Share

Rindu Desahanmu

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-10-05 15:13:17

Jika Arkana sedang bermesraan dengan Briella, beda halnya dengan Amel yang kini sedang menerima tamu. Tamunya itu adalah Nyonya Wijaya. Sejak bel rumah berbunyi Amel sudah ngomel-ngomel karena kegiatannya terusik setelah bangun dari tidur siang. Sementara pelayan di rumah ya sedang disuruh keluar untuk berbelanja.

Ceklek

“Nyari siapa ya, Bu?” tanya Amel saat membuka pintu rumahnya. Wajahnya tampak datar, seolah enggan menyambut tamu yang datang.

“Saya mau bertemu dengan Yuli,” jawab Nyonya Wijaya sambil memperhatikan Amel dari atas ke bawah.

“Mau ngapain?” suara Amel terdengar ketus. Ia sama sekali tidak terlihat sopan pada wanita yang sudah jauh lebih tua darinya. Dalam hati, Amel merasa risih kalau ada orang datang menemui ibu mertuanya.

Namun Nyonya Wijaya tidak terima dengan sikap itu, beliau membalas dengan ketus. “Terserah saya mau ngapain. Kenapa kamu bertanya seperti itu? Kalau saya datang mencari pemilik rumah ini, tinggal kamu kasih tahu saja orangnya ada apa tidak,” sahut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Rindu Desahanmu

    Jika Arkana sedang bermesraan dengan Briella, beda halnya dengan Amel yang kini sedang menerima tamu. Tamunya itu adalah Nyonya Wijaya. Sejak bel rumah berbunyi Amel sudah ngomel-ngomel karena kegiatannya terusik setelah bangun dari tidur siang. Sementara pelayan di rumah ya sedang disuruh keluar untuk berbelanja.Ceklek“Nyari siapa ya, Bu?” tanya Amel saat membuka pintu rumahnya. Wajahnya tampak datar, seolah enggan menyambut tamu yang datang.“Saya mau bertemu dengan Yuli,” jawab Nyonya Wijaya sambil memperhatikan Amel dari atas ke bawah.“Mau ngapain?” suara Amel terdengar ketus. Ia sama sekali tidak terlihat sopan pada wanita yang sudah jauh lebih tua darinya. Dalam hati, Amel merasa risih kalau ada orang datang menemui ibu mertuanya. Namun Nyonya Wijaya tidak terima dengan sikap itu, beliau membalas dengan ketus. “Terserah saya mau ngapain. Kenapa kamu bertanya seperti itu? Kalau saya datang mencari pemilik rumah ini, tinggal kamu kasih tahu saja orangnya ada apa tidak,” sahut

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Gak Tahan

    “Bukan begitu maksud saya, Pak Devan,” potong Arkana, dia tak ingin tiba-tiba Devan mengadu pada Tuan Baron.“Tapi, selama saya memimpin perusahaan Wijaya Group, belum pernah saya merevisi kontrak kerja sama yang sudah ditanda tangani, Pak Arka. Jadi saran saya, kalau misalnya Bapak sibuk dengan bisnis lain, sebaiknya bilang terus terang pada Tuan Baron untuk mencarikan pengganti. Karena sekali lagi, saya di sini mempekerjakan puluhan ribu orang. Dan tentu saja, seperti yang tadi saya bilang, proyek yang perusahaan kami tangani bukan hanya proyek kerja sama dengan Amora Group.” Devan bicara penuh penekanan, ia sama sekali tidak memberi ruang pada Arkana untuk tawar-menawar.Arkana terdiam. Mulutnya sempat terbuka, tapi tidak ada kata yang keluar. Tangannya yang sejak tadi menggenggam pulpen kini hanya dimainkan di atas meja. Dia jelas tersudut.“Pak, masa sih gak bisa direvisi? Kita kan proyeknya jangka panjang. Anda seharusnya bisa merubah sedikit saja untuk perjanjian yang sudah d

