Share

Pertemuan Tak Terduga

Author: Er_zhi.zhii
last update Last Updated: 2024-04-21 17:02:12

Emma perlahan membuka mata, sinar matahari masuk dari sebuah lubang dan langsung menyinarinya. Dia menegakkan tubuhnya, dia melihat sekeliling hanya ada gua batu dan aliran sungai. Saat dia terbangun dia sudah terdampar di tepi sungai dengan gaun bawahnya yang sudah basah oleh air.

“Ini…”

“Cepat! Persembahan sudah dikirimkan.” Sebuah suara pria muncul entah dari mana, membuat Emma yang belum sempat mencerna keadaan terpaksa bangkit dan bersembunyi. Dari persembunyiannya dia melihat empat orang pria sedang memeriksa sampan tempatnya dihanyutkan.

‘Mereka sedang mencariku?’ Batin Emma. Dalam hitungan detik Emma menutup mulutnya rapat-rapat kala ada seekor kalajengking disebelahnya. Meski dia takut dengan hewan tersebut, demi keselamatannya dia akan tetap diam.

“Persembahan hilang! Gawat bagaimana ini?”

“Tuan pasti marah besar.”

“Cepat berpencar! Kita harus mencarinya sampai dapat.”

Emma mendengarkan dengan seksama percakapan para pria tersebut, dia sedikit mengintip dan memastikan situasinya sudah aman. Saat dia akan melangkah keluar, Kalajengking itu juga berlari keluar membuat Emma terkejut dan terpeleset.

“Aa…” Emma terjatuh masuk kedalam saluran air dalam gua, tempat itu mirip dengan saluran menuju air terjun.

Byurr

Emma terjun ke sebuah kolam, dia segera bangkit dan memunculkan tubuhnya dari air karena dia tidak bisa bernafas. betapa terkejutnya dia saat muncul dari air, di hadapannya sudah ada seorang pria mengenakan pakaian hitam tipis dan sedikit transparan.

Jarak mereka hanya beberapa senti saja.

‘Tampan,’ Sontak Emma seketika terpana dengan ketampanan pria di depannya. Pria itu menatap Emma dingin dan sedikit mengerutkan dahinya kebingungan. Emma yang sadar berkata, “Maaf, aku terpeleset. Maaf ya.”

Emma berusaha melangkah untuk keluar dari kolam tersebut, namun lantai kolam yang licin membuatnya terpeleset sekali lagi. Emma reflek menarik pakaian pria itu bertujuan menahan dirinya agar tidak tercebur. Namun pria itu malah ikut tercebur masuk kedalam air.

“Emp...” Mata Emma terbelalak kala merasakan daging kenyal menempel dengan bibir ranumnya. Ternyata bibir pria itu tanpa sengaja menempel dan mencium Emma. Beberapa saat kemudian Emma menggerakan tubuhnya panik karena dia kehabisan nafas selain itu dia tidak bisa berenang.

Pria itu dengan sigap melingkarkan tangannya ke pinggang Emma dan menariknya keluar dari air. Nafas Emma menderu, dia merasa jantungnya berdebar kencang merasakan tangan pria itu yang setia dipinggangnya.

Tanpa menunggu nafasnya stabil Emma melangkah dan keluar dari kolam tersebut tanpa sepatah kata pun. Pria itu menatap datar punggung Emma yang semakin menjauh kemudian, sedikit senyum terukir di wajahnya. ‘Gadis yang menarik.’

“Tuan Erland,” Seeorang pria tampan lainnya datang, dia adalah orang kepercayaan pria tersebut. Ya, Erland adalah Sang Penguasa Kegelapan yang sering warga desa sebut sebagai Dewa Pelindung.

“Ada apa Nathan?” Erland bertanya dengan nada datar sembari terus menatap jalan keluar yang Emma lewati. Pengawal bernama lengkap Nathan Frey itu sedikit ragu untuk membuka mulutnya, karena konsekuensinya akan berat jika dia melaporkan nya.

“Cepat katakan!” Erland mengubah posisinya, menoleh dan menatap Nathan. Orang yang ditatap sedikit gugup dan berkata, “Persembahan… hilang tuan.”

“Aku tahu.” Jawab Erland dengan nada datar sembari melangkah keluar dari air. 'Sudah tahu?' Nathan menatap punggung Erland kebingungan.

Bagaimana dia bisa tahu?

Nathan mengikuti Erland masuk ke dalam sebuah ruangan, dia terdiam menatap bayangan Erland dan masih berpikir apa yang akan dia dapat kali ini. Nathan berlutut di hadapan Erland saat tuannya itu sudah selesai berganti pakaian. “Saya lalai menjalankan tugas, hukum saya tuan!”

“Sudahlah pergi cari dia.” Suara datar Erland membuat Nathan terkejut, bagaimana bisa tuannya memaafkan sebuah kesalahan fatal seperti itu. Biasanya dia pasti akan dihukum cambuk 1000 kali, Nathan melaksanakan perintah tersebut tanpa mengatakan apapun.

