Compartir

Kado untuk Luna

Autor: Atieckha
last update Última actualización: 2025-10-02 13:01:18

“Kamu ini gimana sih? Harusnya kamu bisa menahan Devan dong untuk tidak pergi. Kalau kayak gini, di mana kita cari uang untuk membayar utangnya?” teriak wanita berusia senja itu sambil menatap penuh amarah ke arah cucu, anak dan menantunya.

Suaranya serak karena terlalu sering meninggikan kalimat yang ia ucapkan, bahkan amarahnya tidak berkurang sedikit pun. Tangannya gemetar, menunjuk ke arah mereka dengan marah.

Di sisi lain, wanita yang hampir dijodohkan dengan Devan itu hanya bisa menunduk lesu. Tidak ada kata-kata yang sanggup ia keluarkan untuk membela diri. Hatinya terasa diremas tangan tak kasat mata. Antara rasa malu, kecewa, sekaligus marah karena semua kesalahan kini ditumpahkan padanya. Dirinya harus menanggung amarah dari sang nenek akibat penolakan Devan.

Suara sang nenek kembali melengking sambil menatap ke arah.

“Kamu lagi! Harusnya kamu itu lebih agresif buat ngejar dia, bukan malah pacaran sama laki-laki miskin itu. Sekarang siapa yang akan melunasi hutang keluarga
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado
Comentarios (2)
goodnovel comment avatar
Aisha
Kalau jadi menikah sama Devan.... baru nikah uda minta uang lgs d tinggal cucumu nenek
goodnovel comment avatar
Aisha
Kejar mimpimu cewek... jangan mau d jodohin apa lagi utk bayar hutang...punya nenek bangrut nyalahin cucu... anakmu nenek kerja yang bener gk akan bahagia pernikahan hanya uang
VER TODOS LOS COMENTARIOS

Último capítulo

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 278

    Maria berjalan cepat menjauhi pagar rumah keluarga Wijaya, masih dengan emosi yang belum mereda. Benaknya penuh dengan kekesalan yang menumpuk sejak pagi, namun melihat Arkana barusan berdiri persis di depan rumah itu membuat semuanya semakin kacau. Selama tiga tahun ini dia bekerja di rumah Devan, dan selama itu pula dia merasa tidak pernah bertemu atau mendengar kabar sedikit pun tentang Arkana. Bahkan ketika ia keluar rumah untuk membeli kebutuhan, membuang sampah, atau sekadar mencari udara segar, tak sekalipun sosok itu terlihat, seolah Arkana hilang ditelan bumi. Kini dia baru tahu bahwa rumah Arkana ternyata hanya berseberangan dengan rumah mantan majikannya. Rasanya seperti sedang dipermainkan oleh keadaan, seolah ada sesuatu yang sengaja ditutup darinya.“Bisa-bisanya dia ada di sini? Kemana saja dia selama ini tak bisa dihubungi. Sial!” serunya dongkol. Rasanya Maria ingin berteriak dan melupakan amarahnya pada Arkana.“Awas saja kalau dia sampai dengan sengaja menipuku! A

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 277

    Devan kembali melanjutkan ucapannya, “kalian pasti sudah tahu kalau hari ini kontrak kerja kalian berakhir. Dan dengan berat hati saya harus sampaikan kalau saya pribadi tidak akan memperpanjang kontrak kerja kalian. Tapi bukan berarti kami tidak berterima kasih atas segala yang sudah kalian lakukan selama ini khususnya terhadap putra-putri kami. Kami sungguh sangat berterima kasih untuk 3 tahun yang sudah berlalu yang kita lewati bersama. Tapi untuk kedepannya, Nia dan El biar diasuh oleh Mommynya saja,” ucap Devan.Raut wajah Suster Maria dan juga suster Intan berubah. Jika suster Intan merasa sedih karena akhirnya kontrak kerja mereka benar-benar diakhiri dan tidak diperpanjang, dia akan merasa kehilangan hari-hari yang membahagiakan dengan keluarga ini. Tapi berbeda dengan Suster Maria, dia yakin Luna yang meminta suaminya untuk memutuskan kerjasama dengan mereka. Dia yakin semua ini karena ulah Luna. “Apa dia pikir dia mampu menjaga anak-anak nakal itu sendirian? Awas saja kala

