Beranda / Romansa / Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku] / Bab 7. Tidak Akan Membiarkan

Share

Bab 7. Tidak Akan Membiarkan

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-26 19:27:27

Tak mau membuang waktu, Keisha bergegas menuju salah satu lift dan kembali ke ruang konferensi. Debaran jantungnya yang hebat memekakkan telinga. Bagaimana jika keluarga Wicaksana berniat untuk mengambil putri kecil perempuannya?

Saat Keisha mendorong pintu ruang konferensi, ia seketika panik saat melihat Mayra berada dalam gendongan pria itu. Keisha khawatir Daffa akan mengenali Mayra, Keisha segera turun tangan dan mengambil putrinya kembali.

Wajah Keisha terlihat marah dan penuh emosi. Namun, jauh di lubuk hatinya, jantungnya berdebar kencang. Kebetulan macam apa ini? Bagaimana mungkin Daffa bertemu Mayra tepat setelah ia datang ke perusahaan?

Ia tidak ingin Daffa tahu tentang Mayra. Sama sekali! Putrinya hanya miliknya!

Pertanyaan Daffa awalnya tidak terpikirkan. Ia berusaha mencari cara untuk pergi tanpa membuat pria itu curiga.

“Semuanya, keluar!!” perintah Daffa dengan gigi terkatup sambil melirik wanita yang telah ia dambakan selama bertahun-tahun.

Kali ini, udara di sekitar ruangan menjadi dingin.

Para staf segera pamit keluar, menghindari ketegangan yang menyesakkan di ruangan itu.

“Siapa Ayah anak itu, Keisha?!” Tanya Daffa dengan gigi terkatup, rasa sakit yang melepuh menggerogoti hatinya.

“Saya tidak mengerti bagaimana Ayah bayi saya bisa menjadi urusan Anda, Tuan Daffa.” Desis Keisha, matanya yang penuh amarah dan kebencian menatap tajam ke arah Daffa.

Keheningan menyelimuti mereka tepat ketika rahang Daffa mengatup rapat. Matanya tampak dipenuhi begitu banyak emosi. Ia mengerutkan kening dan bertanya pada Keisha dengan suara rendah yang berbahaya. “Apa kamu benar-benar tidur dengan orang lain hanya beberapa minggu setelah kita putus?”

Daffa sangat yakin Keisha masih perawan sama seperti dirinya di saat mereka melakukan hal itu.

Jika memang Keisha punya anak, Keisha pasti sudah menjalin hubungan dengan pria lain tak lama setelah mereka putus. Kesadaran itu membuat hati Daffa terasa seperti diremas-remas hingga hancur.

Menanggapi hal itu, Keisha tertawa terbahak-bahak. Ia menatap mata Daffa dan menjawab, “Jangan terlalu sombong. Apa kamu pikir kamu akan menjadi satu-satunya pria dalam hidupku hanya karena kamu cinta pertamaku??” Ucapnya dingin dan datar.

Deg!

Dada Daffa terasa sesak memikirkan hal itu. Ia hampir tak bisa bernapas ketika menyimpulkan, ‘Dia memang sudah tidur dengan orang lain?’ Batinnya tak terima.

Daffa merasa seperti ada kucing yang mencakar-cakar hatinya. Dengan nada menuduh, ia kembali bertanya, “Jadi kamu selingkuh?”

Keisha tak percaya dengan apa yang didengarnya. Siapa yang selingkuh dari siapa di antara mereka? Apa Daffa lupa bagaimana dia mencampakkannya tanpa alasan dan menghancurkan hatinya hingga tak bisa diperbaiki enam tahun yang lalu?

“Maaf karena telah mengganggu mimpi indahmu. Tapi kamu bukan satu-satunya pria di dunia ini!! Bukankah kamu terlalu naif untuk usiamu? Kita sudah putus, kenapa aku tidak boleh punya pria lain?!” Ujar Keisha mengejek.

Daffa mengusap rambut cokelat pirangnya dengan tangan saat amarah melandanya. “Aku tak menyangka kamu akan melompat ke ranjang pria lain hanya beberapa minggu setelah kita putus!” Daffa melirik Keisha dan mendesis, “Kamu juga punya anak dengan orang lain... Apa-apaan ini?!!”