Disis lain Emma sedang berjalan-jalan di dalam kediaman Erland dengan santai. Dia tetap aman meski banyak penjaga dan pelayan yang melintasinya, dia cukup terkejut namun itu juga hal bagus. Karena tidak sembarang orang yang diijinkan masuk kesana, sehingga para penjaga menganggap Emma mendapat ijin dari Erland.

Saat menelusuri sebuah lorong gelap yang hanya ada cahaya dari beberapa api obor saja, dia menemukan sebuah ruangan yang sangat mencurigakan. Dia memegang, menempelkan telinganya bahkan berusaha mengintip isi ruangan tersebut. Si*lnya dia malah bertemu dengan seorang pria.

“Tangkap dia!” Pemilik suara itu adalah Nathan yang sedang memburunya, Nathan merasa beruntung bisa menemukan persembahan yang hilang dengan cepat. Emma yang sadar segera berlari menghindari Nathan dan beberapa pengawal yang dia bawa.

“Lepaskan aku!” Sayangnya Emma tertangkap dengan mudah, alasannya karena da hanyalah manusia biasa sedangkan mereka yang menangkapnya adalah manusia yang memiliki sebuah kekuatan sihir. Emma dibawa ke sebuah penjara batu, dia di lempar kedalam sel dengan kasar.

“Agh!” Hal itu membuat kaki Emma berdarah karena tergores oleh salah satu batu di tempat itu. Nathan menatap Emma dengan tatapan dingin meski dia tah Emma sedang kesakitan.

‘Sungguh pria tidak berperasaan!’ Gumam Emma namun, Nathan berbalik begitu saja tanpa menggubris ucapannya tadi.

Saat malam tiba, seseorang berjubah hitam menyentuh lantai datang menjenguk Emma, wajah nya yang tertutupi tudung hitam membangkitkan rasa penasaran Emma. Namun penampilan orang itu membuatnya bergidik ngeri. Bulu kuduknya berdiri, perasaan takut menyelimuti dirinya, dia takut kali ini akan benar-benar mati.

“K-kamu siapa?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengantin Sang Penguasa Kegelapan    Membawa Kembali Joana

    "Jika kamu sudah tahu maka capet serahkan wanita itu padaku."Dengan lirikan mautnya, Erland membuat Charlie yang berdiri jauh dibelakangnya bergidik ngeri. "Apa kamu hanya akan menatapku saja?" Tanya Erland dengan suara dingin sembari terus melirik Charlie."I-ikuti saya."Erland melangkah mengikuti Charlie masuk ke sebuah Kastil yang baru pertama kali dia datangi. Kedatangan mendadak Erland membuat Penguasa Kastil, ayah Charlie tidak bisa menyiapkan apapun untuk menyambut dirinya."Maafkan kami Tuan Tamsos Karalius, kami tidak menyambut kedatangan anda.""Sudahlah, aku juga tidak butuh penyambutan apapun." Mendengar jawaban Erland membuat Sang Penguasa Kastil Bulan merasa tersinggung, karena ucapan Erland seolah telah merusak harga dirinya. Dalam hatinya, dia ingin sekali menghajar Erland namun, dia sadar bahwa orang yang datang ke Kastilnya bukanlah lawannya."Baiklah, silahkan anda duduk dan .... ""Aku kesini bukan untuk menikmati pelayananmu."Ucapan Erland yang tiba-tiba memot

  • Pengantin Sang Penguasa Kegelapan    Keberadaan Joana

    "Apa yang dia katakan?"Erland berdiri di samping tubuh dingin Emma yang terbaring di ruangan dingin. Dia bertanya sambil memunggungi Nathan sekaligus menatap Emma yang tertidur secara bersamaan. Suaranya terdengar sedikit serak karena terus menangisi kepergian Emma beberapa hari ini."Dia tidak mau mengatakan apapun."Mendengar jawaban dari Nathan membuatnya naik darah, dia mengepal kedua tinjunya sembari menegangkan rahangnya. Kesabarannya sudah dikalahkan oleh amarah kekesalan yang dia tahan beberapa hari selama proses introgasi."Aku akan membuatnya membuka mulut." Ucapnya penuh penekanan.Setelah itu, Erland beranjak dari tempatnya dan melangkahkan kakinya di sepanjang lorong menuju tempat Felix dikurung. Langkahnya yang besar serta mantap terlihat mengerikan, amarah dihatinya sudah tak tertahankan. DUAKKKErland menendang pintu dengan tidak sabar, dia maju lima langkah lalu, tangannya dengan cepat meraih leher Felix. Ibu jarinya menekan titik vital yang dapat membunuh Felix, "K

