Short
Tetangga jadi Cinta

Tetangga jadi Cinta

Oleh:  KalindaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
2.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sejak seorang pria tampan pindah ke rumah sebelah, aku sering mendengar suara-suara tidak senonoh dari sana. Suara itu terdengar sangat intens dan terus berlanjut sampai tengah malam. Aku pun menggedor dinding untuk mengingatkan agar jangan terlalu berisik. Tapi sial, dia malah semakin keras setelah diingatkan. Jangan berani macam-macam dengan budak korporat yang istirahatnya terganggu! Aku pun langsung mendatangi rumah sebelah dan mengetuk pintu. Tak disangka, ketika pintu terbuka, pemandangan yang kulihat benar-benar mencengangkan. Aku menyesal pergi ke sini. Mungkinkah aku akan dipaksa bungkam dan dibunuh?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Sayang, rumah pilihan Mama bagus, 'kan? Kamu suka?"

Ibuku membelikan sebuah rumah dupleks untukku setelah aku lulus kuliah.

Aku sangat suka dengan tata letak rumah dupleks. Satu hal saja yang aku sayangkan, yaitu dindingnya tidak kedap suara.

Aku bisa mendengar jelas segala sesuatu yang terjadi di rumah sebelah setiap malam.

Tubuhku sudah lelah setengah mati setelah bekerja seharian. Pulang ke rumah harusnya santai, tapi malah dibuat kesal dengan suara-suara itu.

Aku benar-benar tidak tahan.

"Halo, buka pintunya. Periksa meteran air."

Aku menggunakan pengubah suara untuk mengubah suaraku menjadi suara lelaki paruh baya dan mengetuk pintu.

Setelah mendengar pintu akan terbuka, aku cepat-cepat lari.

Tapi, selang beberapa menit, semuanya kembali ke keadaan semula.

Aku benar-benar curiga apakah tetangga sebelah ini punya kelainan seksual.

Aku sungguh tidak tahan dengan polusi suara ini. Aku sangat perlu waktu malam yang tenang dan damai selepas kerja.

"Halo, buka pintunya. Periksa meteran listrik."

Aku mencoba trik lamaku lagi. Aku ingin lihat berapa lama dia tahan diganggu.

Kali ini, dia sangat tidak sabar dan langsung pergi untuk membukakan pintu.

Aku mengintip dari balik jendelaku ke arah pria mesum yang lewat tengah malam masih saja menggila.

Dia bahkan membukakan pintu dengan pakaian rapi. Apa dia sudah tidak punya malu?

Penampilannya seperti pria baik-baik dan berpendidikan, apalagi dengan kacamata bingkai emasnya. Sangat berlawanan dengan kesan laki-laki hidung belang!

Setelah dia menutup pintunya lagi, suara itu kembali terdengar.

Mulai lagi!

Sungguh pria yang perkasa.

Baru beberapa kali saja aku melihatnya keluar rumah.

Aku jadi kepikiran ide membuka kios di depan rumah untuk berjualan kondom.

Siapa tahu dia mau mengajakku mampir ke rumahnya untuk menikmati malam.

Aku sangat kagum pada tetanggaku ini. Tidak kusangka trik ini masih belum berhasil juga.

Aku pun hanya bisa mengadu kepada ibuku dengan panggilan video.

"Ma, rumahnya bagus, tapi penghuni sebelah orang kecanduan seks."

Ibuku di sana terdengar bingung. "Orang kecanduan seks?"

"Iya, aku capek siang malam, hampir gila rasanya. Coba saja menginap di sini kalau Mama nggak percaya."

Aku sengaja pura-pura sengsara kepada ibuku. Sudah lama aku tidak suka dengan dekorasi rumah ini.

Hehe, aku memanfaatkan kesempatan ini untuk minta renovasi.

Ibuku pun khawatir. "Aku ketemu dia dua kali waktu beli rumah. Ternyata orang semacam itu? Oh iya, Om Martin mau ngenalin kamu sama seseorang. Coba saja dulu, katanya dia anak baik."

Om Martin adalah suami kedua ibuku. Ibuku sering sekali bicara tentang betapa indahnya hidup setelah menikah. Padahal, kalau memang seindah itu, kenapa dia sampai bercerai dan menikah dua kali?

Dia hanya mengingat masa-masa sekarang saja. Tidak ingat sama sekali dengan KDRT yang dilakukan ayahku.

Tapi harus kuakui bahwa suami keduanya ini memang pilihan yang sangat tepat.

"Nggak mau. Aku takut laki-laki. Laki-laki itu nggak ada baiknya sama sekali."

Lalu, aku mendengar samar-samar suara Om Martin tersedak dan batuk-batuk.

Berbagai situs berita akhir-akhir ini sering mengabarkan soal konflik rumah tangga. Ditambah dengan pengalaman tidak menyenangkanku sebelumnya, aku sulit tertarik pada pria mana pun.

"Ya sudah, besok kita pasang peredam suara di dinding rumahmu. Atau Mama tegur langsung saja orangnya?"

Ibuku tampak serius mempertimbangkan hal tersebut. Aku pun buru-buru menghentikannya.

"Jangan, Mama, apa nggak malu bicara blak-blakan masalah semacam ini? Pasang peredam suara saja."

Aku sudah bergidik membayangkan Mama mengetuk pintu rumah sebelah, lalu mengatakan, 'Anak muda, tahan nafsumu!'

Atau semacam 'Anak muda, lain kali kalau teriak pelan-pelan, kendalikan diri!'

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status