Share

Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami
Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami
Author: Anonima

Bab 1

Author: Anonima
Pada hari peringatan tiga tahun pernikahan mereka, yang juga bertepatan dengan ulang tahun ke-27 Felisha, suaminya, Zarend Richardy, memberinya sebuah hadiah yang istimewa.

Selembar surat perjanjian cerai ....

Dengan wajah tenang, Zarend mengambil pena dan menandatangani namanya di pojok kiri bawah dokumen itu, lalu mendorongnya ke hadapan Felisha.

"Valerie keras kepala dan sulit dibujuk. Hanya dengan bercerai dulu, dia baru mau menerimaku. Aku sudah tanda tangan. Sekarang, kamu juga tanda tanganilah. Tenang saja, ini cuma formalitas."

Nada bicaranya datar dan tanpa emosi, seolah yang dia bicarakan hanya sekadar menanyakan makan malam hari ini.

Felisha memang sudah lama tidak peduli pada kehidupan pribadi Zarend di luar sana, tapi berita gosip yang bertebaran di internet membuatnya mustahil untuk tidak tahu siapa Valerie itu.

Valerie adalah aktris muda yang baru saja dikontrak oleh perusahaan milik Zarend. Dia berusia awal 20-an, usia yang sedang berada di masa prima seorang wanita.

Yang paling menarik perhatian adalah, Zarend terang-terangan mengejarnya selama hampir dua bulan,

tetapi gadis itu sama sekali tidak tergoyahkan.

Biasanya, Zarend tidak pernah bertahan lebih dari sebulan sebelum kehilangan minat terhadap wanita-wanita sebelumnya. Namun, Valerie berbeda. Dia bukan hanya memecahkan rekor itu, tapi bahkan membuat Zarend mengusulkan perceraian palsu.

Felisha menerima surat perjanjian cerai itu, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum getir. "Ini hadiah yang kamu siapkan untukku? Cukup istimewa."

Mendengar hal itu, wajah Zarend sempat menunjukkan kebingungan yang jarang terlihat. Setelah dia teringat hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan sekaligus ulang tahun istrinya, barulah sedikit rasa bersalah muncul di matanya.

"Belakangan ini aku sibuk di lokasi syuting sedang berusaha membujuk Valerie. Aku sampai lupa kalau hari ini ulang tahun dan hari jadi kita. Maaf, nanti aku suruh asisten kirim hadiah untukmu."

Benar saja, begitu ada yang baru, yang lama langsung dilupakan. Senyum sinis muncul di bibir Felisha. "Nggak perlu, kita sudah akan bercerai. Hadiah itu lebih baik kamu simpan untuk orang lain."

Mendengar hal itu, Zarend mengerutkan kening dan berkata dengan nada tidak senang, "Itu cuma perceraian palsu, tanda tangan di atas kertas saja untuk menyenangkan hati gadis itu. Kita nggak benar-benar akan mengurus surat cerainya."

Benarkah begitu? Namun, Felisha sudah memutuskan. Dia ingin menjadikan sandiwara itu nyata dan benar-benar bercerai dengan Zarend.

Felisha tidak mengatakan apa pun lagi. Dia hanya mengambil pena dan menandatangani namanya satu per satu dengan mantap dan mengakhiri tiga tahun pernikahan mereka ini.

Setelah dia selesai, Zarend menghela napas lega dan memotret surat perceraian itu, lalu menekan nomor di ponselnya untuk menelepon seseorang.

Entah apa yang dikatakan orang di seberang sana, tapi suasana hati Zarend tampak berubah seketika. Dia jelas terlihat sedang gembira. Dengan suara lembut dan nada menenangkan, dia berkata di telepon, "Aku sudah cerai. Sekarang kamu bisa bersamaku tanpa harus sembunyi lagi. Tunggu aku di lokasi syuting, aku akan menjemputmu untuk merayakannya."

Setelah menutup telepon, dia berdiri dan mengenakan jasnya, lalu melangkah menuju pintu. Tepat sebelum menutupnya, dia seolah baru teringat sesuatu dan menoleh ke arah Felisha.

"Hari ini adalah hari pertama Valerie menerimaku. Aku harus menemaninya. Tahun depan, aku akan menemanimu merayakan ulang tahun dan hari jadi kita."

Begitu selesai bicara, dia segera menutup pintu dan pergi dengan tidak sabar untuk menemui gadis mudanya. Dia tentu tidak sempat mendengar suara lembut Felisha yang menyusul di belakangnya, "Zarend, kita sudah nggak punya tahun depan lagi."

Ketika suara mesin mobil di luar perlahan menghilang, Felisha naik ke lantai atas dan membuka brankas, lalu mengambil buku nikah mereka dari bagian terdalam.