  • Pengantin Sang Penguasa Kegelapan    Seharusnya Tak Terdengar Menyedihkan

    "Tidak Emma, jangan tersenyum seperti itu."Kini Erland sudah sepenuhya berwujud manusia, tangannya bergetar hebat kala menyentuh pipi Emma yang sudah terdapat noda merah. Hatinya hancur berkeping-keping melihat senyuman terakhir yang Emma berikan untuknya. "EMMA!!!" Teriakan Erland terdengar sangat menyayat hati orang-orang yang menyaksikan kematian Emma. Erland terus mengguncang tubuh yang sudah tidak lagi bernyawa itu, untuk pertama kalinya setelah sekian lama tangisnya pecah karena kehilangan seseorang.Erland terus berteriak memanggil-manggil nama gadis yang berada dalam dekapannya itu. "Emma kenapa kamu meninggalkanku, bukankah kamu berjanji tidak akan pergi lagi." Ucap Erland mengingatkan Emma atas janji yang pernah gadis itu ucapkan sebelumnya."Erland relakan dia." Ucap Angela sembari berusaha menenangkan Erland."Angela biarkan saja dia." Ucap Nathan lirih sembari menggeleng pelan.Bak orang gila, Erland terus berbicara ini itu dengan tubuh yang tidak bernyawa itu. Dia jug

  • Pengantin Sang Penguasa Kegelapan    Aku Mencintamu, Selamat Tinggal

    "Jangan sentuh dia!" Dengan cepat Erland meluncurkan serangan menggunakan sihirnya kala mendengar teriakan Emma menggema di telinganya. Seketika para bawahan Felix meledak bersamaan dengan sihir yang Erland luncurkan. Karena menyelamatkan Emma, membuatnya sedikit lengah. "Kerja bagus Emma, berteriaklah sebanyak mungkin." Seringai Felix sembari pandangannya tak lepas dari Erland. Kelengahan Erland dimanfaatkan oleh Felix dengan sangat baik, dia dengan cepat mengayunkan pedangnya dan berhasil melukai lengan kanan Erland. Erland menoleh kala merasakan lengan kanannya bergesekan dengan benda tajam. Dia menatap datar darah yang mengalir keluar dari lukanya seolah tidak merasakan sakit sama sekali. Kemudian dia mengalihkan padangannya, menatap tajam Felix yang sedang tersenyum sombong padanya. "Hanya luka ini bukan berarti kamu bisa lolos dariku." Ucapan Erland terdengar dingin dan menakutkan, nada bicaranya mampu membuat siapapun yang mendengarnya bergidik ngeri. Sesaat kemudian mata

  • Pengantin Sang Penguasa Kegelapan    Supermoon

    "Wow! Selamat atas pernikahanmu Erland." Erland mengepal tinjunya sembari menatap Felix dengan sorot mata yang tajam menusuk. Dia sangat kesal karena hari bahagianya diganggu oleh beberapa penganggu yang datang tanpa undangan. "Untuk apa kamu kemari?" Tanya Erland sembari menahan kekesalannya. "Tentu saja aku kemari untuk merayakan pernikahan kalian ... dengan darah," Ucap Felix penuh penekanan sembari menoleh kepada Erland menampilkan seringaiannya yang terlihat menyebalkan. Setelah itu, dia langsung melesat mengayunkan pedangnya ke arah Erland. Dengan sigap Erland langsung menggunakan sihirnya untuk melindungi dirinya, mengingat tangan kanannya sudah tidak mampu lagi memegang pedang. "Kali ini aku tidak akan membiarkanmu kembali hidp-hidup!" Ucap Erland penuh penekanan sembari menampilkan sorot matanya yang mulai berubah memerah. "Kamu salah, akulah yang akan membuatmu tak bisa bangkit dan mengambil pengantin cantik yang berdiri disana." Ucap Felix sembari menyeringai menatap Emm

  • Pengantin Sang Penguasa Kegelapan    Hari Yang Membahagiakan

    'Apakah aku sedang bermimpi?' Mata Emma membulat sempurna kala melihat sebuah Cicin dengan Berlian merah darah yang berkilau. Dia menutup mulutnya yang ternganga dengan kedua tangannya, jantungnya berdetak keras, darahnya berdesir terasa panas. Matanya berkaca-kaca melihat senyum Erland yang menunggu jawaban darinya. Tatapan Erland yang begitu teduh dan dalam membuatnya tak bisa berkata apapun. Tangan Emma menggenggam satu sama lain di depan dada lalu, dia mengangguk antusias sembari menampilkan senyum bahagiannya. Tangannya dengan lembut diraih oleh Erland, sesaat kemudian dia merasakan dingginnya Cincin tersebut menyentuh jari manisnya. Air mata kebahagiannya kini tak bisa lagi dia bendung. Dia mengangkat tangannya menatap indah jarinya yang dihiasi Cincin Berlian merah. "Dia sangat cocok denganmu." Dia mengalihkan pandangannya menatap Erland yang sedang tersenyum kepadanya. Dengan penuh kebahagiaan dia menghamburkan dirinya ke dekapan hangat Erland. Dia akhirnya merasakan hal y

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status