Sorotan kamera, judul utama koran, dan berita daring nyaris serempak menampilkan hal yang sama. Seorang wanita muda berdiri elegan di sisi pewaris tunggal Raveheart Group, Lucian Raveheart.
> "Siapa Lyanna Raveheart, wanita misterius yang kini menjadi istri pewaris kerajaan bisnis Amerika?" "Lyanna Raveheart: Dari bayangan gelap menuju sorotan panggung dunia elit!" "Mantan tunangan Lucian angkat suara: ‘Siapa dia sebenarnya?’" Foto-foto malam gala menampilkan Lyanna dengan gaun warna emerald anggunnya, tersenyum lembut di samping Lucian yang mengenakan setelan jas hitam klasik. Pose mereka seolah menggambarkan pasangan sempurna yang dilahirkan untuk berada di dunia yang sama. Namun tak semua pihak menyambut kehadiran Lyanna dengan hangat. Di salah satu sudut apartemen mewah milik Selena Vallerine, mantan tunangan Lucian yang menghilang tanpa jejak dua bulan lalu, layar TV menyala dengan wajah Lyanna terpampang jelas. Tatapan Selena penuh bara. Bibirnya menyeringai kecut, dan jemarinya mencengkeram gelas wine yang tak lagi ia hiraukan. "Gila..." ucapnya lirih, setengah menertawakan kekagetannya. "Begitu mudahnya Lucian mendapatkan pengganti aku. Dan dari mana wanita itu berasal? Asal-usulnya pun tak jelas." Ia berdiri, berjalan ke arah jendela, menatap cakrawala Las Vegas yang dibanjiri cahaya pagi. “Kau memang cepat, Lucian... tapi jangan kira aku diam saja melihat semua ini.” --- Sementara itu di kediaman Raveheart, Lyanna yang baru saja bangun pagi menerima ponsel dari salah satu pelayan. Notifikasi media sosialnya meledak, dan hampir semua akun hiburan memberitakan tentang dirinya. Jantungnya berdebar tak menentu. Tangannya sedikit gemetar saat menggulir layar. “Aku... jadi bahan perbincangan dunia?” bisiknya tak percaya. Lucian melangkah masuk dengan coffee mug di tangan. "Welcome to the spotlight, Mrs. Raveheart," ucapnya datar, namun matanya mengamati reaksi Lyanna dengan seksama. --- Media Sosial Meledak Tagar #LyannaRaveheart langsung merajai trending topic dunia hanya dalam waktu enam jam setelah malam gala. Tak butuh waktu lama, semua platform seperti T*****r, I*******m, TikTok hingga forum-forum anonim dipenuhi spekulasi, teori konspirasi, bahkan akun-akun palsu yang mengatasnamakan Lyanna. > "Siapa sih Lyanna? Kok tiba-tiba jadi istri pewaris Raveheart?? Gak ada angin gak ada hujan!" – @valeriequeen_ > "Gue yakin ini perjodohan demi image perusahaan. Too fast, too clean." – @gossipwatchdog > "Cantik sih... tapi vibes-nya kayak... bukan dari dunia mereka. Ada yang aneh." – @eliteexposed Namun tak sedikit juga yang langsung jatuh hati pada sosok Lyanna, terutama setelah potongan video saat ia turun dari limusin dan tersenyum gugup ke arah kamera menjadi viral. Gayanya yang sederhana namun anggun, serta ekspresinya yang tampak tulus, berhasil mencuri perhatian publik yang bosan dengan sosok sosialita klasik. > "Aku gak tahu kenapa, tapi aku suka dia. Natural, bukan tipikal cewek bling-bling. Semoga dia baik dan gak dimainin Lucian." – @roselynwrites > "Baru pertama kali aku liat istri miliarder muda yang nggak kelihatan haus spotlight. Dia kayak... punya luka." – @cinemadreams --- Media Gosip dan Tabloid Tak Ketinggalan Dalam hitungan jam, para jurnalis mulai menyisir arsip digital, mencoba menemukan jejak siapa sebenarnya Lyanna. Namun nihil. Tidak ada latar belakang pendidikan yang bisa dipastikan. Tak ada koneksi keluarga