Share

852. Butuh bantuan

Penulis: Rendi OP
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-25 18:37:10

Martis, dengan pasukannya yang siap tempur, bergerak cepat menuju markas besar The Revolusioner. Ia merasakan ketegangan yang mencekam di udara, dan tekadnya untuk membantu semakin kuat.

Di markas besar The Revolusioner, Jendral Salim dan putranya, Kolonel Rizal, sedang berjuang keras melawan pasukan The World Goverment. Pertempuran sengit terjadi di setiap sudut markas, dengan teriakan, dentuman senjata, dan aroma darah yang memenuhi udara.

Jendral Salim, dengan pengalamannya yang luas dalam peperangan, ia memimpin pasukannya dengan penuh strategi. Ia menggunakan setiap keuntungan medan dan taktik yang ia kuasai untuk mengalahkan musuh. Namun kali ini ia benar-benar merasa kesulitan dalam pertempuran menghadapi pasukan The World Goverment karena dipimpin langsung oleh Edmiral Kaziru yang memang sangat kuat dan juga terkenal kejam tanpa ampun pada semua lawannya.

Kolonel Rizal, meskipun masih muda, ia betusaha menunjukkan keberanian dan kehebatan dalam pertempuran kali ini. Ia b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengendali Sistem Terkuat   951. Memberanikan diri

    Martis mencoba mengelilingi pohon di halaman kediamannya itu. Namun ia tidak menemukan siapapun. "Aneh, tadi aku mendengar sangat jelas seperti ada yang jatuh dari pohon. Ah, sudahlah, mungkin aku salah dengar." Sedangkan di kejauhan, ternyata ada seorang pria yang sedang deg-degan. "Huft..., hampir saja." Orang itu membuka masker yang ia kenakan kemudian mengganti pakaiannya dan berlari secepat mungkin kembali ke kediamannya. Rupanya, tadi Martis tidak salah. Memang ada seseorang yang terjatuh dari atas pohon. Dan kini, orang itu telah melarikan diri. Dan setibanya ia di kediamannya, orang itu mengeluarkan sebuah buku kecil. "Tadi aku melihat semua gerakan yang dilakukan orang bernama Martis itu. Dan aku yakin semuanya tidak salah. Aku sudah menulis semua yang aku lihat tadi. Sekarang, aku akan langsung mencobanya." Ternyata pria ini tadi sengaja diam-diam mengintip Martis saat sedang berlatih teknik Tombak Peri. Akan tetapi, walaupun pria ini mengingat dengan jelas bagaima

  • Pengendali Sistem Terkuat   950. Keputusan Elnara

    Gadis itu rupanya langsung terjengkang. Minuman yang tadi ia niatkan untuk disiram ke wajah Elnara justru malah menyiram wajahnya sendiri. "Argh...! Tidak...!" Gadis itu berteriak histeris. Dan karena malu, akhirnya dia pergi bersama kedua temannya. "Lihat saja! Aku akan beri tahu Ayahku! Kau..., Lacur sialan! Tunggu saja pembalasanku!" Elnara menjulurkan lidahnya pada gadis itu. "Tidak takut, week...!" Martis akhirnya menghela nafasnya. "Huft..., ada-ada saja ya? Kenapa setiap kita ingin makan malam bersama di luar, selalu saja ada yang menggangu? Mungkin memang sebaiknya kita makan malam bersama di rumah saja, kali ya?" Martis berdiri, ia mencari pelayan kedai itu. "Pelayan, bisakah minta tolong? Semua makanan yang tadi kami pesan dibungkus saja. Dan ini..., untuk mengganti gelas dan perabotan lain yang rusak. Apakah kurang?" Pelayan itu menggelengkan kepalanya, dan ia mengatakan akan segera menyiapkan makanan yang Martis suruh bungkus. Dan akhirnya, malam ini mereka berempat k

  • Pengendali Sistem Terkuat   949. Diganggu lagi

    Setelah lelah berlatih, malam ini Martis berniat mengajak Edis dan Elnara untuk jalan-jalan keluar berniat ingin makan malam bersama. Mengingat kejadian terakhir kala itu, mereka urung makan malam bersama di kedai terkenal dengan makanan yang lezatnya karena berduel dengan dua petarung buronan Istana. "Elnara, Edis, malam ini ayo kita makan malam di luar. Oh iya, ajak juga Ibumu. Hitung-hitung ini adalah perayaan atas pencapaian latihan kita beberapa waktu terakhir. Lagi pula, kita memiliki banyak emas, kan?" Emas yang dimaksud Martis adalah hasil dari hadiah yang mereka dapatkan dari Istana Peri. Dan kali ini, pada malam ini mereka keluar berempat. Dan mereka langsung menuju ke kedai yang terkenal di desa mereka. Kemudian, setibanya di kedai itu, mereka berempat nampaknya kini sangat disegani. Semua yang berpapasan dengan mereka menyapa dengan senyum dan ada beberapa yang memberikan hormat. Hal ini terjadi berkat mereka yang berhasil mengalahkan dua petarung dalam duel beberapa wa

