampingnya yang begitu panas, Janice mendorong Jason dengan canggung. "Pergi ke sana, aku lapar sekali."

"Aku bantu kamu," kata Jason sambil mengambil mangkuk di tangan Janice dan terus mengocok telur.

Setelah menuang sedikit air dingin ke dalam panci, Janice mengalihkan pandangannya setelah melirik Jason yang mengocok telur dengan santai. "Jason, kocok lebih kuat. Kalau nggak, telurnya mana mungkin bisa hancur."

Jason menyipitkan matanya dan menatap Janice. Ternyata, sekarang Janice sudah pandai mengejeknya juga. "Janice, telurnya hancur atau nggak, harus dicoba dulu baru tahu."

Janice langsung merebut mangkuk dari tangan Jason dengan wajah yang memerah, lalu menuangkan semuanya ke dalam panci.

Saat melihat mi dengan telur dan sayuran di dalam panci, Jason berkata dengan samar-samar, "Lumayan, mau coba?"

Leher Janice juga langsung memerah karena dia seharusnya tidak meng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
butterfly
PRnya novel ini masih byk: 1. penyakit jason endingnya gmna, 2. Leah itu siapa dan bgmn nanti kemunculan dia dg janice sbg penanggung jwb pameran perhiasan di kel karim, 3. Anak rachel dikandung siapa, 4. Status marriage JJ bgmn. MELELAHKAN DG SEMUA SPEKULASI DARI KE 4 PROBLEM DI ATAS
goodnovel comment avatar
butterfly
hmmm mmg suami istri itu seperti itu...penyelesaian perkara melalui hal2 dan aktivitas kecil.. slg percaya dan memahami situasi masing2.. jason sgt dewasa.. kmu harus lbih sabar dg janice yg masih kekanakan krn usianya mmg kebih muda 10th darimu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 927

    Janice seperti ikan yang kehabisan air, mencengkeram erat kerah baju Jason.Ketika dia hampir kehabisan napas, Jason akhirnya melepaskannya sedikit. Pria itu menempelkan kening mereka dan berbisik, "Masih mau belajar? Kamu yang bertahan, aku belum tentu bisa ....""Kamu ini curang," sela Janice dengan napas terengah-engah.Jason mengusap sudut bibir Janice. "Memang. Sekarang kamu baru tahu rasa, 'kan?"Janice memelototinya dengan marah. "Kamu nggak mau ajari aku ya?"Jason terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara datar, "Aku ajari. Tapi, sekarang kamu cari cara sendiri buat lepas dari tanganku. Dalam posisi kita sekarang, kamu boleh curang karena kamu memang nggak menguasai teknik apa pun."Janice semakin kesal. Dia menunduk, menilai posisi mereka berdua. Jason jelas orang yang terlatih. Tenaganya pas, sudut serangannya tepat, dia sendiri hampir tak mengeluarkan usaha saat membuat Janice setengah mati.Tak heran, selama ini Janice tak pernah bisa lepas dari kendalinya. Namun, tadi J

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 926

    "Kamu yakin?" Jason menatap Janice dalam-dalam."Ya, kenapa?" Janice tidak mengerti."Aku rasa aku nggak perlu suplemen.""Suplemen apa?" Janice menatap Jason dengan bingung.Jason meletakkan kedua tangannya ke meja, mendekat ke Janice. "Ini ...." Dia berbicara dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua."Itu ... juga bisa dimakan?" Alat kelamin kambing! Janice membelalakkan mata. Dia menggigit bibir, lalu meletakkan menu dengan kecewa. "Kamu tahu aku belum pernah makan di sini ya?""Nggak."Siapa yang percaya! Janice menggertakkan gigi, memegang dahinya. Rasanya ingin menghilang ke dalam tanah.Jason tersenyum ringan. Dia menutup kedua menu, lalu memesan makanan dengan terampil. Tidak lama kemudian, makanan pun datang semua.Janice menatap makanan di depannya, tidak langsung makan. Jason meminum air, lalu berucap dengan suara datar, "Nggak ada yang aneh-aneh. Semua ini makanan sederhana yang bisa menambah stamina."Mendengar itu, Janice langsung mengambil peralatan makan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 925