elite, tidak ada riwayat sosialita, bahkan nama belakangnya “Raveheart” baru tercatat secara resmi dua minggu lalu. Media mulai membuat julukan: > "Pengantin Bayangan" > "The Hidden Bride" > "Cinderella Tanpa Sepatu Kaca" --- Reaksi Para Sosialita dan Kalangan Elit Di klub-klub mewah, para sosialita memperbincangkan topik ini seakan menyaksikan sebuah drama keluarga kerajaan. Beberapa di antaranya merasa tersingkir. Terutama mereka yang dulu berharap bisa mendekat ke Lucian. > “Dia bukan dari lingkungan kita. Ini bisa jadi buruk untuk citra Raveheart,” ucap Daphne Monclair, anak konglomerat minyak dalam sebuah wawancara eksklusif. > “Lucian terlalu impulsif. Kita bahkan belum tahu siapa wanita itu,” komentar Leopold Ashton, rekan bisnis sang pewaris. --- REAKSI PUBLIK Jagat maya meledak. Dalam hitungan jam setelah foto-foto malam gala tersebar, nama Lyanna Raveheart langsung menempati jajaran teratas trending topic di media sosial dan mesin pencarian. > "Siapa wanita itu? Dari mana asalnya? Bagaimana bisa dia menikah dengan Lucian Raveheart, si pewaris tunggal yang dulunya tidak tertarik pada pernikahan?" – @GossipElite > "Lucian akhirnya menikah? Dan... dengan wanita yang bahkan tidak punya jejak sosial? Ada yang aneh di sini." – @WhosTheBrideNow > "Tunggu… Lyanna Raveheart? Cantik banget sih, aura kalemnya kuat. Tapi tetap aja, ini terlalu mendadak!" – @FashionScopeLA Berita utama media gosip mulai memuat spekulasi dan teori liar: "DARI ANONIM MENJADI IKON: SIAPA SEBENARNYA LYANNA RAVEHEART?" "MISTERI CINTA RAVEHEART: PERNIKAHAN RAHASIA ATAU STRATEGI BISNIS?" "SESUDAH SELENA, ADA LYANNA – WANITA DARI MANA INI?" Para influencer mode mulai menganalisis gaun yang dikenakan Lyanna saat gala. Komentar netizen pun terbagi dua, antara yang memuji pesona anggunnya, dan yang mencurigai motif tersembunyi di balik pernikahan mereka. Di forum-forum elite, para sosialita mempertanyakan legitimasi Lyanna: > "Lucian jelas bisa mendapatkan siapa saja… jadi kenapa dia memilih wanita seperti itu?" – Lady M, Beverly Hills Society Circle Namun tak sedikit pula yang justru mendukung: > "Akhirnya seorang wanita misterius berhasil menjinakkan sang pewaris keras kepala itu. Aku mendukung mereka!" – @hopelessromanticLA --- Sementara itu, Selena Vallerine yang dulu menghilang tanpa alasan pasti kini harus menelan kenyataan bahwa dirinya telah benar-benar tergantikan. Dan di tengah semua kegaduhan itu, Lyanna... masih belajar bernapas dalam dunia yang tiba-tiba menjadikannya sorotan. Di sudut ruangan apartemen mewah yang remang, suara televisi menayangkan ulang cuplikan gala malam Ravenlight Corp. Kamera menyorot sosok Lyanna yang anggun di sisi Lucian. Wajah Selena menegang, bibirnya tertarik membentuk senyum sinis yang dingin. Matanya tak berkedip. Ada kilat kebencian yang membara di dalam tatapannya. > "Kau benar-benar berani, Lyanna..." Ia mematikan layar dengan satu sentuhan tajam, lalu melangkah pelan ke depan cermin. Tangannya meraih liontin hadiah terakhir dari Lucian—sebuah kenangan yang kini terasa seperti duri menusuk. > "Aku tak bisa membiarkan semua ini terjadi." "Lucian hanya milikku. Hanya akulah satu-satunya wanita yang ia cintai. Kau dengar itu, Lyanna? Aku adalah cinta pertamanya. Aku adalah luka terdalamnya. Tidak akan ada yang bisa menggantikan aku di hidupnya—terlebih wanita sepertimu." Gelas kristal yang dipegangnya pecah di tangan. Tapi ia tak