Share

72. GELISAH

Author: mayuunice
last update Huling Na-update: 2025-07-07 19:17:12

Kelopak mata Floryn terbuka perlahan, membiarkan cahaya matahari pagi menyusup masuk dan menyapu lembut wajahnya. Ia melenguh, merasakan kepalanya yang sedikit terasa berat. Tangannya itu meremas rambutnya pelan. Telinganya mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.

‘Ah, pasti itu Nael,’ pikirnya.

Floryn kembali memejamkan mata, pikirannya menyelam pada kejadian sebelum dirinya terbangun dari tidur. Sejurus kemudian, matanya membeliak. Ia segera bangkit dari tidur dan mengecek pakaiannya—lalu Floryn meringis.

“Aahhh!” resahnya.

Tangannya mengacak rambutnya dengan kasar. Jantungnya terus berdegup dengan kencang. Hatinya tak tenang, saat mendapati dirinya terbangun dengan pakaian yang berbeda dari kemarin.

Floryn ingat, semalam ia bersama dengan Nael—merayakan ulang tahunnya. Kemudian mereka berciuman—seketika Floryn merasa letupan lain di dadanya. Perutnya tiba-tiba terasa mulas, saat mengingat dirinya mabuk dan meracau tak jelas.

“Aaah. Bodoh kamu, Floryn!” rutuknya. Wajahn
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
kasihan jgk keneett
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   82. PERUBAHAN

    “Aku nggak pernah beliin kamu gaun. Nael emang mempersiapkan itu untuk kamu pakai saat keluarga Fernandi datang,” terang Gabby memperjelas keadaannya. Gadis itu menoleh ke arah jendela, menatap jalanan dengan tatapan nanar. Ada kerutan penyesalan terlukis pada raut wajahnya. “Sayangnya saat itu aku nggak dewasa. Aku mewarisi sifat tempramen Mama dan masih berada di bawah kendali dia. Tapi … sekarang aku nggak akan kayak gitu lagi,” ucapnya lirih. Kalimat terakhir nyaris tak terdengar dan termasarkan dengan suara klakson mobil. Floryn terdiam, ia melihat Gabby yang seolah sedang merenungi kesalahannya. Hanya saja, ia masih ingin mengajukan pertanyaan lain. “Terus, kenapa kamu yang kasih gaun itu, bukan Nael?” tanya Floryn. Gabby menoleh, ia tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. “Aku nggak tahu dan dia nggak kasih tahu. Dia cuma memerintahku dengan sebuah ancaman,” ungkapnya. Floryn menarik dirinya, ia hanya bisa menghela napas. Untuk bagian itu, sepertinya bukan ranah Floryn un

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   81. GAUN

    Floryn menatap gaun yang minggu lalu baru saja dipilih Nael, untuk digunakan olehnya di acara anniversary Niskala hari ini. Ia memejamkan matanya, ada perasaan gugup yang mulai merayap. Rasanya Floryn merasa kurang percaya diri dengan gaun itu. Karena ia merasa belum pantas menggunakan gaun semewah itu. Tok. Tok. Tok. Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Floryn. Ia menoleh dan bergegas membuka pintu, lalu mendapati Gabby di hadapannya. “Flo, kamu belum siap-siap buat acara nanti malam?” tanya Gabby, melihat kakak iparnya itu masih mengenakan pakaian santainya. “Hmm?” Floryn menyahut, wajahnya nampak bingung. “Aku baru nyiapin gaunnya. Nanti baru mau mandi dan baru siap-siap,” ujarnya. Gabby mengerutkan alisnya. “Kamu siap-siap di mana?” tanyanya lagi. “Di mana?” Wajah Floryn semakin menunjukkan kebingungan. “Ya di sini,” katanya polos. Mendengar pengakuan Floryn membuat Gabby menghela napas kasar. Bahunya tiba-tiba melemas dan lehernya terasa tak bertulang. Sedetik kemudian i

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   80. MORNING KISSING

    Perkataan Axel beberapa hari lalu, mampu membuat hati Nael terprovokasi. Sejak kemarin, pikirannya tak luput dari sosok Floryn. Tiba-tiba saja kenangan manis saat Floryn ulang tahun kembali berputar di benaknya. Momen saat mereka saling memagut dalam keheningan malam dan suasana romantisme di dalamnya. Mampu membangkitkan sisi lain dari diri Nael. Seringkali ia menahan hasratnya, karena tak ingin membuat Floryn merasa tidak nyaman. Bagaimanapun juga Nael harus bisa mengambil hati Floryn secara perlahan. “Arrgh! Apa aku minta aja, ya?” erangnya. Nael merasa frustrasi pagi ini, karena semalam ia memimpikan hal yang selama ini dipendamnya. Ia bersama dengan Floryn, menghabiskan malam yang bercampur keringat. Sampai Nael harus terbangun di jam tiga subuh dan tak bisa untuk kembali terlelap. Tak ingin mengganggu Floryn yang tertidur dengan wajah polosnya. Nael memutuskan untuk mandi dan langsung bekerja di ruang kerjanya. Sekarang, ia akan kembali ke kamar dan berganti pakaian. Namun,