Saat membuka sampul merah itu, dia melihat dua wajah muda yang tersenyum cerah menatapnya di dalam. Felisha yang berusia 24 tahun dan Zarend yang berusia 26 tahun saat itu. Mereka berdiri berdekatan, sorot mata mereka saling bertaut penuh cinta dan harapan akan kehidupan pernikahan yang indah.

Pandangan Felisha jatuh pada surat perjanjian cerai yang telah ditandatangani di atas meja. Kapan semuanya mulai berubah seperti ini?

Dia masih ingat pertemuan pertama dengan Zarend, di sebuah pesta penutupan syuting. Saat itu, dia masih seorang pendatang baru di dunia hiburan. Dia tidak sengaja bertemu dengan Zarend yang sedang menahan perut sambil menunduk pucat di sudut ruangan.

Menyadari bahwa Zarend sedang mabuk dan perutnya sakit karena alkohol, Felisha mengeluarkan sebotol yogurt dari tasnya dan menyerahkannya pada pria itu. Tak disangka, tindakan kecil penuh kebaikan itu justru membuat Zarend memperhatikannya sejak saat itu.

Perhatian itu, pada akhirnya, berubah menjadi rasa suka.

Namun, siapa sebenarnya Zarend? Dia adalah putra Keluarga Richardy, pewaris sah kerajaan bisnis besar. Seorang bangsawan modern yang hidup di dunia yang tak mungkin dijangkau orang biasa.

Felisha sangat sadar diri. Lelaki dari kalangan seperti itu, mana mungkin benar-benar menyukai gadis biasa sepertinya? Paling hanya merasa tertarik sesaat, lalu bosan. Karena itu, dia menolak tanpa ragu.

Tanpa disangka, Zarend tidak menyerah. Sebaliknya, Zarend selalu ada di sisinya.

Sang presdir yang tinggi dan berwibawa, berubah menjadi asisten pribadinya. Saat jam makan, dia sendiri yang memasakkan dan mengantarkannya ke lokasi syuting. Ketika Felisha jatuh sakit karena jadwal syuting yang padat, dia panik dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Setelah adegan di dalam air, Zarend selalu menjadi orang pertama yang menyodorkan secangkir teh jahe hangat.

Felisha bukanlah orang yang tidak berperasaan. Dalam kehangatan yang berulang setiap hari, hatinya pun perlahan luluh.

Yang benar-benar membuka hatinya adalah kejadian saat syuting gantungan kabel. Saat tali pengaman mendadak putus dan dia hampir jatuh, Zarend melompat ke bawah dan menahan tubuhnya dengan badannya sendiri.

Felisha selamat tanpa luka, tapi dua tulang rusuk Zarend patah.

Setelah mereka resmi berpacaran, Zarend menyatakan kepada keluarganya dengan tegas bahwa dia hanya akan menikahi Felisha seumur hidup. Bahkan ketika keluarganya mengancam dengan hukuman keluarga, dia tidak mundur sedikit pun.

Felisha tidak ingin menjadi beban. Dia bekerja keras dengan menerima banyak proyek, berjuang mati-matian selama empat tahun sampai akhirnya meraih penghargaan Aktris Terbaik. Barulah saat itu, Keluarga Richardy dengan enggan mengakuinya.

Saat hari pernikahan mereka tiba, seluruh internet dipenuhi ucapan selamat, mendoakan agar mereka bahagia hingga menua bersama.

Banyak yang berkata, Zarend adalah contoh langka seorang pria dari keluarga kaya yang benar-benar setia dalam cinta.

Felisha pun percaya begitu saja. Dia benar-benar yakin pernikahan mereka akan bahagia sampai akhir hayat. Namun pada tahun kedua setelah menikah, dia menemukan noda lipstik di kerah kemeja Zarend.

Saat pertama kali melihatnya, dia menangis tanpa henti. Zarend yang selalu sombong dan angkuh, berlutut di hadapannya sambil bersumpah, itu hanyalah jebakan dan dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Mengingat hubungan mereka yang sudah lama terjalin, Felisha memilih untuk memaafkannya.

Namun tak lama kemudian, Zarend mulai jarang pulang ke rumah.

Felisha berkali-kali meneleponnya tanpa henti untuk menuntut penjelasan seperti orang gila, mengikutinya diam-diam, dan menunggunya pulang hanya untuk berakhir dengan pertengkaran hebat setiap kali.

Namun, Zarend hanya menatapnya yang sedang marah, lalu menasihatinya dengan tenang, "Felisha, di dunia kita ini nggak ada pria yang hanya punya satu wanita seumur hidupnya."