Keisha mengangkat sebelah alis. Ia menyeringai dan mengejek, “Dan kamu masih bersama pelacurmu itu? Siapa kamu yang menghakimiku padahal kamu sudah lama bersama Adeeva?”

“Apa maksudmu??” Daffa mengerutkan alisnya. Sejak kapan ia bersama Adeeva? Ia mempertahankan Adeeva hanya untuk menahan agar tidak didekati wanita lain, tapi ia tidak pernah melakukan apa pun dengannya.

“Adeeva dan—”

“Aku tidak tertarik untuk tau tentang kisah cintamu itu!!” Potong Keisha cepat dengan nada ketus.

Mereka berbicara dengan suara pelan agar malaikat kecil di belakang Keisha tidak bisa mendengar mereka.

“Disini urusan pekerjaan. Jadi jangan bicarakan kehidupan pribadi kita!!” Tambah Keisha.

Namun, ketika Mayra merasa kedua orang dewasa itu sedang bertengkar, ia melirik Daffa, “Jangan bertengkar dengan Ibuku, Paman!” Ucapnya serius.

“Apakah Paman sedang menindas Ibuku? Ibuku bilang orang yang suka menindas itu orang jahat,” Tambah Mayra, berdiri di antara Keisha dan Daffa, “Jangan jahat pada Ibuku!” Lanjut Mayra sambil melirik kembali ke arah Daffa.

Daffa yang hampir meledak tiba-tiba berhenti mendengar suara lembut gadis kecil itu. Kemarahannya langsung lenyap. Daffa tidak tahu kenapa, tetapi ia tetap bersikap lembut pada gadis itu.

Tatapan Daffa melembut saat ia melirik Mayra, “Ibumu dan aku hanya mengobrol, Putri Kecil.” Jawabnya sambil tersenyum lembut.

Mayra dan Daffa saling tersenyum. Keisha yang memperhatikan interaksi mereka seketika tercengang.

‘Kenapa Daffa begitu lembut pada Mayra?’ Batin Keisha. Khawatir jika mereka tinggal lebih lama lagi, Daffa mungkin menyadari sesuatu.

Keisha dengan cepat menempatkan Mayra di belakangnya, “Karena rapat sudah selesai, aku akan pergi!” Ujarnya.

Daffa mengerutkan alisnya, bertanya-tanya mengapa Keisha begitu buru-buru ingin pergi. Sejak tadi Keisha terlihat tetap tenang selama rapat berlangsung, tetapi mengapa tiba-tiba wanita itu jadi cemas?

Tak ingin membuat Keisha semakin tidak nyaman, ia mengangguk dan melihat ke arah gadis kecil itu, “Mayra, sampai jumpa lain kali!” Ucapnya tersenyum ramah.

Keisha sudah membawa putrinya keluar dari ruang rapat, namun Mayra kembali menoleh dan melambaikan tangan ke arah Daffa, “Selamat tinggal, Paman. Sampai jumpa...” Ujarnya riang sambil terus berjalan.

°°°

“Mommy, apa Mommy marah pada aku?” Tanya Mayra pada Ibunya saat pintu ruang rapat itu tertutup.

Keisha menggendong Mayra dan menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum lembut pada putri kecilnya, “Tidak, sayang. Mommy tidak marah. Tapi Mommy mau Mayra mendengarkan perkataan Mommy dan tidak merepotkan Tante Quinn lain kali, oke?”

Mayra hanya mengangguk, lalu melingkarkan tangannya di leher Keisha.

Keisha kemudian melirik Felix Brooks, “Saya tidak akan ikut makan siang bersama kalian, Pak Felix. Saya mau makan siang dengan putriku saja.”

Felix Brooks tersenyum dan mengangguk, “Tentu, Nona Keisha. Silahkan.”

Saat Keisha berjalan pergi, orang-orang di luar ruang konferensi penasaran dengan identitas Keisha yang sebenarnya.

Wanita itu tampak dekat dengan sang CEO. Mereka bertanya-tanya apa hubungan mereka karena sang CEO tersebut mampu mengabaikan kekasaran Keisha tadi.

Namun, beberapa karyawan lama dari departemen hukum mengenali Keisha karena Keisha sering mengunjungi perusahaan enam tahun yang lalu.

