Share

Lampau Berduka

Cerita masa lalu, cukup menggugah hati pendengar dan penceritanya.

Udin mulai menegarkan diri, coba menguatkan mulutnya agar tidak terus-menerus bergetar. Cerita itu sangat menyentuh. Dia ingat betul, kejadian masa lalu, tanpa lupa detil-detilnya sekalipun.

Asoka tetap menyimak, sambil menengadahkan kepala.

Raden Kusuma waktu itu langsung bersimpuh di hadapan kakaknya yang sudah mencapai tingkat pendekar naga menengah, satu tingkat sebelum tingkatan pendekar terkuat.

Matanya berlinang air mata. Ia tidak kuasa menahan kekhilafannya selama ini. Saat itulah dia sadar atas semua kesalahan yang diperbuat.

“Habiskan kenakalanmu sekarang, Aji!” Bentak Ki Seno Aji pada adiknya. “Tapi ingat, kehidupan tidak selamanya. Ada kehidupan lain yang kekal, yaitu kehidupan setelah dunia!”

“Perbuatanmu akan dihitung. Buruk dan baiknya dirimu baru diketahui nanti setelah kau mati. Ingat, karma itu ada dan pasti terjadi!”

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status