Beranda / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / 104. Putri Budukan vs Dewa Geli

Share

104. Putri Budukan vs Dewa Geli

last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-23 01:02:03

Tak mau melihat Puncak Kupu-kupu yang menjadi tempat tinggalnya meledak hancur karena pukulan dahsyat tiga puluh manusia raksasa, Putri Budukan meloncat cepat. Dia turut maju menyerang Dewa Geli. Di tangannya telah tercekal sebuah bola bergerigi.

Sambil mengirim tendangan ke kepala, Putri Budukan menghantamkan bola bergerigi yang dibawanya ke dada Dewa Geli. Namun, serangan wanita buruk rupa itu hanya mengenai angin kosong. Tubuh Dewa Geli dapat berkelebat amat cepat. Gerakan si bocah licin bagai belut, dapat berpindah tempat dengan cepat bagai siluman.

"Hi hi hi.... Keluarkan semua kepandaianmu, Putri Budukan...," ejek Dewa Geli. "Setelah lelaki-lelaki piaraan mu itu kubuat lebam-lebam wajahnya, ganti tubuhmu yang akan kubuat lebam-lebam! Hi hi hi...!"

Cepat sekali tubuh Dewa Geli bergerak. Terdengar suara tamparan mengenai sasaran lima kali. Disusul suara pekik parau kesakitan. Tubuh lima manusia raksasa terasa pusing karena kena tempeleng. Tubuh mereka lalu j

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1419. Part 6

    "Omong kosong! Kau pasti tahu!""Baiklah. Sekalipun misalnya aku mengetahuinya, aku tidak akan sebutkan di mana dia berada!""Kau memang perlu mendapat pelajaran dan tidak menganggapku sebagai anak kecil, Hiaaah...!"Teratai Kipas berkelebat arahkan tendangannya ke dada Baraka. Gerakan kaki lurus itu ternyata hanya sebuah tipuan, karena kejap berikut ia menyentak naik dan kaki kirinya yang berkelebat dari samping menendang tepat kenai bagian bawah ketiak Baraka.Duuuhg...!"Uhg...!" Baraka terlempar ke samping walau tak sampai jatuh. Tapi ia mulai rasakan patah tulang rusuknya karena tendangan kaki kiri itu disaluri tenaga dalam tinggi. Untung Baraka dapat segera tarik napas dalam-dalam dan salurkan hawa murninya sendiri ke tempat yang sakit, sehingga rasa tulang rusuk patah itu segera berkurang."Hiaaat...!" Teratai Kipas berkelebat menerjang Baraka dalam satu lompatan. Baraka terpaksa menyambutnya sekadar memberi bukti bahwa dirinya memang

  • Pendekar Kera Sakti   1418. Part 5

    Seraut wajah cantik yang pandangi Baraka tanpa kesan terpikat itu segera didekati oleh sang pendekar beruban. Wajah berhidung mancung dan bermata bening ditatapnya lebih dalam lagi, kemudian barulah Baraka perdengarkan suaranya yang bergetar bagai suara orang lanjut usia."Siapakah dirimu, Nona Cantik?""Namaku Teratai Kipas. Kurasa Nyai Sapu Lanang mengenal namaku. Dan sekarang pun aku ingin bertemu dengannya.""Untuk apa kau ingin menemuinya, Nona?""Bikin perhitungan dengannya! Kuharap kau jangan menghalangi niatku, Kakek Tua. Aku tak ingin melibatkan dirimu dalam urusanku dengan Nyai Sapu Lanang!" kata Teratai Kipas dengan nada tegas. Dari ucapannya yang tegas itu terpancar dendam yang tersembunyi di dalam dada wanita cantik berkulit putih itu."Boleh kutahu masalahnya, Nona?" tanya Baraka dengan sikap ramah."Siapa dirimu sebenarnya? Sebutkan dulu!""Namaku Baraka. Aku bukan kakeknya Nyai Sapu Lanang."Wanita itu tercenung