peduli. Setitik darah mengalir, namun obsesinya menenggelamkan rasa sakit. > "Kau pikir pernikahanmu bisa menghapus bayanganku dari hati Lucian?" "Lucian tidak mencintaimu. Dia sedang menipu dirinya sendiri… Dan aku akan membantunya membuka mata." Ia melangkah ke meja, membuka laptop, dan mulai mengetik sesuatu. Email… pesan… sebaran informasi rahasia. Nama Lyanna, asal-usulnya, bahkan rekaman dari masa lalu yang belum tentu benar, siap disebar ke tangan-tangan media gelap. > "Kau akan tahu rasanya menjadi orang asing di dunia yang kejam, Lyanna. Kau akan tahu bagaimana rasanya kehilangan semuanya, tepat saat kau merasa memilikinya." Senyumnya melebar. "Aku bersumpah… akan menyingkirkan kamu dari sisi Lucian. Dan saat dia tersadar, saat duniamu runtuh, akulah satu-satunya yang akan ia lihat." Selena Varelline belum selesai. Ini baru permulaan. _"Bersambung"_Hari ini adalah jadwal fitting busana untuk pesta anniversary ayah dan ibu Lucian, Alaric Raveheart dan Marie Raveheart, yang akan digelar lusa. Ruangan butik dipenuhi cahaya hangat, dan aroma parfum lembut menyelimuti udara. Lucian berjalan di sisi Lyanna, menatap setiap gerakannya dengan perhatian. Saat Lyanna mencoba membenarkan lipatan gaunnya, Lucian mencondongkan tubuh, mengusap lembut lipatan kain dengan jarinya. “Biarkan aku bantu,” ujarnya, suaranya hangat. “Kamu akan terlihat sempurna nanti.” Lyanna tersenyum, sedikit tersipu. “Lucian… kamu selalu terlalu perhatian.” “Kalau itu membuatmu nyaman, aku akan tetap begitu,” jawabnya sambil menunduk, matanya menatap Lyanna dengan lembut. Di sudut ruangan, terdengar bisik-bisik di antara karyawan butik. “Ternyata Tuan Muda Raveheart sangat romantis ya,” bisik seorang karyawan. “Kau benar… beruntung sekali Nyonya Muda Lyanna,” jawab yang lain, sambil tersenyum kecil. Para pengawal yang berdiri di dekat pintu pun tak
Langit Los Angeles diselimuti awan kelabu, seperti mewakili kegelisahan yang memenuhi benak Lyanna. Sepulang dari pertemuan dengan Alaric, ia mengurung diri di kamar. Ia tak bicara apa pun selama makan malam. Bahkan saat Lucian menawarkan duduk di balkon bersamanya, ia hanya menggeleng pelan. Namun malam belum benar-benar berakhir. Pukul dua belas malam, Lucian membuka pintu kamar Lyanna tanpa mengetuk. Wajahnya masih dibayangi emosi yang belum selesai sejak siang tadi. “Kau tidak bisa terus menghindar seperti ini, Lyanna,” ucapnya pelan tapi dalam. Lyanna berdiri di sisi tempat tidur, masih mengenakan piyama satin tipis warna pucat. Rambutnya terurai, mata sembab karena menangis. “Aku lelah... Aku malu, Lucian. Bukan hanya karena tuduhan itu, tapi karena kau harus terus-menerus membelaku.” Lucian melangkah mendekat. “Kau pikir aku membelamu karena terpaksa?” Tatapannya menusuk. Lyanna tak menjawab. Nafasnya naik-turun. “Kalau aku tak peduli, aku tak akan berdiri di
Setelah nama Lyanna Raveheart merajai headline seluruh media, hidupnya berubah drastis. Ke mana pun ia melangkah, sorotan kamera dan suara teriakan wartawan menjadi makanan sehari-hari. Tak ada lagi kebebasan untuk sekadar berjalan-jalan santai atau duduk di taman tanpa pengawalan. Ia kini bukan hanya wanita biasa, tapi istri dari seorang pewaris Raveheart, nama yang punya bobot besar di dunia sosialita dan bisnis internasional. Pagi itu, Lyanna berdiri di balkon kamar suite-nya yang menghadap langsung ke taman luas kediaman Raveheart. Rambutnya yang tergerai ditiup angin, dan matanya menatap jauh, kosong. “Oh Tuhan... Ternyata hidup seperti ini tak seindah yang aku bayangkan,” gumamnya lirih. “Selalu diburu awak media dan tak bisa bebas ke mana pun sangat menyiksaku…” Langkah kaki terdengar dari balik pintu. Lucian muncul dengan setelan santainya, kemeja putih yang hanya dikancing separuh dan segelas wine merah di tangan. Wajahnya tenang, tapi sorot matanya tajam, mengamati L
