Share

Awasi Bocah Itu!

Asoka memusatkan tenaganya di kaki. Ajian Angin Ribut membuatnya bisa melesat cepat sementara ilmu meringankan tubuh membuat suara tapak kakinya tidak terdengar.

Namun, sial menimpa dirinya. Suara kentut di tengah-tengah pendakiannya ke atap bangunan paling mewah menimbulkan keributan di bagian bawah.

“Aduh, goblok kali kau itu! Kenapa harus kentut saat menyusup!” Gatra mendengus kesal. Tidak sekali dua kali tuannya itu ceroboh. Ini sudah puluhan kalinya.

Tidak lama, dua perampok keluar dari gubuk dan tiga lainnya keluar dari bangunan yang masih belum sepenuhnya direnovasi.

“Woi bocah! Apa yang kau lakukan di sana!”

Bagaimanapun juga, wajah tidak mencerminkan umur. Memang umur Asoka sudah melewati kepala dua, tapi wajahnya masih seperti anak umur 16 tahun.

“A-anu, Paman, aku sedang latihan loncat.”

“Latihan loncat?” Perampok itu keheranan oleh jawaban Asoka.

“Iya, Paman. Aku diberi mandat guru agar meloncat dari satu pohon ke pohon lain.”

“Itu yang kau pijak bangunan bukan pohon.”

Aso
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status