Share

16|Jangan Pergi

Aku harus mengikuti setiap acara pada hari pertama konferensi. Bos berulang kali mengingatkan aku agar mengikuti seluruh acara dan tidak mendekam di dalam kamar. Kalau bukan karena mengingat pesannya itu, aku sudah menelepon Ibu untuk mencari tahu di mana anak-anak berada.

Jenar jarang sekali marah atau merasa kecewa. Aku selalu berusaha sebaik mungkin untuk membuat dia bahagia. Karena itu adalah janjiku kepadanya ketika melamarnya. Apa mungkin dia sedih dengan sikap Ibu yang membawa anak-anak pergi darinya? Itukah sebabnya dia menemui pria lain?

“‘Ada apa, Jeff?’” tanya seorang rekanku dengan bahasa Inggris. “‘Kamu dari tadi kelihatan tegang. Apakah kamu mengkhawatirkan keluargamu?’” Aku hanya tersenyum dan berharap agar pintu elevator segera terbuka.

“‘Aku dengar dari teman kita di Jakarta, istrimu ada dalam penjara. Aku turut prihatin dengan itu.’” Dia mendekatkan tubuhnya kepadaku. “‘Kalau kamu butuh bantuan untuk mengurangi ketegangan yang sedang kamu rasakan ….’” Jarinya mengelu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status