"Kamu cuma perlu tahu bahwa yang aku cintai tetap kamu dan posisi Nyonya Richardy nggak akan pernah berubah. Itu sudah cukup, 'kan?"

Bukan hanya Zarend yang berkata demikian, semua orang di sekeliling Felisha juga menasihatinya. Mereka berkata bahwa wanita-wanita di luar sana hanyalah selingan. Yang penting, dia tetap menjadi istri sah Keluarga Richardy. Selama dia menunggu dengan sabar, Zarend pasti akan kembali ke rumah.

Oleh karena itulah, Felisha menunggu. Dan terus menunggu. Sampai hari ini, ketika Zarend menandatangani perjanjian cerai demi menyenangkan kekasih mudanya.

Melihat tanda tangan Zarend di atas kertas itu, Felisha merasa seolah belenggu di hatinya akhirnya terlepas.

Apakah dia menikahi Zarend demi uang dan kekuasaan Keluarga Richardy? Tidak. Dia menikah karena cinta yang murni di antara mereka.

Namun sekarang, cinta itu sudah berubah menjadi lumpur yang menebarkan bau busuk. Bahkan pernikahan yang dulu mereka jaga dengan sepenuh hati, kini dijadikan alat oleh Zarend untuk menenangkan kekasih barunya.

Kalau sudah begini, maka pernikahan ini tak ada lagi gunanya untuk dipertahankan.

Sadar akan hal itu, Felisha membawa surat cerai dan buku nikah ke kantor catatan sipil. Setelah petugas memeriksa dan memastikan semuanya benar, mereka memintanya datang lagi sebulan kemudian untuk mengambil akta cerai resmi.

Setelah keluar dari kantor, sinar matahari hangat menyinari tubuhnya. Sudah lama sekali Felisha tidak merasa sebebas ini. Dia mengeluarkan ponselnya dan menekan sebuah nomor yang sudah lama tersimpan.

"Allen, dulu kamu pernah menawariku peran untuk syuting di Inggris. Aku setuju sekarang."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 15

    Setelah mengatakan itu, Felisha berdiri dan pergi. Pertemuan pertama antara mantan suami istri setelah empat tahun, berakhir begitu saja.Sesampainya di hotel, Allen meneleponnya. "Felisha, gimana hasil pembicaraanmu dengan Starlight Media? Lancar?"Felisha tersenyum. "Sangat lancar. Kontraknya sudah ditandatangani. Tinggal menunggu acara pemutaran perdana seminggu lagi. Setelah itu, aku akan langsung kembali ke Inggris."Di seberang sana, Allen menghela napas lega, lalu bertanya dengan nada penasaran, "Dengar-dengar, bos Starlight Media lagi mencari istrinya yang hilang. Apa dia sudah menemukannya?"Allen tidak tahu bahwa Felisha dan Zarend dulu pernah menikah. Felisha terdiam sejenak sebelum menjawab, "Sudah. Hanya saja, istrinya sudah memutuskan untuk memulai hidup baru dan melepaskan masa lalu."Allen menghela napas penuh penyesalan. "Hais, kenapa selalu ada orang yang baru tahu menghargai setelah kehilangan?"Felisha tidak menanggapi. Setelah membicarakan beberapa detail lain soal

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 14

    Begitu Felisha mendorong pintu dan masuk, seluruh perhatian di ruangan langsung tertuju padanya. Seluruh karyawan di Starlight Media tahu jelas, dia adalah mantan istri yang masih selalu ada di hati sang bos.Zarend mendadak membeku. Detak jantungnya seakan-akan berhenti. Dia bahkan tidak berani berkedip, takut jika ini hanya ilusi dan Felisha akan menghilang di detik berikutnya.Baru setelah Felisha duduk dengan tenang dan anggun di kursinya, barulah dia sadar bahwa ini bukan mimpi. Wanita yang dia rindukan siang dan malam selama empat tahun akhirnya kembali.Tatapan Felisha hanya berhenti di wajah Zarend satu detik. Kemudian, dia menyapa dengan sopan, "Pak Zarend, sudah lama nggak bertemu."Sapaan yang begitu asing itu membuat dada Zarend terasa sesak. Selama empat tahun ini, dia membayangkan ribuan kali adegan pertemuan kembali mereka. Mungkin Felisha masih marah, mungkin Felisha akan menolak menemuinya, tetapi tak pernah dibayangkan Felisha akan bersikap sedingin ini.Sepanjang rap

