Share

BAB 21

Wajah pucat yang dipenuhi keringat sebesar biji jagung itu terlihat menegang. Roby panik melihat Silia yang kelojotan sambil memegang dada.

“Kamu kenapa? Hei--- dada kamu sakit?” Roby berusaha membantu Silia duduk. Namun gadis itu mengeraskan badan dan kembali berbaring.

“Rasanya mau mati, Roby... Biarkan aku berbaring aja kayak gini. Jantungku sakit, dadaku rasanya sempit. Aku nggak bisa bernafas. Seperti ada yang terbakar di dalam sini...” Silia menunjuk dadanya sambil menggenggam tangan Roby dan meremasnya dengan kuat, menahan rasa sakit berdenyut yang teramat sangat.

“Kamu sakit jantung? Sejak kapan kayak gini?” Roby mengelap kening basah Silia. Sungguh ia sangat tak tega melihat gadis itu mengerang kesakitan. Untungnya hari ini dia pulang kerja lebih awal. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi pada Silia.

Silia menggeleng. “Asam lambung. Kayaknya asam lambungku naik. Roby--- tolong aku, kenapa sakit sekali...” Silia melenguh dan nafasnya terengah-engah.

“Tunggu di sini se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status