  • Pengendali Sistem Terkuat   948. Pemberian Guru pada Murid

    "Kepala Suku, aku setuju menjadi kandidat prajurit baru." Dengan penuh semangat, Elnara langsung menyetujuinya. Karena telah sepakat, esok harinya Martis dan Elnara tidak mau mengendurkan latihan mereka. Setiap pagi mereka langsung pergi ke ruang rahasia bawah tanah milik Elnara untuk terus mengasah kemampuan bela diri mereka berdua demi terpilih menjadi kandidat prajurit baru. Dan seminggu kemudian, latihan mereka membuahkan hasil. Di mana Elnara berhasil menguasai tahap kelima dari teknik Tapak Suci Peri. Sedangkan Martis, ia berhasil menguasai semua teknik itu. "Elnara, ambil ini." Martis ternyata memberikan buku teknik Tapak Suci Peri pada Elnara. "Guru...? Bukankah ini...?" Elnara sangat terkejut, ia sangat senang saat melihat isi buku yang Martis berikan. "Benar, ini adalah teknik Tapak Suci Peri versi lengkap. Kau jaga baik-baik buku ini. Aku memberikannya padamu karena aku telah menguasai teknik ini secara penuh. Jadi, kedepannya kau harus berusaha berlatih mandiri.

  • Pengendali Sistem Terkuat   947. Kandidat prajurit

    Karena merasa dipecundangi oleh Martis, Tetua Pertama sangat marah. "Martis! Beraninya kau menipuku...!" Dan akhirnya ia bersikap implusif. "Mati saja kau!" Melihat Tetua Pertama yang tiba-tiba mengambil tindakan implusif menyerangnya, Martis tentu saja tidak akan diam saja. "Jadi kau mau main kekerasan ya? Baiklah, aku ladeni. jurus Tapak Ketiga...!" Bam...! Tubuh Tetua Pertama langsung terhempas ke tembok ruangan. Saat melihat Martis menggunakan teknik Tapak Suci Peri, para Tetua lain dan Kepala Suku langsung berdiri dari duduknya. Mereka merasa terkejut dan juga terkesima. "Martis, kau benar-benar bisa menggunakan teknik Tapak Suci Peri? Ternyata benar apa yang dikatakan orang-orang yang menyaksikan duel kalian kemarin." Kepala Suku menghampiri Martis. "Iya Kepala Suku, aku memang bisa menggunakan teknik ini. Tapi jujur saja, aku masih belum menguasainya secara sempurna." Martis berkata jujur. "Bagus! Bagus sekali! Ternyata ada kesempatan, hahaha...!" Kepala Suku sika

  • Pengendali Sistem Terkuat   946. Trik Licik

    Setibanya di kediaman Kepala Suku, Martis dan Elnara disambut dengan hangat. Ternyata di sana juga sudah ada para Tetua Desa juga. "Martis, Elnara, silahkan duduk." Kepala Suku menyuruh pelayan untuk menyuguhkan teh hangat segar. Setelah itu, Martis yang penasaran bertanya pada Kepala Suku. "Mohon maaf, Kepala Suku. Ada apa gerangan memanggil kami berdua kemari? Dan aku lihat, ada juga para Tetua Desa di sini." Kepala Suku tersenyum, dan menjawab, "Martis, ini berkaitan dengan dua orang yang pernah duel dengan kalian berdua beberapa hari lalu. Sebenarnya, mereka berdua itu adalah buronan Istana Peri." Kepala Suku menjelaskan kepada Martis bahwa dia telah berjasa pada Istana Peri karena dianggap membantu menangkap buronan. Dan kemarin, saat perwakilan Desa mereka mengirim dua orang buronan yang Martis kalahkan, mereka mendapatkan hadiah dari Istana Peri. Dan hari ini, Kepala Suku berniat memberikan hadiah itu kepada Martis dan Elnara. Karena yang mengalahkan dua orang buronan i

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status