Seorang wanita berusia tiga puluhan tiba-tiba berkata, “Saya terkejut mengetahui bahwa wanita itu adalah Direktur Hukum baru kita. Bukankah dia sudah putus dengan Pak Daffa?” Tanyanya penasaran.

Karyawan lain yang berdiri di luar ruang konferensi penasaran dengan cerita itu.

“Jadi maksud kamu Pengacara baru kita itu punya hubungan dengan Pak Daffa? Bukannya Pak Daffa itu menjalin hubungan dengan Nona Adeeva Afsheen dan aku dengar mereka akan segera menikah?!” Salah satu dari mereka bertanya dengan bisikan pelan.

Karyawan yang memulai cerita itu membocorkan rahasia tentang apa yang diketahuinya.

Tak lama kemudian, gosip menyebar di seluruh perusahaan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 7. Tidak Akan Membiarkan

    Tak mau membuang waktu, Keisha bergegas menuju salah satu lift dan kembali ke ruang konferensi. Debaran jantungnya yang hebat memekakkan telinga. Bagaimana jika keluarga Wicaksana berniat untuk mengambil putri kecil perempuannya?Saat Keisha mendorong pintu ruang konferensi, ia seketika panik saat melihat Mayra berada dalam gendongan pria itu. Keisha khawatir Daffa akan mengenali Mayra, Keisha segera turun tangan dan mengambil putrinya kembali.Wajah Keisha terlihat marah dan penuh emosi. Namun, jauh di lubuk hatinya, jantungnya berdebar kencang. Kebetulan macam apa ini? Bagaimana mungkin Daffa bertemu Mayra tepat setelah ia datang ke perusahaan?Ia tidak ingin Daffa tahu tentang Mayra. Sama sekali! Putrinya hanya miliknya!Pertanyaan Daffa awalnya tidak terpikirkan. Ia berusaha mencari cara untuk pergi tanpa membuat pria itu curiga.“Semuanya, keluar!!” perintah Daffa dengan gigi terkatup sambil melirik wanita yang telah ia dambakan selama bertahun-tahun. Kali ini, udara di sekitar

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 6. Pertemuan Mayra dan Daffa

    Keisha melipat bibirnya menjadi garis tipis dan mengabaikan ucapan Daffa. Ia kembali memperhatikan berkas-berkas di tangannya dan terus memeriksanya.Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benak Daffa. Ia melirik Felix Brooks dan mengusulkan, “Karena rapat sudah selesai, bagaimana kalau aku mentraktir timmu makan siang?”Hanya itu cara agar ia bisa berinteraksi dengan Keisha lebih lama karena Keisha tetap bersikeras mengabaikan keberadaannya.Felix yang dahinya berbintik-bintik keringat menghela napas lega ketika miliarder itu tidak tersinggung dengan kekasaran karyawannya. Felix tersenyum senang dan menjawab dengan antusias, “Suatu kehormatan untuk kami, Tuan Daffa.”Mereka mulai berdiri ketika Keisha tiba-tiba menerima telepon.“Apa?!!” Sikap tenang Keisha tiba-tiba berubah ketika ia menjawab telepon di ponselnya. Ia terlihat sangat panik saat ia bergegas keluar dari ruang konferensi.Melihat reaksi Keisha, alis Daffa berkerut. Karena penasaran, ia pun mengikuti Keisha, alisnya terus

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 5. Tidak Mau Kenal Lagi

    Mata Daffa sedikit melebar, jantungnya berdebar kencang di tulang rusuknya saat ia melirik wanita cantik di hadapannya. Itu benar-benar dia... Keisha Elara Daphne. Gadis yang pergi dan membawa serta hatinya.Rambut hitam legamnya yang halus tergerai, jatuh di bahunya seperti air terjun dan ia mengenakan setelan jas feminin biru tua, terlihat sangat profesional. Keisha terlihat sedikit berbeda dari penampilannya di masa lalu, tetapi itu memang dia. Cinta pertama Daffa dan satu-satunya wanita yang ia inginkan.‘Keisha adalah wanita itu? Ternyata dia pengacara ternama yang dibicarakan semua orang?’ Daffa merenung dalam hati, berusaha pulih dari keterkejutannya.Setelah enam tahun, ia tidak menyangka mereka akan bertemu seperti ini. Daffa membayangkan reuni yang lebih sentimental di mana ia akan menarik Keisha kembali ke dalam pelukannya dan memeluk Keisha erat.“Semuanya, keluar. Saya ingin berbicara dengan Nona Keisha berdua saja!” Titah Daffa, suaranya serak karena emosi yang meluap-lu