    Saat mengatakan itu, Janice menatap tumpukan dokumen di atas meja.Setelah maju dan membuka dokumen-dokumen itu, Amanda melihat semuanya adalah data-data dari tahun sebelumnya. Dia segera paham, lalu menutup dokumen itu dengan keras. "Kalau ada yang nggak mau kerja lagi, langsung bilang saja padaku. Berani-beraninya menunda kerja sama dengan Keluarga Karim, kalian mau diboikot di industri ini ya?"Suasana di ruangan itu langsung menjadi hening.Saat Leah maju dan hendak mengatakan sesuatu, Janice segera menghalangi dan menundukkan kepala untuk mengakui kesalahan di depan Amanda. "Semua ini salahku, kelak aku akan lebih memperhatikannya."Amanda yang mengerti maksudnya pun menatap Janice. Dia tahu Janice sebenarnya tidak ingin memperbesar masalah ini, sehingga memberikan kesempatan pada semuanya untuk berhenti. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Jangan sampai terulang lagi, sekarang kembali bekerja."Janice menganggukkan kepalanya. "Terima kasih, Bu Amanda."Setelah Amanda pe

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 924

    Janice tidak mengatakan apa-apa karena dia lebih paham daripada siapa pun bahwa statusnya dengan Jason ini selalu menjadi hambatan hubungan mereka.Leah melirik Kayla yang cerewet, lalu mengalihkan topik pembicaraannya. "Sesuai pemahamanku terhadap Keluarga Karim, Pak Jason ini bukan orang yang kolot. Semuanya harus inovatif. Aku harap kalian semua terus bekerja keras. Sudahlah, kalian semua kembali bekerja saja."Setelah mengatakan itu, Leah sengaja tersenyum pada Janice. Namun, tidak ada yang mengerti apa maksud dari senyumannya itu.Janice pun membalas senyuman Leah, lalu kembali duduk di meja yang penuh dengan tumpukan dokumen tebal.Tanpa mengangkat kepalanya, Kayla yang duduk di depan memerintah, "Janice, kamu baru kembali, lebih baik mengenal isi studio dulu agar bisa membuat desain yang bagus. Tolong ya."Janice tahu jelas akan ada banyak orang yang merasa tidak puas dengan kembalinya dia ke studio. Namun, bertengkar hanya akan menambah konflik antara dia dan mereka semua. Oleh

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 923

    Janice mengeluarkan secangkir kopi dari tasnya dan meletakkannya di meja resepsionis.Setelah tertegun sejenak, resepsionis itu meremas tasnya dan berkata, "Maaf, mereka bilang kamu ....""Nggak masalah," sela Janice langsung agar resepsionis itu jangan berbicara terlalu banyak di depan banyak orang. Ada grup di antara rekan kerja kantor adalah hal yang sangat wajar, semua orang juga ingin mendapat dukungan dari yang lainnya.Saat masuk ke lift, Janice menggunakan kakinya untuk menahan pintu dan menatap ke arah Leah dan Kayla beserta rombongannya di luar. "Nona Leah, aku sudah mengatur semua data yang kamu minta dan mengunggahnya ke email kerja kita. Kalau mau cetak, nanti aku akan letakkan di meja ruang rapat sebelum rapatnya dimulai. Masih ada hal lain?"Leah mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. "Nggak ada lagi. Terima kasih atas kerja kerasmu.""Sama-sama. Aku pergi bagikan kopinya pada semua dulu ya," kata Janice. Jika Leah sopan, dia juga akan sopan terhadap Leah. Siapa sih yang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 922

    Setelah tertegun sejenak, Janice tersadar kembali. Apakah Leah bermaksud memintanya mengurus semua orang di perusahaan? Dia pun tersenyum dan berkata, "Kamu nggak sempat membeli kopi sendiri karena datang begitu pagi ya?"Sampai harus menunggu Janice membelikan makan?Setelah tertegun sejenak, resepsionis itu menyindir, "Kalau kamu nggak mau beli, kenapa setuju? Kita semua ini rekan kerja, tapi kamu ini sudah diajak kerja sama. Pantas saja dulu kamu dipecat."Janice tidak marah, malahan tertawa. "Aku mau tanya, apa kamu punya bukti aku setuju beli kopi untukmu? Kamu cari saja siapa yang setuju.""Kamu ...." Resepsionis itu langsung terbata-bata.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara keributan di pintu. Ternyata, Leah dan beberapa rekan kerja yang cerewet masuk, bahkan Kayla yang paling benci dengan Janice juga berada di antara mereka.Setelah melirik tangan Janice, Kayla tersenyum sinis dan berkata, "Janice, kenapa kamu makin lamban? Tugas kecil membeli kopi saja nggak bisa?"Yang l

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status