Share

Bab 22

“PERGI!!!” bentak seseorang dengan tatapan melotot tajam berhasil membuat Amora memejamkan matanya sejenak.

Amora menghela nafas pelan. Seorang pasien tengah memberontak di atas ranjang saat ini. Lima orang perawat berusaha memegangi tangan dan kaki pria itu untuk diikatkan ke tiang ranjang.

“Berikan obat penenang untuknya!” titah Amora kepada kelima perawat itu seraya berjalan ke luar ruangan. Dadanya bergemuruh, tangannya sedikit bergetar. Amora harus meninggalkan situasi itu secepatnya.

“Astaga!”

Amora mengusap dadanya pelan, menetralkan rasa kaget yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat seperti tengah lari marathon. Sang pelaku hanya nyengir menampilkan gigi putih nan rapinya kepada korban.

“Aku bukan hantu, Am!” Frans terkekeh pelan melihat Amora yang nampak melotot kearahnya. Dengan wajah tanpa dosanya itu, Frans berdiri tepat di depan pintu.

“Ini masih pagi, Frans! Tolong jangan banyak ulah,” kesal Amora seraya mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status