Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 91 - Serangan Api Phoenix

Share

91 - Serangan Api Phoenix

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-01 16:08:11

“Master Sima! Ada apa denganmu?!” Yao Chen bertanya panik sambil memegangi Sima Honglian yang masih belum terlihat baik-baik saja.

Sedangkan Sima Honglian masih melotot seraya terlihat kesulitan bernapas. Peluh mulai keluar membasahi kepala dan tubuhnya.

“Yao … Chen … pergi ….” Sima Honglian berjuang mengatakan itu dengan ucapan tersendat.

Perlahan-lahan ada hawa sangat panas keluar dari dalam tubuh Sima Honglian. Andaikan Yao Chen hanyalah remaja biasa di Tingkat 3 yang tidak mendapatkan manfaat dari Tasbih Semesta, mungkin dia bisa terbakar oleh hawa panas tersebut.

“Tidak, Master!” Yao Chen menggeleng. Dia ingin bertahan untuk menjaga Sima Honglian yang mendapatkan kondisi aneh dadakan demikian.

Sementara itu, Sima Honglian menatap putus asa ke Yao Chen sambil mulutnya terus menyerukan erangan lirih menahan sakit.

“Bocah.” Gao Long bersuara. “Dia mengalami kondisi serangan api menahunnya.”

Mendengar itu, Yao Chen lekas berbicara pada Gao Long menggunakan bahasa roh, “Apa maksudnya,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
hihihihi... tambah lg chapternya Thor
goodnovel comment avatar
pepen prengky
thanks updatenya author, ditunggu update selanjutnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   92 - Berpelukan dalam Kondisi Polos

    “Ga—Gao Long! Pertanyaan macam apa itu?! Jangan bercanda!” seru Yao Chen dengan bahasa roh dia ke Gao Long yang tertawa keras di ruang dimensi jiwanya. “Lebih baik lekas beri tau aku bagaimana cara menolong Master Sima!”Melihat kepanikan Yao Chen, sebenarnya Gao Long masih ingin menggoda lebih lanjut pemuda itu, tapi Tasbih Semesta sudah mencambuknya dengan petir. Apakah ini artinya Tasbih Semesta ingin Gao Long lekas memberikan caranya?Yao Chen bisa mendengar seruan melolong Gao Long yang baru saja kena cambukan petir Tasbih Semesta, “Rasakan itu karena menertawaiku!”“Ughh! Bocah sia—bau!” Gao Long harus pandai memilih kata-kata jika bicara ke Yao Chen atau cambukan petir akan datang lagi padanya.Kini giliran Yao Chen yang terkekeh jumawa.“Tsk! Setelah kau lepas semua pakaiannya, kau juga harus lepas pakaianmu, lalu peluk dia dan bungkus dengan apimu!” Gao Long memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   93 - Tiada Jarak Bagi Kedua Bibir

    ‘Tidak! Jangan dibuka!’ Yao Chen berseru di hatinya dengan wajah cemas.Namun, sayang sekali tangan lentik Sima Honglian sudah terlanjur terulur menyentuh topeng Yao Chen.“Tak apa kalau aku ingin mengetahui wajah penolongku ini, bukan?” Suara merdu merayu Sima Honglian seakan menyihir Yao Chen, membuat pemuda itu termangu diam tak melakukan apa pun.Dengan sedikit energi Qi yang dikerahkan, akhirnya Sima Honglian berhasil melepas topeng itu.‘Oh! Guru pernah mengatakan bahwa topeng khusus itu bisa dibuka orang yang kemampuan menempanya di atas Guru. Sedangkan Master Sima sudah mencapai level Pencipta Senjata!’ Yao Chen teringat akan ini.Yao Chen pasrah. Kalau memang setelah ini Sima Honglian menjerit karena ngeri melihat wajahnya, biarlah dia telan saja rasa malu itu.Gerakan Sima Honglian menyingkirkan topeng emas dari wajah Yao Chen seakan mengalami perlambatan. Seolah ini sebuah slow motion seperti di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Pendekar Tanpa Wajah   94 - Gairah yang Menggelegak. Apakah Boleh?