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 4. Pertemuan Kembali

    ENAM TAHUN KEMUDIAN...“Mommy, apa kita akan tinggal di sini sekarang?”Di bandara Man City, seorang wanita berpakaian setelan profesional feminin berwarna biru tua turun dari pesawat.Tidak hanya memiliki wajah cantik yang memukau, tapi ia juga memancarkan aura kuat, yang memberi kesan bahwa ia bukan tipe orang yang bisa diremehkan.Wanita itu memancarkan keanggunan dan kelembutan, kepercayaan diri terpancar di setiap langkahnya saat sepatu hak tingginya yang runcing berdenting di lantai.Di satu tangan, ia memegang tas desainer dan tangan lainnya menggenggam tangan seorang anak.Seorang gadis kecil yang sangat mirip dengannya berjalan di sampingnya, memandang sekeliling dengan rasa ingin tahu dan kegembiraan yang bersinar di mata hazel hijaunya yang besar.Pipi merahnya dan senyum manisnya menerangi sekitarnya. Ibu dan anak yang cantik itu menarik perhatian orang-orang saat mereka berjalan di bandara, memikat pandangan para pejalan kaki. Wanita itu menatap putrinya dan tersenyum m

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 3. Kemana Dia?

    Bukannya Keisha tidak ingin mengejar kariernya. Mimpinya adalah menjadi pengacara dan kuliah di salah satu universitas terbaik di luar negeri. Namun, ia tidak bisa meninggalkan Man City begitu saja, hanya untuk jaga-jaga, siapa tahu ibunya yang meninggalkannya di panti asuhan kembali menjemputnya... Keisha juga tidak bisa berjauhan dengan Daffa. Itulah alasan Keisha mengapa ia tak meraih apa-apa.Daffa bagi Keisha adalah dunianya. Dan yang Keisha inginkan hanyalah selalu dekat dengan pria itu. Jadi, alih-alih mengejar mimpinya, ia malah fokus pada hubungannya dan menunggu ibu kandungnya mencarinya.Melirik wanita yang pakaiannya bisa membeli mobil, Keisha mendengus dan mulai berjalan pergi, tak ingin menanggapi ejekan Adeeva lagi.Bagaimanapun, Adeeva tidak mau membiarkan Keisha pergi begitu saja. Dengan gerakan halus, wanita itu meletakkan kakinya di depan kaki Keisha, hingga membuat Keisha tersandung dan jatuh ke lantai.Sebuah desisan keluar dari bibir Keisha saat ia memutar pergel

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 2. Berakhir!

    Adeeva bersikap seolah-olah ia sudah menjadi pemenang di hati Daffa.Namun, Keisha tak bisa terus memikirkan hal itu karena fokusnya tertuju pada pria yang tak menyadari kehadirannya meskipun berdiri berdekatan.“Apa yang sedang terjadi, Daffa?” Tanya Keisha, kedua tangannya terkepal kuat sambil menunggu jawaban pria itu.Meskipun rasa sakit pengkhianatan mencengkeram hatinya, Keisha bersedia memberi Daffa kesempatan untuk menjelaskan. Ia ingin Daffa mengatakan jika dia terlalu banyak berpikir dan tak ada yang terjadi antara Adeeva dan dirinya.“Apa yang kau lakukan di sini?!” Tanya Daffa sebagai respon terhadap pertanyaan Keisha.Mata Keisha terasa perih karena air mata. ‘Dia bahkan tidak berusaha menjelaskan dirinya sendiri,’ ia berpikir dengan sedih.“Apa aku tidak boleh ada di tempat ini? Bukankah seharusnya aku juga melihatmu mengumumkan hubunganmu dengan perempuan lain?!!” Tanya Keisha, meninggikan suaranya.Beberapa desahan orang terdengar di ruangan saat mereka semua menyaksik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status