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 13

    Empat tahun kemudian, di bandara ibu kota.Felisha yang mengenakan mantel baru saja turun dari pesawat. Dia segera mengenakan kacamata hitam dan masker, memastikan wajahnya tertutup rapat sebelum akhirnya berjalan keluar dengan tenang.Begitu tiba di area penjemputan, dia langsung melihat Yani berdiri di sana. Matanya terus berkeliling mencari. Hati Felisha terasa hangat. Dia berjalan ke belakang Yani dan menepuk bahunya pelan.Yani terlonjak kaget. Felisha menurunkan sedikit maskernya dan berkata pelan, "Kak Yani, ini aku."Yani menatapnya lama sekali, lalu tiba-tiba memeluk Felisha erat-erat. Suaranya bergetar. "Felisha, akhirnya kamu pulang juga."Felisha menepuk bahunya dengan lembut, memberi isyarat agar mereka segera pergi dari sana. Baru saat itu Yani tersadar dan buru-buru mendorong koper menuju tempat parkir.Begitu mereka naik ke mobil, Felisha baru melepas masker dan kacamata hitamnya, menampakkan wajahnya yang kini semakin memesona. Keadaannya jauh lebih baik dibanding empa

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 12

    Begitu berkata, Zarend tidak menghiraukan tangisan Valerie dan pergi dengan langkah lebar penuh amarah.Begitu keluar dari rumah sakit, dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon asistennya. "Selidiki semua skandal Valerie dan kirimkan ke kantorku."Asisten bekerja sangat cepat. Hanya dalam dua jam, setumpuk berkas tebal sudah sampai di tangan Zarend.Zarend membuka berkas itu satu demi satu halaman. Semakin dia membaca, wajahnya semakin gelap dan amarah di dadanya semakin membara. Saat sampai di halaman terakhir, Zarend tak bisa lagi menahan diri. Kursi di hadapannya ditendang keras hingga terbalik. Makian kasar keluar dari bibirnya.Dia pertama kali bertemu Valerie di sebuah acara penghargaan. Saat itu, Valerie memang mulai dikenal, tetapi belum memenangkan apa pun. Setelah acara selesai, Zarend tanpa sengaja melihat Valerie di belakang panggung, diam-diam memberi semangat pada dirinya sendiri.Semangat dan keberanian itu persis dengan Felisha saat berusia 20 tahun. Itulah alasa

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 11

    Gerakan tangan Zarend yang hendak menekan gagang pintu mendadak membeku di tempat. Ternyata keguguran Valerie semuanya adalah rekayasa dirinya sendiri!Felisha tidak berbohong. Memang bukan dia yang melakukannya. Bahkan kejadian setengah bulan lalu, ketika Felisha dipukuli di tempat parkir bawah tanah, juga karena Valerie memprovokasi para penggemarnya untuk menyerang.Namun, Zarend justru memilih memercayai wanita munafik itu, membiarkan pelaku sebenarnya bebas, bahkan menyalahkan Felisha atas keguguran yang tidak pernah dia sebabkan. Hingga akhirnya, Felisha harus mendonorkan 800 mililiter darahnya secara cuma-cuma!Di dalam kamar rawat, Valerie sama sekali tidak sadar kalau Zarend sudah berdiri di luar pintu. Dia masih terus berbicara di telepon."Kalau saja bayi itu bukan milik orang lain, aku sebenarnya nggak rela menggugurkannya. Kalau punya anak, lebih gampang naik posisi. Tapi nggak apa-apa. Nanti setelah tubuhku pulih, aku akan hamil lagi. Kali ini pasti anak Zarend. Dia sekar

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 10

    Zarend seketika tertegun. Bercerai? Kapan dia dan Felisha mengurus perceraian itu? Kenapa dia sama sekali tidak tahu? Tidak, itu tidak mungkin.Pasti Felisha hanya mengambil akta palsu untuk menipunya. Ya, pasti begitu.Zarend terus menenangkan dirinya dalam hati. Tangannya bergetar saat mengambil akta itu. Namun, begitu dia melihat isi di dalamnya, semua harapannya hancur lebur. Di kolom "suami" dan "istri" tertulis dengan jelas nama Zarend dan Felisha. Cap dari pengadilan negeri juga tampak resmi, bukan palsu. Akta cerai ini benar-benar asli!Wajah Zarend yang biasanya tenang, untuk pertama kalinya menampakkan kebingungan. Dia sama sekali tidak bisa mengingat kapan dirinya dan Felisha pernah mengurus perceraian.Asisten di sampingnya menelan ludah dengan gugup, lalu menyerahkan selembar catatan kecil dari atas rak sepatu dengan hati-hati. "Pak Zarend, Bu Felisha juga meninggalkan pesan."Zarend buru-buru mengambilnya, lalu langsung melihat satu kalimat pendek tertulis di atas kertas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status