    ‘Astaga! Belalai girangku sungguh bisa berdiri menegang?!’ Antara bahagia dan terharu, Yao Chen menyeru di batin.Selama ini memang tongkat maskulin masa depan dia sudah mulai tumbuh berkat pengobatan Ouyang Hetian, tapi selama ini hanya tumbuh saja dan terkulai tanpa ada tanda-tanda bernyawa seperti normalnya milik pria.Yao Chen masih berkutat dengan pikiran takjubnya, ‘Bahkan ketika melihat dada Zhuge Ling yang kuakui indah pun itu tak menunjukkan reaksi apa pun, hanya sekedar mengagumi saja.’Namun, kali ini ….“Ma—Master … Master Sima ….” Usai takjub, kini Yao Chen diserbu oleh rasa bimbang. Dia tak tau harus melakukan apa setelah situasi sudah seperti ini.Apakah sebuah dosa terlarang apabila dia melangkah lebih jauh dalam kondisi begini?Apakah dia akan dibunuh Sima Honglian jika dia memaksakan tongkat maskulin dia diarahkan ke tempat yang diinginkan?Atau dia harus memupus semuanya?‘Ta—Tapi ini sudah terlanjur berdiri! Pastinya susah untuk diredakan! Lagipula, haruskah adik b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   95 - Penghuni Rumah Nomor 9

    ‘Menjadi murid langsung Master Sima?’ Yao Chen mengulang itu di benaknya. Tawaran luar biasa untuknya! Bahkan ketika dia masih menjadi Murid Luar!“Bagaimana, Yao Chen?” Sima Honglian bertanya lagi.“Mau! Tentu saja mau, Master!” Yao Chen kehilangan ketenangannya dan menjawab secara antusias. Namun, dia langsung tersadar bahwa dia terlalu bersemangat. “Oh! Em … itu … maafkan aku, Master. Ya, aku … aku bersedia.” Dia lekas memperbaiki caranya bicara.Hal itu malah menimbulkan tawa Sima Honglian. Wanita itu tertawa lepas tanpa ditahan dan menepuk-nepuk pundak Yao Chen.“Ha ha ha! Sungguh kamu adalah pria yang menarik dan penuh dengan vitalitas, Yao Chen! Ha ha ha!” Sima Honglian tidak pernah bersikap munafik di depan Yao Chen, berekspresi apa adanya tanpa tipu daya.Mendengar Sima Honglian menyebut mengenai vitalitas, menjadikan pikiran Yao Chen kembali ke saat intim mereka di dalam gua. Wajahnya tertunduk malu secara otomatis.Sima Honglian menyudahi tawanya dan menatap Yao Chen, seaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   96 - Rahasia Mengenai Peri Kuno

    “Eh? Kenapa berlutut?” Yao Chen sampai terkejut melihat kelakuan Li Yaren. Ini tentu saja mengagetkan Yao Chen. Mana ada murid senior yang sudi berlutut ke murid junior? “Senior Li … ini ….” Wajah Yao Chen masih terheran-heran. “Berjanjilah dulu, Saudara Yao, kau takkan menantangku.” Li Yaren masih berlutut sambil menengadahkan kepala ke Yao Chen. Ini sungguh merupakan kejadian yang langka di mata Yao Chen. “Aiyaa … baiklah! Baiklah! Aku takkan menantang untuk rumahmu. Aku berjanji!” Yao Chen terpaksa mengatakan itu agar Li Yaren tidak lagi berlutut. Agak tak nyaman bagi Yao Chen melihat seseorang yang lebih senior berlutut mengiba padanya seperti yang dilakukan Li Yaren. Akhirnya Li Yaren memasang wajah cerianya dan bangun dari berlutut. “Syukurlah kau orang baik sehingga aku tak perlu kowtow (berlutut sambil menempelkan dahi ke lantai).” Sekarang Li Yaren bisa tersenyum lebar dan membuka kipasnya untuk digerakkan sehingga rambut bagian depannya mulai beterbangan pelan. Wajar

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   97 - Naik ke Tingkat 3 Tahap Puncak

    Di ruang dimensi jiwa, Yao Chen bertanya ke si Embrio Naga. “Gao Long, ketika tadi kau mendeteksi mengenai keberadaan peri kuno milik Li Yaren, apakah si peri bisa merasakan auramu?”Yao Chen masih memiliki ganjalan ini di hatinya.“Hm, sepertinya tidak.” Gao Long berbohong. Dia tak ingin Yao Chen terbebani.Gao Long berencana untuk mengatakan kebenarannya nanti saja ketika waktunya tiba.“Baiklah.” Yao Chen melanjutkan kultivasinya.Tenggelam dalam kultivasi tertutup, Yao Chen menghabiskan hampir satu bulan lamanya untuk menaikkan basis kekuatan kultivasinya.Bumm!Dengan sebuah ledakan teredam, Yao Chen mengalami kenaikan tingkat minor.“Akhirnya! Aku kini mencapai Ranah Kultivasi Penempaan Qi, Tingkat 3 Puncak.” Wajah Yao Chen berseri-seri saat dia mengamati telapak tangannya yang terasa lebih kuat dari sebelumnya.Kemudian, dia menyaksikan ruangan di sekitarnya sudah rusak dan beberapa tembok hancur.“Ini ….” Yao Chen bingung melihat kondisi sekelilingnya.“Bocah, peningkatan keku