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   79. BUKU CATATAN VIONA

    Singkat tapi berkesan, begitulah yang dirasakan Nael. Walau Viona menganggapnya sebagai Kevin, tapi ia juga mendapatkan porsi sebagai suami untuk Floryn.“Sepertinya aku harus mengagendakan liburan berdua sama Floryn,” gumam Nael, sambil tersenyum.“Ya, Pak? Bagaimana?” sahut Savero yang kini berada di hadapan Nael.Sedangkan tepat di sampingnya, Lily menyikut Nael dan membuat dirinya mengerjap.“Ya? Gimana?” ucap Nael dengan wajah bingung.“Tadi, Bapak bi—”“Sepertinya Pak Nael lagi memikirkan acara family gathering untuk departemen kita, Pak Savero,” sela Lily.Savero mengangguk sambil membuka mulutnya kecil. Nael memijat keningnya sambil menunduk—mencoba menyembunyikan ekspresi canggung di wajahnya.“Jadi, untuk program ini apa kita approve saja, Pak?” Savero menanyakan kembali tujuannya datang ke ruangan Nael.Nael pun mengangguk. “Approve, masukkan ke timeline program kita tahun depan, ya. Siapkan juga bahannya untuk nanti saya sampaikan di rapat dewan direksi,” jawabnya.Setelah

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   78. KOTA TUA

    Semenjak pertemuan itu, Floryn mengarsipkan ruang obrolannya dengan Kenneth. Bahkan ia menonaktifkan pemberitahuan pesan dari pria itu. Namun, ada satu pesan yang sempat Floryn baca dan itu membuat Floryn menghela napas berat.[Kenneth: Aku akan cari tahu siapa suamimu, Flo. Aku tahu pernikahan kalian itu tidak bahagia!]Jika Kenneth mengirimkan pesan ini beberapa bulan lalu, mungkin saja Floryn bisa berkata iya. Sayangnya, sekarang hubungan Floryn dan Nael sudah mulai membaik. Walau mungkin belum bisa dikatakan ‘bahagia’, tapi Floryn mulai bisa merasakan kehangatan di dalam pernikahan mereka.“Sayang, hari minggu kamu nggak kemana-mana, ‘kan?” tanya Nael, yang baru saja keluar dari kamar mandi.Seketika Floryn menoleh. “Hah? Minggu ini?”Nael mengangguk. “Rencananya aku pengen ajak kamu sama ibu main. Cuma aku bingung main ke mana. Kamu ada saran?” tanya Nael lagi, sambil mendekat ke arah Floryn dan duduk di sampingnya.Selama ini, rasanya Nael belum pernah menghabiskan waktu bersama

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   77. AKU MEMANG GILA

    Melibatkan Viona ke dalam masalah mereka, rasanya bukan sebuah langkah yang bijak. Ada rasa kesal yang kini menggelayut di dalam dadanya. Tatapan Floryn pada Kenneth pun berubah. Sosok pria yang dulu ia kagumi, berubah menjadi seseorang yang antipati.“Kita harus bicara berdua, Kak,” ucap Floryn dingin.Ajakan Floryn itu disambut dengan senyuman di wajah Kenneth. Memang ini yang ia inginkan. Bisa mendapatkan waktu bersama dengan Floryn.“Dengan senang hati,” timpal Kenneth.Tak lama Ida datang ke café dan Floryn meminta untuk membawa Viona pulang.“Nanti kamu pulang sama siapa?” tanya Ida.“Aku bisa pulang sendiri. Ada yang harus aku selesaikan sama dia,” ucapnya pelan, sambil melirik pada Kenneth.Floryn memberi jarak antara dia dengan Kenneth. Tak ingin pria itu mendengar pembicaraan mereka.“Tapi, Bi ….” Floryn sedikit ragu. Ida menarik kedua alisnya. “Tolong jangan bilang sama Nael, kalau aku lagi sama dia, ya,” pintanya.Jika Nael tahu, kalau Floryn sedang bersama dengan Kenneth.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status