Share

Bab 92. Syarat

Bab 92. Syarat

"Sial!" Umpatku kesal. Rani langsung memutus sambungan telepon.

"Ada apa, Danu?" tanya Arga mengernyitkan dahi.

"Rani memintaku untuk datang sendirian ke gudang tua. Dia menyekap Aisyah, Arga."

"Astaga! Kurasa perempuan itu sudah tidak waras, Danu."

"Kita harus bagaimana ini, Arga."

"Tenangkan dirimu, Danu. Aku akan berusaha untuk membantumu."

"Baiklah."

"Kau pergilah temui Rani. Bicarakan baik-baik dengan dia."

"Oke, aku pergi dulu."

"Jaga dirimu baik-baik, Danu!"

"Iya, Arga."

"Den Danu, Mamang ikut, ya." Mang Dadang menyela, ketika aku akan masuk ke dalam mobil.

"Tidak usah, Mang. Sebaiknya Mang Dadang pulang saja jaga Kakek. Dan jemput Rafa di sekolah. Aku tidak mau terjadi sesuatu pada Rafa."

"Baiklah, Den Danu. Mang Dadang akan jemput Rafa di sekolah. Den Danu hati-hati di jalan, ya!"

"Iya, Mang. Aku titip Rafa, ya!"

"Inggih, Den. Mamang akan jaga Rafa dengan taruhan nyawa."

Aku mengangguk tanpa menjawab, lalu segera masuk ke dalam mobil. Melaju dengan kecepatan ti
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status