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 276

    Mereka pun menuju ke paviliun untuk bersiap. “Jangan-jangan kita beneran akan berhenti kerja?” Intan bertanya pada Maria.“Gak mungkin sih kayaknya. Mungkin perpanjangan kontrak kerja saja. Udah jangan berpikir yang bukan-bukan,” jawab Maria. Meski jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Ia juga sepemikiran dengan Intan. Pasti Devan akan menghentikan kontrak kerja mereka. Sebetulnya sejak 2 minggu yang lalu dia dan Intan membahas masalah ini. Devan tak sama sekali menyinggung soal kontrak mereka yang akan diperpanjang. Luna pun tidak ada membahas itu, menurut Maria harusnya kalau memang kontrak kerja akan diakhiri mereka sudah diberitahu jauh-jauh hari. Dan saat ini dia harus berpikir positif agar perpanjangan kontrak bisa dilakukan. “Sedih banget kalau sampai kehilangan pekerjaan ini, aku udah nyaman banget punya majikan super baik kayak Nyonya. Rasanya bekerja di tempat lain belum tentu menemukan majikan seperti itu. Apa yang beliau makan kita juga makan yang sama. Tayang beliau

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 275

    Inem berjalan menuju paviliun tempat para pelayan tinggal. Area itu berada sedikit terpisah dari rumah utama, sehingga ia perlu melewati jalur yang biasa dilaluinya setiap pagi ketika harus memanggil para pekerja yang terlambat untuk bekerja. Saat sampai di bagian paviliun, ia langsung menuju kamar yang ditempati Suster Intan dan Suster Maria.Tok tok“Maria, Intan,” panggilnya. Tak ada jawaban dan tak terdengar suara apapun dari dalam. Inem tahu ini memang belum jam kerja, tapi biasanya mereka sudah bangun jam segini. Sementara pelayan Yang lain sudah mulai sibuk bekerja.“Mariaaaaa, Intan. Tuan Devan mau bicara,” ucapnya lagi berharap kali ini mendapat jawaban dari dalam kamar yang ditempati kedua pengasuh si kembar. Tapi nyatanya tidak. Ia mengetuk pintu beberapa kali dengan harapan salah satu dari mereka membuka, namun pintu tetap saja tidak ada suara apapun dari dalam. Tidak tidak ada langkah kaki mendekati pintu kamar, tidak ada tanda-tanda kalau Maria dan Intan ada dalam kamar

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 274

    “Mommyyyyyyyy,” teriak Nia dari lantai dua. Suaranya melengking seperti biasa setiap kali dia bangun dan tak menemukan Luna di sampingnya. Itu sudah jadi kebiasaan sejak lama. Begitu matanya terbuka dan tak melihat sosok yang paling ia cari, ia akan langsung memanggil. Semua orang bahkan seperti sudah hafal kebiasaan gadis kecil itu setiap kali bangun pagi.“Sebentar, sayang,” jawab Luna sambil sedikit mempercepat gerakannya untuk menata hidangan di atas meja makan. Ia tahu kalau terlambat sedikit saja, Nia bisa terus berteriak sampai semua orang di rumah ikut mendengar.Dari arah ruang tamu, Devan menatap Luna. “Samperin dulu, sayang. Nanti ajak turun sarapan sekalian perpisahan sama susternya,” pintanya. Luna mengangguk pelan, lalu memberi isyarat pada pelayan untuk meneruskan pekerjaannya menata makanan.Ia naik ke lantai atas. Langkahnya cepat, karena sudah sangat hafal bagaimana anak kembarnya bisa berubah suasana hati hanya karena menunggu beberapa detik lebih lama dari yang me

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 273

    Pagi ini kediaman keluarga Wijaya masih terasa tenang. Hari baru saja dimulai, dan Devan sudah bangun lebih cepat dari biasanya. Ia tidak menunggu alarm ataupun suara sang istri untuk membangunkannya. Entah karena pikirannya masih terpaku pada rencana hari ini, atau memang ia ingin menyelesaikan semuanya sebelum anak-anak bangun, yang jelas ia tak ingin menunda lebih lama lagi. Ryan juga akan datang sebentar lagi, karena tanggung jawab suster itu adalah Ryan, dari mencarikannya dan memilih suster terbaik serta menyiapkan kontrak kerja untuk kedua susternya.Ia langsung membersihkan diri tanpa menunda waktu lagi. Biasanya ia harus menunggu beberapa menit sebelum benar-benar siap memulai hari, tetapi kali ini semua terasa lebih cepat. Sementara itu, anak-anak masih tidur di atas ranjang. Selimut mereka belum bergerak, menandakan si kembar masih terlelap dan belum sadar kalau pagi sudah datang.Luna juga sudah bangun sejak subuh. Ia berada di dapur, menata bahan-bahan yang akan dipakai

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status