Hukuman kali ini sangat menguras tenaga manusia Hendrik dan mendatangkan kesakitan yang luar biasa, tapi Hendrik tidak dapat langsung menghilangkannya.
Penderitaan ini sekurangnya harus tiga hari dirasakan Hendrik untuk supaya Margareta tidak curiga.
Hendrik berbaring dengan telentang merasakan penderitaan ini, Margareta telah memasangkan jaring jaring pendeteksi di badan kasar Hendrik, jadi Hendrik selama sihir itu masih kuat tidak dapat menghilangkan rasa sakit ini.
Hendrik tidak mengira Margareta menjadi pintar dengan memasang jaring pada dirinya, jadi sekarang murni dia harus merasakan sakitnya hukuman yang diberikan oleh Margareta , dia sudah tidak dapat menggunakan kekuatan immortalnya , jika tidak mau ketahuan siapa dirinya ini.
Sambil tersenyum sedih, Hendrik
Hendrik melihat mereka semua masuk ke kastil, Matius , Kevin dan Kaivan ikut mereka masuk dan Hendrik juga mengikuti mereka masuk ke kastil, karena Hendrik bingung dia harus kemana? Keluarga Kastara masuk ke ruang makan untuk mendapatkan sarapannya dan…. “Hendrik, apakah perut kamu sudah tidak sakit?” Tanya Margareta. “Tidak, saat saya membersihkan kolam, rasa sakit itu menghilang.” Kata Hendrik sambil menundukkan kepalanya. “Ibu, apa Hendrik kami ajak ke kantor saja ya, untuk membantu disana.” kata Harvey. “Tidak usah, Hendrik di rumah saja, selama tujuh hari dia tidak boleh meninggalkan rumah.” kata Margareta melarang, karena jika Hendrik jauh dari Margareta, jaring itu tidak berfungsi dan rasa sakit yang Margareta ber
Siapakah mereka itu? “Hayo, Hendrik anakku, mari kita pulang.” Kata seorang wanita yang lain dengan lembut. Hendrik kecil digendong oleh wanita itu yang ternyata ibunya, Hendrik kecil langsung melingkarkan lengannya ke leher ibunya sambil berkata:” Ibu.” Kemudian Hendrik kecil pingsan setelah merasakan sakit perutnya yang terkena tendangan pria tadi, yang ternyata ayahnya. “Hmmm, ayah tolol, sampai kapan juga selalu tidak dapat melindungi anak kandungnya sendiri,” batin Hendrik setelah melihat bayangan itu. Hendrik menyadari ternyata ayah ibu Hendrik adalah raja dan ratu, ayah bundanya putra mahkota. “Kenapa ya? Dalam dua kali kehidupan sebagai bentuk manusia hanya mereka yang jadi ayah ibunya dan selalu tidak kompeten m
Rencana apakah itu? Yang akan dilakukan Hendrik.. Hendrik santai di atas ranjangnya, berbaring sambil memandang langit langit ranjangnya dan terbayanglah kembali , bayangan anak kecil itu. Hendrik kecil siuman dari pingsannya dan dia mendapati terbaring di kamar diatas ranjang mewahnya sendirian, tanpa ditemani oleh siapapun. Sayup sayup dia mendengar suara seseorang yang mengatakan:” Anak itu tidak ada cedera apapun, hanya kaget dan sebentar lagi juga siuman, saya sudah suntikan obat untuk membuat dia sadar.” Mendengar itu Hendrik kecil hanya dapat menarik nafas , ya, dokter mana yang bisa mengetahui dia kena sihir dan tentu saja tidak menyadari badannya penuh luka, untung ada bibi yang menolong saya, sehingga rasa sakit itu sudah tidak terasa, Siapakah bibi itu?