  • Pendekar Kera Sakti   1417. Part 4

    "Sebelum kau mau melayani hasratku, kau tak akan kuberi obat penawar 'Racun Lanang Sepuh'.""Nyai, sekalipun aku mau melayani gairahmu, belum tentu akan membuatmu hamil dan mempunyai keturunan dari benihku, Nyai. Jangan terlalu yakin bahwa aku bisa memberikan keturunan padamu. Siapa tahu kau memang ditakdirkan hidup tanpa keturunan. Biar semua lelaki memberikan benihnya padamu, kau belum tentu bisa menjadi hamil, Nyai. Jadi sebaiknya lepaskanlah aku dari pengaruh racunmu itu!" bujuk Pendekar Kera Sakti kala itu."Memang belum tentu. Tapi setidaknya aku ingin mencoba menanamkan benihmu dalam rahimku. Siapa tahu justru benihmu itulah yang mampu menjadikan aku berketurunan, Baraka. Karenanya aku hanya memohon padamu untuk membuktikan kebenaran dugaan kita masing-masing. Mencoba beberapa kali tak ada jeleknya daripada tidak mencoba yang berarti tidak berusaha!"Pendekar Kera Sakti tetap gelengkan kepala. Sekalipun 'Racun Lanang Sepuh' selalu membangkitkan gairah Pen

  • Pendekar Kera Sakti   1416. Part 3

    "Oh, kau mengecewakan hatiku jika selalu menolak, Baraka.""Kau tak perlu kecewa karena pada dasarnya kita memang bukan pasangan bercinta, Nyai. Kita hanya saling bertemu di perjalanan dan tidak harus melakukan perbuatan yang hina dan rendah di mata hati kita sendiri.""Aku inginkan dirimu, Baraka. Aku inginkan sekarang juga!" bisik Nyai Sapu Lanang dalam desah tipisnya. Tapi Baraka gelengkan kepala sambil tetap sunggingkan senyumnya."Jangan paksa aku, Nyai. Berbahaya bagi dirimu jika aku meronta!""Tak akan mungkin berbahaya!" kata sang nyai, lalu tiba-tiba dari pandangan mata sang nyai melesat sinar biru bening yang amat tipis dan menghunjam masuk ke mata Baraka.Claaap...! Baraka tak sempat menghindar karena jaraknya teramat dekat. Baraka hanya rasakan adanya kejutan yang menyentakkan kepala ke belakang dan matanya terpejam seketika. Ketika ia buka mata kembali, tiba-tiba jantungnya berdetak-detak karena memandang segalanya serba gelap. Tetapi

  • Pendekar Kera Sakti   1415. Part 2

    Tetapi Nyai Sapu Lanang bukan orang berotak udang yang bisa dibuat rempeyek. Nyai Sapu Lanang cukup cerdas dalam menyimpulkan sesuatu masalah, sehingga dengan tegas ia pun berkata, "Kau tak mungkin hanya anak desa biasa! Gerakan larimu kulihat begitu cepat. Itu sudah menandakan kau berilmu tinggi. Ketika kukirimkan jurus 'Gelombang Badai' kau bisa menghentikannya dengan kekuatan batinmu. Jelas lagi bahwa kau orang yang bukan sekadar anak desa biasa, Baraka!"Pendekar Kera Sakti tarik napas. Meninggalkannya tiga langkah. Di sana ia menggaruk-garuk pantatnya. Sikapnya seakan acuh tak acuh kepada Nyai Sapu Lanang, sehingga wanita itu membatin dalam hatinya, "Agaknya ia sukar ditundukkan dengan penampilanku ini. Tak biasanya seorang lelaki yang kudekati akan menjauh. Pasti akan mendekat. Tapi kali ini agaknya pemuda itu kebalikannya, justru aku yang mendekatinya dan merasa terjerat dalam khayalanku sendiri. Oh, kali ini agaknya kau harus berjuang lebih keras lagi untuk tundukkan

  • Pendekar Kera Sakti   1414. Racun Lanang Sepuh

    PENDEKAR KERA SAKTI gunakan ilmu 'Gerak Kilat Dewa Kayangan' yang mampu berlari cepat melebihi kecepatan kilatan petir dari langit. Kecepatan gerakannya itu membuat ia bagaikan bayangan keemasan melesat terhempas angin.Sekali gerakan cepat itu bisa ditangkap oleh pandangan mata seseorang dari kejauhan. Tentunya orang yang bisa melihat gerakan cepat itu adalah orang berilmu tinggi. Jika bukan orang berilmu tinggi tak mungkin bisa melihat wujud Pendekar Kera Sakti bergerak secepat itu.Claaap...!Seberkas sinar hijau melintas di depannya. Baraka hentikan gerakan larinya karena sinar hijau itu menghantam pohon dan pohon itu langsung tumbang menghadang jalan. Jelas orang yang keluarkan sinar hijau itu bukan bermaksud melukai Pendekar Kera Sakti melainkan hanya sekadar ingin menghentikan langkah sang pendekar semata. Segera pandangi keadaan sekeliling-nya. Luka di pundak telah lenyap. Kini ia siap hadapi bahaya sebesar apa pun dan tak ingin main-main lagi.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status