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Pendekar Tanpa Wajah   98 - Berbelanja Bagaikan Tuan Muda Kaya

    “Tuan Bao, aku ingin pedang merah ini.” Yao Chen menunjuk ke pedang yang dipilihkan Gao Long baru saja.Bao Gu tidak berlama-lama dan segera menyerahkan pedang tersebut. “Ini pedang yang cukup umum, Tuan Muda. Untukmu cukup 35 Batu Kristal Rendah.” Tak lupa dia bersikap sopan sembari tersenyum lebar.Yao Chen tidak banyak membantah dan menyerahkan batu kristal sebanyak yang disebutkan Bao Gu.“Apakah Anda menjual besi merah kualitas terbaik?” tanya Yao Chen setelah dia menyimpan pedang tersebut di cincin ruangnya.“Oh! Anda ingin itu juga?” Bao Gu tidak meyangkanya.Tebakannya mengenai Yao Chen anak keluarga kaya semakin pekat saja di kepala Bao Gu.“Ya. Apakah tidak ada di sini?” Yao Chen balik bertanya.Wajar apabila Bao Gu mengira demikian karena dia tak tau Yao Chen seorang alkemis di luar sekte yang sudah menghasilkan banyak uang.“Err … itu … kalau bahan penempaan, saya tidak memilikinya di sini, Tuan Muda. Anda bisa mencarinya di Divisi Penempaan.” Bao Gu tampak menyesal karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Pendekar Tanpa Wajah   99 - Kehebohan Pertandingan Menempa Senjata

    “Bertanding penempaan?” Semua orang yang mendengar Sima Honglian sama-sama berseru kaget. Sima Honglian justru memulaskan senyum indahnya sembari kepalanya mengangguk. “Yao Chen, kau berani menerima tantangan itu?” Sima Honglian menatap lurus ke mata Yao Chen. Karena dari awal dia sudah belajar penempaan dari Ouyang Hetian, pun dia bukan pengecut, maka Yao Chen mengangguk tegas. “Tentu berani, Master!” Maka, pertandingan itu pun dilaksanakan di salah satu ruang kelas yang luas. Dipilih seorang murid baru terbaik di Divisi Penempaan untuk melawan Yao Chen. Dengan asap panas di sekeliling ruang kelas penempaan, banyak orang berjejal ingin melihat jalannya pertandingan. “Bahan disediakan Divisi Penempaan. Silakan kalian gunakan semaksimal mungkin. Buatlah senjata terbaik kalian. Pemenangnya adalah yang levelnya paling tinggi. Batas waktunya adalah 3 batang dupa!” Guru Hui berbicara dengan suara tegas. Yao Chen mulai berdiri menghadap ke tungku bagiannya. Tungku besar setinggi diri

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   583 - Keluarnya Sosok Kaisar Manusia

    “Keinginanmu terlalu tinggi!” balas Yao Chen.Dia berdiri dengan napas berat, keringat dan darah bercampur di wajahnya. Tubuhnya sudah terluka dalam akibat pertempuran sebelumnya, dan kini harus menghadapi musuh dari tingkat yang jauh lebih tinggi.“Berani kau menghina Panglima Gu, bocah!” raung Raja Iblis Mo yang masih hidup. Tubuhnya diselimuti pusaran energi kegelapan yang siap diledakkan ke lawan.Raja Iblis cantik berjulukan Panglima Gu mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Raja Iblis Mo diam.“Tentu saja keinginanku tinggi karena aku memiliki kemampuan.”Setelah mengucapkan itu, Panglima Gu menjulurkan kedua tangannya ke depan.Bagaikan ada daya hisap kuat, Yao Chen dan Putri Suci langsung tertarik ke arah tangan Panglima Gu.“Arkkhh!”Yao Chen dan Putri Suci tidak berdaya ketika leher mereka dicengkeram tangan Panglima Gu. Masing-masing jarinya lentik, berkuku panjang warna merah darah yang menindas.Mata Panglima Gu membelalak gila diiringi senyuman lebar. “Lihat, sudah k

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status