Apa tindakan Hendrik melihat Harvey menyiksa kakeknya?Hendrik melihat tindakan Harvey dan dia melihat mata Baskoro, Tuan besar Baskoro menjerit kesakitan sambil melihat Hendrik dan terlihatlah percikan sinar yang bahagia dalam sekejap sebelum dia menjerit.Tanpa disadari siapapun Hendrik menyalurkan energi tingkat tinggi ke kakeknya untuk melindungi dia dari rasa sakit,Kartara, Hardy, Margareta dan Kuntara diam diam melihat Hendrik dan mereka sungguh tidak menyangka Hendrik hanya memandangi Tuan Baskoro tanpa reaksi apa juga.“Hendrik, kamu benar cucu durhaka, melihat kakekmu disiksa, sama sekali tidak ada reaksi.” Kata Kuntara lagi.“Ohh, yang kalian maksudkan kakek saya adalah Tuan lemah ini, benarkah di
Hendrik membiarkan Kevin dan Kaivan memapah dirinya sampai ke kamarnya dan dibaringkan di ranjangnya. Kaivan keluar dari kamar tapi Kevin tetap diam di kamar dan dia memarahi Hendrik yang dengan teganya menghukum tuan besar Baskoro. “Hendrik, sungguh kejam kamu, menghukum tuan besar samapai begitu berat, sampai dia pingsan.” Kata Kevin marah. Hendrik tidak menjawab hanya terbaring lemah. Dengan marah Kevin memukul hendrik dengan tangannya tapi di pegang oleh Hendrik. “Jangan coba memukul saya, jika tidak diperintah oleh Keluarga Kastara, kamu tidak pantas memukul saya, bukan salah saya menghukum Tuan Besar Baskoro, itu saya lakukan atas perintah tuan Kuntara. Dan lagi ketika saya pegang pergelangan kaki saya dengan tenag
Menjelang pagi, Hendrik terbangun dengan badan yang lebih segar, tanpa disadari oleh mereka yang menghukumnya, kondisi Hendrik bukan makin menurun tapi dengan hukuman hukuman yang meletihkan dan menyiksa justru membuat badan , energi dan kekuatan immortalnya naik beberapa level sampai hampir mencapai puncaknya. Biarpun Badan Hendrik adalah badan manusia tapi Hendrik dapat membuat badan ini menjadi level tertinggi makhluk immortal. Tapi di depan Margareta dan Kuntara, Hendrik harus pura pura sakit dan menderita untuk supaya mereka tidak curiga dan siap siap, Hendrik harus membuat mereka lengah. Jadi begitu keluar dari kamar, Hendrik membuat badannya selemah mungkin, untuk taraf level Hendrik , itu adalah hal yang sangat gampang. Hendrik menunggu di ruang tamu kamar me
Hendrik terikat dengan kencang di kursi dengan kepala menjuntai ke depan dan….di antara sadar tidak sadar mereka menanyai Hendrik dengan pertanyaan bertubi tubi. “Siapa nama kamu?’ tanya Kuntara. “Hendrik.” jawab Hendrik masih menundukkan kepala. “Apa hubungan kamu dengan Tuan Besar Baskoro.” Tanya Margareta. “Tidak ada.” Jawab Hendrik lemah. “Kamu berasal darimana?” Tanya Kastara. “Tidak tahu.” Jawab Hendrik mengangkat kepalanya dengan mata bingung. “Dimanakah saya? Kalian siapa? Mengapa saya terikat disini? Apa yang telah saya lakukan? Panas…. Panas… badan saya panas….” Kata Hendrik sambil berontak.
Sebenarnya apa rencana Hendrik dengan senang hati melukai dirinya sendiri? Hendrik dibaringkan di ranjang dan Kevin keluar untuk menelpon dokter keluarga memberitahukan ada budak yang terluka ditusuk pisau buah di pahanya. Hendrik minta tolong Kaivan ambilkan air dan begitu Kaivan keluar, Hendrik menotok jalan darahnya menurut titik akupuntur untuk mencegah kerusakan lebih parah, Hendrik belum bisa memakai tenaga immortalnya, karena dia tahu, Kuntara dan Magareta sedang memantau sihir mereka untuk mengecek apakah benar Hendrik adalah manusia biasa yang tidak bisa sihir. Tidak lama kemudian, dokter keluarga datang dan dia adalah seorang manusia separuh immortal. Melihat Hendrik dia terkejut dan hampir berteriak tapi dicegah oleh Kevin.