Share

22. Ketahuan Menguping

Aku menoleh ke arah suara yang tak jauh dari posisiku "Sayang, yang sakit mana?" Aku membantu Daffa untuk berdiri.

"Daffa, jagoan uncle nggak apa kan?" tanya Kak Farid.

"Daffa nggak apa, Bunda, Uncle, Ayah. Daffa tadi penasaran kenapa Bunda ad-" Aku langsung membungkam ucapan Daffa dengan menyuapkan jeruk yang berada di tanganku. Tadinya aku sedang menyiapkan buah untuk Hilda tapi penasaran dengan obrolan Kakak dan Bang Akram. "Manis ya, Kak?"

"Manis, Bun. Mau lagi," aman Daffa tak melanjutkan kalimatnya.

"Ini, sekalian kamu bagi sama Hilda ya!" pintaku pada Daffa.

"Siap, Bunda. Terus bunda mau lanjut mengin-"

"Daffa, buruan. Adikmu sedang menunggu," ah ... beginilah jadinya kalau ketahuan sama anak jelas polos dan jujur. Aku melihat Bang Akram dan Kak Daffa yang sudah terbahak.

"Kalian, nggak lucu!" Aku berjalan duduk di sofa tempat mereka ngobrol tadi. Mereka menyusul duduk di dekatku. Belum lama duduk sudah terdengar bunyi ponsel Bang Akram. Aku melirik kearah Kak Farid.

"Bang,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Tegar seperti apapun tetap ada rasa sakit. Ya Allah jangan sampai
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status