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Ternyata Cantik

    Orang-orang sudah menempati kursi masing-masing di ruang rapat. Berkas dan laptop terbuka di depan mereka, semua terlihat siap untuk mulai. Kursi di ujung meja sebelah kanan masih kosong, kursi itu memang disiapkan untuk Devan. Di sampingnya, Luna sudah duduk sejak tadi.Tepat di seberangnya, Arkana duduk bersama Briella. Arkana hanya menatap lurus ke depan, sementara Briella tampak lebih santai, sesekali merapikan rambutnya. Dua orang dari tim Arkana juga sudah siap, mereka menyalakan laptop dan membuka file yang akan dipresentasikan.Luna mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ia memastikan semua perlengkapan rapat sudah lengkap. Ia melirik sebentar ke kursi kosong di sebelahnya, lalu kembali menatap berkas di depannya. Tidak ada yang membuka pembicaraan lebih dulu. Semua hanya menunggu tanpa komentar.“Pak Devan ikut rapak tidak, Bu?” Tanya salah satu tim dari Wijaya Group.“Beliau baru saja tiba, Pak. Harusnya sih tidak ikut karena pasti sangat lelah setelah perjalanan panjang, tapi

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Terpesona

    “Tapi kasihan banget wanita itu, pak. Pasti sedih banget karena takut neneknya kambuh penyakitnya.”Luna sudah mendengar cerita tentang wanita itu, tapi Luna belum tahu kalau orang yang dibilang mengidap penyakit kronis justru terlihat baik-baik saja. Bahkan bisa bicara dengan sangat lantang.“Menurutmu, kalau ada orang yang mengidap sakit keras kira-kira bisa berteriak gak kalau ngomong?”Pertanyaan Devan membuat Luna terdiam sesaat, namun akhirnya dia menggeleng.“Orang yang mengidap penyakit mematikan seperti tumor otak dan lain-lain, pastinya di rumah sakit.” Menurut Luna sih seperti itu. Bayangannya Devan pergi ke rumah sakit bersama perempuan itu lalu menikah di sana, Luna pikir yang terjadi dengan Devan sampai tidak menghubunginya seperti yang ada di film-film atau kisah dalam novel online yang sering dia baca. Pihak pria tak bisa berbuat apa-apa karena diminta langsung menikah di depan ranjang pasien seseorang yang paling berpengaruh dari pihak perempuan. Namun kenyataannya ti

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Rindu Berat

    “Paaaaaaaaak.” Devan tak peduli dengan ucapan Luna.Dia terlalu merindukan wanita yang paling ia cintai ini. Sementara Luna berpikir, selama Devan tak menghubunginya, pria ini pasti sudah jadian dengan wanita yang dijodohkan itu. Tak ada satupun pesan dari Luna yang dibalas oleh Devan. Meski hanya sekedar tanya soal kabar, tetap gak dibalas. Sekarang pria itu seperti sedang kesurupan. Yang dia mau melepas rindu dengan Luna.Bibirnya terus mencium apapun yang tersentuh. Tangannya terus meremas dada Luna. Matanya terpejam, pakaiannya sudah kusut. Bahkan dia tak sadar tubuh mungil Luna terhimpit oleh tubuh kekar pria itu. Tapi Luna tak menolaknya. Sebab melihat Devan kembali saja sudah sangat membuat hatinya lega.Tidak. Tidak. Devan kembali dan menyentuhnya. Bohong banget kalau Luna tak merindukan sentuhan pria tampan sejuta pesona ini. Meskipun Devan seperti orang yang punya dua kepribadian, tapi Luna menyukai Devan versi bucin dan mesum.“Oooooh, berat banget mikul beban rindu sama

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Ciuman Panas Pelepas Rindu

    “Tapi yang ini harganya cukup mahal, Tuan,” ucap penjaga butik perhiasan itu sambil menunjuk etalase.“Tidak masalah. Asal bagus, dan saya suka dia memakainya, akan saya bayar,” jawab Devan tanpa keraguan sama sekali. Matanya tak lepas dari perhiasan yang berkilau. Ia lalu melirik satu set perhiasan blue safir yang menarik perhatiannya. “Ini namanya Blue Sapphire, kan?” tanyanya.“Iya, benar Tuan. Kalau Anda mau lihat, saya ambilkan dulu,” balas pegawai butik itu sambil mengambil kunci kecil dari saku seragamnya.“Ya, saya mau melihatnya juga. Tapi yang ini sudah pasti saya beli,” ucap Devan sambil menunjuk pada satu set berlian berukuran kecil. Ia sengaja memilih yang bisa dipakai Luna sehari-hari, bukan hanya untuk acara besar.“Baik, Tuan.” Pegawai itu segera membungkuk sedikit, lalu bergegas membuka etalase tempat perhiasan Blue Sapphire itu dipajang. Dengan hati-hati, ia mengeluarkan kotak beludru biru tua yang berisi satu set perhiasan mewah. Ia meletakkannya di atas nampan keci

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status