Share

Perjalanan Waktu Istri Terzalimi
Perjalanan Waktu Istri Terzalimi
Author: princessa

1

"Saya Della, kekasih mas Cakra dan juga saat ini sedang mengandung anak dari mas Cakra." Seketika tubuh mungil Kania limbung tak kuasa menahan berita yang baru saja ia dengar dari mulut seorang wanita yang datang kerumahnya siang ini. Jantungnya berdegub kencang, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba datang membawa kabar buruk untuknya. Tidak, semua ini pasti mimpi. Tak mungkin mas Cakra, suaminya, tega mengkhianati dirinya. Atau mungkin ini modus penipuan jenis baru? mungkin saja wanita ini datang berpura-pura dihamili oleh suaminya lalu meminta sejumlah uang. Ya, pasti ini yang terjadi.

"Mbak, maaf ya sepertinya kamu salah sasaran. Kalau mbak mau menipu saya bukan begini caranya. Lebih baik mbak segera pergi dari rumah saya sebelum saya laporkan mbak ke RT atau ke polisi." ucap Kania sambil meneguhkan hatinya meski ia yakin saat ini suara yang ia keluarkan seditkit bergetar. Namun sepertinya wanita tersebut tak bergeming dengan ancaman Kania, malahan menampilkan wajah penuh ejekan kehadapannya. "Telepon saja mas Cakra dan tanya sama dia." ucap wanita bergaun merah ketat dengan belahan dada yang cukup rendah. Dengan rambut sebahu yang digerai dan dandanan yang medok, wanita bernama Della tersebut cukup percaya diri meminta Kania untuk menelpon suaminya. Tanpa menunggu lama tentu saja Kania langsung menghubungi Cakra.

"Halo?" Suara Cakra terdengar begitu panggilan telepon tersambung. "Halo mas, maaf aku telepon di jam kerja." Ya, meski keadaan genting seperti ini Kania tetap menjaga adabnya saat menelepon suaminya. "Iya, kenapa Nia?"

Kania melirik kearah Della yang tanpa malu nyelonong masuk ke dalam rumahnya dan langsung duduk di sofa tanpa dipersilahkan. "Mas, ini ada wanita bernama Della datang. Mas kenal?"

"Hah? Della ke rumah? Ngga sabaran banget sih udah dibilang tunggu dulu malah dateng sekarang." oceh Cakra tak menghiraukan bahwa saat ini sedang tersambung di telepon dengan istrinya. Belum sempat Kania bertanya maksud ucapan Cakra, suaminya itu malah mengakhiri panggilan telepon mereka. Membuat Kania semakin bingung dan berpikiran macam-macam. Ya Tuhan, semoga saja semua ini hanya kekeliruan batin Kania.

========

"Mulai sekarang Della akan tinggal disini." Darah dalam tubuh Kania mendadak mendidih mendengar ucapan Cakra. Setelah Kania menelepon Cakra tadi, suaminya itu langsung pulang meski belum waktunya jam pulang kerja. Biasanya Cakra sampai dirumah sekitar pukul tujuh malam, belakangan ini malah seringnya pulang jam sepuluh yang menurut suaminya itu saat ini pekerjaan di kantor sedang banyak-banyaknya sehingga mau tak mau ia harus sering lembur. Namun sepertinya adanya wanita ini membuat Cakra harus meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk itu.

"Apa maksud mas?! Siapa sebenarnya wanita ini dan kenapa harus tinggal dirumah kita? Jelasin mas!!" Nada bicara Kania meninggi membuat Cakra sedikit terkejut karena memang Kania tak pernah meninggikan suara di depannya. Pikiran Kania sudah menjalar kemana-mana, ia tak sempat memikirkan adabnya sebagai istri saat ini. Siapa pula yang tidak kesal tiba-tiba saja suaminya mengijinkan wanita lain tinggal dirumah mereka. Meski Cakra dan Kania saat ini berada di dalam kamar, namun sepertinya suara Kania cukup kencang terdengar keluar.

Della, si objek permasalahan saat ini malah sedang asyik duduk di depan tv sambil makan apel yang ia ambil sendiri di lemari es. Sepertinya wanita itu sudah tak sungkan berada di rumah Kania, malah sudah seperti di rumahnya sendiri. Ia yang mendengar suara teriakan Kania menyeringai senang meski tak ada yang melihat. Ia merasa bangga pada dirinya yang berhasil merusak rumah tangga orang lain. Tak ada empati darinya meski ia sama sama sebagai wanita.

"Maafkan aku, apa yang Della katakan itu benar. Saat ini ia sedang mengandung anakku." Ucapan Cakra menusuk hatinya dengan amat keras. Cakra, lelaki yang ia nikahi empat tahun silam bisa-bisanya menghamili wanita lain. Lelaki yang ia perjuangkan kala orangtuanya menentang, lelaki yang telah ia serahkan seluruh dunianya, dan lelaki yang meminangnya meski dengan mahar satu gram emas kini justru menusuknya dari belakang. Sekali lagi seluruh dunia Kania terasa runtuh setelah sebelumnya dunianya hancur kala kedua orang tuanya meninggal pada kecelakaan seminggu setelah lamaran Cakra ditolak. Pandangannya perlahan menggelap dan Kania pun terjatuh tak sadarkan diri.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
only4nun
sepertinya seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status