Sorotan kamera, judul utama koran, dan berita daring nyaris serempak menampilkan hal yang sama. Seorang wanita muda berdiri elegan di sisi pewaris tunggal Raveheart Group, Lucian Raveheart.> "Siapa Lyanna Raveheart, wanita misterius yang kini menjadi istri pewaris kerajaan bisnis Amerika?""Lyanna Raveheart: Dari bayangan gelap menuju sorotan panggung dunia elit!""Mantan tunangan Lucian angkat suara: ‘Siapa dia sebenarnya?’"Foto-foto malam gala menampilkan Lyanna dengan gaun warna emerald anggunnya, tersenyum lembut di samping Lucian yang mengenakan setelan jas hitam klasik. Pose mereka seolah menggambarkan pasangan sempurna yang dilahirkan untuk berada di dunia yang sama.Namun tak semua pihak menyambut kehadiran Lyanna dengan hangat.Di salah satu sudut apartemen mewah milik Selena Vallerine, mantan tunangan Lucian yang menghilang tanpa jejak dua bulan lalu, layar TV menyala dengan wajah Lyanna terpampang jelas. Tatapan Selena penuh bara. Bibirnya menyeringai kecut, dan jemarinya
Cahaya matahari pagi menyusup lembut melalui celah tirai apartemen mewah itu, membelai pelan wajah Lyanna yang tampak lelah. Ia sudah bangun lebih awal, mungkin karena canggung tidur di tempat asing atau karena pikirannya terlalu penuh untuk bisa beristirahat dengan tenang. Tapi ia mencoba bersikap biasa saja. Rambutnya dikuncir rendah, wajahnya tanpa riasan, dan apron lucu tergantung di pinggangnya saat ia menyiapkan sarapan sederhana di dapur terbuka.Lucian muncul dari koridor dengan kemeja santai abu-abu dan celana panjang gelap. Raut wajahnya datar, tapi matanya sempat melirik Lyanna yang sedang membalik telur dadar di atas pan."Aku tak tahu kau bisa masak," gumamnya sambil duduk di kursi tinggi bar dapur.Lyanna berusaha tersenyum, meskipun jelas matanya masih sembab."Aku tidak jago. Tapi ini sarapan biasa, bukan sesuatu yang sulit."Lucian tidak membalas. Ia hanya mengamati Lyanna, cukup lama hingga membuat gadis itu gugup dan hampir menjatuhkan sendok kayunya."Maaf soal sem
Restoran bintang lima yang berada di puncak gedung pencakar langit Los Angeles itu menyajikan panorama malam yang menakjubkan. Lampu kota berkelap-kelip, menciptakan latar sempurna untuk malam pertama mereka sebagai pasangan kontrak. Tapi bagi Lyanna, semuanya terasa seperti panggung dan dia hanyalah pemeran pengganti dalam drama hidup Lucian Raveheart.Dengan gugup, Lyanna menyesap air putih dari gelas kristal di depannya. Gaun hitam elegan yang diberikan oleh penata gaya Lucian membungkus tubuhnya dengan sempurna, membuatnya tampak seperti wanita kelas atas. Namun di dalam hati, ia tetaplah Lyanna si gadis yang selama ini bergelut dengan dua pekerjaan untuk menyambung hidup.“Berhenti terlihat seperti kau akan melarikan diri,” ucap Lucian tiba-tiba, suaranya tenang namun penuh tekanan.Lyanna menatap pria di hadapannya begitu dingin, begitu terkendali. Ia tak pernah membayangkan akan duduk semeja dengan pewaris tunggal Raveheart Corporation, apalagi sebagai ‘istri’ yang ia sewa untu